Share

Bab 156

"Apa? Kenapa bisa begini?" Richard langsung terperanjat.

"Saya ... juga tidak tahu. Tadi pagi saat saya mau membangunkan Nona, Nona sudah tidak sadarkan diri. Sekujur tubuhnya juga terasa dingin," jawab pelayan itu dengan gugup,

Sebelum dia selesai bicara, Richard dan Layla sudah buru-buru berlari ke kamar putrinya. Namun, begitu masuk ke kamar, kedua orang itu langsung terperangah. Mereka melihat bahwa Lufita sedang berbaring di atas Ranjang Pemulih dengan tenang.

Ranjang yang semula terasa hangat itu, kini telah dilapisi oleh es. Sementara itu, wajah Lufita sangat pucat. Kaki dan tangannya sangat kaku, bahkan alisnya juga dilapisi es. Sekujur tubuhnya bahkan memancarkan embun yang dingin. Dilihat sekilas, penampilannya ini tampak seperti baru dikeluarkan dari gua salju.

"Lufita!" Layla mulai panik. Dia langsung menghampiri Lufita dan menggosok-gosok tangan putrinya bermaksud ingin memberinya kehangatan.

"Gawat!" Wajah Richard menjadi muram. Dia mencoba memeriksa denyut nadi Lufita, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status