Chapter: Bibir OriginalSandrina memejamkan mata. Membiarkan bibirnya dihisap dan dilumat habis oleh sosok pria yang kini telah membuatnya kembali jatuh. Ya, jatuh cinta. Semoga saja nasib Sandrina tidak sama seperti saat dia bersama Michael. Seseorang di luar baru saja membuka pintu kamar ruang rawat inap itu, tapi saat melihat kegiatan dua orang di dalam, membuatnya mengurungkan niat. Seketika itu juga orang bernama Bastian itu tersenyum. "Nanti malam akan ada pesta besar-besaran nih kayaknya." Batinnya berucap. Setelah beberapa menit berlalu...Hurraim menghentikan kegiatannya. Bibir Sandrina benar-benar manis dan nikmat. Meskipun Sandrina adalah seorang janda, tapi tidak membuat Hurraim memandang rendah wanita cantik itu. Entah karena Hurraim baru pertama kali merasakan bibir seorang wanita, entah karena memang bibir Sandrina memiliki rasa semanis itu. "Kenapa tidak melawan?" goda Hurraim yang berhasil membuat wajah Sandrina bersemu merah.Sandrina memalingkan wajahnya. Kemudian dia meninju kecil dada
Last Updated: 2025-01-26
Chapter: Berlian KuHurraim tak bisa bersabar lagi. Setelah cukup lama menunggu Sandrina yang masih tak sadarkan diri, akhirnya pria tampan itu membawa Sandrina ke rumah sakit. Sekarang, Sandrina sudah mendapatkan perawatan. Setelah satu jam menunggu, wanita cantik itu pun berangsur pulih. Hurraim sangat antusias dan langsung menemui sekertaris cantiknya itu. Sandrina membuka matanya dengan perlahan. Tiba-tiba saja kepalanya terasa berat dan berdenyut. Sesekali Sandrina mengedip, lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Yang pertama dia lihat di sana adalah sosok Hurraim yang tersenyum hangat padanya. "P–pak! Apa yang terjadi? Kita ada di mana?" tanya Sandrina yang belum sepenuhnya mengerti. Hurraim mengusap lembut wajah cantik Sandrina. "Kamu baru saja siuman. Jangan panik, kita ada di rumah sakit. Kamu harus istirahat dan mendapatkan perawatan dulu."Sandrina menyentuh kepalanya yang cukup terasa sakit. Sekarang otaknya mulai berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. Setelah beberapa d
Last Updated: 2025-01-25
Chapter: Sandrina Hanyut Sandrina sudah berada di dekat Hurraim. Semua keamanan telah terpasang. Media untuk melakukan arung jeram pun sudah tersedia. “Apakah kamu siap?” tanya Hurraim pada Sandrina. Tangannya bersedekap sembari menatap sungai yang mengalir di hadapannya. Sandrina mengangguk mantap. “Siap!” Ia menjawab sembari menarik ke bawah sikutnya. “Kenapa bersemangat sekali?” tanya Hurraim sembari menatap penuh selidik. Sandrina membuang napasnya kasar. “Tentu saja karena aku suka. Dan sudah lama tidak melakukannya. Kenapa memangnya?”“Hmmmm. Kupikir karena satu regu denganku,” tukas Hurraim yang berhasil membuat Sandrina mendelikan matanya. “Astaganaga, kenapa geer sekali.” Sandrina berdecak sebal. Petugas keselamatan sudah membantu para peserta arung jeram untuk naik ke atas media masing-masing. Sandrina sudah duduk di samping Hurraim. Wanita cantik itu benar-benar tegang sekarang. “Pegang tanganku dan jangan sungkan untuk memelukku jika tiba-tiba kano nya oleng,” ucap Hurraim pada Sandrina. S
Last Updated: 2025-01-24
Chapter: Istri CEO“Apa yang kamu lakukan di sana?” tanya Hurraim sembari berjalan mendekat ke arah Sandrina. Sandrina menelan salivanya kasar. Memangnya dia sedang apa? Tentu saja gugup dan kaget saat melihat punggung kekar Hurraim yang putih bersih itu. Sandrina sudah lama tidak melihat tubuh polos seorang pria. Dulu, dia sering melihat Michael. Namun sekarang, tentu saja dia tidak pernah melihatnya lagi. Wajar saja jika Sandrina begitu gugup. “Kenapa tidak pakai baju?” tanya Sandrina tanpa menoleh. “Aku kebingungan memilih baju. Tolong carikan yang terbaik untukku,” perintah Hurraim yang kini sudah berada sejengkal di belakang Sandrina. Sandrina membuang napasnya kasar. “Dasar manja!” Ia mendengus kesal. Saat tubuhnya berbalik, tiba-tiba saja Hurraim maju selangkah. Tentu saja hal itu membuat Sandrina menumbur tubuh Hurraim. Hal itu benar-benar membuat Sandrina kesal dan kaget. Selain itu, keningnya pun cukup terasa sakit. “Awh! Ish, kenapa berdiri di situ, sih!?” omel Sandrina sebal. Hurraim m
Last Updated: 2025-01-23
Chapter: Buaya Sandrina mendelikan matanya dan membuang napas kasar. Siapa yang tersenyum pada ikan? Jelas-jelas dia hanya sedang melamun dan mengingat kenangan bersama Michael. Walaupun begitu, Sandrina cukup merasa tengsin katen ketahuan senyum-senyum sendiri. Sudah dapat dipastikan, Hurraim akan bertanya padanya."Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya Sandrina. "Bisa santai nggak, sih?" sosor Hurraim, "Kita camping ke sini untuk bersantai dan menikmati liburan," imbuhnya. Sandrina mengangguk singkat. "Arung jeram, apakah Anda sudah siap melakukannya?" "Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku mau tahu, apa yang membuatmu tersenyum?" tanya Hurraim sedikit memaksa. Tentu saja dia harus tahu jawabannya. "Apaan, sih. Senyum karena senang melihat ikan, memangnya aneh, ya?" cicit Sandrina sebal. "Aneh lah. Harusnya kamu senyum karena aku, bukan karena ikan," ujar Hurraim yang tampak menekan setiap ucapannya. "Kenapa senyum? Anda nggak lucu soalnya," ucap Sandrina. "Mau lihat aku lucu?" tanya Hurrai
Last Updated: 2025-01-22
Chapter: Ikan-ikan hiasPara staf dan karyawan sedang mendirikan tempat untuk masak dan makan. Sebagian orang mendirikan tenda untuk tidur. Hurraim sendiri lebih memilih menyewa villa untuknya tidur selama 2 malam di sana."Bos, wahana air ada di sebelah sana. Pemancingan ada di belakang. Hutan buatan ada di sebelah utara pemancingan," ucap Bastian memberi info pada Bos mudanya. Hurraim mengangguk singkat. Dia akan mengadakan lomba mancing, menikmati wahana air seperti arung jeram, dan mengadakan game di hutan buatan. Hurraim sendiri tentunya akan mengikuti perlombaan itu. "Umumkan pada semuanya kalau hari ini kita akan bermain arung jeram," perintah Hurraim sembari mendudukkan bokongnya di sofa. "Siap, Bos!" jawab Bastian sigap. Sementara itu di luar, Sandrina tampak sedang memasang tenda bersama team San Kitchen. Tentu saja dia akan tidur satu tenda dengan Zakiah. Sekarang, Sandrina tersenyum puas melihat tenda warna pink nya sugan berdiri tegak dan siap digunakan. "Sip, tendanya sudah siap, Kiah. Sek
Last Updated: 2025-01-21