Share

Tuduhan Michael

Author: NihayatuZain
last update Last Updated: 2024-12-06 18:17:00

"Tidaaaak! Lepaskan!" pekik Sandrina dengan suara yang lantang dan panik.

Jika dulu dia sangat bahagia dipeluk dan dimanja oleh Michael, tapi sekarang justru sebaliknya. Sandrina sangat takut dan membenci pelukan Michael. Mereka sudah resmi bercerai, tidak ada ikatan dan kewajiban lagi di antara keduanya. Sandrina tahu perkara haram dan dosa. 

"Kamu juga masih cinta 'kan sama aku, Sandrina? Jangan munafik," ucap Michael sembari menatap lekat wajah Sandrina yang tegang dan panik.

Sandrina merengkuh tubuhnya sendiri. Dia sangat jijik dengan tindakan Michael padanya. Sekarang, tidak ada lagi tatapan manis dari Sandrina untuk Michael. Teringat kelakuan bejat lelaki itu, Sandrina merasa mual dan muak. 

"Jangan mimpi!" bentak Sandrina, "Saat kamu mengkhianati aku, maka saat itulah cintaku lenyap untukmu," lanjutnya dengan rahang mengeras dan tatapan penuh kebencian.

Michael merasa terhina dan disepelekan. Padahal dia sangat tahu bagaimana Sandrina begitu mencintainya sebelum perselingkuhan itu terjadi. Maka Michael merasa jika Sandrina tidak akan mudah melupakan dirinya. 

"Aku tidak percaya! Aku bisa lihat dari tatapan matamu, Sandrina. Kamu ingin bercerai denganku hanya karena kamu cemburu, bukan? Oh, atau karena kamu tahu kalau aku mandul!?" desak Michael sembari melangkahkan kaki mendekati Sandrina. 

Sandrina melangkah mundur. "Jangan mendekat!" Kini dia semakin ketakutan. Jujur saja, Sandrina takut Michael akan melakukan sesuatu padanya. Entah itu sebuah ci*man, atau justru melukai tubuhnya. 

Michael tidak peduli. Dia kini justru berseringai jahat dan seperti seorang psikopat yang hendak mengeksekusi korbannya. Rasa kehilangan dan kecewa berat telah membuat Michael terobsesi untuk mendapatkan Sandrina kembali. Bagaimana pun caranya. 

"Dengar, aku tidak terima atas tindakan kamu yang meninggalkanku karena kekurangan yang ada pada diriku. Aku merasa terhina, Sandrina!" ucap Michael yang berhasil membuat Sandrina terperanjat kaget.

"Jangan asal bicara! Kamu yang tidak sadar atas perbuatan kamu padaku, Michael!" sentak Sandrina yang benar geram atas tuduhan Michael padanya.

Michael tersenyum miring. "Hng! Seandainya aku tidak mandul, kamu pasti akan bertahan denganku. Aku tidak menyangka kamu seperti ini, Sandrina. Ternyata kamu seorang istri yang tidak menerima kekurangan suami. Kamu istri yang hanya fokus pada kebahagiaan dan kelebihan ku saja!" Lagi, Michael menuding Sandrina dengan segala statementnya.

Sandrina melotot semakin lebar. Apa yang Michael katakan padanya, sukses membuat darahnya mendidih dan otaknya terasa panas. Michael jelas kurang ajar dan tidak tahu diri. Bagaimana bisa dia melontarkan kata-kata seperti itu pada Sandrina yang jelas-jelas telah dia khianati. Tidak ada satu pun wanita yang ikhlas dikhianati, ditikung, diselingkuhi oleh suaminya sendiri. Kalaupun ada, itu karena memiliki berbagai macam alasan. 

"Lelaki tidak tahu diri!" maki Sandrina, "Kamu tidak pernah sadar atas perlakuanmu padaku. Sekarang kamu malah nuduh aku yang tidak-tidak. Asal kamu tahu, ya, walaupun kamu tidak mandul, tapi aku pasti akan tetap memilih bercerai denganmu. Aku tidak pernah menormalisasi perselingkuhan! Aku jijik berbagi dengan wanita lain. Apa yang kamu tuduhkan padaku, sama sekali tidak benar!" lanjutnya dengan suara yang lantang dan tatapan penuh amarah.

Michael mengepalkan dadanya dan kini dia semakin tidak terima. Mendengar jawaban menyebalkan yang keluar dari lisan Sandrina, membuat Michael gelap mata. Lelaki itu kini berjalan cepat mendekati Sandrina lalu memeluknya dengan erat. 

"Jangan banyak bicara! Kembalilah padaku dan lupakan semua yang telah terjadi. Aku tidak akan pernah membiarkan kamu jauh dariku," ucap Michael.

Sandrina mencoba melepaskan diri dari pelukan Michael. Namun, kekuatannya kalah jauh oleh seorang lelaki dewasa seperti Michael. Dia kini berusaha mendorong tubuh mantan suaminya itu, tapi lagi-lagi Michael justru semakin memeluknya erat.

"Lepaskan aku! Menjauh dariku jika tidak ingin menyesal," bentak Sandrina.

"Kamu yang akan menyesal!" balas Michael yang tak kalah sengitnya.

Michael kini menggenggam kedua tangan Sandrina lalu mengangkatnya dan ditempelkan pada dinding. Sandrina semakin merasa ketakutan. Wajah sangar dan mesum Michael berhasil membuat Sandrina panik dan tubuhnya gemetar hebat. 

"Jangan macam-macam!" ancam Sandrina dengan suara serak tertahan. Tatapannya begitu ketakutan. 

Michael tidak peduli. Dia justru semakin mendekatkan wajahnya pada pipi Sandrina. Dalam keadaan ini, Sandrina memalingkan wajahnya dan bergidik ngeri serta jijik. Mereka memang pernah menikmati tubuh satu sama lain. Namun, sekarang Sandrina sangat benci pada Michael dan tidak sudi disentuh apalagi sampai disetubuhi olehnya.

"Kamu biasanya suka diperlakukan seperti ini, sayang," bisik Michael sembari mengusap lembut wajah cantik Sandrina.

Sandrina memejamkan mata dan berekspresi ketakutan. Tangannya tidak bisa mendorong tubuh Michael karena ditekan pada tembok di atas kepalanya. Sementara kakinya, ditahan oleh kaki Michael yang jauh lebih besar dan kekar. 

"Michael, jangan lakukan apapun. Ingat, kita bukan siapa-siapa lagi. Kamu tidak berhak melakukan ini padaku," ucap Sandrina dengan suara serak dan gemetar. Ketakutannya kini semakin meninggi. Dia bahkan sudah gemetar sejak tadi dan air mata telah membasahi pipi. 

"Tapi aku sangat mencintaimu, sayang," balas Michael yang kemudian membuka satu persatu kancing baju Sandrina.

Sandrina semakin lemas tak berdaya. Hatinya hancur dan merasa sudah tidak punya harga diri lagi. Michael seperti iblis jahat di hadapannya sekarang. 

Sandrina menatap tajam dan penuh api kebencian. Muak rasanya dia mendengar kata cinta yang keluar dari mulut Michael. "Cinta? Tidak ada cinta yang menyakitkan seperti ini, Michael. Cinta itu saling membahagiakan. Bukan berani menyakiti pasangannya." Ia bicara dengan deraian air mata. 

Michael membuang napasnya berat. "Kemarin itu aku khilaf, Sandrina. Lagipula Clara ternyata membohongiku. Aku berani menceraikan kamu karena Clara mengaku sedang mengandung anakku. Tapi ternyata ... dia hanya berbohong agar aku berpisah denganmu." Kali ini ia bicara dengan nada rendah dan tenang.

"Ya, itu karena kamu tidak pernah memikirkan apa yang harus kamu lakukan. Kamu terlalu ceroboh dan mudah terprovokasi, Michael," ucap Sandrina.

Michael menatap lekat wajah cantik Sandrina. Ada harapan untuk bisa kembali dengan mantan istrinya itu. "Maka dari itu tolong beri aku kesempatan, Sandrina. Izinkan aku memperbaiki semuanya jika memang kamu bercerai denganku hanya karena pengkhianatan ku padamu."

Sandrina menatap jengah. "Aku tidak bisa! Tidak ada yang bisa memperbaiki pecahan kaca yang sudah berantakan."

"Kalau begitu, itu artinya kamu memang berpisah denganku karena aku mandul!" ucap Michael dengan suara dingin dan tatapan tajam.

"Tidak! Aku mungkin akan tetap bersamamu jika kamu tidak mengkhianati aku!" ujar Sandrina yang kemudian melepaskan tangannya dari genggaman Michael. 

"Bohong! Kalau benar begitu, harusnya kamu bersedia kembali denganku karena aku akan memperbaiki semuanya," ucap Michael sembari mencengkram erat pipi Sandrina.

Sandrina menatap sengit. "Tidak akan! Kamu tidak akan bisa mengubah bubur menjadi beras. Begitu pun dengan hatiku. Aku telah kecewa dan membencimu. Sebaiknya sekarang kamu lanjutkan hidupmu tanpaku!" ujar Sandrina yang kemudian mendorong tubuh Michael lalu bergegas dia menutup pintu. 

Michael mengepalkan kedua tangannya dan membusungkan dada karena menahan emosi. Sandrina benar-benar telah menolak kehadirannya. "Sandrina, kamu pasti akan menyesal!"

 

Sementara itu, Sandrina kini sedang menangis sedih sekaligus benci pada Michael yang telah menyentuh kulitnya. Untung saja tidak sampai melakukan hal lebih dari itu. Seandainya Michael berani melakukannya, Sandrina pasti akan nekat mengakhiri hidupnya. 

"Dia benar-benar sudah gila! Jelas-jelas aku pergi karena kesalahannya padaku. Dia malah tidak menyadarinya dan justru menuduhku yang tidak-tidak," celoteh Sandrina di tengah-tengah isak tangisnya.

Bersambung...

Related chapters

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Merasa Terkekang

    Michael membanting pintu kamarnya dengan kasar. Penolakan dan sikap Sandrina yang cuek, berhasil membuat emosinya meluap-luap. Michael sampai saat ini masih mempertahankan tuduhannya terhadap Sandrina. Ya, dia mengira jika Sandrina bersikap seperti itu dan memilih bercerai dengannya karena dia mengalami kemandulan."Siaaaaal! Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa aku harus manduuul!!?" teriak Michael sembari mengacak rambutnya frustrasi.Tidak mudah bagi Michael menerima kenyataan yang terjadi padanya. Dari dulu dia merasa sehat dan baik-baik saja. Bahkan, keluarganya pun mengira bahwa Sandrina yang mandul. Namun ternyata, takdir berkata lain. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Michael benar-benar terkejut dan sulit menerima kenyataan pahit ini. Tok tok tok!Terdengar seseorang mengetuk pintu. Michael menolehkan wajahnya dan menatap tajam pada daun pintu. Sejurus kemudian, dia pun melangkahkan kakinya lalu membuka handle pintu."Apa yang kamu lakukan, Michael? Jangan pernah

    Last Updated : 2024-12-07
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lelaki Tidak Jelas

    Hurraim menoleh pada asal datangnya suara. Sontak saja matanya memicing dan seperti sedang mengingat-ingat. Tentu saja dia seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Sementara Sandrina, wanita cantik itu tiba-tiba melotot kaget saat melihat sosok pria di hadapannya. Ya! Sandrina tidak pernah lupa bahwa Hurraim adalah sosok lelaki yang pernah membawanya ke kantor polisi."Hah? Lelaki ini ... dia 'kan yang bawa aku ke kantor polisi," gumam Sandrina dalam hati.Hurraim menatap dingin dan kini menunjukkan wajah sangarnya. Setelah melihat penampilan dan name tag wanita di hadapannya, Hurraim mulai mengerti jika wanita itu adalah pemilik rumah makan itu. Soal kejadian tempo hari, entah dia masih ingat atau tidak."Kamu pemilik rumah makan ini?" tanya Hurraim dengan suara dingin tapi tegas. Tatapannya tajam dan rahang yang kokoh itu tampak mengeras. Sandrina menarik napasnya dalam lalu membuangnya perlahan. Melihat sikap lelaki di hadapannya yang biasa saja, Sandrina tampak mer

    Last Updated : 2024-12-08
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Pertengkaran di Rumah Makan

    Michael melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Dia berjalan bergandengan dengan Clara. Begitu sampai, Michael duduk di meja bagian pojok. Rumah makan milik Sandrina ini begitu strategis dan bertema klasik. Michael sangat kagum dan merasa nyaman ketika pertama kali masuk ke rumah makan itu. Setelah karyawati datang menunjukkan buku menu, Michael dan Clara pun memesan berbagai menu di sana. Harga yang cukup murah bagi mereka, sontak membuat keduanya sangat penasaran dengan rasanya. Mereka mengira bahwa rasanya biasa saja dan sesuai harga. "Murah-murah begini harganya. Kayaknya rasanya juga bias aja," ucap Clara."Coba saja kita tunggu. Aku juga penasaran sih sama rasanya," balas Michael. Mereka tidak tahu kalau pemilik rumah makan itu adalah Sandrina. Meskipun Sandrina bukan seorang chef, tapi dia sangat telaten dan pandai memasak. Saat dia masih menjadi istri Michael, Sandrina selalu belajar pada juru masak di rumah suaminya itu. Selain karena hoby, dia juga merasa tertantang dan i

    Last Updated : 2024-12-09
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Video viral

    Semua mata tertuju pada ketiga orang yang sedang mengalami pertikaian. Sandrina mengepalkan tangan dan menatap tajam pada Clara. Beberapa sorot mata menatap iba pada Sandrina, tapi mereka hanya diam dan menonton aksi Clara. Michael sebagai penengah, cukup merasa kesulitan menghentikan Clara yang terus menyerang Sandrina. Awalnya Sandrina hanya diam saja saat Clara menyiram jus alpukat pada wajahnya. Akan tetapi saat Clara hendak melakukannya lagi, dengan cepat Sandrina menepis tangan Clara dan alhasil baju Michael pun ikut ternodai. Sontak saja Michael melebarkan kedua matanya dan menatap kaget sekaligus kesal. Namun, tentu saja dia tidak bisa marah pada Sandrina karena ini semua ulah kekasihnya sendiri yaitu Clara."Cukup! Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku seret ke kantor polisi!" bentak Sandrina dengan tatapan tajam dan penuh api kemarahan."Wow, sok berkuasa sekali. Hei, kalian! Wanita ini adalah mantan istri kekasihku ini. Dia bercerai karena tahu bahwa—" Clara belum

    Last Updated : 2024-12-10
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Ingin Memberi Pelajaran

    Seperti dugaan Sandrina kemarin, rumah makannya hari ini benar-benar ramai oleh pengunjung. Ada yang sudah sering datang ke sana, ada yang baru beberapa kali, dan ada juga yang baru menginjakkan kaki ke tempat itu. Sebagian mungkin karena penasaran dengan rasa dan kualitas rumah makan baru milik Sandrina itu. Namun, sepertinya yang lebih utama adalah orang-orang yang kepo pada Sandrina akibat kejadian viral kemarin. Sandrina saat ini sedang menghadapi beberapa konten kreator dan blogger. Banyak di antara mereka membuat konten di sana. Sandrina tidak marah atau melarang, dia justru merasa senang karena hal itu akan sangat menguntungkan baginya. Setelah ini, rumah makannya mungkin akan semakin dikenal banyak orang. "Saya tidak ada hubungan apapun dengan mereka. Terlebih saat saya memilih untuk mengikhlaskan mantan suami saya direbut oleh wanita itu," ucap Sandrina di depan kamera. "Oh, jadi dia mantan suami Mbak? Dengar-dengar, dia pemilik perusahaan sepatu terbesar di kota ini?" tan

    Last Updated : 2024-12-11
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Jangan Terlalu Berharap

    Malam ini kedua orang tua Hurraim sudah berada di sebuah restoran mewah bersama Naima dan Kakeknya. Naima adalah gadis yatim piatu yang tinggal bersama Kakek dan neneknya. Namun, neneknya pun sudah lama meninggal dunia. Sekarang, Naima hanya hidup bersama sang Kakek yang sudah seperti pahlawan baginya. Kakek Naima sendiri bersahabat baik dengan kakek Hurraim. Sejak dulu, mereka saling bekerja sama untuk mengembangkan bisnis masing-masing. Kakek Hurraim ingin menikahkan cucunya dengan cucu sahabatnya, agar persahabatan mereka selalu terikat hingga generasi ke generasi yang akan datang. "Di mana Hurraim? Apakah dia tidak bersedia datang?" tanya Kakek Naima yang tampak heran.Sudah lima belas menit mereka menunggu kedatangan Hurraim, tapi Hurraim belum juga sampai. Naima sedikit canggung sekaligus tidak percaya diri. Dari awal, dia merasa jika Hurraim tidak akan mau dijodohkan dengannya. Namun, Naima sudah terlanjur menyukai Hurraim dan berharap mereka akan benar-benar menikah."Dia pa

    Last Updated : 2024-12-12
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Diceraikan

    Braaaak!Sebuah pintu ditendang dengan kasar. Seorang wanita cantik menatap dingin dan penuh amarah pada dua orang di dalam kamar. Dadanya terasa panas dan rasa cemburu kini menjalar menyayat hati yang terluka. Bagaimana tidak, Sandrina Alexander Raharja menyaksikan perselingkuhan suaminya sendiri dengan perempuan pilihan mertuanya. "Manusia biadab! Hentikan perbuatan kalian!" pekik Sandrina dengan suara dingin dan mata menyala penuh amarah."Sandrina, apa-apaan ini!?" Michael yang sedang menggerayangi tubuh Clara, tampak kaget dan langsung menghentikan gerakannya. Kedua mata melotot penuh amarah pada sang istri yang berani mengacaukan kesenangannya.Sandrina mengepalkan kedua tangannya menahan emosi yang menumpuk di dada. Sungguh tidak pernah dia bayangkan sebelumnya jika seorang suami yang selama ini dicintainya, kini berani menduakan dan mengkhianati janji suci pernikahan. Lelaki yang tiga tahun lalu berusaha mendapatkan Sandrina, berjanji akan membahagiakannya, saat ini juga teng

    Last Updated : 2024-12-05
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Anak Siapa

    Michael memelototkan kedua mata dan menatap sengit pada Sandrina. Setelah membaca surat itu, seketika dadanya berdebar kencang dan terasa sesak. Michael tidak menyangka jika Sandrina membawa surat pernyataan bahwa dia yang mengalami kemandulan. Kenyataan ini sungguh membuat Michael merasa terpukul dan tidak percaya. Baru saja dia melepaskan berliannya yaitu Sandrina, tapi kenyataan pahit yang lain kini datang padanya. "Ini pasti bohong!" tampik Michael mencoba mencari kebenaran. "Ini benar, Michael," balas Sandrina. Lorenza yang penasaran, langsung menyambar surat itu. Seperti yang Michael rasakan, dia juga sangat kaget dan syok. "Apa-apaan ini? Michael, ini tidak benar, 'kan?" Michael menggeleng tegang dan mulai panik. Ada rasa tidak terima dalam dadanya. Namun, beberapa waktu lalu dia dan Sandrina memang telah melakukan pemeriksaan kesehatan sistem reproduksi mereka. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Baru saja dia kehilangan sosok istri yang sangat dia cinta demi Clara yang k

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Jangan Terlalu Berharap

    Malam ini kedua orang tua Hurraim sudah berada di sebuah restoran mewah bersama Naima dan Kakeknya. Naima adalah gadis yatim piatu yang tinggal bersama Kakek dan neneknya. Namun, neneknya pun sudah lama meninggal dunia. Sekarang, Naima hanya hidup bersama sang Kakek yang sudah seperti pahlawan baginya. Kakek Naima sendiri bersahabat baik dengan kakek Hurraim. Sejak dulu, mereka saling bekerja sama untuk mengembangkan bisnis masing-masing. Kakek Hurraim ingin menikahkan cucunya dengan cucu sahabatnya, agar persahabatan mereka selalu terikat hingga generasi ke generasi yang akan datang. "Di mana Hurraim? Apakah dia tidak bersedia datang?" tanya Kakek Naima yang tampak heran.Sudah lima belas menit mereka menunggu kedatangan Hurraim, tapi Hurraim belum juga sampai. Naima sedikit canggung sekaligus tidak percaya diri. Dari awal, dia merasa jika Hurraim tidak akan mau dijodohkan dengannya. Namun, Naima sudah terlanjur menyukai Hurraim dan berharap mereka akan benar-benar menikah."Dia pa

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Ingin Memberi Pelajaran

    Seperti dugaan Sandrina kemarin, rumah makannya hari ini benar-benar ramai oleh pengunjung. Ada yang sudah sering datang ke sana, ada yang baru beberapa kali, dan ada juga yang baru menginjakkan kaki ke tempat itu. Sebagian mungkin karena penasaran dengan rasa dan kualitas rumah makan baru milik Sandrina itu. Namun, sepertinya yang lebih utama adalah orang-orang yang kepo pada Sandrina akibat kejadian viral kemarin. Sandrina saat ini sedang menghadapi beberapa konten kreator dan blogger. Banyak di antara mereka membuat konten di sana. Sandrina tidak marah atau melarang, dia justru merasa senang karena hal itu akan sangat menguntungkan baginya. Setelah ini, rumah makannya mungkin akan semakin dikenal banyak orang. "Saya tidak ada hubungan apapun dengan mereka. Terlebih saat saya memilih untuk mengikhlaskan mantan suami saya direbut oleh wanita itu," ucap Sandrina di depan kamera. "Oh, jadi dia mantan suami Mbak? Dengar-dengar, dia pemilik perusahaan sepatu terbesar di kota ini?" tan

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Video viral

    Semua mata tertuju pada ketiga orang yang sedang mengalami pertikaian. Sandrina mengepalkan tangan dan menatap tajam pada Clara. Beberapa sorot mata menatap iba pada Sandrina, tapi mereka hanya diam dan menonton aksi Clara. Michael sebagai penengah, cukup merasa kesulitan menghentikan Clara yang terus menyerang Sandrina. Awalnya Sandrina hanya diam saja saat Clara menyiram jus alpukat pada wajahnya. Akan tetapi saat Clara hendak melakukannya lagi, dengan cepat Sandrina menepis tangan Clara dan alhasil baju Michael pun ikut ternodai. Sontak saja Michael melebarkan kedua matanya dan menatap kaget sekaligus kesal. Namun, tentu saja dia tidak bisa marah pada Sandrina karena ini semua ulah kekasihnya sendiri yaitu Clara."Cukup! Lebih baik kalian pergi dari sini sebelum aku seret ke kantor polisi!" bentak Sandrina dengan tatapan tajam dan penuh api kemarahan."Wow, sok berkuasa sekali. Hei, kalian! Wanita ini adalah mantan istri kekasihku ini. Dia bercerai karena tahu bahwa—" Clara belum

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Pertengkaran di Rumah Makan

    Michael melangkahkan kakinya keluar dari mobil. Dia berjalan bergandengan dengan Clara. Begitu sampai, Michael duduk di meja bagian pojok. Rumah makan milik Sandrina ini begitu strategis dan bertema klasik. Michael sangat kagum dan merasa nyaman ketika pertama kali masuk ke rumah makan itu. Setelah karyawati datang menunjukkan buku menu, Michael dan Clara pun memesan berbagai menu di sana. Harga yang cukup murah bagi mereka, sontak membuat keduanya sangat penasaran dengan rasanya. Mereka mengira bahwa rasanya biasa saja dan sesuai harga. "Murah-murah begini harganya. Kayaknya rasanya juga bias aja," ucap Clara."Coba saja kita tunggu. Aku juga penasaran sih sama rasanya," balas Michael. Mereka tidak tahu kalau pemilik rumah makan itu adalah Sandrina. Meskipun Sandrina bukan seorang chef, tapi dia sangat telaten dan pandai memasak. Saat dia masih menjadi istri Michael, Sandrina selalu belajar pada juru masak di rumah suaminya itu. Selain karena hoby, dia juga merasa tertantang dan i

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Lelaki Tidak Jelas

    Hurraim menoleh pada asal datangnya suara. Sontak saja matanya memicing dan seperti sedang mengingat-ingat. Tentu saja dia seperti pernah bertemu dengan wanita di hadapannya itu. Sementara Sandrina, wanita cantik itu tiba-tiba melotot kaget saat melihat sosok pria di hadapannya. Ya! Sandrina tidak pernah lupa bahwa Hurraim adalah sosok lelaki yang pernah membawanya ke kantor polisi."Hah? Lelaki ini ... dia 'kan yang bawa aku ke kantor polisi," gumam Sandrina dalam hati.Hurraim menatap dingin dan kini menunjukkan wajah sangarnya. Setelah melihat penampilan dan name tag wanita di hadapannya, Hurraim mulai mengerti jika wanita itu adalah pemilik rumah makan itu. Soal kejadian tempo hari, entah dia masih ingat atau tidak."Kamu pemilik rumah makan ini?" tanya Hurraim dengan suara dingin tapi tegas. Tatapannya tajam dan rahang yang kokoh itu tampak mengeras. Sandrina menarik napasnya dalam lalu membuangnya perlahan. Melihat sikap lelaki di hadapannya yang biasa saja, Sandrina tampak mer

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hurraim Merasa Terkekang

    Michael membanting pintu kamarnya dengan kasar. Penolakan dan sikap Sandrina yang cuek, berhasil membuat emosinya meluap-luap. Michael sampai saat ini masih mempertahankan tuduhannya terhadap Sandrina. Ya, dia mengira jika Sandrina bersikap seperti itu dan memilih bercerai dengannya karena dia mengalami kemandulan."Siaaaaal! Kenapa semua ini terjadi padaku? Kenapa aku harus manduuul!!?" teriak Michael sembari mengacak rambutnya frustrasi.Tidak mudah bagi Michael menerima kenyataan yang terjadi padanya. Dari dulu dia merasa sehat dan baik-baik saja. Bahkan, keluarganya pun mengira bahwa Sandrina yang mandul. Namun ternyata, takdir berkata lain. Bagaikan tersambar petir di siang bolong, Michael benar-benar terkejut dan sulit menerima kenyataan pahit ini. Tok tok tok!Terdengar seseorang mengetuk pintu. Michael menolehkan wajahnya dan menatap tajam pada daun pintu. Sejurus kemudian, dia pun melangkahkan kakinya lalu membuka handle pintu."Apa yang kamu lakukan, Michael? Jangan pernah

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Tuduhan Michael

    "Tidaaaak! Lepaskan!" pekik Sandrina dengan suara yang lantang dan panik.Jika dulu dia sangat bahagia dipeluk dan dimanja oleh Michael, tapi sekarang justru sebaliknya. Sandrina sangat takut dan membenci pelukan Michael. Mereka sudah resmi bercerai, tidak ada ikatan dan kewajiban lagi di antara keduanya. Sandrina tahu perkara haram dan dosa. "Kamu juga masih cinta 'kan sama aku, Sandrina? Jangan munafik," ucap Michael sembari menatap lekat wajah Sandrina yang tegang dan panik.Sandrina merengkuh tubuhnya sendiri. Dia sangat jijik dengan tindakan Michael padanya. Sekarang, tidak ada lagi tatapan manis dari Sandrina untuk Michael. Teringat kelakuan bejat lelaki itu, Sandrina merasa mual dan muak. "Jangan mimpi!" bentak Sandrina, "Saat kamu mengkhianati aku, maka saat itulah cintaku lenyap untukmu," lanjutnya dengan rahang mengeras dan tatapan penuh kebencian.Michael merasa terhina dan disepelekan. Padahal dia sangat tahu bagaimana Sandrina begitu mencintainya sebelum perselingkuhan

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Beri Aku Kesempatan

    Sontak saja Sandrina terperanjat kaget mendengar ucapan lelaki di hadapannya. Awalnya Sandrina bersikap lemah lembut dan merendah karena merasa bersalah. Namun saat melihat sikap lelaki itu yang tampak angkuh, tiba-tiba saja Sandrina merasa kesal dan emosi. Sudah benar dia bicara sopan dengan gaya elegan ingin bertanggung jawab, tapi lelaki itu malah ingin membawanya ke kantor polisi."Eh-eh, tunggu dulu. Jangan seperti ini. Saya akan bertanggung jawab!" teriak Sandrina yang kini sudah diseret paksa oleh dua orang pria yang sepertinya adalah bodyguard si lelaki misterius itu.Hurraim Arkhaziyad, si lelaki bertubuh tinggi itu tidak menggubris. Dia kini masuk ke dalam mobil yang sama dengan Sandrina. Kacamata hitam itu masih menyembunyikan sorot mata kala menatap pada wanita di sampingnya.Sandrina menatap sebal. Ini memang kesalahannya, tapi kenapa orang itu harus membawanya ke kantor polisi. Padahal dia akan bertanggung jawab. Bagaimana pun caranya, Sandrina tidak mau sampai dipenjara

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Kelalaian Berkendara

    Hari demi hari terus berlalu. Sandrina mencoba untuk terus melupakan Michael dalam hidupnya. Masa lalu biarlah masa lalu, Sandrina tidak ingin mengingatnya lagi. Sudah cukup dia disakiti oleh Michael maupun keluarganya. Sekarang, Sandrina hanya ingin fokus pada kehidupannya. Sebagai seorang janda, Sandrina kini telah bebas dari peraturan suami yang harus dia patuhi. Itu sebabnya sekarang Sandrina mencoba untuk bangkit dan berdiri di atas kakinya sendiri. Perempuan cantik berkulit putih itu kini berencana membuka rumah makan miliknya sendiri. Berbekal pengalaman di pondok indah mertua, sedikit demi sedikit Sandrina bisa memasak makanan khas Indonesia. "Semoga usaha ini berjalan lancar dan aku bisa sukses," ucap Sandrina pada dirinya sendiri. Meskipun Sandrina belum punya anak, tapi dia tetap ingin mendapatkan penghasilan dari usahanya. Selain itu, Sandrina juga tidak ingin terus mengingat penderitaan yang pernah dia rasakan selama tinggal bersama orang tua dan adik Michael yang jahat

DMCA.com Protection Status