Share

Jangan Terlalu Berharap

Penulis: NihayatuZain
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-12 22:13:01

Malam ini kedua orang tua Hurraim sudah berada di sebuah restoran mewah bersama Naima dan Kakeknya. Naima adalah gadis yatim piatu yang tinggal bersama Kakek dan neneknya. Namun, neneknya pun sudah lama meninggal dunia. Sekarang, Naima hanya hidup bersama sang Kakek yang sudah seperti pahlawan baginya.

Kakek Naima sendiri bersahabat baik dengan kakek Hurraim. Sejak dulu, mereka saling bekerja sama untuk mengembangkan bisnis masing-masing. Kakek Hurraim ingin menikahkan cucunya dengan cucu sahabatnya, agar persahabatan mereka selalu terikat hingga generasi ke generasi yang akan datang.

"Di mana Hurraim? Apakah dia tidak bersedia datang?" tanya Kakek Naima yang tampak heran.

Sudah lima belas menit mereka menunggu kedatangan Hurraim, tapi Hurraim belum juga sampai. Naima sedikit canggung sekaligus tidak percaya diri. Dari awal, dia merasa jika Hurraim tidak akan mau dijodohkan dengannya. Namun, Naima sudah terlanjur menyukai Hurraim dan berharap mereka akan benar-benar menikah.

"Dia pa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Sandrina Dicegat Pria Misterius

    Sandrina menolehkan wajahnya ke arah datangnya suara. Saat air matanya mengalir dengan deras membasahi pipi, suara misterius itu seolah seperti menarik kembali air mata itu. Perlahan dia mengamati siluet hitam tinggi yang tak jauh darinya. Semerbak parfum maskulin menusuk masuk ke dalam indera penciumannya. Sandrina merasa heran sekaligus penasaran. Dia juga sedikit malu karena tadi sempat mengoceh dan menangis sendiri. Apakah lelaki itu mendengar semua ocehannya? Begitu pikir Sandrina."Kamu!" ucap Sandrina saat dia melihat wajah tampan Hurraim. Hurraim menatap datar dan sedikit menyipitkan mata. Sudah dia duga tadi bahwa seperti pernah mendengar suara wanita itu. Benar saja, sekarang Hurraim sudah tahu siapa sosok wanita yang menangis di sana."Lanjutkan. Aku tidak bermaksud mengganggu," ucap Hurraim yang kemudian menyadarkan tubuhnya pada pohon besar di sana. Sandrina mendelikan matanya dan menatap jengah. Bagaimana dia mau melanjutkan, sedangkan di sana sudah ada sosok lelaki ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Manusia Berhati Iblis

    "Apa yang kamu inginkan?" teriak Sandrina saat dia diseret keluar oleh pria misterius itu. Pria itu hanya diam saja, tapi tangannya meraih tangan Sandrina dan menariknya dengan kasar. Sontak saja Sandrina memekik kesakitan sekaligus tegang. Dia tidak tahu apa yang lelaki itu inginkan, tapi hatinya yakin bahwa lelaki itu akan melukainya. "Lepaskan! Aku harus pergi sekarang. Katakan, apa yang kamu inginkan?" teriak Sandrina lagi. Kakinya berusaha keras menahan tubuh agar tidak terbawa oleh lelaki itu. "Masuk!" perintah lelaki itu dengan suara dingin dan tatapan tajam."Tidak! Ambil mobilku jika kamu mau. Tapi jangan bawa aku," ucap Sandrina yang masih memiliki keberanian tinggi saat ini. Lelaki itu tidak menjawab. Namun, sekarang dia berjalan ke arah mobil Sandrina lalu menusuk ban mobil menggunakan benda tajam. Sontak saja hal itu membuat Sandrina terbelalak kaget. Tentu saja dia tidak mengerti kenapa lelaki itu tiba-tiba merusak mobilnya. "Kurang ajar! Kamu apakan mobilku?" benta

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-14
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Perkelahian Sandrina dan Clara

    "Clara, hentikan!" teriak Michael dengan sorot mata yang berkilat marah. Sontak saja Clara menurunkan tangannya dan menatap sengit pada Michael. Dia sungguh tidak menyangka jika Michael akan datang ke sana. Padahal, Clara tidak memberitahu keberadaannya pada Michael. Kalau seperti ini, gagal sudah rencana Clara untuk melukai Sandrina. Michael berjalan cepat dengan ekspresi kaget sekaligus cemas. Dia begitu panik saat mengetahui Clara menyekap Sandrina. Tentu saja Michael takut Clara akan melukai mantan istrinya itu. Meskipun dia berusaha untuk membenci dan melupakan Sandrina, tapi sampai saat ini Michael tidak bisa melakukannya. "Michael! Syukurlah kamu datang. Jalang ini mau melukaiku," adu Sandrina dengan ekspresi tegang. Saat Michael datang dan menghentikan aksi Clara, Sandrina bisa bernapas dengan lega. "Sayang, kenapa kamu ke sini?" tanya Clara dengan ekspresi herannya. Alih-alih menjawab pertanyaan Clara, Michael justru mendekati Sandrina lalu berusaha melepas ikatannya. "S

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Foto Pernikahan

    Sandrina mengacak rambutnya frustrasi. Tangisnya meledak memenuhi ruangan tempat tidurnya. Raut wajah tertekan dan penuh amarah kini terpancar di pantulan cermin itu. Sandrina tidak menyangka jika Clara akan merusak rambut yang selama ini ia rawat. Rambut panjang itu, adalah salah satu yang membuat Michael jatuh cinta padanya. Selama ini, Sandrina selalu merawat dengan baik rambut indahnya itu. Selain karena ia suka dengan gaya rambut panjang lurusnya, Sandrina juga merasa terlihat cantik dengan rambutnya itu. "Dia sengaja merusak rambutku agar aku terlihat buruk seperti ini!" pekik Sandrina dengan amarah yang meledak-ledak. Sudah satu jam lebih Sandrina menangis di kamarnya. Hari ini dia bahkan tidak pergi ke rumah makan miliknya. Padahal sejak tadi ponselnya terus berdering. Karyawati yang kerja di sana sepertinya sedang membutuhkan Sandrina. Namun, apa yang menimpanya hari ini jelas membuat Sandrina tidak mood dan merasa hancur. Dia juga sangat malu untuk keluar rumah dengan kead

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Pernikahan Michael dan Clara

    Setelah tiga hari Sandrina kehilangan mood dan semangatnya ke rumah makan, akhirnya hari ini dia kembali bangkit. Sandrina berjalan cepat tapi tetap anggun. Janda cantik itu tersenyum kepada para karyawan dan karyawati yang sudah beberapa hari ini tidak bertemu dengannya. "Wah, Ibu rambutnya gaya baru, nih," goda seorang karyawati saat melihat rambut Sandrina yang berbeda dari biasanya. Sandrina tersenyum simpul. Ia pun mengangguk lalu mengibaskan rambut barunya itu. "Tidak cocok, ya?" Ia bertanya sedikit resah. "Cocok kok, Bu. Malah cantik banget," jawab karyawati jujur. Ya! Sandrina kini telah memakai rambut palsu di kepalanya. Awalnya Sandrina menolak saat sang ibu menyuruhnya memakai rambut palsu itu, karena dia merasa kurang percaya diri dan seperti tidak biasa dengan gaya rambut baru selain lurus. Kali ini, Sandrina berubah penampilan. Tanpa disangka, dia ternyata sangat cocok dan begitu cantik dengan rambut curly panjang berwana kecokelatan. "Terima kasih. Yuk kita mulai a

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Hadiah dari Sandrina

    Clara berjalan cepat dengan ekspresi kesal sekaligus marah. Sandal high hills yang ia pakai tampak memantulkan suara yang begitu nyaring. Gaun pengantin yang harusnya membuat dia terlihat anggun, kini justru tidak membantunya sama sekali. Clara terlihat kusut dengan ekspresi kesalnya. Ya, dia kesal karena Sandrina telah mengacaukan suasana hatinya. Apa yang Sandrina katakan, sukses membuat Clara merasa geram pada Michael. Tentu saja dia sangat kesal karena Michael memperlakukan berbeda dengan Sandrina dulu. "Buang saja bingkisan ini! Ini sama sekali tidak berarti apa-apa," gerutu Clara sembari menyambar bingkisan yang Sandrina berikan pada Michael.Melihat itu, Michael langsung panik. Dengan cepat dia berlari menghampiri Clara. Tidak akan Michael biarkan siapa pun membuang hadiah dari Sandrina. "Berikan padaku! Jangan macam-macam dengan hadiah itu!" ucap Michael dengan tatapan tajam dan ekspresi dingin. Clara melotot begitu lebar sehingga kedua bola mata itu seperti hendak keluar d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Surat dan Lingerie

    [Dear Michael, selamat menempuh kehidupan yang baru. Pengalaman menikah, sudah pernah kamu rasakan. Tapi, pengalaman hidup dengan wanita baru, hari ini kamu akan memulainya. Aku turut bahagia atas kebahagiaan kamu. Seperti yang kamu tahu, aku adalah wanita yang pernah berjuang mati-matian mencintaimu. Michael, semoga kamu betah menjadi suami Clara. Aku harap, tidak akan ada kesalahan yang sama dalam hidupmu. Semoga ini adalah pernikahan terakhir kamu dengan wanita pilihan hatimu. Kalau kamu mengira aku akan menangis menjerit meratapi nasib yang aku alami, kamu salah. Aku justru merasa bersyukur sekarang. Terima kasih karena sudah membuatku merasa bebas, membuatku merasa kembali menemukan kehidupanku yang sesungguhnya. Oh iya, aku cuma mau membahas tentang janji yang sering kamu ucapkan kepadaku. Tapi sayang, itu hanya sebuah janji yang tidak sempat kamu tepati. Dengar, aku tidak akan meminta kamu untuk menepati janjimu lagi. Karena sekarang kita tidak ada ikatan apa-apa. Tapi ingat,

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Bertemu Kembali Di Danau

    Sandrina melebarkan mata menatap kaget. Dia tidak tahu kalau danau ini menjadi tempat Hurraim untuk menyendiri. Sudah ke sekian kalinya Sandrina bertemu dengan lelaki yang sama. Sepertinya kali ini dia tidak boleh pergi tanpa tahu nama lelaki yang duduk di atas batu itu. "Kalau benar begitu, coba aku mau dengar, apa yang aku katakan tempo hari!" desak Sandrina sembari menatap tegas.Hurraim melirik dengan ekor matanya. "Kurang lebihnya seperti ini. Kamu menangis, lalu meminta pada Tuhan untuk tidak membiarkan kamu jatuh cinta pada pria mana pun jika tidak ada yang benar-benar tulus mencintaimu."Sontak saja mulut Sandrina menganga disertai tatapan mata melebar karena kaget. Dia tidak menyangka jika ternyata Hurraim benar-benar masih ingat apa yang Sandrina katakan. "Eh, apakah kamu sengaja mengingat ucapanku itu? Tunggu dulu, sebenarnya kamu ini siapa? Aku rasa ini bukan sebuah kebetulan. Apa jangan-jangan kamu memang sengaja terus mengikuti aku?" Hurraim mengerutkan kening sembari

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20

Bab terbaru

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Jangan Samakan Dengan Pria Lain

    "Ehem! Kayaknya ada yang nempel terus deh kayak permen karet!" ledek Zakiah sembari menatap usil pada Sandrina dan Hurraim. Sandrina menyunggingkan senyuman samar. Sebenarnya dia agak malu-malu sekarang. Namun Hurraim seakan tidak ingin melepas tangannya sejak tadi. "Kalau dilepas, takut ngacak-ngacak semua yang ada di sini," celetuk Juna yang berhasil membuat semua orang tertawa. "Haha! Memangnya aku apa, Juna!" protes Sandrina sembari menatap sebal. "Dia sekarang berlian ku. Kalau aku lepas, takut ada yang mungut," ucap Hurraim yang berhasil membuat semua orang diam. Sandrina tersenyum simpul. Aroma barbeque dan jagung bakar begitu menusuk ke dalam indera penciumannya. "Kalian hebat banget bisa bikin barbeque sesempurna ini.""Kami hanya tinggal memanggang saja, Bu. Perbumbuannya 'kan sudah diatur sama chef di dapur. Hehe," ucap Zakiah. "Benar juga," balas Sandrina. "Sayang, di mana tenda kamu?" tanya Hurraim. "Yang itu," jawab Sandrina sembari menunjuk pada tendanya. Tak ja

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Barbeque

    Malam ini Sandrina sudah kembali ke tempat camping. Mulanya Sandrina tidak diperbolehkan pulang oleh dokter karena masih butuh perawatan, tapi Sandrina menolak dan mengatakan bahwa sudah sehat. Hurraim yang selalu khawatir pada kondisi Sandrina pun melarang Sandrina meninggalkan rumah sakit. Namun, lagi-lagi Sandrina memaksa dan meyakinkan Hurraim bahwa dia akan baik-baik saja. Hurraim mendudukkan bokongnya di samping sang kekasih. Hatinya terus merekah indah, bagaikan bunga mawar yang baru mekar di pagi hari. Hurraim tersenyum manis, menatap wajah cantik Sandrina yang tak bosan-bosan untuk ia nikmati. "Katakan sesuatu, princess," ucap Hurraim dengan lembut. Sandrina menoleh lalu tersenyum singkat. "Apakah ini nyata? Atau aku sudah berada di surga?" Ia menatap lekat wajah tampan Hurraim. "Kenapa demikian?" tanya Hurraim sembari menatap heran. "Kenapa? Tentu saja karena aku bahagia. Oh, ini benar-benar mimpi, ya? Mana mungkin seorang CEO original ini sudi mencintai wanita janda se

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Bibir Original

    Sandrina memejamkan mata. Membiarkan bibirnya dihisap dan dilumat habis oleh sosok pria yang kini telah membuatnya kembali jatuh. Ya, jatuh cinta. Semoga saja nasib Sandrina tidak sama seperti saat dia bersama Michael. Seseorang di luar baru saja membuka pintu kamar ruang rawat inap itu, tapi saat melihat kegiatan dua orang di dalam, membuatnya mengurungkan niat. Seketika itu juga orang bernama Bastian itu tersenyum. "Nanti malam akan ada pesta besar-besaran nih kayaknya." Batinnya berucap. Setelah beberapa menit berlalu...Hurraim menghentikan kegiatannya. Bibir Sandrina benar-benar manis dan nikmat. Meskipun Sandrina adalah seorang janda, tapi tidak membuat Hurraim memandang rendah wanita cantik itu. Entah karena Hurraim baru pertama kali merasakan bibir seorang wanita, entah karena memang bibir Sandrina memiliki rasa semanis itu. "Kenapa tidak melawan?" goda Hurraim yang berhasil membuat wajah Sandrina bersemu merah.Sandrina memalingkan wajahnya. Kemudian dia meninju kecil dada

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Berlian Ku

    Hurraim tak bisa bersabar lagi. Setelah cukup lama menunggu Sandrina yang masih tak sadarkan diri, akhirnya pria tampan itu membawa Sandrina ke rumah sakit. Sekarang, Sandrina sudah mendapatkan perawatan. Setelah satu jam menunggu, wanita cantik itu pun berangsur pulih. Hurraim sangat antusias dan langsung menemui sekertaris cantiknya itu. Sandrina membuka matanya dengan perlahan. Tiba-tiba saja kepalanya terasa berat dan berdenyut. Sesekali Sandrina mengedip, lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Yang pertama dia lihat di sana adalah sosok Hurraim yang tersenyum hangat padanya. "P–pak! Apa yang terjadi? Kita ada di mana?" tanya Sandrina yang belum sepenuhnya mengerti. Hurraim mengusap lembut wajah cantik Sandrina. "Kamu baru saja siuman. Jangan panik, kita ada di rumah sakit. Kamu harus istirahat dan mendapatkan perawatan dulu."Sandrina menyentuh kepalanya yang cukup terasa sakit. Sekarang otaknya mulai berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi padanya. Setelah beberapa d

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Sandrina Hanyut

    Sandrina sudah berada di dekat Hurraim. Semua keamanan telah terpasang. Media untuk melakukan arung jeram pun sudah tersedia. “Apakah kamu siap?” tanya Hurraim pada Sandrina. Tangannya bersedekap sembari menatap sungai yang mengalir di hadapannya. Sandrina mengangguk mantap. “Siap!” Ia menjawab sembari menarik ke bawah sikutnya. “Kenapa bersemangat sekali?” tanya Hurraim sembari menatap penuh selidik. Sandrina membuang napasnya kasar. “Tentu saja karena aku suka. Dan sudah lama tidak melakukannya. Kenapa memangnya?”“Hmmmm. Kupikir karena satu regu denganku,” tukas Hurraim yang berhasil membuat Sandrina mendelikan matanya. “Astaganaga, kenapa geer sekali.” Sandrina berdecak sebal. Petugas keselamatan sudah membantu para peserta arung jeram untuk naik ke atas media masing-masing. Sandrina sudah duduk di samping Hurraim. Wanita cantik itu benar-benar tegang sekarang. “Pegang tanganku dan jangan sungkan untuk memelukku jika tiba-tiba kano nya oleng,” ucap Hurraim pada Sandrina. S

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Istri CEO

    “Apa yang kamu lakukan di sana?” tanya Hurraim sembari berjalan mendekat ke arah Sandrina. Sandrina menelan salivanya kasar. Memangnya dia sedang apa? Tentu saja gugup dan kaget saat melihat punggung kekar Hurraim yang putih bersih itu. Sandrina sudah lama tidak melihat tubuh polos seorang pria. Dulu, dia sering melihat Michael. Namun sekarang, tentu saja dia tidak pernah melihatnya lagi. Wajar saja jika Sandrina begitu gugup. “Kenapa tidak pakai baju?” tanya Sandrina tanpa menoleh. “Aku kebingungan memilih baju. Tolong carikan yang terbaik untukku,” perintah Hurraim yang kini sudah berada sejengkal di belakang Sandrina. Sandrina membuang napasnya kasar. “Dasar manja!” Ia mendengus kesal. Saat tubuhnya berbalik, tiba-tiba saja Hurraim maju selangkah. Tentu saja hal itu membuat Sandrina menumbur tubuh Hurraim. Hal itu benar-benar membuat Sandrina kesal dan kaget. Selain itu, keningnya pun cukup terasa sakit. “Awh! Ish, kenapa berdiri di situ, sih!?” omel Sandrina sebal. Hurraim m

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Buaya

    Sandrina mendelikan matanya dan membuang napas kasar. Siapa yang tersenyum pada ikan? Jelas-jelas dia hanya sedang melamun dan mengingat kenangan bersama Michael. Walaupun begitu, Sandrina cukup merasa tengsin katen ketahuan senyum-senyum sendiri. Sudah dapat dipastikan, Hurraim akan bertanya padanya."Apakah ada sesuatu yang penting?" tanya Sandrina. "Bisa santai nggak, sih?" sosor Hurraim, "Kita camping ke sini untuk bersantai dan menikmati liburan," imbuhnya. Sandrina mengangguk singkat. "Arung jeram, apakah Anda sudah siap melakukannya?" "Jangan mengalihkan pembicaraan. Aku mau tahu, apa yang membuatmu tersenyum?" tanya Hurraim sedikit memaksa. Tentu saja dia harus tahu jawabannya. "Apaan, sih. Senyum karena senang melihat ikan, memangnya aneh, ya?" cicit Sandrina sebal. "Aneh lah. Harusnya kamu senyum karena aku, bukan karena ikan," ujar Hurraim yang tampak menekan setiap ucapannya. "Kenapa senyum? Anda nggak lucu soalnya," ucap Sandrina. "Mau lihat aku lucu?" tanya Hurrai

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Ikan-ikan hias

    Para staf dan karyawan sedang mendirikan tempat untuk masak dan makan. Sebagian orang mendirikan tenda untuk tidur. Hurraim sendiri lebih memilih menyewa villa untuknya tidur selama 2 malam di sana."Bos, wahana air ada di sebelah sana. Pemancingan ada di belakang. Hutan buatan ada di sebelah utara pemancingan," ucap Bastian memberi info pada Bos mudanya. Hurraim mengangguk singkat. Dia akan mengadakan lomba mancing, menikmati wahana air seperti arung jeram, dan mengadakan game di hutan buatan. Hurraim sendiri tentunya akan mengikuti perlombaan itu. "Umumkan pada semuanya kalau hari ini kita akan bermain arung jeram," perintah Hurraim sembari mendudukkan bokongnya di sofa. "Siap, Bos!" jawab Bastian sigap. Sementara itu di luar, Sandrina tampak sedang memasang tenda bersama team San Kitchen. Tentu saja dia akan tidur satu tenda dengan Zakiah. Sekarang, Sandrina tersenyum puas melihat tenda warna pink nya sugan berdiri tegak dan siap digunakan. "Sip, tendanya sudah siap, Kiah. Sek

  • Diceraikan Suami Toxic, Dibahagiakan CEO Romantis   Camping

    "Ada apa?" tanya Hurraim sembari menatap lekat wajah Sandrina. "Tidak ada," jawab Sandrina singkat. Hurraim tersenyum tipis. "Aku menabrak seorang wanita berdada besar tanpa sengaja. Dia minta aku membangunkannya, tapi aku menolak. Dan aku minta nomor rekeningnya untuk bertanggung jawab. Ini, dia berikan. Cepat sebutkan. Tenang aja, aku nggak doyan sama wanita kayak gitu."Sandrina mengangguk kecil dan membuang napasnya lega. Kemudian dia pun menyebutkan nomor rekening itu. Sandrina tidak tahu kalau ternyata Hurraim bertemu dengan Clara. "Minggu depan kita adakan camping bersama staf," ucap Hurraim yang berhasil membuat Sandrina terperanjat kaget. "Camping?" Sandrina menatap setengah tidak percaya. "Ya. Camping. Apakah kamu setuju?" tanya Hurraim. "Apakah itu kondusif?" Sandrina balik bertanya. "Tentu saja. Kita adakan game di sana. Siapa yang menang, akan mendapatkan hadiah yang menakjubkan," jawab Hurraim dengan jelas. "Begitu. Kayaknya ide bagus sih. Aku juga udah lama ngga

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status