Share

Bab 1827

Setelah mendapat perintah, semua prajurit Waiz langsung melempar senjata mereka.

"Kamu juga! Suruh orang-orangmu meletakkan senjata mereka!" kata Haruna sambil mengalihkan ujung pedangnya ke leher Dakwa.

Melihat tatapan Haruna yang penuh dengan niat membunuh, Dakwa menelan ludah dan hanya bisa berteriak, "Letakkan senjata kalian!"

Krang krang krang ....

Terdengar kembali suara senjata yang jatuh ke tanah, semua prajurit Dakwa juga ikut melemparkan senjata mereka.

Di seluruh medan pertempuran itu, sekitar enam puluh persen orang yang menyerah dan hanya tersisa empat puluh persen prajurit saja. Meskipun mereka tidak melempar senjata mereka, ekspresi mereka terlihat panik dan tidak tahu harus bagaimana. Hal yang paling dilarang dalam pertempuran adalah semangat juang melemah. Sebagian besar rekan di samping mereka sudah menyerah, mana mungkin mereka masih berani maju menyerang. Yang paling pentingnya adalah tuan mereka sudah menghilang. Tanpa pemimpin, para prajurit itu tidak tahu apa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status