“Mamanya Fransiska benar-benar kuat, mami gitu nggak akan sanggup.” Tania berkata sambil memasukkan makanan di ranjang.
“Buat siapa?” Leo menatap bingung.“Kamu bawa kerumah Fransiska, pastinya gadis-gadis itu belum makan.” Tania menatap Leo sekilas.“Mereka bilang Fransiska sudah di dapur nyiapin makanan buat mereka.” Leo mengatakan dengan santai membuat Tania menatap tidak percaya “Lagian mereka berlima harus melanjutkan aktivitasnya.”“Fransiska juga?” tanya Tania yang dijawab Leo dengan menggelengkan kepala “Kira sama dia juga, kalau sampai ya mending suruh masuk di agencynya Azka aja.”“Agency apaan? Orang mau diambang kehancuran.” Wijaya mengatakan dengan nada yang sangat menyindir.Leo memilih diam, tidak terlalu tahu banyak mengenai agency Azka. Dirinya memang dekat dengan Brian, tetap saja tidak pernah membahas mengenai agency. Selama ini mereka bertemu hanya menikmati musik dari tempatnya atau melihat FransiHembusan nafas keluar saat melihat keberadaan Putik dihadapannya, Leo memang ingin berbicara dengannya tapi tidak sekarang. Waktunya tidak cukup membicarakan mengenai Risa, hal yang tidak ada hubungan sama sekali dengan pekerjaan.“Ada apa?” Leo mengatakan dengan nada datarnya.“Saya mau membahas mengenai sesuatu.” Putik mengatakan dengan nada takut.“Kita akan bahas setelah saya dari pusat, kamu nanti saya panggil.” Leo mengatakan sambil lalu dan menghadap Irwan yang mengangkat alisnya.“Baik, saya permisi.” Putik keluar dari ruangan Irwan membuat suasana hening.“Lo, cari semua penyebabnya. Kita bicarakan setelah gue dari pusat.” Leo membuka suara terlebih dahulu sebelum Irwan.Keluar dari ruangan Irwan, ekspresi wajahnya yang tegas membuat beberapa orang menundukkan kepalanya. Leo bisa melihat dari kejauhan pimpinan HRD dengan cepat menghampirinya sebelum memasuki lift, panggilan Leo membuat langkah pria itu terhen
Keputusan Leo benar-benar membuat Putik terkejut, tidak peduli dengan apa yang dirasakan wanita dihadapannya saat ini. Tindakan Putik membuat Leo kesal, sudah dicarikan alterntif enak, melakukan hal yang membuat dirinya kesal.“Apa ini artinya kamu memecat aku?” tanya Putik membuka suaranya “Aku nggak melakukan kesalahan sama sekali.” Leo mengangkat alisnya “Keberadaan Risa disini pastinya memberikan nilai buruk pada hotel apabila ada tamu yang melihat atau tiba-tiba ada penilaian dadakan, apa kamu bisa menjamin mereka tidak terganggu?”“Selama ini baik-baik saja dan nggak ada masalah, tim penilai selama ini belum pernah datang ke hotel jadi masih aman.” Putik berkata santai.Leo menahan diri agar tidak emosi “Kamu hanya memiliki dua pilihan itu, silakan memikirkannya.”“Aku tidak akan memikirkan itu semua, apa kamu berani memecat aku?” Putik menatap santai. “Kamu sangat mencintaiku, Leo.”“Kita tidak membahas masala
Bayangan Leo adalah Fransiska, kakak dan ibunya akan larut dalam kesedihan setelah kehilangan kepala keluarga yang sangat mendadak. Fransiska memang membutuhkan waktu lama untuk kembali aktif lagi di entertainment, selama dia tidak ada yang menggantikan adalah Yena. Fransiska memang tidak datang atau aktif ketika mereka jadwal, tapi setiap selesai mereka pasti langsung menghubungi dan selalu Leo ada disana.“Sudah yakin kembali?” tanya Leo lagi.Fransiska memutar bola matanya malas “Jadilah, kalau nggak kenapa aku hubungi kamu buat anter.”“Aku kali yang maksa.” Leo membuka kenyataan yang membuat Fransiska tertawa.“Udah, sekarang aku harus masuk dan membawakan semua makanan ini kedalam buat mereka.” Fransiska menunjuk bungkusan yang ada di belakang.Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, maminya dari tadi sudah memasukkan sesuatu untuk Fransiska dan teman-temannya. Apalagi dalam member itu ada Larissa yang ayahnya memiliki k
SALAH SATU MEMBER WANITA BERINISIAL F KEDAPATAN BERKENCAN DENGAN PUTRA SALAH SATU PEMILIK H&D GROUP“Wah...siapa ini yang berani buat masalah sama kita?” suara Tania dengan nada kesalnya membuat semua terdiam “Pi, udah cari tahu siapa?”“Rifat sama timnya yang cari tahu.” Wijaya menjawab singkat dan berusaha santai.“Kasihan Fransiska kalau gini,” ucap Tania dengan nada sedihnya. “Mereka kan perlu privacy.”“Kalau mau privacy ya jangan ciuman disembarang tempat,” sahut Jimmy yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Leo.“Pi, selesaikan sampai tuntas.” Tania mengatakan dengan nada penuh emosi “Untung aja foto mereka ciuman nggak kesebar.”“Bukan masalah itu sih, Mi. Group mereka itu sudah dianggap sebagai kumpulan cewek penggoda karena pernah kerjasama dengan group pria yang terkenal itu.” Jimmy membuka suaranya “Mereka pasti mikir Fransiska sengaja menggoda Leo untuk kehidupannya dan image cewek penggoda akan sema
Mengikuti perkataan Rifat, bersiap bertemu dengan agency Fransiska. Leo mengira akan bertemu di tempat agency itu yang nyatanya tidak benar. Mereka bertemu di salah satu restoran milik keluarga yang letaknya tidak jauh dari hotel, memilih datang terlebih dahulu daripada Rifat.“Cepat juga kamu datang.” Rifat memberikan tatapan menggoda.Leo memutar bola matanya malas “Kesininya sama Fransiska?”Rifat mengangkat bahu “Resiko kayaknya bawa Fransiska.” Leo membenarkan perkataan Rifat “Kita di tempat private kan?”“Udah disiapkan.” Leo menjawab sambil mengarahkan ke tempat pertemuan mereka.Langkah mereka akhirnya sampai, memasuki ruangan terlebih dahulu. Rifat memberikan beberapa arahan apa yang harus dilakukan nanti saat pertemuan, mendengarkan semuanya dengan baik tanpa mengeluarkan suara untuk bertanya.“Om mau aku membantah tentang hubungan depan mereka?” tanya Leo tidak percaya “Kami sudah bertemu di acara pemakaman
Perasaan Leo tidak tenang setelah pertemuan terakhir mereka, Fransiska tidak membalas pesannya sama sekali seakan nomernya telah di blokir. Bukan hanya Fransiska tapi juga kelima teman-temannya mereka seakan hilang di telan bumi, ingin rasanya Leo mendatangi rumah Fransiska hanya saja mengingat perkataan Rifan yang harus menjaga banyak pihak. Leo memutuskan menghubungi tunangan Chika, semua berakhir dengan ketidaktahuan dengan keadaan Fransiska saat ini.“Mereka lagi konser di luar negeri,” ucap Jimmy memasuki kamarnya yang membuat Leo memicingkan matanya “Nggak lupa kalau aku sama Tere ini fansnya?”Merutuki kebodohannya tidak bertanya pada adiknya satu ini, Jimmy memang selalu bisa diandalkan dalam hal-hal tertentu. Dulu dirinya yang menjadi pegangan Lucas dan Zee, sekarang Jimmy yang menggantikan posisinya. Leo baru menyadari jatuh cinta bisa membuat orang benar-benar gila dan tidak bisa berpikir dengan jernih.“Gue denger lo nggak fokus di kerjaa
Perasaan bersalah menghampiri Leo setelah apa yang dilakukannya dengan Putik, menatap fotonya bersama Fransiska yang ada di ponsel dengan penyesalan terbesar. Menarik dan menghembuskan nafas membuat Leo memilih ke ruangannya dan mendapati Agus menatapnya penuh tanda tanya, tidak peduli dengan tatapan yang Agus berikan Leo memilih fokus pada berkas yang ada di mejanya, tidak tahu berapa lama dirinya berada di ruangan jika saja ponselnya tidak berbunyi dan nama maminya terlihat sangat jelas.“Pak, Bu Tania menghubungi untuk memastikan keadaan bapak.” Agus mengatakan dengan suara pelan seakan takut Leo marah.“Bilang sama mami kalau aku baik-baik saja, tolong sekalian bilang sama dapur aku minta diantarkan makanan apapun.” Leo menjawab tanpa menatap Agus sama sekali.Tidak tahu apa Agus telah keluar dari ruangannya atau tidak, tapi pastinya sudah keluar karena harus melakukan apa yang Leo katakan. Hembusan nafas panjang dikeluarkannya saat dirinya benar
Menatap mereka semua yang masuk kedalam kamarnya dengan tatapan tidak percaya, bukan hanya keluarga tapi juga Agus dan Irwan ditambah teman-teman Fransiska. Leo mengalihkan pandangannya kearah Fransiska yang tersenyum, mengucapkan selamat ulang tahun tanpa mengeluarkan suara.Tania mendatangi Leo untuk meniup lilin, melihat ini semua membuatnya malu dan terpaksa melakukannya. Suara tepuk tangan terdengar keras, pelukan dan ucapan dari mereka yang datang menghampiri Leo dengan Fransiska yang masih duduk di sofa mengabadikan momen.“Jadi bagaimana rasanya?” tanya Tania membuka suara setelah mereka semua keluar dari ruangan.Mereka yang datang langsung menuju restoran menikmati hidangan yang telah disiapkan, meninggalkan kedua orang tua Leo dan mamanya Fransiska serta Fransiska tentunya. Leo mendengar pertanyaan sang mami hanya memutar bola matanya malas, menatap curiga jika semua ini adalah rencana sang mami.“Mami yang keluarin berita itu?”
Kehidupan Leo banyak berubah setelah menikah, Fransiska melakukan pekerjaannya dengan sangat baik menjadi istri. Kesibukan Fransiska di dunia hiburan tidak membuat dirinya melupakan tanggung jawabnya sebagai istri, Leo sendiri tidak pernah meminta Fransiska melakukan pekerjaan rumah. Beberapa hal masih dilakukan Fransiska untuk dirinya, seperti menyiapkan pakaian ganti dan makan.“Menu baru lagi?” tanya Leo menatap hidangan diatas meja “Naila yang ajarin?”Fransiska menganggukkan kepalanya “Mbak Naila kasih resepnya terus aku coba ini.”Leo menganggukkan kepalanya dan mulai menikmati makanan yang ada dihadapannya, menatap Fransiska yang menunggu komentar darinya setiap kali Leo mencoba merasakan masakan yang dibuatnya.“Nggak pernah mengecewakan dan selalu enak.” Leo mengatakan tepat setelah menelannya. “Kapan kita periksa kehamilanmu itu?”“Minggu depan, bukan?” ta
Kekesalan masih terlihat di wajah Leo setelah keluar dari ruangan tempat wartawan berada, Fransiska menghentikan langkah mereka membuat Leo melakukan hal yang sama. Tangan Fransiska merapikan pakaian Leo dengan pelan dan lembut, menatap apa yang Fransiska lakukan dalam diam sambil mengendalikan dirinya.“Mas kesal?” pertanyaan pertama yang Fransiska berikan pada Leo setelah keluar dari tempat wartawan berada.“Ya.” Leo menjawab singkat.“Jangan pernah menunjukkan ekspresi apapun saat kamera menyala, kita harus menyembunyikan kekesalan pada orang lain dan termasuk dengan pertanyaan wartawan.”Fransiska menjelaskan dengan sangat santai.Leo menghembuskan nafas panjang, “Aku nggak suka kalau mereka memandang sebelah kalian.”Fransiaka tersenyum “Semua sudah menjadi pekerjaan yang aku tekuni.”Fransiska langsung mengambil ponselnya ketika mereka memasuki kamar yang telah dise
Persiapan pernikahan berjalan sangat cepat, Leo dan Fransiska tidak bisa bertemu sejak pertemuan terakhir mereka dengan WO. Semuanya sudah direncanakan dengan sangat baik, membuat mereka berakhir duduk diam dan tidak melakukan kegiatan apapun.Mereka sudah berada di Bali, hotel yang sama hanya saja tidak bertemu. Leo sendiri sudah menyiapkan malam pernikahan mereka di villa yang di bangun beberapa tahun lalu, villa yang berada diluar hotel yang dijalaninya. Villa ini juga masuk kedalam bagian dari H&D group, tempat yang menjadi pembuktian Leo bisa lepas dari nama besar keluarga dan tempat ini pula yang menjadi saksi malam pertama untuk dirinya.“Gaya banget pakai villa itu.” Endi menyindir secara terbuka.“Fransiska tahu?” tanya Lucas dengan tatapan menggoda.“Nggak usah rese’ kalian berdua.” Leo memberikan tatapan tajam pada mereka berdua.“Udah berapa lama nganggur? Terakhir sama Putik, ka
Berita yang keluar di media sosial tidak berhenti, Leo menatap tidak percaya dengan berita-berita yang dibacanya. Menatap Fransiska yang tampak tenang tanpa memberikan reaksi apapun, membuat perasaan Leo menjadi tidak tenang.“Kita memberitahukan pada wartawan?” tanya Riri yang saat ini menemani Fransiska bersama dengan managernya. “Belum saatnya, biarkan mereka melakukan spekulasi siapa orangnya.” Perwakilan agency mengatakan dengan sangat santai “Kamu nggak keberatan?” menatap Fransiska.Fransiska menganggukkan kepala “Lagian kurang beberapa hari lagi pengumuman tentang pernikahan kita.”“Apa kamu nggak takut nama baik kamu menjadi jelek?” tanya Leo membuka suaranya.“Masalah seperti ini adalah hal biasa bagi orang yang bekerja di dunia hiburan, anggap saja ini salah satu cara menaikkan popularitas. Berita heboh akan membuat orang mengenal kita dibandingkan prestasi.” Fransiska menjawab Leo dengan sangat santai. “
Memberikan tatapan datar pada Fransiska, pelaku hanya menundukkan kepalanya tanda bahwa melakukan kesalahan. Melihat reaksi Fransiska membuat Leo tersenyum dalam hati, rasanya ingin mencubit pipinya dan disaat seperti ini jiwa galaknya akan hilang. Leo menggelengkan kepala dalam hati dan membantah Fransiska galak, lebih tepatnya tegas dan hanya galak ke Bella, mereka sudah dikenal sebagai Tom dan Jerry.“Jadi nggak ada pembelaan?” Leo membuka suara terlebih dahulu.“Bastian ngajaknya udah lama cuman aku lupa kasih tahu Mas Leo, masalah kita banyak sampai aku lupa kasih tahu masalah konser ini.” Fransiska menjawab pertanyaan Leo setelah kemarahannya yang tiba-tiba.“Masak aku dapat berita dari media sosial bukan kamu secara langsung.” Leo menggelengkan kepalanya saat mengatakan hal itu.Leo terkejut saat membuka media sosial dan langsung muncul dari fanbase group mereka tentang apa yang dilakukan masing-masing member, ma
Kerjaan Leo daritadi adalah membaca berita-berita tentang Fransiska, berita mengenai film yang sedang tayang. Banyak yang memuji kemampuan Fransiska yang masih pemula dalam berakting, lawan mainnya sendiri sudah sangat lama berakting sebelum memutuskan masuk kedalam group. Leo sudah mengenal lawan main Fransiska, beberapa kali datang ke lokasi membuatnya mengenal mereka yang ada disana.Kemampuan akting Fransiska mendapatkan sambutan baik dari pakar.Fransiska menolak mengisi soundtrack, mengajukan Gracia untuk mengisinya.Penggemar tidak sabar melihat akting Fransiska dan mendengarkan suara merdu Gracia.Perpaduan yang pas antara akting Fransiska dengan suara merdu Gracia.Penggemar merasakan terhubung antara lagu dengan film.Dukungan dari member Jobang terlihat melalui media sosial masing-masing.Dukungan tanpa henti diberi
Duduk berdampingan dengan Fransiska yang berada disampingnya, maminya berada di sebelah dengan duduk seorang diri. Mereka bertiga memandang Putik seakan menunggu apa yang akan dibicarakan pada Leo dan Fransiska.“Apa yang mau kamu bicarakan?” tanya Leo membuka suara terlebih dahulu dengan tatapan datarnya.“Keluarkan pria itu dari penjara.” Putik berbicara langsung pada intinya.Leo mengangkat alisnya mendengar perkataan Putik, “Atas dasar apa kamu meminta kita untuk mengeluarkan dia dari penjara? Memang apa yang aku lakukan sama dia?”“Mbak Putik mau menjebak kita?” tanya Fransiska yang membuat Leo mengalihkan pandangan dengan memberikan tatapan penuh selidik “Mbak lagi merekam pembicaraan ini dan akan disebarkan? Mami tadi sudah bicara apa saja sama Mbak Putik?”“Mami belum bicara karena daritadi dia yang berbicara dan mami tahu kalau dia sedang merekam pembicaraan ini.” Tania menjawab dengan santai yang membuat Leo kembali te
Pemutaran perdana film yang dibintangi Fransiska sudah keluar, melakukan pers conference dihadapan banyak wartawan. Leo berada disana bergabung dengan managernya, menggunakan masker dan topi untuk menutupi wajahnya. Senyum bangga tidak lepas dari bibirnya saat melihat Fransiska didepan menjelaskan mengenai karakternya, air mata keluar saat membicarakan mengenai membernya.Leo tahu perjuangan Fransiska selama ini, berjuang keluar dari kesedihan atas pembubaran groupnya dan sampai mendapatkan peran. Fransiska belajar dengan giat agar bisa mendalami peran yang dimainkan, beberapa kali Leo menemaninya ketika latihan. Terlalu sering menemani Fransiska membuat Leo mengenal beberapa orang yang terlibat dalam film, mereka mengenal Leo sebagai kekasih Fransiska bukan anak pengusaha terkenal.“Luar biasa, kamu.” Leo membuka suaranya saat mereka sudah berduaan didalam mobil agency Fransiska.“Masih banyak kekurangan, Mas.” Fransiska merendahkan dirinya membuat
Suasana menjadi hening, tidak ada yang membuka satu sama lain setelah Endi membacakan beritanya. Leo mengalihkan pandangan pada ketiga wanita yang ada disampingnya, mereka juga terkejut seperti dirinya.“Saya pergi,” ucap Endi berdiri yang diikuti Boy keluar dari keluar ruangan.Tidak ada yang menanggapi perkataan Endi, bahkan sampai keluar dari ruangan suasana ruangannyidak berubah sama sekali. Hening, tidak ada yang membuka pembicaraan sama sekali. Leo menatap Fransiska yang masih menenangkan mamanya dan berbicara pelan dengan suami dari Chika.“Sayang,” bisik Leo di telinga Fransiska membuatnya menatap Leo. “Kamu nggak papa?”Tangan lembut Fransiska memegang tangan Leo, dengan senyumnya yang menguatkan dirinya “Aku baik-baik saja, tenang aja.” “Bagaimana ini seharusnya?” perwakilan agency Fransiska membuka suara terlebih dahulu.Pertanyaan itu membuat semua secara otomatis menatap kearah Leo, tatapan mereka membua