Share

29. Kejujuran

Sepanjang perjalanan menuju toko, Kafizah dan Raka tidak terlibat obrolan apa pun sama sekali. Dua insan tersebut saling sibuk beradu dengan pikiran masing-masing.

Kafizah mendadak cemas dan khawatir kalau traumanya kali ini akan menjadi alasan Raka lagi untuk membatalkan lamaran sesungguhnya.

Walaupun, Kafizah menolak dan sempat terpaksa menerima Raka karena tidak ingin pria itu merasa dipermalukan di depan orang banyak. Akan tetapi, setelah dua hari tidak melihat Raka, ada rasa yang aneh mendadak muncul di hati dan pikirannya.

"Kenapa aku mendadak gelisah gini, ya?" batin

Kafizah bertanya-tanya.

"Apa aku, mulai ada rasa dengan pria sombong ini?" Kafizah sesekali melirik pria yang fokus mengemudikannya mobilnya.

"Ah, kayaknya gak mungkin, deh. Aku bukan wanita yang ia harapkan. Aku cacat dan memiliki penyakit aneh yang hampir sama seperti orang gila," batin Kafizah dengan mata yang berkaca-kaca.

Jika, Kafizah sedang gelisah dengan perasaannya yang sebenarnya, lain lagi dengan Raka.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status