Share

BAB SERATUS DUA

"Apa yang kalian bicarakan?"

Nadine bertanya dengan tangan memeluk Rafael yang melamun, memandang langit-langit kamar mereka. "Urusan laki-laki." Rafael menjawab datar. Setelahnya tidak ada yang bicara lagi. Rafael melirik, melihat Nadine sudah masuk ke alam mimpi.

"Ingatlah, perempuan tidak suka dibohongi."

Kalimat Hermawan masih terngiang di telinga Rafael. Keduanya berbincang cukup lama. Dalam diri ayah mertuanya, Rafael menemukan figur ayah yang sangat dia rindu. Sosok ayah yang hangat, yang mau mendengar tiap keluh kesah anak-anaknya.

Bukan ayah otoriter yang mau perintah dan keinginannya dituruti juga dipatuhi. Rafael sungguh menemukan suasana keluarga yang lama dia cari. Dia suka mendengar Heni, Sita dan Nadine bertengkar di pagi hari gara-gara salah memasukkan garam ke dalam masakan. Atau kopi yang lupa diberi gula hingga ketika para lelaki minum kopi, mereka kompak menyemburkannya kembali. Dan berakhir dengan para perempuan saling menyalahkan.

Semua terasa menyenangkan. Hati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ayrin Setiya
semangat yuukk.. lg seru" nya nii.. di tunggu bab selanjutnya yaa.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status