Kening Lillia tampak berkerut. Ekspresinya kelihatan dingin. “Apa aku perlu persetujuan darimu?”“Lillia, aku nggak lagi bercanda. Kalau kamu nggak ingin diincar oleh orang di belakang Keluarga Jaspal, aku sarankan kamu untuk jauhi Liman!” balas Claude dengan serius.“Aku memang cukup berterima kasih karena kamu sudah membantuku mengatasi masalah Keluarga Jaspal, tapi bukan berarti kamu bisa ikut campur dalam urusan pribadiku.” Raut Lillia semakin dingin lagi. Dia sungguh tidak sanggup menerima sikap dominan Claude.Claude menatapnya, lalu berucap dengan serius, “Kalau kamu benar-benar ingin berterima kasih kepadaku. Kamu cukup ingat kata-kataku!”Lillia memejamkan matanya. “Aku ingin tidur.”Claude melihat Lillia memejamkan matanya tidak bersedia untuk berbicara dengannya lagi. Dia pun terpaksa mengurus urusannya saja. Lillia hanya tidur selama 2 jam saja. Begitu membuka matanya, tampak Claude sedang berdiri di ujung jendela. Laptopnya diletakkan di atas meja samping jendela.Tangan
Mereka berdua tak berhenti berseteru. Sementara, Lillia hanya mengamati dari samping saja.Telinga Edbert terasa berdengung. Mukanya terasa kebas lantaran dipukul.Claude berjalan ke hadapan Edbert yang sedang telungkup di lantai. Sepatu kulitnya menginjak jari tangan Edbert. Baru saja Edbert hendak berteriak, terdengar suara dingin Claude. “Kalau kamu ribut lagi, bisa jadi lidahmu akan dipotong!”Kali ini, Edbert yang kesakitan juga tidak berani menjerit. Dia hanya meronta saja.Hans menggenggam pergelangan tangannya yang tadi menggampar Edbert sembari memutarnya. Dia menunduk menatap Edbert dengan geram, bagai seekor serigala buas yang hendak menerkam dan mencabik-cabiknya saja.“Katakanlah, ada apa dengan tali pengaman itu?” Claude melihat ke sisi Rangga.Kedua kaki Rangga terasa lemas. Dia membuka mulutnya, tidak bersuara sama sekali.Lillia berkata, “Claude, biarkan aku selesaikan masalah ini sendiri.”“Aku beri pelajaran kepada Edbert karena perlakuannya tadi sudah menyinggungku.
Rangga tidak mengikuti Edbert lantaran dihalangi oleh Hans.“Polisi akan segera tiba. Aku rasa kamu akan lebih aman di penjara daripada bekerja dengan Edbert,” ucap Hans terhadap Rangga dengan dingin.Sekarang Rangga sungguh menyesal telah menyetujui Edbert untuk menghadapi Lillia.Tak lama setelah Edbert pergi, dia menerima panggilan dari bosnya.Baru saja panggilan tersambung, terdengar pertanyaan bos dengan nada menekan, “Kenapa tangan Lillia bisa terluka? Sepertinya aku pernah peringati kamu sebelumnya, jangan keterlaluan di saat syuting acara. Kalau kamu ingin turun tangan, kamu juga mesti selidiki latar belakangnya.”“Aku akan mengatasi masalah ini dengan baik,” balas Edbert dengan segera.Bos langsung memutuskan panggilan.Edbert membuka Instagram, lalu melihat rekaman video yang diunggah Lillia sedang viral. Dia segera menutup Instagram-nya, lalu menghubungi departemen humas perusahaan.“Kalian bisa kerja nggak sih? Kenapa kalian nggak tangani masalah video di Instagram? Kalian
Hans memalingkan kepala melihat ke sisi Lillia, lalu tersenyum santai. “Bu Lillia orangnya baik. Kenapa?”“Kalau kamu merasa aku orangnya baik, tolong bujuk bosmu untuk lepasin orang baik sepertiku.” Nada bicara Lillia terdengar santai.Namun, hati Hans malah terasa penat.Apa Lillia sudah membenci Claude hingga tahap seperti ini?“Sebenarnya Pak Claude benar-benar peduli sama kamu. Dulu dia memang nggak peduli dengan perasaanmu ….”“Kamu sendiri juga tahu apa yang dia lakukan padaku dulu. Apa kamu merasa kamu seharusnya membujukku?” Lillia langsung memotong omongan Hans.Hans terdiam sejenak, lalu bergumam, “Aku mengerti.”Setelah Hans meninggalkan kamar pasien, dia turun ke lantai bawah untuk mencari Claude.Claude sedang bersandar di tubuh mobil. Dia menatap Hans sejenak, baru bertanya, “Kenapa lama sekali?”Hans tidak berani menatap Claude, hanya bergumam, “Bantu Bu Lillia ambil sedikit barang.”“Apa kamu nggak ingin bekerja denganku lagi?” Tentu saja Claude sadar Hans sedang berbo
Moonela berjalan ke sisi tangga. Dia menelepon mitra kerja sama yang sudah bekerja sama hampir 2 tahun dengan Studio LMOON. Tangan Moonela disandarkan di atas pegangan tangga. Panggilan terhubung. Moonela berkata dengan tersenyum, “Pak Albert, aku sudah tahu masalah kamu telepon asistenku. Aku ingin bertanya, apa kamu sudah memutuskan untuk berpihak kepada Edbert?”Albert tersenyum. “Bu Moonela, kita sudah bekerja sama selama 2 tahun. Tak peduli apa pun yang terjadi dengan kalian, aku selalu berpihak di sisi kalian. Aku tahu nggak gampang bagi kalian 2 wanita muda dalam merintis karier. Aku juga bersedia untuk mempromosikan kalian dan memberi kalian kesempatan. Tapi ayah mertuanya Pak Edbert itu teman baikku. Aku mesti membantunya.”Nada bicara Moonela berubah dingin. “Lorraine pernah mendesain begitu banyak produk perusahaanmu, bahkan menciptakan banyak keuntungan untuk perusahaanmu. Sekarang tangannya terluka karena dicelakai oleh orang lain, Pak Albert malah ingin dia dan teman ter
Dalam waktu 1 jam, akun resmi Perusahaan Sinamon dibanjiri 20 ribuan komentar dengan isi caci makian. Penggemar Sinamon yang jumlahnya lebih sedikit itu juga tidak sanggup untuk mengendalikan kondisi. Namun, situasi semakin memanas lantaran adanya campur tangan dari penggemar Sinamon. Hanya dari pukul 8 malam hingga 12 malam, komentar-komentar telah menembus 100 ribuan. Mereka semua memberi komentar buruk terhadap produk Sinamon.Perusahaan-perusahaan lain yang awalnya hendak mengakhiri kontrak dengan LMOON juga tidak berani buka suara lagi setelah melihat nasib Sinamon.Edbert tidak berhasil mendapatkan permintaan maaf dari Lillia, malah melibatkan Sinamon dalam masalah. Sekarang Edbert tidak bisa tinggal diam lagi.Ketika kepikiran ucapan Lillia di siang hari tadi, hati Edbert mulai terasa tidak tenang. Dia terus mengeluarkan ponselnya lantaran takut aib buruknya akan terbongkar.Tak sampai waktu 1 jam, Candy tiba-tiba mengunggah pernyataan di Instagram.[ Masalah sudah berkembang hi
Lillia sungguh tidak menyangka semua ini ulah Keluarga Jaspal lagi. Jadi, sekarang istrinya Harvey masih belum jera?Usai berbicara, Edbert pun tersenyum sinis. “Siapa pun yang masuk di antara kamu dan Amanda, semuanya juga nggak ada urusan sama aku!”Orang seperti Edbert tidak akan puas jika tidak menarik kambing hitam untuk menemaninya.Ketika melihat kepergian Edbert, Lillia mulai menebak-nebak jangan-jangan Keluarga Jaspal melawan dirinya karena Kelly lagi? Bagaimanapun, sebelum menerima undangan kerja sama dari Edbert, Lillia sudah jarang berhubungan dengan Liman.Lagi pula, Liman juga sudah setuju dengan pernikahan bisnis Keluarga Jaspal. Secara logika, seharusnya keberadaan Lillia bukanlah ancaman bagi keluarganya Harvey. Itu berarti permasalahan seharusnya berada di diri Kelly. Bagaimanapun, orang yang tidak bisa melepaskan Lillia adalah Kelly.Anehnya, Kelly juga bukanlah darah daging Harvey dan Amanda. Semuanya terasa tidak masuk akal jika Amanda menyusun rencana sebesar ini
Lillia menatap Imelda dengan tenang. “Gimana kalau aku nggak hargai kesempatan itu?”“Kalau begitu, kamu cukup persiapkan dirimu saja. Kamu akan menjadi musuh bersama hampir setengah kalangan kelas atas di ibu kota. Tak peduli seberapa dalamnya perasaan Louis dan Liman terhadapmu, seandainya terjadi apa-apa denganmu, mereka berdua juga nggak mungkin menyinggung orang-orang itu demimu.” Imelda bersikap sangat serius.“Aku mengerti,” balas Lillia dengan tenang.Imelda menyadari Lillia masih teguh pada pendiriannya. Dia pun merasa agak kesal. “Apa kamu nggak takut dengan semua yang kukatakan?”“Jawabanku masih sama seperti sebelumnya. Aku nggak percaya nggak ada keadilan di dunia ini.” Lillia terlihat sangat tenang.“Bu Lillia, aku ingin tahu kenapa kamu nggak bersedia mendesain gaun untuk Kelly? Apa gara-gara salah paham sebelumnya? Kalau iya, sepertinya hatimu sempit sekali? Masalah itu hanyalah sebuah salah paham belaka. Tapi kamu masih saja memendamnya dan nggak terima permintaan maaf