Share

Bab 70. Bertemu Tasya

Penulis: Muda Anna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 19:02:30

Pagi ini Hanna semangat empat lima menunggu jemputan di pinggir jalan. Diminta oleh Asisten Wibi untuk tidak terlambat. Asisten beranak satu itu sangat displin jika mengenai waktu.

"Mana sih lama sekali si asisten?" monolog Hanna tidak sabaran padahal waktu kurang lima menit lagi janji bertemu.

Setiap mobil hitam yang lewat dilihat nomor kendaraan. Setiap ada yang berhenti di sekitar tempat berdiri diintip sopirnya. Menggerutu sendiri jika mobil bukan yang dimaksud yang datang.

Tepat waktu yang dijanjikan ada mobil yang berhenti tiba-tiba di depan Hanna berdiri. Kaca mobil pintu depan terbuka perlahan, "Ayo masuklah, di belakang saja!" perintah Asisten Wibi.

"Iya, terima kasih."

Hanna membuka pintu dan masuk mobil, ada gadis kecil yang terlihat cantik memakai seragam, "Hai cantik!" sapa Hanna.

"Hai, Kakak. ApakahTasya cantik?"

"Iya cantik dan lucu. Namanya Tasya?"

Tasya melihat Asisten Wibi sambil mendongak, "Papa, apakah Kakak ini bukan termasuk orang asing. Dia tanya nama Tasya?"

"T
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 71. Dijemput

    Asisten Wibi awalnya tercengang dengan permintaan Hanna. Gadis belia itu tipenya hampir sama seperti Raline. Sikap dan fifatnya sangat lugu dan ceplas-ceplos serta jujur."Silakan saja, kalau itu membuatmu nyaman.""Terima kasih, Mas."Dalam perjalanan Hanna banyak bercerita tentang persahabatan dengan Raline dan Shafea. Sampai tiba di resort milik Eddriz asisten itu hanya mendengarkan dan sedikit bertanya. Terkadang tersenyum tanpa menjawab ocehah Hanna.Bersamaan Asisten Wibi menjemput Hanna tadi. Shafea dijemput oleh Bang Jack dari depan rumah sahabat Raline. Hanya bedannya ketua bodyguard Edrriz itu mengendarai motor sport bukan mengendarsi mobil."Ayo, naik!" perintah Bang Jack sambil menyerahkan helm.Laki-laki yang seumuran Asisten Wibi dan masih bujang itu langsung melajukan motor sport dengan kecepatan tinggi. Dengan terpaksa Shafea harus memeluk pinggang Banng Jack dengan erat. Bahkan, pipi Shafea ditempelkan di punggung Bang Jack."Bang, pelan-pelan. Fea takut!" teriaknya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 72. Gara-gara Kucing

    Setelah luka lutut Shafea dioles obat luka oleh orang yang tidak sengaja melukai. Jalan raya dekat lampu merah mulai terurai karena kesigapan petugas. Ternyata ada mobil pic-up pengangkut pasir mogok di tengah jalan, dan didorong beramai-ramai oleh pengguna jalan.Motor Bang Jack masuk halaman resort milik Eddiz, hampir bersamaan datang mobil Asisten Wibi di parkiran. Keceriaan Hanna saat turun dari mobil menular pada Shafea yang turun perlahan dari motor. Mereka langsung berbincang tanpa memperdulikan laki-laki yang menjemput."Mengapa lutut Fea luka begitu?" tanya Hanna."Gara-gara kucing kaw*in," jawab Shafea asal."Apa hubungannya sama lutut?""Motor menghindari kucing kaw*in lutut Fea tergores aspal""Ooo."Bang Jack tiba-tiba tersenyum simpul mendengar jawaban Shafea. Diikuti Asisten Wibi yang melangkah menyusul. Keduanya berbincang berbisik tanpa terdengar.Jenny yang menyambut Hanna dan Shafea saat keduanya melangkah masuk pintu utama, "Nona-Nona cantik, silakan ikut Jenny!" J

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-02
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 73. Penyusup

    Yang memeriksa ke luar dan melihat Asisten Wibi serta Bang Jack adalah Jenny. Dua laki-laki dewasa itu berjalan menuju samping resort. Bang Jack baru saja melihat ada seseorang yang melintas di area pribadi milik Eddriz."Bang ganteng, kalian mau ke mana?" tanya Jenny dengan berjalan gemulai."Ngapain Jenny ikut kita, sono bersolek saja biar cantik!""Tidak bersolek pun Jenny sudah cetar membahana. Abang tadi mengintip kami, ya?""Tidak," jawab Asisten Wibi dan Banng Jack bersamaan.Jenny terus mengikuti laki-laki seumuran itu ke luar resort lewat pintu samping. Karena tidak mendapatkan jawaban yang jelas, Jenny lebih penasaran. Bergabung dengan security yang ada di luar resort, bergegas Jenny mendekati mereka."Ada apa, sih?" tanya Jenny pada salah satu security."Ada penyusup masuk sini.""Penyusupnya laki atau permpuan?""Laki," jawabnya singkat.Jenny berdiri mematung saat seluruh anggota security ditambah anak buah Bang Jack berpencar mencari target. Area belakang resot terlihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 74. Teman Ayah Wisnu

    Raline tidak melanjutkan langkahnya saat mendenar sayup-sayup suara seorang laki-laki yang sedang membela diri. Ada juga suara teriakan Bang Jack yang sedang bertanya dan menginterogasi. Suara Bang Jack terdengar menggelegar dan emosi karena marah."Nyonya, jangan mendekat. Takutnya berbahaya!" Pak Basri berlari mendekati Raline.Tiba-tiba ada pintu terbuka yang berada di samping Pak Basri. Pintu itu tidak terlihat seperti pintu dari luar. Seperti dinding yang bersekat, ternyata ada pintu rahasia."Ra!" Eddriz ke luar dari dalam garasi."Bang ...?" Raline tidak melanjutkan ucapannya saat di peluk oleh Eddriz dengan erat."Ayo, kita kembali ke resort!" "Ra mengenal suara itu, Bang. Mau apa dia ke sini?" "Nanti Abang ceritakan, kita tinggalkan tempat ini dulu. Tidak perlu Ra menenui dia!""Baiklah."Dengan pasrah Raline berjalan mengikuti langkah panjang Eddriz. Tangan bertautan sambil sesekali Raline melihat arah pintu rahasia itu. Berharap melihat wajah suara yang didengarnya tadi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-03
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 75. Efek Jera

    Eddriz membaca surat perjanjian antara Ayah Wisnu dan Ngadimin. Surat prjanjian itu tertulis dua tahun lalu. Tepatnya saat Raline naik di tahun terakhrir SMA.Surat yang berisi jika Ayah Wisnu akan mengizinkan Ngadimin bersama dengan Raline satu malam jika tidak sanggup membayar hutang. Yang lebih parah lagi dalam perjanjian itu ada tulisan tidak perduli keadaan Raline sudah bersuami atau belum. Yang terpenting Raline wajib melayani satu malam demi pelunasan hutang."Laki-laki itu masih ada di sini?" tanya Eddriz dengan penuh emosi setelah selesai membaca.."Masih di garasi, Tuan. Dia bersikeras ingin bertemu dengan Nyonya Ra.""Berani-beraninya dia membayangkan akan bermalam dengan istri seorang Eddriz Bhusiry, brengsek!"Eddriz berjalan dengan langkah panjang kembali menuju garasi. Tangan mulai gatal ingin menghajar habis-habiskan orang yang berani berniat menemui istri. Jangankan menemui, membayangkan saja tidak rela apalagi menghabiskan malam bersama.Tanpa basa-basi Eddriz langsu

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-04
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Ba 76. Makan Berdua

    Shafea menunduk melihat sopir yang sedang menghentikan mobil tepat di depannya. Walau sangat mengenal suaranya, tetapi hati seolah tidak percaya. Pasalnya saat ke luar dari resort tadi terlihat cuek dan astyik dengan dunianya sendiri.Lakilaki yang sangat dikaguminya itu terihat sangat misterius. Saat di depan banyak orang teekadang cuek dan tidak perduli. Namun, jika sendiri terlihat perhatian."Mengapa Abang menyusul Fea?""Tidak usah cerewet, cepat ayo naik!" perintahnya.Sambil menggerutu, Shafea naik mobil tanpa melihat Bang Jack yang ada di kemudi stir. Sok cuek, tetapi ternyata memperhatikan. Mungkin tidak tega jika harus menunggu angkutan umum.Dengan santai Bang Jack melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Baru saja ke luar dari area Ancol di petigaan jalan, mobil dibelokkan ke rumah makan sunda. Shafea langsung membuka mata lebar-labar karena kaget."Mau ngapain kita ke sini, Bang?""Abang lapar, dari siang tidak sempat makan, ayo turun!"Shafea mengangguk dan turun tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 77. Abang yang Beli

    "Abang orangnya suka berterus terang dan tidak romantis, bolehkan Abang suka sama Fea?""Iya, Fea juga sama Abang," jawab Shafea malu-malu"Berarti kita sudah jadian, Ya?""Hhmm."Umur Bang Jack lebih dari dua puluh lima tahun. Terkadang melihat Shafea masih seperti anak kecil. Sikapnya yang terkadang manja seolah klop denga Bang Jack yang dominan.Cinta yang dirasakan Bang Jack seoarng laki-laki dewasa akan sangt berbeda. Jika Shafea ingin bersenang-senang dan sayang-sayangan, Namun bagi Bang Jack lebih cinta yang serius dan memikirkan tentang tindakan dan rasa"Apakah Fea ingin menikah muda?" "Eee, baru jadian, Abang ingin langsung menikah?""Tidak juga, sih. Apakah Fea ingin di lamar?""Tidak, Fea masih kuliah. Tunggulah Fea lulus kuliah dulu.""Tentu, lihat saja nanti.""Ayo, Abang antar Fea pulang.""Iya."Sore ini Shafea pulang diantar oleh Bang Jack yang sudah berstatus pacar. Hati terasa berbunga-bunga karena cinta tidak bertepuk sebelah tangan. Padahal awalnya tidak barani be

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 78. Orang Biasa

    Hari ini adalah hari pertama Eddriz menjadi orang biasa. Menjadi orang seperti masyarakat pada umumnya. Padahal seumur hidup tidak penah melakukan itu sama sekali.Sebelum berangkat Raline menubah pemampilan Eddriz. Yang awalnya selalu memakai jas kebesaran, kini hanya memakai kaos disro warna biru navi dan celana pendek selutut. Memakai topi dan kaca mata hitam untuk penyamaran.Raline memakai gaun berwana pink pendek di bawah lutut. Topi bulat warna senada dengan gaun yang gerly. Ditampah kaca mata hitam yang terlihat sangat cantik dan terlihat ceria."Di mana belinya rujak itu, Sayang?" tanya Eddriz saat mulai melajukan mobilnya."Di sana taman kota, rujaknya sangat enak, Bang!"Mobil meluncur menuju taman kota yang diinginkan Raline. Yang tidak berubah hanya pengawalan ketat Bang Jack saja dalam petulangan Raline dan Eddriz kali ini. Hanya bedanya, pengawalan dilakukan dari kejauhan sesuai permintaan Raline."Abang perkir di pinggir taman yang kosong sebelah sana itu, ya!" perinta

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06

Bab terbaru

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 118. Kebahagiaan

    Bang Jack dan Asisten Wibi hanya bisa mendengarkan percakapan penghuni rumah dari depan pintu saja. Pasalnya, dilarang masuk oleh pembeli bertato dengan alasan di dalam rumah sedang ada meeting dadakan. Dua orang kepercayaan Eddriz itu memasang telinga lebar-lebar untuk mengenali satu per satu orang yang sedang berbincang di dalam rumah.Asisten Wibi pernah beberapa kali bertemu dengan Ayah Wisnu. Suara bas khas ayah tiri Raline itu sangat mudah dikenali jika sedang berteriak atau sedang marah. Namun, jika berbincang dengan lirih atau jarak yang lumayan jauh sedikit sulit dikenali."Apakah itu suara target, Bang?" tanya Asisten Wibi sambil berbisik."Susah dikenali, aku tidak yakin." Bang Jack menjawab dengan berbisik juga."Direkam saja, Bang. Nanti kita selidiki bersama IT.""Ide bagus."Bukan hanya Bang Jack yang merekam percakapan orang yang ada di dalam rumah. Asisten Wibi juga merekam menggunakan ponsel dengan pura-pura membaca pelanggan yang memesan nasi goreng. Tidak ada seora

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 117. Berhasil

    Keadaan kantor Bushiry Grop yang ada di pusat rata dengan tanah kurang dari tiga puluh menit. Namun, Eddriz tetap meluncur ke puncak daerah Bogor. Putra semata wayang adalah satu-satunya harta yang paling berharga di dunia ini.Bukan hanya pihak yang berwajib yang menangani kasus perusahaan Bushiry Grop. Interpol, CIA pihak berwajib Asia yang terlibat langsung tentang pembajakan kontainer juga ikut terlibat. Ternyata, Bang Syam merupakan satu orang yang paling dicari khususnya di Asia Tenggara saat ini.Suasana sekitar villa milik Arum seketika mencekam setelah pihak yang berwenang bergerak cepat. Evakuasi penghuni villa yang ada di sekitar hanya berlangsung lima belas menit. Semua dilakukan secara diam-diam tanpa menimbulkan kecurigaan sedikit pun.Satu per satu anak buah Bang Syam dilumpuhkan dengan cepat tanpa suara. Kecepatan dan ketepatan mereka bak angin yang berhembus tanpa terasa, tetapi tepat sasaran. Eddriz dan rombongan belum sampai setengah jalan, musuh sudah bisa dilumpuh

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 116. Penculikan

    Satu hari setelah Harmini dilepaskan dengan syarat tidak bercerita kepada siapa pun termasuk pelanggan laundry. Wanita beranak dua itu beraktivitas seperti biasa yaitu bekerja sebagai buruh cuci gosok. Terus diawasi oleh anak buah Bang Jack dari kejahuan.Bang Jack juga mengirim anak buah seorang wanita yang pura-pura melamar pekerjaan di loundry itu. Sengaja mengajak berbincang Harmini dan karyawan yang lain sekitaran pekerjaan. Selain untuk mengulur waktu sekalian untuk mengawasi dan menunggu pelanggan yang dicurigai sebagai asisten pribadi Arum. Tanpa diduga, pemilik laundry sedang pergi belanja bahan untuk laundry. Anggota yang sedang melamar dengan leluasa berbincang dengan alasan menunggu sang pemilik usaha. Istilah sambil menyelam minum air yaitu sambil menyelidiki dan sekaligus berharap orang dicurigai itu datang hari ini.Sebelum istirahat tiba, Asisten Wibi dan Bang Jack melaporkan penyelidikaan yang dilakukan anak buah wanita kepada Eddriz. Sekitar pukul sebelas pagi, ada

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 115. Perawat Gadungan

    Eddriz terpaksa melihat introgasi perawat gadungan dengan online karena permintaan Raline. Istri kecil Eddriz itu bersikukuh ingin melihat wajah perawat yang menyusup ke rumah sakit. Suami Raline itu selalu mengabulkan semua permintaan istri tercinta apa pun keinginannya. Bang Jack dan kepala security yang saat ini sedang mencecar pertanyaan pada perawat gadungan. Asisten Wibi duduk di sofa di sampinng Eddriz dan berkoordinasi dengan IT untuk menyelidiki latar belakang perawat gadungan. Sedangkan, Eddriz dan Raline mlihat layar televisi yang terhubung dengan CCTV yang ada di kantor security rumah sakit. "Siapa yang menyuruh kamu menjadi perawat?" tanya Bang Jack dengan suara tegas. "Saya sendiri, Pak," jawab Perawat gadungan itu sambil menunduk. Kepala security yang mulai tidak sabar dan emosi tiba-tiba menggebrak meja dengan kedua tangan. Bukan hanya perawat gadungan yang tersentak kaget karena mendengar suara gebrakkan meja. Namun, Bang Jack juga ikut kaget dan memundurkan ku

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 114. Tender

    Raline beristirahat paska operasi terlelap di atas tempat tidur. Eddriz masih emosi tingkat dewa, tetapi bukan karena istri trcinta. Namun, karena ayah tiri Raline yang mengajukan tender lebih tinggi dari tawaran perusahaan Bushiry Grop.Asisten Wibi memberikan keterangan kemungkinan ada orang dalam dari perusahaan Bushiry Grop yang yang membocorkan informasi. Saat ini suasana tender yang ada di Surabaya sedang tegang menunggu yang menang antara dua perusahaan."Kamu selidiki orang dalam yang membocorkan sekarang juga!" perintah Eddriz dengan suara meninggi karena marah."Tim kita sedang menyelidiki, Tuan.""Bagus tendang dia dari Bushiry Grop, dan jangan lupa blacklist ke seluruh perusahhan di seluruh Indonesia.""Siap, Tuan.""Siapa yang memimpin tende itu, kirim nama sekarang aku hubungi dia?""Baik, saya kirim lewat pesan WA sekarang, Tuan."Kekausaan seorang Eddriz Bushiry tanpa batas. Hanya dengan sekali gertak orang yang dihubungi bukan hanya menggigil ketakutan. Lutut seketika

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 113. Baby Edward

    Mendadak tim dokter yang dipimpin oleh Dokter Daniel dan Dokter Atika melakukan operasi caesar pada Raline. Jika sang suami sudah bertitah, Raline harus mengikuti yang diperintahkan. Rasa sakit sebenarnya masih bisa ditahan, tetapi karena Eddriz yang tidak tega melihat istri kecilnya kesakitan, terpaksa harus melakukan operasi saat itu juga.Yang lebih parah lagi Eddriz ikut masuk di ruang opesasi caesar selalu gelisah dan sedikit mengganggu proses operasi. Raline yang memakai setengah anastesi membuat Eddriz semakin bingung. Dari dada ke bawah tidak merasakan apapun, sedangkan mulai dari dada, pundak, tangan ke atas tetap normal dan bisa digerakkan.Laki-laki tua itu terus membuat drama gegara melihat proses operasi yang baru pertama kali. Melihat dokter mulai membuka jalan bayi yang ada di bawah pusar, Eddriz tegang. Takut sang istri meringis kesakitan seperti awal akan melahirkan tadi."Bang, ada apa?""Itu mulai di buka, apakah Ra tidak merasakan sakit?""Tidak.""Benarkah?""Aban

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 112. Kontraksi

    Yang dikhawatirkan mengganggu ketenangan Raline tidak muncul hari ini. Asisten Wibi mendapatkan kabar jika pengusaha baru ayah Wisnu sedang melakukan lobi bisnis di kota Surabaya. Ada lima tim sukses Ayah Wisnu yang berangkat bersamaan akan bersaing melawan perusahaan Bushiry Group.Raline sedang berada di supermarket besar yang ada di lantai satu rumah sakit. Dikawal Jenny dan Bibi Asih kanan dan kiri saat memilih makanan ringan di etalase. Ada pengawalan ketat Bang Jeck dari kejauhan memantau setiap lalu lalang pengunjung.Ada seorang wanita datang mengenakan masker, kaca mata hitam dan berhijab pasmina. Awalnya memilih makanan ringan di samping Jenny. Tidak melakukan hal yang mencurigakan layaknya pengunjung yang sedang berbelanja."Jenny, makanan ini menurutmu varian apa yang paling enak?" tanya Raline."Yang super pedas itu yang paling bikin ketagihan, Nyonya.""Apakah pedas banget?""Tentu saja, Nyonya. Lihatlah tingkat kepedasannya level sepuluh."Tiba-tiba wanita yang mengenak

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 111. Kontraksi Palsu

    Rumah sakit hari ini disibukkan dengan persiapan istri pemiliki rumah sakit yang diduga akan melahirkan. Hampir jalan menuju kamar khusus untuk persalinan sudah di sterilkan dari pengunjung rumah sakit. Setiap sudut dan lorong dijaga ketat oleh security dan anah buah Bang Jack.Tidak hanya ambulance yang dikawal oleh Bang Jack. Satu mobil yang di dalamnya ada Jenny, Pak Basri dan Bibi Asih juga langsung dikawal. Asisten Wibi bertugas menjemput sahabat Raline yaitu kekasih hati Hanna dan kekasih kepala bodyguard Shafea.Sampai di rumah sakit brankar sudah siap siaga menunggu di depaan pintu rumah sakit. Bergegas masuk menuju kamar dan diikuti oleh tim dokter langsung berlari menuju kamar khusus. Eddriz ikut berlari disamping branker dan menautkan tangan Raline dengan sempurna.Raline terus mengusap perut yang terkadang menegang terkadang anteng. Wajahnya terlihat bingung selalu melihat sekitar orang-orang yang terlihat tegang. Termasuk wajah Eddriz yang terlihat sangat khawatir dan cem

  • Dijual Ayah Tiri pada CEO Duda Killer   Bab 110. Menegang

    Raline mengulang membaca rekan bisnis yang telah merebut perusahaan milik orang tua teman sekolah. Hampir tidak percaya membaca nama yang tertera dalam laporan itu. Nama Ayah Wisnu yang menjadi perebut perusahaan itu.Raline terpaku dan bingung membaca laporan dari Asisten Wibi. Pasalnya ayah tiri itu tidak pernah mempunyai pengalaman memimpin perusahaan. Tidak pernah juga berkecimpung di dunia bisnis dalam skala besar."Tunggu sebentar, Sayang. Abang juga hampir tidak percaya ini.""Coba panggil asisten Abang sekarang!""Baik, Abang hubungi dia sekarang menggunakan ponsel saja biar cepat."Kurang dari lima menit Asisten Wibi datang dengan tergesa-gesa. Sudah menduga tentang yang akan ditanyakan oleh atasanya terutama sang istri. Sehingga datang dengan membawa bukti dan kabar yang lebih lengkap lagi."Apakah laporan yang kamu berikan tadi benar adanya, Wibi?""Benar sekali, Tuan.""Ayah tiri Ra sekarang seorang pengusaha dari perusahaan itu?""Iya, sekarang ini dia sudah pindah di Jak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status