Moonela berjalan ke sisi tangga. Dia menelepon mitra kerja sama yang sudah bekerja sama hampir 2 tahun dengan Studio LMOON. Tangan Moonela disandarkan di atas pegangan tangga. Panggilan terhubung. Moonela berkata dengan tersenyum, “Pak Albert, aku sudah tahu masalah kamu telepon asistenku. Aku ingin bertanya, apa kamu sudah memutuskan untuk berpihak kepada Edbert?”Albert tersenyum. “Bu Moonela, kita sudah bekerja sama selama 2 tahun. Tak peduli apa pun yang terjadi dengan kalian, aku selalu berpihak di sisi kalian. Aku tahu nggak gampang bagi kalian 2 wanita muda dalam merintis karier. Aku juga bersedia untuk mempromosikan kalian dan memberi kalian kesempatan. Tapi ayah mertuanya Pak Edbert itu teman baikku. Aku mesti membantunya.”Nada bicara Moonela berubah dingin. “Lorraine pernah mendesain begitu banyak produk perusahaanmu, bahkan menciptakan banyak keuntungan untuk perusahaanmu. Sekarang tangannya terluka karena dicelakai oleh orang lain, Pak Albert malah ingin dia dan teman ter
Dalam waktu 1 jam, akun resmi Perusahaan Sinamon dibanjiri 20 ribuan komentar dengan isi caci makian. Penggemar Sinamon yang jumlahnya lebih sedikit itu juga tidak sanggup untuk mengendalikan kondisi. Namun, situasi semakin memanas lantaran adanya campur tangan dari penggemar Sinamon. Hanya dari pukul 8 malam hingga 12 malam, komentar-komentar telah menembus 100 ribuan. Mereka semua memberi komentar buruk terhadap produk Sinamon.Perusahaan-perusahaan lain yang awalnya hendak mengakhiri kontrak dengan LMOON juga tidak berani buka suara lagi setelah melihat nasib Sinamon.Edbert tidak berhasil mendapatkan permintaan maaf dari Lillia, malah melibatkan Sinamon dalam masalah. Sekarang Edbert tidak bisa tinggal diam lagi.Ketika kepikiran ucapan Lillia di siang hari tadi, hati Edbert mulai terasa tidak tenang. Dia terus mengeluarkan ponselnya lantaran takut aib buruknya akan terbongkar.Tak sampai waktu 1 jam, Candy tiba-tiba mengunggah pernyataan di Instagram.[ Masalah sudah berkembang hi
Lillia sungguh tidak menyangka semua ini ulah Keluarga Jaspal lagi. Jadi, sekarang istrinya Harvey masih belum jera?Usai berbicara, Edbert pun tersenyum sinis. “Siapa pun yang masuk di antara kamu dan Amanda, semuanya juga nggak ada urusan sama aku!”Orang seperti Edbert tidak akan puas jika tidak menarik kambing hitam untuk menemaninya.Ketika melihat kepergian Edbert, Lillia mulai menebak-nebak jangan-jangan Keluarga Jaspal melawan dirinya karena Kelly lagi? Bagaimanapun, sebelum menerima undangan kerja sama dari Edbert, Lillia sudah jarang berhubungan dengan Liman.Lagi pula, Liman juga sudah setuju dengan pernikahan bisnis Keluarga Jaspal. Secara logika, seharusnya keberadaan Lillia bukanlah ancaman bagi keluarganya Harvey. Itu berarti permasalahan seharusnya berada di diri Kelly. Bagaimanapun, orang yang tidak bisa melepaskan Lillia adalah Kelly.Anehnya, Kelly juga bukanlah darah daging Harvey dan Amanda. Semuanya terasa tidak masuk akal jika Amanda menyusun rencana sebesar ini
Lillia menatap Imelda dengan tenang. “Gimana kalau aku nggak hargai kesempatan itu?”“Kalau begitu, kamu cukup persiapkan dirimu saja. Kamu akan menjadi musuh bersama hampir setengah kalangan kelas atas di ibu kota. Tak peduli seberapa dalamnya perasaan Louis dan Liman terhadapmu, seandainya terjadi apa-apa denganmu, mereka berdua juga nggak mungkin menyinggung orang-orang itu demimu.” Imelda bersikap sangat serius.“Aku mengerti,” balas Lillia dengan tenang.Imelda menyadari Lillia masih teguh pada pendiriannya. Dia pun merasa agak kesal. “Apa kamu nggak takut dengan semua yang kukatakan?”“Jawabanku masih sama seperti sebelumnya. Aku nggak percaya nggak ada keadilan di dunia ini.” Lillia terlihat sangat tenang.“Bu Lillia, aku ingin tahu kenapa kamu nggak bersedia mendesain gaun untuk Kelly? Apa gara-gara salah paham sebelumnya? Kalau iya, sepertinya hatimu sempit sekali? Masalah itu hanyalah sebuah salah paham belaka. Tapi kamu masih saja memendamnya dan nggak terima permintaan maaf
Lillia menelepon Moonela.Setelah panggilan diangkat, Lillia segera bertanya, “Apa kamu sudah tidur?”“Apa kamu nggak tahu jam tidurku?” balas Moonela dengan tersenyum. Terdengar suara televisi dari ujung sana.“Apa kamu pernah berpikir untuk mencari investor buat studio kita?” tanya Lillia.Sekarang Lillia dan Moonela hanya memiliki hak untuk mengelola studio. Hanya saja, tempat kerjanya ini bukanlah perusahaan, tidak ada pemegang saham sama sekali. Pemilik Studio LMOON hanya Lillia dan Moonela saja.Jika ingin melawan orang-orang di ibu kota, solusinya adalah mereka terpaksa mencari investor untuk mendirikan perusahaan, lalu go public. Suara Moonela menjadi serius. “Maksudmu, kamu ingin menjadikan Studio LMOON menjadi perusahaan, lalu go public?”“Aku memang punya pemikiran seperti itu. Kemungkinan kita akan menerima rintangan yang cukup berat. Jadi, sebelum hal itu terjadi, kita mesti menemukan investor. Kita kumpulkan dana dulu supaya bisnis bisa berjalan dengan lancar.” Lillia ke
Setelah berhasil menarik Frederick, Lillia merasa ada 1 orang yang sangat disayangkan lantaran tidak bisa ditariknya. Latar belakang Christian pasti sangat hebat. Sayangnya, masalah pernikahannya mungkin telah membuat Christian kehilangan hak untuk mewarisi bisnis keluarganya.Dalam waktu 1 minggu, Lillia dan Moonela berhasil menarik hampir 8 investor. Mereka masing-masing minimal menyuntik dana sebesar 6 miliar. Total dana investasi yang diterima LMOON hampir mendekati 200 miliar.Lillia dan Moonela merasa dana yang dikumpulkan sudah cukup. Mereka pun mengadakan rapat. Orang-orang duduk di depan meja. Lillia menyuruh asistennya membagikan kontrak yang sudah selesai disusunnya.Setelah Frederick mendapat kontrak, dia juga tidak membaca dengan saksama. Menurutnya, dia sudah memahami kondisi. Dia bisa disuruh kemari juga demi menandatangani kontrak saja.Moonela duluan bersuara, “Kalian baca dulu kontraknya. Kalau ada pertanyaan, kalian bisa tanyakan sekarang.”Selain Frederick, ketujuh
Moonela mengangguk. Dia tidak menyangka padahal dirinya sudah mencari investor dengan sangat rahasia, tetapi berita tersebut malah tersebar sampai ke ibu kota.Untung saja pendanaan sudah selesai dan para bos telah menumpuk banyak stok. Pada saat itu, mereka hanya perlu membeli dari luar negeri apabila ada yang kekurangan.“Apa banyak orang di ibu kota mengetahui masalah ini?” Lillia memalingkan kepala bertanya pada Christian.“Ada banyak juga yang nggak tahu. Tapi kondisiku lebih berbeda. Karena kamu pernah membantuku, teman-temanku lebih perhatian sama masalah kamu. Wajar kalau mereka bisa mengetahui kabar ini,” jelas Christian.Lillia dan Moonela spontan menghela napas lega.Setibanya di perusahaan, Lillia membawa Frederick dan Christian ke ruang kantor.Berhubung perusahaan baru didirikan, Moonela juga tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan mereka. Dia mengambil dokumen, lalu pergi menyibukkan diri.Lillia menyeduh teh untuk mereka berdua, baru berkata, “Sementara ini, seharus
Setelah Claude menuruni mobil, Kelly segera menghampirinya.“Ayo,” ucap Kelly terhadap Claude dengan ramah.Claude mengangguk dengan acuh tak acuh.Ketika melihat sikap Kelly terhadap Claude, Louis merasa dia telah bertolak belakang dengan tujuan awalnya. Hanya saja, Louis juga tidak bisa berkata lain. Sebab, Claude juga tidak menolak ketika didekati oleh Kelly.Mereka bertiga memasuki restoran. Tak lama kemudian, Claude pun bertemu dengan Lillia.Sepertinya Frederick sangat gembira saat ini. Dia tak berhenti tersenyum lebar ketika mengobrol dengan Lillia. Tangan yang diletakkan di samping tubuh Claude dikepal erat. Dia hanya melirik mereka sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Claude duduk di seberang meja Lillia.Saat Lillia melihat Claude, dia pun membatin, ‘Kebetulan sekali.’Frederick juga sudah melihat keberadaan Claude. Dia segera mengangkat tangan untuk menyapa, “Pak Claude, lama nggak bertemu.”Claude mengangguk dengan perlahan, seolah-olah sedang membalasnya.Frederick men
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per