Share

Bab 1817

Ketika Hasya hendak berbicara, dia sontak membelalakkan mata dan menunjuk suatu arah sambil berseru, "Cepat lihat! Apa itu?"

Semua orang segera mengikuti arah pandangnya. Terlihat seberkas cahaya hitam menukik hingga akhirnya mendarat di lokasi para prajurit.

Duar! Terdengar suara ledakan yang kuat. Tanah berguncang untuk sesaat dan asap mengepul. Gelombang energi yang dahsyat pun menyapu ke sekeliling, membuat pasukan terhempas. Dalam sekejap, ratusan prajurit musuh tewas.

"Buset! Apa itu?" Waiz memicingkan mata. Karena asap terlalu tebal, dia tidak bisa melihat jelas.

"Nggak mungkin pecahan meteorit, 'kan?" Barak tampak ragu-ragu.

"Meteorit? Mana ada hal yang begitu kebetulan di dunia ini." Dakwa sama sekali tidak percaya.

"Aku sudah melihatnya! Itu manusia! Dia mengarah ke tempat kita!" seru Hasya sambil menunjuk ke kejauhan.

Begitu ucapan ini dilontarkan, sesosok yang berpakaian hitam muncul dari tengah-tengah asap dan menyerbu ke arah Empat Amangkurat.

Sosok itu memegang pedang hi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Santri Ndugal
gk bs di buka
goodnovel comment avatar
heri susanto
dimana Fuso tor? nulis kok gak runut.. author nya koplak
goodnovel comment avatar
Faizzuddin Hasnan
Bagi banyak lagi bodoh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status