Share

Bab 20. Mata-mata

"Ra, kita tunggu kamu di sana ya." Sinta dan Galang pun beranjak untuk memisahkan diri dari Zahra dan Erlangga karena mereka tahu jika Zahra dan Erlangga butuh waktu berdua.

"Zahra masih menunduk dan tak mengatakan apapun selain terdiam tak bergeming. Setelah kepergian teman Zahra, Erlangga pun mendekatkan tangannya pada tangan Zahra sedikit meraba namun ragu. Ragu karena takut Zahra malah marah. Akan tetapi, Zahra tak menepis tangan Erlangga yang ingin sudah menggenggam tanggannya.

"Ra, aku rindu kamu. Rindu sekali." Erlangga mengelus dan menggenggam tangan Zahra dengan mata memejam mencurahkan rasa rindunya yang sudah menggunung pada Zahra dengan hanya menyentuh tangannya.

Zahra pun akhirnya mengangkat wajahnya dan menatap Erlangga dengan mata berembun. Kini wajah tampan yang dirindukan itu terlihat jelas. Dulu Erlangga memang tampan walau penampilan urakan.

Kini, wajah tampan itu di sertai dengan keeleganan serta aura khas seorang pemimpin. Entah harus bahagia atau tidak Zahra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status