Share

BAB SERATUS SEPULUH

Lelaki di hadapan Nadine memindai wajah istri Rafael. Tampak berpikir, menggali ingatan soal siapa Nadine. Hingga dia mengubah ekspresi wajahnya. "Mbak Nadine ya?"

Nadine tersenyum lebar. Lelaki itu mengenalinya. "Pak, ada yang ingin mencelakai Kakek," lapor Nadine ulang. Nadine percaya kalau lelaki itu akan melakukan sesuatu untuk menjaga Atma. Sebab dia orang yang selalu bersama Atma, alias Pram, asisten pribadi Atma.

"Yang benar saja, Mbak. Kok Mbak bisa ada di sini?"

Mimik wajah Nadine berubah seketika. "Itu, saya ingin menjenguk Kakek, jadi maaf, saya menerobos masuk," akhirnya Nadine mengaku salah. Mau bagaimana lagi. Dia memang dilarang datang, tapi tetap nekat.

Pram terdiam, ekspresi wajahnya tidak terbaca. Entah apa yang dipikirkan dan dirasakan pria itu. Sampai senyum Pram terlukis tipis. "Tidak apa-apa. Tapi akan lebih baik jika Mbak segera pergi, kalau tuan Rionald sampai tahu, nanti Mbak diusir lagi. Jangan cemas soal Tuan, saya akan mengurusnya."

Begitu Rionald disebut,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status