Begitu kembali ke Kota Pinang, Claude langsung bertanya kenapa Jeff mengurung Priya.“Kalau nggak dikurung, dia hanya akan menimbulkan masalah,” jawab Jeff dengan ekspresi suram.“Nenek punya penyakit jantung ....” “Dia berani bersikap begitu seenaknya karena tahu kita mengkhawatirkannya. Tapi, kamu nggak usah khawatir. Aku sudah pasang CCTV di dalam kamar yang diawasi 24 jam oleh pengawal. Begitu penyakitnya kambuh, dokter akan langsung masuk untuk mengobatinya,” hibur Jeff.Claude tidak menyangka persiapan yang dilakukan Jeff begitu menyeluruh. Dia pun akhirnya merasa lega dan bertanya, “Masalah penting apa yang mau Kakek bicarakan denganku?”“Bukan Ohara yang meracuniku. Masalah itu berkaitan dengan Kelly, tapi aku masih belum menemukan buktinya. Tapi, Russel sudah menemukan beberapa hal,” jawab Jeff. Kemudian, dia berdiri dan mengajak Claude ke ruang bacanya.Claude merasa sangat terkejut karena tidak menyangka Jeff juga sedang menyelidiki Kelly. Dia menatap Jeff dan bertanya, “Ke
Berhubung Moonela juga tidak menginginkan publisitas ini, Lillia pun menolak permintaan guru itu untuk melakukan siaran langsung bersama.Di hari pakaian-pakaian itu dikirim ke sekolah, guru itu pun mengadakan siaran langsung. Lillia juga menonton siaran langsung itu.Guru ini pada dasarnya adalah guru relawan yang memilih untuk mengajar di pedalaman. Berhubung dia sering membagikan video lucu dan menghibur tentang kehidupan sehari-harinya, akun sosial media guru ini memiliki jutaan penggemar.Saat melihat sekotak demi sekotak baju musim dingin yang diturunkan dari mobil truk, para penggemar guru ini merasa sangat bersemangat.[ Dengar-dengar, baju-baju ini adalah donasi orang. Tapi, kok semuanya kelihatan masih baru ya? Perusahaan busana mana yang mendonasikannya? Baik banget mereka! ][ Mereka mau melakukan hal baik ini secara anonim, tapi mana bisa begitu? Bu Guru, cepat bilang siapa yang mendonasikan baju-baju ini! Kami mau beli pakaian yang mereka jual! ][ Pada musim dingin kali
Postingan ini langsung menarik perhatian banyak orang. Bahkan ada banyak influenser yang memosting ulang artikel itu. Perusahaan LMOON jelas-jelas melakukan hal baik, tetapi malah ada sekelompok orang yang menuding mereka melakukan pemasaran dengan cara rendahan. Saat ini, semua kolom komentar postingan Perusahaan LMOON sebelumnya dipenuhi dengan caci maki. Masalah ini telah berkembang hingga mencapai tahap tidak terkendali.Bahkan ada orang yang mulai curiga bahwa guru relawan itu bekerja sama dengan Lorraine untuk melakukan pemasaran dengan memanfaatkan anak-anak itu. Rumor mengenai Perusahaan LMOON yang menyuap guru itu dengan memberinya uang sebesar 2 miliar juga tersebar di seluruh internet.Lillia dan Moonela mengawasi perubahan situasinya sampai larut malam. Kemudian, Moonela pun berseru marah, “Aku tahu pasti akan ada orang yang melakukan hal ini, tapi aku nggak nyangka semuanya akan terjadi secepat ini.”“Ini semua salahku. Aku nggak seharusnya mendesainkan pola bordir untuk
Ketika isu tentang donasi Perusahaan LMOON mencapai puncaknya, Capital News pun membagikan sebuah video.[ “Pembantaian” online akibat donasi pakaian. Masalah moral di balik insiden ini perlu diwaspadai. ]Video ini berisi wawancara Lillia dan Moonela tanpa editan sama sekali. Selain itu, pihak Capital News juga menuliskan beberapa penggal kata.[ Hal yang paling mengejutkan adalah, seorang guru yang telah mengajar selama 5 tahun di pedalaman dituduh memanfaatkan anak-anak dari daerah terpencil untuk mendapatkan keuntungan oleh beberapa influenser. Pada saat yang sama, Perusahaan LMOON yang sudah menghabiskan lebih dari 2 miliar untuk menyumbangkan pakaian musim dingin baru kepada anak-anak juga dikritik oleh influenser-influenser itu karena dianggap memanfaatkan anak-anak untuk meningkatkan popularitas. ] [ Pengorbanan nyata dalam bentuk uang, kerja keras, dan waktu ternyata tidak sebanding dengan perhatian beberapa influenser dan warganet terhadap anak-anak, padahal mereka hanya dud
Setelah melihat mutiara yang digunakan Lillia untuk membuat gaun itu, bisnis mutiara Frederick juga langsung meningkat pesat. Hanya dalam waktu beberapa hari, semua mutiara yang ditimbun Frederick pun habis terjual dan bahkan sudah masuk pesanan untuk tahun depan.Frederick pun pergi ke ibu kota dengan bersemangat untuk mencari Lillia. Namun, dia malah diberi tahu bahwa Lillia tidak ada di tempat.“Dia sebenarnya ke mana? Memangnya kamu nggak bisa memberitahuku?” tanya Frederick. Dia tidak berhenti mengganggu Moonela yang sibuk.“Pak Frederick, pesanannya sudah penuh sampai akhir tahun depan. Jadi, jangan harap kamu bisa mengajaknya bermain lagi,” jawab Moonela sambil meletakkan dokumen yang dipegangnya dengan ekspresi tidak berdaya.Saat ini, Lillia harus mengikuti kompetisi di luar negeri dan juga memikirkan desain untuk menjual kain yang tertimbun kepada klien baru. Dia benar-benar sangat sibuk.“Tolong beri tahu aku di mana dia sekarang. Aku hanya akan pergi mencarinya, tapi nggak
Begitu kembali ke perusahaan, Lillia pun beristirahat sampai malam. Setelah itu, Moonela menyeretnya keluar untuk menghadiri pesta yang sudah dipersiapkannya.“Kali ini, aku mengundang banyak bos besar dan mitra kerja sama baru supaya mereka bisa ikut bersenang-senang. Di sisi lain, aku juga mau mereka tahu bahwa mulai sekarang, LMOON sudah berbeda. Nggak akan ada lagi orang yang bisa menindas kita dengan seenaknya karena disuruh orang-orang itu!” ujar Moonela.Lillia pun mengangguk dan menjawab, “Kamu juga pasti sangat capek selama dua bulan ini karena nggak berhenti mencari mitra kerja sama baru.”“Nggak kok. Produk baru Periwinkle akan diluncurkan setelah Tahun Baru Imlek. Aku sangat berharap produk-produk itu bisa terjual dengan baik,” kata Moonela dengan gembira. Beberapa bulan terakhir memang sangat melelahkan. Namun, saat ini, Moonela sangat senang karena Lillia berhasil meraih juara pertama dalam Kompetisi Mode Luxe. Hari ini, ada banyak perusahaan yang meneleponnya karena ing
Lillia menatap ke jalan, lalu menjawab, “Kami berencana untuk menyukseskan Periwinkle. Bagaimanapun, mereka adalah anak perusahaan LMOON.”Lillia pada dasarnya adalah orang yang berpegang teguh pada prinsip moralitas. Dengan mengambil alih bahan kain yang dibatalkan orang lain, Periwinkle benar-benar telah mengurangi banyak tekanan pada keuangan Perusahaan LMOON di akhir tahun lalu. Jadi, Lillia harus membantu Periwinkle kembali ke masa jayanya secara perlahan. Selain itu ... jika Kenneth dan Moonela akhirnya menikah, bantuannya terhadap peningkatan bisnis Periwinkle juga bisa dianggap sebagai hadiahnya untuk mereka.“Kamu pasti melakukannya demi Bu Moonela, ‘kan? Bagaimanapun, dia lagi pacaran sama Pak Kenneth. Kamu mau memusatkan perhatian pada Periwinkle juga demi mereka, ‘kan?” tanya Liman. Dia bisa menebak maksud Lillia secara langsung.Lillia tersenyum dan menjawab, “Aku memang nggak bisa menutupi apa-apa darimu.”“Padahal aku lagi berpikir mau masuk ke kru mana pun yang kostumn
“Kalau Kenneth memang keberatan, kenapa kamu nggak menghiburnya? Kalau nggak, hari ini kamu istirahat saja dulu sehari. Pergilah kencan dengannya, lalu jelaskan dengan baik hubunganmu dengan Louis,” hibur Lillia sambil berjalan ke sisi Moonela.Setelah mendengar ucapan itu, Moonela malah merasa agak kesal, “Dia juga tahu aku baru kenal nggak lama dengan Louis. Memangnya Louis yang tiba-tiba menggila itu salahku?”Lillia buru-buru menjawab, “Bukan salahmu kok.”“Kalau begitu, kenapa dia ngambek sama aku? Aku juga nggak salah, kan?” ujar Moonela. Saat ini, dia sudah perlahan-lahan tenang.Lillia menepuk-nepuk bahunya dan berkata, “Jangan marah lagi. Lagian, kalau dia itu jodohmu, kalian pasti akan bersama. Kalau memang nggak berjodoh, nggak perlu dipaksakan juga.”Moonela segera mengangguk dan menjawab, “Benar!” Setelah itu, Lillia berteriak ke arah luar, “Biarkanlah Hans masuk.”Lillia menebak bahwa Claude pasti diam-diam cemburu karena Liman mengantarnya pulang semalam.Begitu masuk,
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per