Lantaran dihina habis-habisan, para spesialis dan profesor di dalam kamar pasien tampak sangat muram. Teknik medis mereka memang tidak bisa dibandingkan dengan Yamada. Hanya saja, mereka semua juga adalah elite. Sekarang mereka malah dihina oleh kaum sebangsa mereka, wajar jika mereka tidak bisa menerimanya.Hanya saja dengan posisi mereka, para dokter juga tidak berani berkata lain, hanya bisa menunduk berlagak tidak mendengar apa-apa.“Pak Yamada, kapan suamiku akan bangun?” tanya Layla. Sekarang kondisi Richard memang sudah kembali normal, tetapi dia masih belum menyadarkan diri. Wajar jika Layla merasa khawatir.“Jangan panik! Setelah aku mencabut jarum perak itu, suamimu pasti akan bangun,” balas Yamada dengan percaya diri, lalu mencabut semua jarum perak yang ditusuknya tadi.Begitu jarum dicabut, tetiba tubuh Richard tampak gemetar. Detik demi detik berlalu. Richard mulai melebarkan matanya.“Bangun! Akhirnya dia sudah bangun!” Semua orang sungguh gembira saat ini.“Semua ini be
“Sudah … mati?” Semua orang terbengong ketika melihat Yamada mati di tempat. Mata semua orang terbelalak lebar dan terlihat sangat kaget.Siapa pun tidak menyangka Richard akan menggila tanpa aba-aba, apalagi membunuh Yamada.Kenapa bisa seperti ini? Bukankah kata Yamada, hal itu adalah hal sepele? Bukankah kata Yamada, kondisi itu sangat wajar? Bukankah Yamada mengatakan dia bisa menanganinya? Apa yang terjadi sekarang?“Ah ….” Yamada dilempar ke sisi tembok dengan kuat hingga tembok roboh. Satu detik kemudian, tubuhnya seketika memerosot ke lantai.“Pak Yamada!” Semua orang seolah-olah baru terbangun dari mimpi mereka, terutama Irish dan juga Nowy. Mereka kelihatan sangat bersedih bagai kehilangan orang tua mereka saja.“Cepat! Cepat tahan Paman Richard!” Respons Osiris sangatlah cepat. Dia segera memerintah orang-orang untuk mengepung Richard. Namun, Richard yang menggila itu malah kelihatan semakin ganas lagi. Dia bahkan mengabaikan anggota keluarganya. Kekuatan Richard semakin m
“Kalau kamu nggak kembali, kami semua pasti akan dalam bahaya.” Luther kembali melayangkan sebatang jarum perak. Richard yang hendak meronta langsung tertegun tidak bisa bergerak sama sekali.“Luther, semua ini berkat bantuanmu. Aku mohon bantuanmu untuk menyelamatkan suamiku!” mohon Layla dengan tulus.“Maaf, pengetahuan medisku nggak bisa dibandingkan dengan Pak Yamada. Kamu minta bantuan dia saja,” balas Luther dengan datar.“Pak Yamada?” Layla melihat mayat di ujung ruangan dengan sangat canggung. Seandainya Yamada bisa menyembuhkan suaminya, apa mungkin nyawanya akan melayang?“Luther, aku minta maaf karena telah menyinggungmu. Aku harap kamu nggak masukkan ke hati.” Layla mengambil inisiatif untuk minta maaf.Layla tahu bagaimana kemampuan medis Luther. Hanya saja, jika dibandingkan dengan Yamada, reputasinya masih tergolong rendah.Itulah sebabnya Layla tidak membuat keputusan yang tepat tadi. Sekarang Yamada sudah meninggal. Dia hanya bisa mengandalkan Luther saja.“Kak Luther
Setelah tidak ada gangguan dari yang lain, Luther langsung memukul leher Richard hingga dia kehilangan kesadarannya. Dia mulai melakukan pengobatan dengan serius.Berhubung Richard berlatih teknik iblis, meridian dan organ vitalnya mulai rusak. Apalagi ditambah dengan pengobatan yang diberikan oleh Yamada tadi, kondisi Richard semakin parah lagi.Sekarang Richard bagai balon yang bisa meledak kapan saja. Luther hanya bisa menggunakan teknik akupunkturnya untuk melancarkan aliran darah Richard. Kemudian, dia menggunakan energi sejati untuk melancarkan meridian yang tersumbat dan memulihkan bagian yang terluka. Setelah itu, juga perlu diresepkan obat untuk pemulihan Richard.Detik demi detik berlalu. Satu per satu jarum perak di tangan Luther tak berhenti menusuk ke atas tubuh Richard.Awalnya jarum ditusuk di bagian kepala, dada, lalu bagian perut. Richard yang sekarang sungguh mirip dengan seekor landak saja.Setelah melakukan teknik pengobatan akupunktur, Luther menggerakkan jari tang
“Ahh?” Semua orang terbengong ketika melihat gambaran ini. Apalagi si Irish, kedua matanya terbelalak lebar. Sepertinya dia tidak bisa percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Kenapa Richard bisa menyadarkan dirinya?“Sudah siuman! Ayah sudah siuman!” jerit Lufita dengan kegirangan.“Dia benar-benar sudah bangun? Apa lelaki itu adalah dewa?” Semua orang saling bertukar pandang. Mereka juga merasa syok.Bahkan Yamada saja sudah angkat tangan. Sekarang penyakit Richard malah disembuhkan oleh seorang junior yang tidak terkenal. Semuanya sungguh di luar prediksi mereka.“Gimana Kak Irish? Sekarang kamu tahu betapa hebatnya Kak Luther, ‘kan?” Lufita melirik Irish dengan raut bangga.“Ergh ….” Terlintas ekspresi canggung di wajah Irish. Wajahnya seketika merona.Baru saja Irish mengatakan dirinya akan loncat dari atap rumah sakit jika Richard menyadarkan diri. Sekarang Richard malah ….“Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa ada di sini?” Richard langsung membangkitkan tubuhnya dengan kebingu
“Bukan begitu! Semuanya bukan seperti yang kalian katakan!” Ketika melihat orang-orang memfitnah Luther, Lufita segera menggeleng dan menjelaskan, “Kalian salah paham. Kak Luther bukan orang jahat. Kalian jangan sembarangan bicara!”“Dasar bodoh! Kamu terlalu muda, kamu nggak ngerti betapa kelamnya dunia ini. Berbeda dengan Ayah, Ayah sudah banyak bertemu dengan orang di luar sana. Itulah sebabnya Ayah bisa menyadarinya,” balas Richard dengan serius.“Iya, Lufita. Luther pasti memendam niat buruk. Jangan sampai kamu dikelabui sama dia,” bujuk yang lain.“Aku nggak percaya! Aku nggak percaya! Kak Luther nggak bakal celakai orang!” Kedua mata Lufita tampak memerah. Dia menatap ke sisi Layla, lalu berkata, “Ibu, ngomong, dong! Kak Luther pernah selamatin aku. Sekarang dia juga sudah selamatin Ayah. Kamu melihat dengan mata kepalamu sendiri, ‘kan? Kamu bisa jadi saksi mata, ‘kan?”“Richard, jangan-jangan ada salah paham dalam masalah ini?” Layla mencoba untuk melakukan pembelaan.“Kamu mem
Layla tidak berharap putrinya akan mengikuti langkah anak-anak orang kaya itu.“Kenapa? Kenapa bisa begini?”Saat ini, langit sudah gelap.Setelah Lufita berlari keluar rumah sakit, dia berjongkok di samping lampu jalan dengan menangis terisak-isak.Di bawah pancaran lampu remang, bayangan tubuhnya tampak memanjang. Lufita tidak peduli dengan identitas Luther dan juga tidak peduli dengan kekuasaan maupun kedudukannya. Dia hanya murni menyukai Luther saja. Lufita sungguh tidak habis pikir. Kenapa semua orang malah menentangnya? Apa kedua orang baru boleh bersama jika tidak ada kesenjangan dalam ekonomi? Apa yang harus Lufita lakukan sekarang? Apa dia mengabaikan tentangan semua orang, berusaha untuk mendapatkan cintanya? Atau dia mesti menuruti apa kata keluarganya, memendam rasa suka di hatinya?“Citt!”Pada saat ini, sebuah mobil hitam berhenti di pinggir jalan. Pintu mobil dibuka. Sekelompok lelaki yang menutup wajahnya dengan masker itu berlari menuruni mobil, lalu mengepung Lufita
Pada saat ini, di dalam sebuah pabrik besi telantar.Lufita sedang diikat dan digantung di atas. Kedua matanya pun ditutupi oleh kain hitam. Saat ini, dirinya telah dipukul hingga jatuh pingsan.Kimtara yang berpakaian mewah sedang menikmati steik sapi berkualitas tinggi dengan alkohol. Gerakannya sangatlah anggun. Terlintas senyuman di wajahnya. Dapat terasa wibawa bangsawan dari gerak-geriknya.“Tuan, waktunya sudah lewat. Sasaran kita masih belum datang-datang. Jangan-jangan dia nggak berani datang?” Beberapa saat kemudian, seorang prajurit berpakaian merah masuk dan melapor.“Jangan buru-buru. Tunggu sebentar lagi.” Kimtara meletakkan garpu dan pisaunya, lalu menyeka mulut dengan saputangan. Dia berkata sembari tersenyum, “Aku sudah menyelidikinya. Hubungan Luther dengan Lufita nggak biasa. Dengan karakternya, dia pasti akan menyelamatkan wanita ini.”“Aku khawatir Luther nggak merelakan Jamur Tujuh Warna itu. Bagaimana kalau aku bawa yang lain untuk langsung menyerbu ke Vila Embun
Selama Luther pergi, Bianca terus memikirkan dan selalu memperhatikan kabar dari Luther. Namun, meskipun sangat rindu, dia juga tidak pernah mengganggu Luther karena dia tidak ingin membuat fokus Luther terganggu dan memengaruhi urusan negara. Dia sangat memahami kesibukan Luther, sehingga terus menahan gejolak di hatinya dan mengalihkan perhatiannya dengan sibuk bekerja.Namun, setelah sekarang benar-benar bertemu dengan Luther, perasaan Bianca yang sudah lama terpendam akhirnya meledak. Rasa rindu selama berbulan-bulan berubah rasa sayang yang meluap dan air mata pun mengalir deras.Adegan ini membuat asisten wanita di samping Bianca tercengang. Dia tidak menyangka presdir mereka yang cantik ternyata hatinya sudah memiliki pemiliknya. Yang lebih mengejutkannya, Bianca yang biasanya tegas dan sangat berwibawa ternyata begitu lembut dan anggun di depan pria ini.Asisten wanita itu mulai mengamati Luther dengan saksama. Baik dari segi penampilan dan karisma, Luther memang luar biasa dan
Saat ini, Luther sudah duduk di pesawat untuk kembali ke Midyar. Perjalanan ke Gunung Narima kali ini penuh dengan rintangan.Dari kompetisi bela diri hingga invasi Kuil Dewa, prosesnya bisa dibilang sangat berbahaya, tetapi untungnya hasil akhirnya cukup baik.Luter berhasil memenangkan kejuaraan dalam kompetisi bela diri, sekaligus memperoleh tiga energi naga, bahkan berhasil menggagalkan konspirasi Kuil Dewa. Hasil ini sangat sempurna.Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman yang baru dikenalnya, Luther menemani Misandari naik pesawat pulang.Dari lima energi naga, telah terkumpul empat, yang berarti tinggal satu lagi. Menurut informasi dari Misandari, kekuatan energi naga yang terakhir telah ditemukan dan orang yang menemukannya ada di Midyar.Namun, identitas orang itu masih belum diketahui. Menurut dugaan Misandari, kemungkinan besar itu ada hubungannya dengan tiga pangeran.Posisi calon pewaris masih belum jelas, sementara ketiga pangeran sangat aktif dalam mencar
Angin malam pun segera mereda. Keesokan paginya, saat sinar matahari mulai menyinari bumi, keadaan di Gunung Narima sudah kembali tenang. Hanya saja, bercak-bercak darah masih ada di mana-mana dan bangunan yang hancur masih menjadi saksi kekacauan tadi malam. Para ahli dari Kuil Dewa yang menjadi tawanan juga sudah dibawa pergi oleh pasukan yang dipanggil Misandari.Berbagai rumor pun mulai menyebar ke mana-mana. Berbagai sekte besar di dunia persilatan hanya merespons rumor itu sebagai penonton. Bagaimanapun juga, sejak dahulu sampai sekarang, sangat jarang orang yang berani menyinggung Gunung Narima. Tindakan nekat seperti menyerang secara terang-terangan dan berusaha menghancurkan mereka seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya.Soal hasil dari tindakan ini, seluruh dunia juga sudah menyaksikannya. Setelah bertahun-tahun lamanya, ini pertama kalinya negara-negara lain menyadari betapa mengerikannya Riley. Keberadaan sudah hampir seperti sosok ilahi.Saat ini, semua anggota inti s
Setelah pertempuran berakhir, Riley menghilang seketika dari tempatnya berdiri. Ketika muncul kembali, dia sudah berada di atas wilayah terlarang Gunung Narima.Saat ini, di pintu masuk wilayah terlarang dipenuhi dengan mayat dan darah. Seluruh anggota Kuil Dewa termasuk Tico, semuanya tergeletak di tanah.Sekujur tubuh Luther dan Danice juga dipenuhi darah. Mereka memancarkan aura membunuh yang kuat. Setelah pertempuran sengit, mereka akhirnya berhasil mempertahankan wilayah terlarang Gunung Narima dan menggagalkan rencana Kuil Dewa untuk menghancurkan nadi naga.Saat ini, Luther seperti merasakan sesuatu sehingga tiba-tiba mendongak. Melalui kabut dan kegelapan, dia menemukan Riley yang berada di atas wilayah terlarang.Riley tersenyum tipis dan mengangguk pada Luther, lalu menghilang seketika. Saat berikutnya, Riley melintasi beberapa gunung dan tiba di atas aula utama Gunung Narima.Di sana, para murid Gunung Narima masih bertempur melawan para elite Kuil Dewa. Dengan Atha sebagai
Ketika debu mulai mereda, hanya Riley yang masih berdiri tegak. Pele, Amir, Taro, Welig, tiga pembunuh bayaran terbaik dari Negara Wadarna, dan beberapa dewa utama dari Kuil Dewa, semuanya mati atau terluka parah.Tubuh Amir telah meledak menjadi potongan daging yang tak terhitung jumlahnya, tetapi dia masih merangkak di tanah, berusaha untuk menyatu kembali.Welig bahkan tidak menyisakan tulangnya. Pele dan ketiga pembunuh bayaran itu mengalami patah tangan dan terluka parah. Adapun Taro, meskipun anggota tubuhnya utuh, organ dalamnya sudah hancur. Dia terus memuntahkan darah.Ditambah dengan serangan balik dari pedangnya, Taro terlihat seperti orang tua yang sekarat. Rambutnya memutih dan wajahnya keriput. Jelas, dia tidak akan bertahan lama lagi."Gi ... gimana bisa begini? Nggak ... ini nggak mungkin!" Ketika melihat anggota tubuh yang berserakan di mana-mana, Pele seperti tersambar petir. Ekspresinya penuh ketidakpercayaan.Orang-orang di sekitarnya adalah ahli terkuat dari berbag
Kemunculan mendadak Riley membuat semua orang yang ada di sana tercengang. Mereka semua terbelalak, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Ada apa ini? Bukankah Riley sudah mati? Bagaimana bisa dia muncul kembali di hadapan mereka dalam keadaan baik-baik saja? Apa mereka melihat hantu?Semua orang saling memandang dengan ekspresi yang dipenuhi ketidakpercayaan. Mereka tidak tahu apa yang terjadi, sama sekali tidak bisa mengerti bagaimana Riley bisa hidup kembali. Ini sungguh di luar pemahaman mereka."Ka ... kamu belum mati? Gimana mungkin?" Yang paling terkejut adalah Amir. Dia telah berusaha keras dan akhirnya mendapat kesempatan emas. Dia menggigit leher Riley dan mengisap seluruh darahnya.Amir yakin bahwa Riley benar-benar sudah mati dan tidak mungkin bisa hidup kembali. Namun, masalahnya jika Riley sudah mati, lalu siapa orang yang ada di hadapan mereka?"Jangan panik! Mayat Riley masih ada di sana, orang ini mungkin hanya menyamar!" ucap Pele tiba-tiba.Setelah mendengarnya
Saat Putri Salju melancarkan serangannya, bayangan dewa gajah di belakang Welig juga tak tinggal diam. Dengan deru panjang, bayangan itu berlari cepat menuju Riley. Dua taringnya yang tajam seperti tombak yang menusuk ke arah dada Riley.Terpengaruh oleh angin salju, Riley tidak bisa mengelak sehingga hanya bisa mengaktifkan Mantra Cahaya Emas untuk melindungi dirinya.Bruk! Kedua taring itu menghantam Mantra Cahaya Emas dengan keras. Gaya dorong yang sangat besar langsung membuat Riley terpental. Saat Riley berada di udara, cahaya emas di sekujur tubuh pecah seperti kaca. Jelas sekali, kekuatan bayangan itu melampaui batas Mantra Cahaya Emas.Melihat Riley terdorong ke udara, iblis berkepala tiga dan berlengan enam bergegas mengambil kesempatan. Setelah melompat, enam senjata dengan bentuk yang berbeda-beda mulai terus menyerang Riley.Riley mengayunkan pedangnya tanpa henti untuk menangkis, tetapi dia terus terdesak. Ketika terdorong ke udara, dia tidak punya tempat berpijak sehingga
Setelah bertarung sengit begitu lama, Taro dan yang lainnya juga mulai menyadari betapa seriusnya situasinya. Riley bukan hanya memiliki teknik pedang yang luar biasa, teknik tubuh Riley juga begitu misterius. Tidak peduli apa pun serangan mereka, mereka tetap tidak bisa menyentuh Riley sedikit pun. Sebaliknya, pedang Riley malah terus menyiksa mereka, hasilnya akan makin buruk jika terus berlanjut.Oleh karena itu, saat mendengar perkataan Pele, Taro dan yang lainnya tahu ini sudah saatnya mempertaruhkan segalanya. Sekarang mereka sudah tidak bisa mundur lagi, Riley atau mereka yang akan mati.Pada saat ini, Taro yang terus menahan dirinya pun akhirnya mengeluarkan teknik pemungkasnya. Dia tiba-tiba menggigit jarinya dan mengoleskan darahnya ke pedang, lalu segera merapalkan mantra."Yuki, keluarlah!" Setelah selesai merapalkan mantranya, Taro mengayunkan pedangnya dengan keras. Sesosok bayangan putih pun tiba-tiba memelesat dari pedangnya.Sosok itu adalah seorang wanita berkulit put
"Sebenarnya masih ada berapa banyak trik lagi yang disimpan pria tua ini?"Kekuatan dari Jimat Peledak membuat semua orang terkejut dan marah. Tidak ada yang menyangka Riley masih mampu menunjukkan kekuatan magis yang begitu luar biasa setelah Mantra Cahaya Emas dihancurkan dan halilintar bukan ancaman lagi.Kekuatan dari ratusan sampai ribuan jimat magis yang meledak secara bersamaan benar-benar menakutkan. Selain Amir, Pele, dan Welig yang memiliki fisik yang sangat kuat, para ahli lainnya pun terluka parah. Pada saat ini, mereka baru menyadari betapa mengerikannya kekuatan dari ahli nomor satu di Negara Drago."Hebat juga," kata Amir yang terpental ke belakang dan mendarat dengan stabil. Muncul retakan-retakan kecil di permukaan kulitnya dan darah pun perlahan-lahan mengalir. Sebagian besar kekuatan dari Jimat Peledak tadi menghantam tubuhnya. Meskipun dia memiliki pertahanan yang luar biasa, dia pun tetap terluka.Namun, saat ini luka ini jelas tidak cukup untuk mengancam Amir. Luk