Share

Bab 162

Setelah berkata demikian, Richard memberikan isyarat dengan tangannya. Kepala pelayan yang berdiri di sampingnya langsung mengerti dengan maksud majikannya itu. "Tuan Luther, silakan ikut saya."

"Baik," jawab Luther seraya mengangguk. Kemudian, dia berjalan mengikuti kepala pelayan tersebut ke ruang tamu.

Luther menunggu cukup lama di tempat itu. Hingga setelah dia meminum habis tiga cangkir teh, Richard baru muncul dengan membawa sekelompok orang. "Anak Muda, terima kasih atas bantuanmu hari ini. Di sini ada cek senilai 20 miliar, ini adalah imbalanmu."

Richard langsung duduk dan memberi instruksi pada bawahannya untuk menyerahkan cek tersebut.

"Hm?" Melihat cek tersebut, Luther merasa heran. "Tuan Richard, terima kasih atas niat baikmu. Tapi, bukan ini benda yang kuinginkan."

"Tidak penting kamu menginginkannya atau tidak, ini adalah imbalan yang kuberikan padamu." Richard mengambil cangkir dan menyesap tehnya.

"Apa maksud perkataanmu ini?" Luther memicingkan matanya.

"Apa kamu masih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status