Share

93. Perbedaan Sikap

last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-24 23:58:37
Langkah Aryesta terhenti ketika baru saja dia berbalik, tetapi suaminya sudah berkata demikian. Tentunya Aryesta dibuat geram dengan mengepalkan tangannya kencang, lalu berbalik untuk menatap suami menyebalkannya itu.

"Apalagi yang kamu inginkan, Mas? Bukannya kalian mau main kuda-kudaan di sini? Ya sudah, aku mau keluar dari ruangan ini." Aryesta berucap dengan helaan napas jengkelnya. "Lagian ya, Mas. Aku mau manggil OB buat bersihin makanan yang berserakan itu!" Tunjuk Aryesta pada makanan juga piring, gelas tercerai berai di atas lantai.

Aleandra pun ikut menatap lantai kotor itu, tetapi hanya sejenak, "Aku bisa manggil OB pakai telepon kantor. Kamu enggak perlu lakuin hal itu."

Aryesta pun menganggukan kepalanya lalu kembali berbalik badan, yang lagi-lagi Aleandra cekal pergelangan tangannya.

Aryesta berdecak, "Apalagi sih, Mas? Kan sudah beres semuanya? Apa ada perlu sesuatu lagi?" Sungguh kesal sekali Aryesta pada suaminya ini, yang terus-menerus menahannya untuk pergi. "Kalau e
😈BM Novita OTW🐊

Hm,🤔 kira-kira Ar bakalan nurut gaj ya sama suaminya?🤔

| 2
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Zidan Kasan
itu pilihanmu tisya, dan buat Al, apa kamu gak takut dosa karena mempermainkan pernikahan, apa gak takut dengan laknatNya karena kamu mendzolimi kedua istrimu, apa kamu pikir pernikahan itu bisa buat main", dasar bodoh kamu al
goodnovel comment avatar
Boedhi Kusuma
lanjut makin penasaran
goodnovel comment avatar
Floya
hahaha nah kan baru tahu rasa jadi ulat bulu tuh gak ada faedahnya Tisya.(⁠≧⁠▽⁠≦⁠) sekalipun kamu dinikahin, tapi diperlakukan lebih rendah daripada istri pertama. saran sih Tisya mendingan kamu pergi deh daripada makan empedu mulu ye kan haha (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)haha(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   94. Bercinta di Kantor

    "Terserah kamu, Mas. Aku tidak peduli, dan aku tidak akan masuk ke ruanganmu sekarang ini," jawab Aryesta yang langsung menutup telepon kantor.Perempuan cantik itu menatap kesal gagang telepon seolah benda tersebut adalah wajah menyebalkan suaminya. Ada banyak rasa kesal di dalam hati Aryesta yang tak bisa dia ungkapkan semuanya, tentunya membuat Aryesta dongkol bukan main."Bisa-bisanya laki-laki nyebelin itu nyuruh aku datang ke ruangan. Setelah berbagi peluh dengan istri keduanya selesai," ketus Aryesta yang entah kenapa hatinya merasa tak nyaman.Apalagi mengingat kedekatan suaminya dan juga Tisya tadi, sangat mengganggu pemandangan dan mengotori matanya. Tak pernah sekalipun Aryesta berpikir akan melihat adegan kemesraan mereka berdua."Apakah mereka tidak punya urat malu sampai-sampai melakukan itu di kantor? Sungguh tidak beretika sekali," gerutu Aryesta yang kembali meraih dokumen di hadapannya. "Tapi sepertinya pernikahan mereka berdua agak aneh. Karena aku sering melihat dan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   95. Talak Dia!

    "Kamu jangan mesum mulu, Mas! Ini masih di kantor, ya Tuhan ...," keluh Aryesta yang sudah sangat kesal pada tingkat kemesuman suaminya ini.Aleandra pura-pura bodoh, dengan mengangkat satu alisnya, "Tidak akan ada orang yang berani cari masalah dengan CEO perusahaan, Ar." Menatap wajah memerah istrinya yang terlihat sangat menggemaskan itu. "Jadi tidak usah cari alasan hanya untuk menghindari melayaniku di sini."Suara Aleandra semakin membuat bulu kuduk Aryesta meremang seketika. Namun, sebelum perempuan itu melakukan perlawanan, tangannya sudah ditarik Aleandra, untuk mengikuti langkahnya."Mas lepasin! Kamu jangan coba-coba sama aku, yah!" ancam Aryesta yang berusaha melepaskan cekalan suaminya.Melihat istrinya yang terus memberontak, Aleandra tak memiliki pilihan lain, selain mengangkat tubuh Aryesta layaknya karung beras. Yang tentu saja langsung mendapat tabokan di punggungnya."Mas, lepasin aku!" teriak Aryesta yang tak menghentikan tabokannya, "Aku bisa teriak ya, Mas! Jadi,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   96. Aku Tetap Ingin

    "Jadi maksudmu, Mas enggak akan pernah talak Tisya?" tanya Aryesta lagi untuk lebih memastikan.Dengan mantap Aleandra menganggukan kepalanya, "Iyalah. Lagipula ngapain aku talak dia? Selama dia patuh dan enggak pernah bikin kesalahan. Tentu saja aku enggak punya hak menalaknya, Ar."Menatap mata sendu Aryesta saat mengatakannya, kemudian Aleandra kembali melanjutkan, "Aku bukan laki-laki berengsek yang mempermainkan sebuah pernikahan." Berhenti sejenak untuk mengambil napas, "Aku laki-laki yang bertanggung jawab, dan pernikahan kedua aku pun atas izin kamu, kan? Jadi harusnya kamu yang mikir sebelum akhirnya mengizinkan.""Aku hanya takut kalau Tisya hamil, Mas. Kamu juga takut akan hal itu, kan? Tapi setelah akad, aku baru tahu kalau kalian enggak pernah saling nyentuh," tukas Aryesta yang merasa telah ditipu mentah-mentah oleh suaminya. "Aku baru tahu tadi saat Tisya keceplosan yang bilang kalau dia masih menjaga kesuciannya sampai sekarang."Aryesta mendelik tak terima, merasa dir

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   97. Jangan-Jangan ....

    Lagi dan lagi, permintaan Aryesta pada waktu itu tak digubris oleh suaminya. Membuat perempuan yang sedang melamunkan nasibnya itu mulai lelah dengan sikap egois Aleandra padanya."Padahal ini sudah tiga bulan lewat. Tapi aku belum nemuin apa pun tentang rahasia Mama Ranti," gumam Aryesta dengan punggung bersandar di ruangan kerja miliknya. "Aku sudah cari di setiap sudut perusahaan yang memungkinkan dia menyembunyikan dokumen penting atau apalah. Tapi, tetap saja belum ketemu sampai sekarang."Jika seperti ini terus, mungkin Aryesta akan menyerah pada misi yang Kakak sepupunya amanatkan padanya. Karena selama tiga bulan terakhir mencari bukti, belum juga dia dapatkan jejak apa pun.Lama-lama Aryesta bisa mati kebosanan kalau begini terus. Ditambah lagi madunya yang tak pernah absen mengganggu ketenangan di kala dia bekerja. Membuat kepala Aryesta seolah hendak meledak saja.Seperti halnya saat ini, Tisya sudah tiba di perusahaan dengan menenteng tempat makanan dua susun untuk dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   1. Diceraikan Saat Malam Pertama

    Malam pertama pernikahan ini membuat dada Aryesta berdebar dan bingung apa yang akan dia lakukan bersama suaminya.Wanita yang telah menunggu di atas ranjang dengan lingeri putih, wajah dengan make up flawless dan semprotan parfum itu meremet kedua tangan gugup.Dapat Aryesta lihat, Dion suaminya sedang berjalan menuju ranjang dan hendak bergabung. Jangan lupakan tubuh bagian atas Dion yang sungguh menggoda iman itu, seketika membuat pipi Aryesta merona merah. Ah, sial! Mata tajam dengan senyum yang entah apa artinya buat wajahnya kian memanas.“Apakah kamu udah siap lakuin itu sama Mas, Sayang?” tanya Dion dengan mata berkilau penuh gairah. Pria itu bergerak pelan naik ke atas ranjang. “Aryesta?”“Ah, aku ... aku gak tahu, Mas. I–ini yang pertama untuk aku soalnya,” gumam Aryesta dengan wajah yang semakin memerah menahan rasa malunya yang sungguh luar biasa. Namun, matanya justru sesekali melirik ke arah tubuh atas suaminya. Wanita itu menggigit bibirnya sendiri saat pikiran kotornya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   2. Videonya Asli Atau Palsu?

    Aryesta membuka mata. Lalu, mengerjap berulang kali hanya untuk merasai kepalanya nyeri. Terlebih saat mengingat kejadian semalam. Ya Tuhan, pernikahannya hancur dalam hitungan jam. Kembali memejamkan mata, Aryesta menggeleng tak percaya. Dion telah menceraikannya.Sementara Aryesta tak menyadari bahwa Dion ada di kamar yang sama, duduk di sofa tak jauh sambil menggeram marah. Namun, di antara geraman itu, dia masih tak percaya. Hatinya masih berharap bahwa video semalam hanya editan saja. Sungguh, dia masih berharap bukan istrinya yang ada dalam video tersebut. Dia masih berharap bahwa itu hanyalah pekerjaan orang iseng saja.“Aryesta,” panggil Dion pelan. “Bangun, dan ikut saya.”Aryesta tersentak, praktis membuka mata. “Mas? Kamu—“Dion berdiri. Wajahnya masih keras. Aura pria itu tampak suram. “Bangun. Bersihkan diri kamu. Ahli IT sudah menunggu kita di bawah,” ucapnya pelan. Pria itu berusaha untuk tak membentak. Dia membuang wajah. Wajah sembab dan bengkak Aryesta sungguh dia be

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   3. Menemui Aleandra

    Dion melangkahkan kaki dengan hentakan keras. Kedua tangannya mengepal kuat. Rahang pria itu mengeras sempurna. Dia buka mobil cepat, lalu membanting diri. Tangan yang terkepal dia pukulkan pada roda setir.“Sialan!” Lagi, dia pukul roda kemudi. Sungguh kemarahannya tak mereda sedikit pun. Dion luar biasa kecewa. Dia tak menyangka, Aryesta bisa mengkhianatinya seperti ini. “Kurang ajar!”Dengan dada yang naik turun, Dion memejamkan mata. Kilasan perkenalannya dengan Aryesta berkelebat. Dia yang terpana pada pandangan pertama, melihat Aryesta sebagai sosok baik-baik. Hal yang membuat Dion yakin untuk menikahi perempuan itu.Siapa sangka, wajah cantik, tutur kata baik, sopan santun Aryesta justru kamuflase yang menutupi kebrengsekkannya.Lima menit dalam mobil, Dion tak juga bisa meredakan rasa marah dan kecewa dalam dada. Dia mengangkat kepala dari roda kemudi. Bersiap untuk pergi. Entah ke mana. Yang jelas dia butuh pelampiasan saat ini.Baru akan memutar kunci, seseorang yang masuk b

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   4. Layani Dulu, Lalu Info

    Aryesta membelalakkan mata. Dia menggeleng keras, lalu tertawa sumbang. “Kamu berbohong!” Dion tak mungkin mengkhianatinya kan? Permasalahan mereka memang pelik, tetapi tak mungkin sampai membuat suaminya berlaku keterlaluan begitu kan? Sekali lagi, Aryesta menggeleng sebagai bantahan. “Enggak mungkin!”Aleandra mengangkat bahu. “Silakan percaya atau tidak, tapi itulah kenyataannya.”“Enggak mungkin kayak gitu, Aleandra!” teriak Aryesta. Belum selesai kerusuhan yang Aleandra buat tentang video syurnya semalam, laki-laki itu kini sudah membuat fitnah lain lagi.Sungguh membuat Aryesta sangat kesal. “Suamiku enggak mungkin melakukan hal menjijikkan itu. Jadi jangan mengada-ada kamu!”Aryesta boleh jadi tak percaya pada Dinda. Adik tiri yang selalu menatapnya tak senang. Adik tiri yang selalu menganggap dirinya adalah saingan hanya karena Kakek Surya lebih menyayanginya.“Sudah kubilang, percaya atau tidak, bukan urusanku!" Aleandra menipiskan bibir. “Tapi itulah kenyataannya, Aryesta Ri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   97. Jangan-Jangan ....

    Lagi dan lagi, permintaan Aryesta pada waktu itu tak digubris oleh suaminya. Membuat perempuan yang sedang melamunkan nasibnya itu mulai lelah dengan sikap egois Aleandra padanya."Padahal ini sudah tiga bulan lewat. Tapi aku belum nemuin apa pun tentang rahasia Mama Ranti," gumam Aryesta dengan punggung bersandar di ruangan kerja miliknya. "Aku sudah cari di setiap sudut perusahaan yang memungkinkan dia menyembunyikan dokumen penting atau apalah. Tapi, tetap saja belum ketemu sampai sekarang."Jika seperti ini terus, mungkin Aryesta akan menyerah pada misi yang Kakak sepupunya amanatkan padanya. Karena selama tiga bulan terakhir mencari bukti, belum juga dia dapatkan jejak apa pun.Lama-lama Aryesta bisa mati kebosanan kalau begini terus. Ditambah lagi madunya yang tak pernah absen mengganggu ketenangan di kala dia bekerja. Membuat kepala Aryesta seolah hendak meledak saja.Seperti halnya saat ini, Tisya sudah tiba di perusahaan dengan menenteng tempat makanan dua susun untuk dia ber

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   96. Aku Tetap Ingin

    "Jadi maksudmu, Mas enggak akan pernah talak Tisya?" tanya Aryesta lagi untuk lebih memastikan.Dengan mantap Aleandra menganggukan kepalanya, "Iyalah. Lagipula ngapain aku talak dia? Selama dia patuh dan enggak pernah bikin kesalahan. Tentu saja aku enggak punya hak menalaknya, Ar."Menatap mata sendu Aryesta saat mengatakannya, kemudian Aleandra kembali melanjutkan, "Aku bukan laki-laki berengsek yang mempermainkan sebuah pernikahan." Berhenti sejenak untuk mengambil napas, "Aku laki-laki yang bertanggung jawab, dan pernikahan kedua aku pun atas izin kamu, kan? Jadi harusnya kamu yang mikir sebelum akhirnya mengizinkan.""Aku hanya takut kalau Tisya hamil, Mas. Kamu juga takut akan hal itu, kan? Tapi setelah akad, aku baru tahu kalau kalian enggak pernah saling nyentuh," tukas Aryesta yang merasa telah ditipu mentah-mentah oleh suaminya. "Aku baru tahu tadi saat Tisya keceplosan yang bilang kalau dia masih menjaga kesuciannya sampai sekarang."Aryesta mendelik tak terima, merasa dir

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   95. Talak Dia!

    "Kamu jangan mesum mulu, Mas! Ini masih di kantor, ya Tuhan ...," keluh Aryesta yang sudah sangat kesal pada tingkat kemesuman suaminya ini.Aleandra pura-pura bodoh, dengan mengangkat satu alisnya, "Tidak akan ada orang yang berani cari masalah dengan CEO perusahaan, Ar." Menatap wajah memerah istrinya yang terlihat sangat menggemaskan itu. "Jadi tidak usah cari alasan hanya untuk menghindari melayaniku di sini."Suara Aleandra semakin membuat bulu kuduk Aryesta meremang seketika. Namun, sebelum perempuan itu melakukan perlawanan, tangannya sudah ditarik Aleandra, untuk mengikuti langkahnya."Mas lepasin! Kamu jangan coba-coba sama aku, yah!" ancam Aryesta yang berusaha melepaskan cekalan suaminya.Melihat istrinya yang terus memberontak, Aleandra tak memiliki pilihan lain, selain mengangkat tubuh Aryesta layaknya karung beras. Yang tentu saja langsung mendapat tabokan di punggungnya."Mas, lepasin aku!" teriak Aryesta yang tak menghentikan tabokannya, "Aku bisa teriak ya, Mas! Jadi,

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   94. Bercinta di Kantor

    "Terserah kamu, Mas. Aku tidak peduli, dan aku tidak akan masuk ke ruanganmu sekarang ini," jawab Aryesta yang langsung menutup telepon kantor.Perempuan cantik itu menatap kesal gagang telepon seolah benda tersebut adalah wajah menyebalkan suaminya. Ada banyak rasa kesal di dalam hati Aryesta yang tak bisa dia ungkapkan semuanya, tentunya membuat Aryesta dongkol bukan main."Bisa-bisanya laki-laki nyebelin itu nyuruh aku datang ke ruangan. Setelah berbagi peluh dengan istri keduanya selesai," ketus Aryesta yang entah kenapa hatinya merasa tak nyaman.Apalagi mengingat kedekatan suaminya dan juga Tisya tadi, sangat mengganggu pemandangan dan mengotori matanya. Tak pernah sekalipun Aryesta berpikir akan melihat adegan kemesraan mereka berdua."Apakah mereka tidak punya urat malu sampai-sampai melakukan itu di kantor? Sungguh tidak beretika sekali," gerutu Aryesta yang kembali meraih dokumen di hadapannya. "Tapi sepertinya pernikahan mereka berdua agak aneh. Karena aku sering melihat dan

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   93. Perbedaan Sikap

    Langkah Aryesta terhenti ketika baru saja dia berbalik, tetapi suaminya sudah berkata demikian. Tentunya Aryesta dibuat geram dengan mengepalkan tangannya kencang, lalu berbalik untuk menatap suami menyebalkannya itu."Apalagi yang kamu inginkan, Mas? Bukannya kalian mau main kuda-kudaan di sini? Ya sudah, aku mau keluar dari ruangan ini." Aryesta berucap dengan helaan napas jengkelnya. "Lagian ya, Mas. Aku mau manggil OB buat bersihin makanan yang berserakan itu!" Tunjuk Aryesta pada makanan juga piring, gelas tercerai berai di atas lantai.Aleandra pun ikut menatap lantai kotor itu, tetapi hanya sejenak, "Aku bisa manggil OB pakai telepon kantor. Kamu enggak perlu lakuin hal itu."Aryesta pun menganggukan kepalanya lalu kembali berbalik badan, yang lagi-lagi Aleandra cekal pergelangan tangannya.Aryesta berdecak, "Apalagi sih, Mas? Kan sudah beres semuanya? Apa ada perlu sesuatu lagi?" Sungguh kesal sekali Aryesta pada suaminya ini, yang terus-menerus menahannya untuk pergi. "Kalau e

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   92. Kita Cerai!

    "Apa kamu tidak bisa bekerja, hah?" sentak Tisya dengan mata memicingnya ke arah Aryesta yang baru saja memecahkan alat makan beserta isinya.Aryesta memandang datar ke arah Tisya yang mengangkat wajah angkuh, menunjukkan jika perempuan itu pantas dihormati. Namun, bukan Aryesta, jika dia tak bisa membuat lawannya jengkel.Aryesta bahkan tak peduli suara pecahan itu mungkin saja akan membuat kenyamanan orang-orang terganggu. Namun, baginya itu bukan masalah. Karena siapa suruh matanya ternodai oleh pemandangan menyebalkan di depan sana, ketika dirinya membuka pintu ruangan CEO, yang saat ini sedang dihuni oleh Aleandra juga istri keduanya, Tisya. Si model majalah dewasa.Melipat tangan di dada, lalu Aryesta mengangkat satu alisnya penuh ejekan, "Apakah kalian begitu miskin? Hingga menggunakan kantor untuk bermesraan seperti ini?"Tatapan penuh remeh dari Arsyeta seolah membuat harga diri Tisya terluka, hingga akhirnya perempuan yang saat ini sedang duduk di pangkuan Aleandra itu bangki

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   91. Perubahan Rencana

    Aryesta langsung berbalik badan menuju kantin perusahaan untuk mengisi perutnya, tetapi Tisya yang memiliki misi untuk mengganggu wanita itu pun semakin antusias mengikutinya."Apalagi yang kamu inginkan, Tisya!" ketus Aryesta yang terus berjalan dan tak ingin menghentikan langkahnya.Karena sungguh, memiliki pekerjaan menumpuk seperti tadi langsung menguras energi dan tenaganya. Kali ini Aryesta membutuhkan amunisi untuk mengisi ulang tenaganya.Akan tetapi, Tisya belum juga berhenti mengganggu, dan terus mengekori ke mana pun langkah istri pertama dari suaminya ini. Entah apa yang sedang Aleandra inginkan saat ini, tetapi memangnya apalagi yang bisa Tisya lakukan, selain menuruti semua permintaannya.Tisya juga melihat banyak karyawan yang menyapa Aryesta dengan ramah, selayaknya karyawan pada atasan. Dan entah kenapa hatinya merasa murka melihat semua itu. Ada perasaan iri dengki yang bercokol di dalam hatinya pada perempuan itu.Baru saja keduanya tiba di kantin, tiba-tiba saja ada

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   90. Gertakan Aryesta

    "Dia tidak mungkin meninggalkan aku, kan?""Tidak mungkin! Apalagi jika suatu saat nanti dia hamil anakku, dia pasti tidak akan membiarkan anaknya tumbuh tanpa seorang Papa.""Yah, tadi pasti hanya gertak sambal doang.""Tenang Al. Dia itu sangat mencintaimu. Jadi, jangan takut, istri cantikmu itu pasti akan setia di sisimu sampai nanti."Aleandra terus bergumam pada dirinya sendiri, setelah Aryesta keluar dari ruang rapat. Sementara dirinya masih menenangkan diri di dalam sana. Ya, Aleandra tak ingin mencampur adukkan masalah pribadi dengan pekerjaan. Karena itulah dirinya masih betah di ruang rapat.Ingatan Aleandra kembali pada zaman istrinya masih kuliah dulu, dan hal itu membuat senyum manis tercetak di bibir sensualnya."Kamu bahkan sangat bucin padaku dari awal kita bertemu di sana Ar. Aku sangat yakin, kalau kamu tidak akan pernah bisa meninggalkan aku, kan? Apalagi jika benihku tumbuh di rahimmu, dan aku pastikan kamu akan mengandung anakku sebelum misimu bersama kakak sepupu

  • Diceraikan Saat Malam Pertama Nikah   89. Ancaman Aryesta

    Setelah keluar dari mobil mewah milik Aleandra, Dinda pun langsung memesan taksi dan pergi dari area perusahaan itu dengan perasaan dongkol.Selang beberapa menit, akhirnya taksi itu tiba di sebuah lapas, tempat calon suaminya berada.Kakinya melangkah begitu anggun, ah lebih tepatnya pura-pura anggun, karena Dinda tak ingin citranya buruk jika mengeluarkan sifat aslinya di depan umum seperti ini.Dengan langkah pasti, Dinda pun menghampiri Dion di tempat besuk, dialah satu-satunya orang yang mempedulikan Dion, hingga tak ada satu orang pun yang membesuknya selama di sana."Bagaimana? Apakah kamu sudah memintanya untuk membebaskan aku?" Itulah pertanyaan yang menyambut kedatangan Dinda.Dinda baru saja duduk tepat di seberang Dion, karena terhalang kaca pembatas."Kakak tiriku tidak akan pernah mengeluarkanmu dari sini. Itu yang dia katakan padaku tadi, Mas," jawab Dinda yang memang benar adanya.Mendengar perkataan Dinda yang memberi kabar buruk, tentu saja Dion kesal bukan main.Brak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status