"Hehehe ...." Melihat sekelompok pengawal yang masuk, kemarahan dalam diri Luther berubah menjadi senyuman. Sebelumnya, dia berpikir bahwa keluarga bangsawan setidaknya akan cukup kredibel. Namun, siapa sangka orang-orang ini benar-benar tidak punya malu.Mereka bukan hanya tidak menepati janji, tetapi juga melupakan bantuan yang diberikan padanya. Bahkan setelah tidak bisa mencapai kesepakatan, mereka mengancam untuk menggunakan kekerasan.Sungguh licik dan tak tahu malu!"Richard, melihat sikapmu ini, kalian berniat untuk membalas kebaikanku dengan kejahatan?"Setelah tertawa, sorot mata Luther tiba-tiba menjadi kejam dan menakutkan."Anak Muda, orang bijak akan menghargai peluang yang diberikan padanya. Uang 20 miliar sudah cukup untuk memastikan kesejahteraan hidupmu. Lebih baik jangan terlalu serakah!" Wajah Richard tampak dingin.Berada di posisi setinggi ini, hal terpenting bagi Richard adalah keuntungan. Mana mungkin seorang pemuda desa bisa dibandingkan dengan Keluarga Anggara
Ketika Luther kembali ke Klinik Damai, dia melihat sebuah mobil Bentley berwarna perak yang diparkirkan di depan pintu. Setelah memasuki pintu, tampak sebuah wajah cantik yang sangat familier. Tubuhnya yang menawan dan auranya yang elegan, ditambah dengan senyumannya yang memikat. Wanita ini benar-benar memesona."Nona Bianca, kenapa kamu datang?" Luther tertegun sejenak, terlintas kekagetan di sorot matanya. Meskipun kenal dengan Bianca, Luther tetap merasa kaget ketika setiap kali bertemu dengannya."Aku datang untuk melihatmu." Bianca berkata dengan agak sedih, "Orang sibuk sepertimu nggak pernah datang mengunjungiku. Masa aku tidak boleh datang melihatmu?""Bukan begitu maksudku." Luther merasa canggung dan mengalihkan topiknya, "Oh ya, bagaimana dengan Pil Dua Warna? Apakah hasilnya sesuai ekspektasi?""Bahkan jauh lebih bagus daripada yang dibayangkan!" Bianca tersenyum tipis dan berkata, "Kali ini aku sengaja datang untuk berterima kasih padamu. Dibandingkan dengan Pil Mujarab,
Luther terdiam. Dia mengelus bibirnya yang masih tersisa aroma Bianca dengan wajahnya yang memerah. Hari masih pagi, apa pantas melakukan hal seperti ini?"Huh!"Tiba-tiba terdengar suara mendengus di depan pintu. Luther mengangkat kepalanya dan melihat sebuah sosok yang berjalan keluar dengan kesal. Setelah orang itu naik ke mobil, mobilnya langsung melaju dengan cepat dan menghilang dari pandangannya."Bukankah ... tadi itu Ariana?" kata Bianca sambil tersenyum sinis."Sepertinya iya," kata Luther sambil menganggukkan kepalanya dengan bingung."Apa kamu nggak mau mengejarnya dan menjelaskan padanya?" kata Bianca sambil mengernyitkan alisnya."Menjelaskan apa? Kita sudah bercerai dan aku nggak melakukan kesalahan apa pun kepadanya," kata Luther dengan tegas."Memang benar," kata Bianca sambil tersenyum.Dalam hatinya, Bianca beranggapan bahwa Luther sudah menjadi prianya. Jadi, untuk apa menjelaskan panjang lebar kepada wanita lain lagi? Saat keduanya sedang berbicara, ada satu mobil
Sudut bibir Bastian berkedut melihat Bianca menerima jarum itu dengan begitu tenang. Apa wanita ini perlu seterus terang ini? Apa dia tidak merasa segan? Apa tidak terpikir untuk menolaknya?"Oh ya, Dokter Bastian. Sepertinya kamu memiliki pandangan yang unik. Aku punya sebuah barang berharga yang ingin kutunjukkan padamu."Setelah menerima jarumnya, Bianca berbicara lagi."Oh? Apa barang berharganya? Ayo tunjukkan padaku," kata Bastian dengan tenang."Silakan lihat."Bianca mengeluarkan sebuah pil berwarna hijau.Bastian menerima pil itu dan melihatnya, lalu menganggukkan kepala dengan puas. "Pil ini terlihat bening, bersinar, dan baunya sangat khas. Dilihat dari kualitasnya, pil ini memang tidak buruk!"Bianca mengacungkan jempolnya. "Penilaian Dokter Bastian memang bagus! Pil ini namanya Pil Dua Warna. Pil ini memiliki efek kecantikan dan perawatan kulit, serta memperpanjang umur. Kalau Dokter Bastian tidak takut pil ini beracun, kamu boleh mencobanya.""Meskipun beracun, apa aku har
Dua hari kemudian, di Hotel Bumantara. Konferensi peluncuran obat baru dari Keluarga Sudarmo secara resmi dimulai. Setelah promosi yang digencarkan oleh Keluarga Sudarmo dalam beberapa hari terakhir ini, berita tentang Pil Mujarab sudah tersebar luas.Pil ajaib yang bukan hanya memiliki efek mempercantik dan merawat kulit, tetapi juga bisa memperpanjang umur seperti ini telah menarik perhatian banyak orang. Jadi, suasana di lokasi konferensi peluncuran hari ini sangat meriah. Tamu-tamu berdatangan tanpa henti.Saat siang hari tiba. Sebuah mobil Bentley berwarna perak perlahan-lahan berhenti di depan pintu hotel. Pintu mobil terbuka dan Bianca perlahan-lahan turun sambil menggandeng tangan Luther. Seperti biasanya, kehadiran Bianca segera menarik perhatian banyak orang.Dengan posturnya yang anggun dan penampilan yang mengejutkan, sulit bagi siapa pun untuk tidak memperhatikannya. Di sisi lain, Luther yang mengenakan setelan jas formal hari ini, juga tampak seperti telah mengubah diriny
Melihat Bastian yang memohon petunjuk Luther dengan suara pelan dan rendah hati. Susan menjadi termangu dan tidak bereaksi apa pun. Dia tidak menyangka Bastian yang selalu sombong dan angkuh, bisa rendah hati seperti ini. Yang paling penting adalah Bastian sedang berusaha menyenangkan si pria miskin Luther. Sungguh sulit dipercaya."Aku tidak berani memberi petunjuk. Kalau ada yang tidak dimengerti oleh Dokter Bastian, kita bisa saling berdiskusi," kata Luther sambil tersenyum."Baik, baik, baik ... Anda lihat dulu ini."Tanpa ragu-ragu, Bastian langsung mengeluarkan buku kuno itu dan mulai berdiskusi. Dia juga menunjuk ke beberapa bagian yang tidak dimengerti olehnya."Oh ... sebenarnya ini sangat mudah. Contohnya ini, ambil 100 serangga dan memasukkannya ke dalam wadah agar mereka berkelahi. Buka wadah itu setelah satu bulan, salah satu serangga akan memakan serangga lain hingga habis. Lalu, serangga itu akan dijadikan sebagai serangga racun dan biasanya digunakan untuk mengatasi rac
Melihat keramaian di aula, Darwin tersenyum puas. Seperti yang diharapkan, semuanya berjalan dengan lancar. Begitu hari ini berlalu, Pil Mujarab pasti akan menjadi sangat terkenal di seluruh wilayah selatan!Pada saat itu, target pasarnya tidak hanya terbatas pada Jiloam, tetapi akan meluas ke seluruh 13 kota di provinsi selatan!"Tuan Darwin, selamat atas keberhasilan Anda!" Pada saat itu, Ken datang dengan senyum ramah."Ternyata Tuan Ken, silakan duduk," kata Darwin sambil mempersilakan dengan satu tangan dan sikap yang cukup sopan."Tuan Darwin, Pil Mujarab Anda memang pantas disebut sebagai obat spiritual terbaik. Sudah jelas bahwa obat ini telah menjadi terobosan besar. Lihatlah banyak sekali orang yang berdatangan dengan antusias!" puji Ken."Kalau produknya bagus, pelanggan yang kembali pasti akan bertambah banyak. Tuan Ken juga telah menyimpan banyak persediaan, sepertinya kali ini Anda juga akan menghasilkan banyak keuntungan," kata Darwin sambil tersenyum."Hahaha ... semua
"Apanya yang hancur? Kamu ini bisa bicara nggak sih? Aku ini akan kaya raya sebentar lagi!" Ken memutar bola matanya. Pil Mujarab adalah produk yang sedang terkenal saat ini, tentu saja dia akan bisa meraup keuntungan besar. Dasar sekelompok orang yang tak punya intuisi dagang!"Kak, apa kamu nggak mengingatkan Kak Ken untuk jangan membeli Pil Mujarab?" tanya Belinda ketika menoleh melihat kakaknya."Sudah kuingatkan, tapi dia nggak mau dengar. Aku juga nggak berdaya," kata Bianca."Kak Ken, mumpung sekarang ini masih ada sedikit waktu, sebaiknya kamu jual semua Pil Mujarab milikmu dengan harga rendah saja? Setidaknya masih bisa balik modal sedikit," kata Belinda berbaik hati mengingatkannya kembali."Jual dengan harga murah? Bicara apa kamu?" Ken mengerutkan dahinya dan berkata, "Ini adalah kesempatanku untuk mengambil keuntungan 10 kali lipat. Mana mungkin aku akan melewatkannya begitu saja?""Kak Ken, menurutku kamu nggak akan bisa mendapat untung. Bahkan mungkin saja akan bangkrut.