Di bawah tatapan semua orang, iring-iringan mobil mewah perlahan-lahan melaju dan akhirnya berhenti di depan Perusahaan Farmasi Salep Peremajaan.Ketika melihat situasi ini, ekspresi Julia tampak berseri-seri. "Hahaha! Bala bantuan kami sudah tiba!""Syukurlah! Akhirnya kita menang sekarang!" sahut Yudas yang ekspresinya juga penuh kegembiraan.Meskipun kemunculan Simon menyebabkan beberapa perubahan, untung mereka telah membuat persiapan matang sehingga bisa membalikkan situasi."Kira-kira siapa, ya?" gumam Giotto sambil mengelus dagu. Tatapannya penuh penantian. Lagi pula, semua sekutu Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman sudah datang. Apa mungkin ada kejutan tak terduga?"Luther! Berry! Hemdar!" Julia memanggil mereka, lalu berucap dengan sombong, "Sudah kubilang, jangan senang terlalu cepat. Lihatlah, sekarang kalian malu sendiri, 'kan? Hahaha!""Aku akui kalian cukup hebat, tapi sayangnya tetap kami yang unggul pada akhirnya," tambah Yudas dengan ekspresi angkuh.Ketika keduanya
Bukan hanya Julia, tetapi seluruh anggota Keluarga Ghanim dan Keluarga Suratman juga terkesiap. Mereka tidak menyangka hasilnya akan menjadi seperti ini.Jika hanya Keluarga Lambert yang datang, mereka mungkin masih memiliki peluang untuk menang. Akan tetapi, dua keluarga kerajaan juga muncul di sini. Mereka hanya bisa mengakui kekalahan ini meskipun punya kemampuan.Bagaimanapun, Keluarga Angelo dan Keluarga Paliama bukan hanya kaya, tetapi memiliki kekuasaan besar. Inilah keunggulan keluarga kerajaan.Bahkan, tidak berlebihan untuk mengatakan keluarga kerajaan dapat membinasakan keluarga kaya mana pun hanya dalam semalam. Dengan kata lain, kesenjangan mereka memang sangat besar."Keluarga Lambert, Keluarga Angelo, Keluarga Paliama ... gimana bisa begini? Apa yang sebenarnya terjadi?" Yudas benar-benar terkejut hingga melongo. Dia tidak mengerti bagaimana bisa Perusahaan Farmasi Chuwardi yang begitu kecil mendapatkan dukungan dari keluarga kerajaan?"Diam, jangan bertele-tele lagi. La
Alhasil, bukannya untung, mereka malah buntung. Bukan hanya setumpuk Salep Peremajaan itu tidak terjual, tetapi uang yang mereka investasikan juga terbuang sia-sia.Seketika, Keluarga Suratman dan Keluarga Ghanim berada dalam krisis besar. Sebaliknya, hal ini tidak terjadi kepada Keluarga Chuwardi. Mereka justru menjadi keluarga kelas satu karena mendapatkan dukungan dari kedua keluarga kerajaan itu.Bukan hanya keuntungan yang berlimpah, tetapi koneksi mereka juga menjadi sangat luas hingga melampaui keluarga kaya lainnya. Dengan situasi seperti ini, Keluarga Chuwardi bisa saja menjadi keluarga terkaya dalam 3 bulan. Ketika saat itu tiba, akan terjadi perubahan pada jajaran sembilan keluarga kaya di Midyar.....Malam hari, di ruang rapat Keluarga Ghanim. Sebagai kepala keluarga, Giotto mengajak Lemar selaku Kepala Keluarga Suratman untuk berdiskusi. Orang lain yang menghadiri rapat ini hanya Julia, Yudas, dan beberapa keturunan resmi."Apa yang sebenarnya terjadi? Sebelumnya kamu bil
"Sudahlah, nggak ada gunanya membahas masalah ini sekarang. Sebaiknya kita pikirkan solusi untuk mengatasi masalah ini." Flanna yang sejak tadi diam akhirnya bersuara.Flanna adalah orang yang lugas dan cekatan, juga tidak mudah mengaku kalah. Dia akan mencari peluang untuk menebus kekalahan kali ini."Dua keluarga kerajaan sudah muncul untuk memberi dukungan. Bisnis Salep Peremajaan ini nggak mungkin bisa dijalankan lagi." Lemar menghela napas, lalu mendongak dan meneruskan, "Giotto, biasanya kamu punya banyak ide. Apa ada cara untuk mengurangi kerugian?""Aku nggak kepikiran untuk sekarang," sahut Giotto dengan ekspresi tidak berdaya. Kalau punya cara, dia tidak mungkin duduk di sini dengan perasaan gelisah."Ayah, aku punya ide!" Julia tiba-tiba terpikir akan sesuatu sehingga berseru demikian."Ide apa? Coba katakan." Minat Giotto langsung terbangkitkan. Yang lainnya pun mendengarkan dengan saksama."Formula Salep Peremajaan didapat dari Luther. Apa mungkin dia punya formula yang se
Luther, Berry, Hemdar, dan lainnya sedang berkumpul. Mereka mengobrol sambil minum-minum. Hari ini, peresmian perusahaan baru mereka sukses besar. Ketiganya sama-sama mendapatkan keuntungan berlimpah. Setelah semuanya beres, mereka pun datang ke Restoran Sultan untuk merayakannya."Hahaha! Hari ini seru sekali! Yudas dan Julia akhirnya rugi besar! Aku nggak bisa menahan tawaku kalau memikirkan ekspresi masam mereka!" ucap Hemdar sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi. Sejak awal, dia sudah tidak menyukai Yudas dan Julia. Beberapa hari lalu, mereka bahkan datang mengancam kakaknya. Hari ini, amarahnya akhirnya terlampiaskan."Semua ini berkat koneksi Tuan Hemdar. Keluarga Angelo dan Keluarga Paliama sampai bersedia datang. Kalau nggak, mana mungkin kita bisa mendapatkan kehormatan seperti ini? Ayo, aku akan bersulang untukmu," sahut Berry sambil tersenyum dan mengangkat gelasnya."Sebentar ...." Hemdar tertegun sesaat, lalu bertanya, "Bukannya dua keluarga kerajaan itu diundang Keluar
"Eh?" Hemdar menatap Luther yang menghentikannya. Dia tak kuasa termangu, lalu bertanya, "Aneh? Apanya yang aneh?"Kemudian, Hemdar mengendus-endus anggur itu dan berkata dengan heran, "Aromanya wangi dan tahan lama, nggak ada yang aneh kok.""Ini memang anggur berkualitas baik, tapi ada sesuatu di dalamnya. Kalau meminumnya, kalian bisa mati," jelas Luther dengan sungguh-sungguh."Apa ada racun di dalamnya?" Hemdar mengernyit, lalu meletakkan gelasnya dengan perlahan dan menatap dua pengawalnya. Dia bertanya dengan dingin, "Apa yang terjadi?"Sebelum pelayan diizinkan masuk, pengawal selalu menguji makanan dan minuman yang dibawa dengan jarum perak untuk memastikan semuanya aman."Tuan, kami sudah memeriksanya tadi, nggak ada racun apa pun," ujar salah satu pengawal sembari menggeleng."Aku juga melihatnya dengan mata kepala sendiri, jarum perak itu nggak berubah warna," ucap Eira dengan nada datar."Luther, apa analisismu salah?" tanya Hemdar dengan bingung. Dia bisa tidak memercayai
"Tangkap dia untuk diinterogasi!" Eira segera melambaikan tangan untuk memerintahkan dua bawahannya. Mereka tidak akan melepaskan siapa pun yang terlihat mencurigakan."Kalian pergi ke dapur, tanya apa ada orang asing yang keluar masuk. Kalian pergi periksa rekaman CCTV. Semua yang datang ke restoran ini malam ini harus diinterogasi!" perintah Eira tanpa berbasa-basi. Saat berikutnya, para pengawal langsung berpencar untuk melaksanakan tugas."Tuan, maafkan kelalaianku. Aku hampir membuat kesalahan besar, hukum saja aku," ujar Eira yang membungkuk meminta maaf."Ini bukan kesalahanmu. Metode jahat seperti ini memang tak terduga," sahut Hemdar dengan raut wajah serius."Apa kalian berseteru dengan orang baru-baru ini?" tanya Berry tiba-tiba."Seharusnya nggak ada." Hemdar menggeleng. "Aku jarang menampakkan diri, jadi nggak mungkin menyinggung orang."Kemudian, kelopak mata Hemdar sontak berkedut. Dia melanjutkan, "Sebentar! Apa mungkin ... ini perbuatan Keluarga Ghanim dan Keluarga Sur
Malam berangsur larut.Saat ini, di sebuah rumah tua kuno di pinggiran Kota Narata. Yudas mondar-mandir di ruang tamu dengan meletakkan kedua tangan di belakang punggungnya. Ekspresinya dipenuhi kegelisahan.Demi melawan Luther dan lainnya, Yudas sampai mencari ahli dari Sekte Sihir untuk membantu. Kemampuan ahli ini jauh lebih hebat dari Master Justin yang sebelumnya. Akan tetapi, tingkahnya memang agak aneh dan sulit ditebak.Selain itu, ahli ini juga memiliki hobi unik, yaitu suka menyiksa wanita di ranjang. Hanya dalam satu malam, dia telah menyiksa 3 wanita hingga sekujur tubuh mereka dipenuhi luka dan sekarat. Mereka jelas terlihat begitu cantik sebelum masuk, tetapi menjadi begitu menyedihkan saat keluar.Ahli ini tidak memiliki belas kasihan pada wanita. Orang seperti ini sangat sulit untuk dihadapi. Kalau tidak hati-hati, Yudas mungkin tidak tahu bagaimana caranya mati nanti.Krek .... Saat ini, pintu kamar di seberang tiba-tiba terbuka. Kemudian, tampak seorang pria tua berju
Saat ini, di sebuah vila mewah lainnya di dalam kota. Seorang mata-mata wanita yang mengenakan pakaian hitam dan jubah sedang melapor pada Nivan tentang hasil penyelidikannya."Tuan, belakangan ini orang-orang dari Keluarga Luandi sangat aktif. Mereka sedang sibuk membentuk aliansi dari delapan keluarga besar dan berbagai pihak lainnya. Banyak yang sudah berpihak pada Keluarga Luandi. Kalau terus membiarkan mereka seperti ini, ini akan menjadi ancaman besar bagi kita," kata mata-mata wanita itu sambil berlutut dengan satu kaki dan menundukkan kepala."Keluarga Luandi mendukung Kak Nolan, 'kan?" tanya Nivan yang duduk dengan tenang dan tidak menunjukkan ekspresi apa pun."Keluarga Luandi punya ambisi besar. Katanya mendukung, tapi sebenarnya mereka sedang menjadi Pangeran Nolan sebagai boneka untuk memperbesar kekuasaan mereka sendiri," kata mata-mata wanita itu yang mengungkapkan rahasia di balik semua itu. Dia sudah menyusup di Keluarga Luandi selama bertahun-tahun, sehingga sangat me
Malam harinya, dua pemuda sedang bermain catur dengan santai di sebuah vila mewah yang tersembunyi di dalam kota. Yang sebelah kirinya adalah pria yang baru saja bertamu ke Keluarga Paliama, Roman, sedangkan yang sebelah kanan adalah pangeran kedua yang bertubuh kekar dengan pakaian mewah, Nolan.Keduanya bermain catur dengan konsentrasi penuh, kadang-kadang melangkah dengan cepat dan kadang-kadang berpikir dengan lama. Setelah bermain sekitar sepuluh menit, Roman akhirnya mengaku kalah."Roman, beberapa hari nggak bertemu, kemampuan caturmu makin hebat. Aku hampir saja kalah," kata Nolan sambil mengusap janggutnya, terlihat agak terkejut."Pangeran Nolan terlalu memujiku. Kemampuan caturku nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan denganmu. Kalau Pangeran Nolan nggak sengaja mengalah, aku pasti sudah kalah sejak awal. Mana mungkin aku bisa bermain selam ini," kata Roman sambil tersenyum."Hahahaha ... kamu memang pandai berbicara," kata Nolan sambil tertawa terbahak-bahak dan ekspresiny
"Sebenarnya, kita nggak perlu bingung siapa yang lebih cocok menjadi kaisar. Yang lebih penting adalah siapa yang paling mungkin menjadi kaisar?" ucap Gandara tiba-tiba.Sebagai seorang pebisnis, Gandara selalu mengejar keuntungan secara maksimal. Jadi, dia tidak peduli siapa yang menjadi kaisar.Yang Gandara pedulikan adalah siapa yang lebih mungkin menjadi kaisar. Memilih orang itu dan mendukungnya adalah pilihan yang paling bijak."Siapa yang paling mungkin? Itu tergantung pada siapa yang punya paling banyak pendukung," ujar Gusdur sambil merenung."Oh ya, tadi aku lupa tanya, pangeran mana yang didukung oleh Keluarga Luandi?" Gema menepuk kepalanya.Setelah berdiskusi panjang lebar, mereka masih belum tahu siapa yang sebenarnya didukung oleh Keluarga Luandi."Aku rasa itu Pangeran Ketiga." Gandara menyipitkan mata dan menganalisis, "Pangeran Ketiga punya hubungan pribadi yang baik dengan Roman dan punya potensi yang luar biasa. Dia sangat disukai oleh Kaisar, jadi Keluarga Luandi m
Tanpa perlu kaisar turun tangan, orang-orang yang penuh ambisi itu akan menelan Keluarga Paliama tanpa menyisakan apa-apa. Sebaliknya, jika mereka memilih untuk berpihak dan pilihan mereka benar, Keluarga Paliama dapat berjaya selama ratusan tahun. Namun jika mereka salah, Keluarga Paliama bisa hancur hanya dalam semalam!Jadi, sekarang Ezra tidak tahu harus memilih yang mana. Masalah ini bukan masalah sepele. Jika salah langkah, semuanya akan berakhir dengan kekalahan."Biar aku pertimbangkan dulu. Aku belum bisa memberi jawaban kepada kalian saat ini," kata Ezra sekali lagi.Masalah ini berkaitan dengan banyak aspek. Jika Ezra membuat keputusan yang salah, semuanya akan hancur. Oleh karena itu, dia harus sangat hati-hati."Aku ngerti. Bagaimanapun, ini bukan perkara kecil. Tapi, aku harap kamu bisa segera memutuskan," ucap Roman dengan senyuman tipis."Adipati Ezra, Keluarga Paliama bukan satu-satunya yang ingin beraliansi melalui pernikahan dengan Keluarga Luandi. Waktu nggak menung
"Adipati Ezra, perjodohan di antara dua keluarga ini bukan hanya kehendakku, tapi juga kehendak ayah angkatku dan seluruh Keluarga Luandi," ujar Roman dengan tersenyum."Menurut aturan yang sudah diterima, pernikahan antara keluarga kerajaan yang masih berkerabat langsung nggak diperbolehkan. Apa kalian sudah lupa akan hal ini?" tanya Ezra dengan tenang."Berpegang pada aturan yang kaku nggak akan berguna untuk perkembangan," jawab Roman sambil menggeleng dan tersenyum. "Sekarang, Negara Drago sedang dalam masa kacau. Selain itu, aku dengar kesehatan Kaisar kurang baik dan ada kemungkinan dia akan menunjuk pewaris lebih awal dan mundur dari takhta.""Aku yakin Midyar akan mengalami kerusuhan dalam waktu dekat ini. Pada saat itu, baik Empat Keluarga Kerajaan, Delapan Keluarga Kaya, maupun kekuatan lainnya, semua akan terseret dalam pusaran ini. Makanya sebelum itu terjadi, aku harap Keluarga Luandi dan Keluarga Paliama bisa beraliansi melalui pernikahan untuk mengatasi kesulitan bersama
"Ayah, bagaimana menurutmu?" tanya Gusdur sambil mengalihkan pandangannya ke arah Ezra."Ada tamu yang datang, kita tentu saja nggak boleh nggak sopan. Suruh mereka masuk ke ruang tamu untuk berbicara," kata Ezra dengan tenang. Roman mewakili Keluarga Luandi, dia tentu saja tidak bisa mengusir tidak peduli apa pun niat kedatangan Roman ini. Mengenai hubungan pernikahan ini, tentu harus dipertimbangkan dengan matang."Baik," jawab pengurus rumah, lalu segera pergi."Kalian lanjutkan saja makannya, aku akan menemui orang-orang dari Keluarga Luandi ini," kata Ezra, lalu bangkit dan pergi.Setelah saling memandang sebentar, ketiga putra dari Ezra juga akhirnya mengikuti Ezra. Mereka ingin melihat apa yang sedang direncanakan Keluarga Luandi kali ini."Sudahlah, biarkan mereka yang mengurusnya. Kita makan saja," kata nenek Bianca sambil tersenyum agar semuanya melanjutkan makan malamnya.Tiga menit kemudian, di ruang tamu Keluarga Paliama. Ezra duduk di kursi utama dan langsung menghadap ke
Setelah meninggalkan Grup Luca, Luther dan Bianca pergi ke mal terlebih dahulu untuk memberi berbagai hadiah. Mulai dari hadiah untuk para lansia dan anak-anak yang baru belajar berjalan, semua kerabat inti Keluarga Paliama mendapat hadiah. Setelah itu, mereka pergi ke toko barang antik untuk memilih sebuah lukisan kaligrafi yang bagus untuk Ezra.Menjelang senja, Luther yang sudah mempersiapkan semuanya mengunjungi kediaman Adipati Ezra untuk pertama kalinya. Kediaman ini terletak di pusat kota Midyar yang berbentuk kompleks rumah tradisional dengan area yang sangat luas.Ezra memiliki tiga putra dan seorang putri Putra sulung, Gusdur, bekerja di pemerintahan sebagai pejabat pangkat tiga dan statusnya sangat dihormati. Putra kedua, Gandara, bekerja di industri farmasi dengan kekayaan yang mencapai puluhan triliun dan menjadi pengusaha terkenal di Midyar. Putra bungsu, Gema, sukses di dunia militer dan kini menjabat sebagai perwira militer pangkat tiga.Sementara itu, putri kecil Ezra,
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar