Setelah berhasil menarik Frederick, Lillia merasa ada 1 orang yang sangat disayangkan lantaran tidak bisa ditariknya. Latar belakang Christian pasti sangat hebat. Sayangnya, masalah pernikahannya mungkin telah membuat Christian kehilangan hak untuk mewarisi bisnis keluarganya.Dalam waktu 1 minggu, Lillia dan Moonela berhasil menarik hampir 8 investor. Mereka masing-masing minimal menyuntik dana sebesar 6 miliar. Total dana investasi yang diterima LMOON hampir mendekati 200 miliar.Lillia dan Moonela merasa dana yang dikumpulkan sudah cukup. Mereka pun mengadakan rapat. Orang-orang duduk di depan meja. Lillia menyuruh asistennya membagikan kontrak yang sudah selesai disusunnya.Setelah Frederick mendapat kontrak, dia juga tidak membaca dengan saksama. Menurutnya, dia sudah memahami kondisi. Dia bisa disuruh kemari juga demi menandatangani kontrak saja.Moonela duluan bersuara, “Kalian baca dulu kontraknya. Kalau ada pertanyaan, kalian bisa tanyakan sekarang.”Selain Frederick, ketujuh
Moonela mengangguk. Dia tidak menyangka padahal dirinya sudah mencari investor dengan sangat rahasia, tetapi berita tersebut malah tersebar sampai ke ibu kota.Untung saja pendanaan sudah selesai dan para bos telah menumpuk banyak stok. Pada saat itu, mereka hanya perlu membeli dari luar negeri apabila ada yang kekurangan.“Apa banyak orang di ibu kota mengetahui masalah ini?” Lillia memalingkan kepala bertanya pada Christian.“Ada banyak juga yang nggak tahu. Tapi kondisiku lebih berbeda. Karena kamu pernah membantuku, teman-temanku lebih perhatian sama masalah kamu. Wajar kalau mereka bisa mengetahui kabar ini,” jelas Christian.Lillia dan Moonela spontan menghela napas lega.Setibanya di perusahaan, Lillia membawa Frederick dan Christian ke ruang kantor.Berhubung perusahaan baru didirikan, Moonela juga tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan mereka. Dia mengambil dokumen, lalu pergi menyibukkan diri.Lillia menyeduh teh untuk mereka berdua, baru berkata, “Sementara ini, seharus
Setelah Claude menuruni mobil, Kelly segera menghampirinya.“Ayo,” ucap Kelly terhadap Claude dengan ramah.Claude mengangguk dengan acuh tak acuh.Ketika melihat sikap Kelly terhadap Claude, Louis merasa dia telah bertolak belakang dengan tujuan awalnya. Hanya saja, Louis juga tidak bisa berkata lain. Sebab, Claude juga tidak menolak ketika didekati oleh Kelly.Mereka bertiga memasuki restoran. Tak lama kemudian, Claude pun bertemu dengan Lillia.Sepertinya Frederick sangat gembira saat ini. Dia tak berhenti tersenyum lebar ketika mengobrol dengan Lillia. Tangan yang diletakkan di samping tubuh Claude dikepal erat. Dia hanya melirik mereka sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Claude duduk di seberang meja Lillia.Saat Lillia melihat Claude, dia pun membatin, ‘Kebetulan sekali.’Frederick juga sudah melihat keberadaan Claude. Dia segera mengangkat tangan untuk menyapa, “Pak Claude, lama nggak bertemu.”Claude mengangguk dengan perlahan, seolah-olah sedang membalasnya.Frederick men
“Gimana dengan hal yang aku katakan sebelumnya? Apa kamu sudah selidiki?” Setelah keluar restoran, Lillia bertanya pada Frederick.Saat sedang membahas masalah serius, ekspresi Frederick juga menjadi serius.“Jujur saja, masalah itu sangat sulit untuk diselidiki. Aku merasa cara yang paling gampang adalah melakukan tes DNA. Nggak susah untuk mengambil rambut anggota Keluarga Jaspal, tapi akan lebih susah untuk mengambil rambut Kelly,” jelas Frederick dengan suara kecil.Akhirnya Lillia mengerti, Frederick tidak berhasil menemukan petunjuk apa-apa. Namun setelah dipikir-pikir, betul juga. Jika petunjuk bisa diperoleh dengan gampangnya, sepertinya keluarganya Harvey sungguh tidak berguna.“Kita juga nggak bisa lakukan tes DNA di sini. Kita bukan orang dalam,” balas Lillia dengan serius.Jika tidak berhasil menemukan jati diri Kelly, itu berarti Lillia tidak bisa menghadapi Imelda.“Aku akan lanjut menyelidiki masalah ini. Kamu tenang saja,” tambah Frederick lantaran takut Lillia akan ter
Sebelumnya Lillia mengira bisa mengimpor bahan-bahan yang diperlukan. Hanya saja, tidak mungkin mereka mengimpor barang-barang sekecil itu. Selain masalah biaya, bisa jadi LMOON juga akan ditertawakan orang-orang.“Gimana kalau kita nanya pabrik kontrakan luar negeri sana?” tanya Lillia terhadap Moonela.Sekarang mereka sudah tidak memiliki jalan lagi. Jadi, hanya bisa mencoba semuanya.“Coba aku tanya.” Alangkah bagusnya jika bahan plastik bisa diganti menjadi bahan kain. Sayangnya, tag adalah logo dari sebuah merek. Belum tentu klien menerimanya jika tag diganti.“Minggu depan ada pameran busana di Kota Hataru. Nanti kita hadiri bersama.” Usai Moonela menghubungi klien luar negeri, dia pun berkata pada Lillia.“Cari penyulai?” tanya Lillia.“Emm, awalnya aku nggak berencana untuk ke sana. Tapi itu karena sebelumnya kita nggak dalam masalah. Tapi, sekarang kita mesti ke sana,” balas Moonela dengan tidak berdaya.Baru saja selesai berbicara, asisten memasuki ruangan dengan buru-buru.
Hans sudah menyelidiki masalah yang sedang dihadapi Perusahaan LMOON saat ini dan melaporkan semuanya pada Claude secara rinci.“Perusahaan LMOON sedang dalam masa sulit. Selain nggak bisa beli bahan plastik untuk pembuatan logo, sejumlah kain mereka yang ditahan di bea cukai Negara Milani. Kain-kain itu terbukti mengandung zat berbahaya setelah diuji. Semua kain itu disita dan Perusahaan LMOON juga diharuskan untuk membayar denda.”Setelah mendengar penjelasan Hans, Claude berbalik dan berkata dengan ekspresi dingin, “Coba kamu pergi ke sana, pastikan seluruh barang itu dilepaskan. Sekalian cari tahu siapa yang menggunakan kekuasaan publik untuk menghadapi sebuah perusahaan swasta. Setelah mendapatkan buktinya, laporkan semua orang yang terkait dalam kasus itu."Seusai berbicara, Claude menatap ke sisi Nelson dan memberi perintah lagi, “Kamu juga, pergilah ke ibu kota untuk selidiki ada berapa banyak perusahaan yang berencana ingin mencelakai Perusahaan LMOON.”“Oke,” jawab Nelson...
Claude duduk di sofa area penerimaan tamu. Lillia pergi mengambil beberapa makanan ringan untuknya, lalu berkata, “Makanan ringan yang tersisa hanya ini. Kalau kamu memang lapar, aku akan pesan makanan untukmu.”“Nggak usah,” jawab Claude sambil membuka sebungkus biskuit beras.Lillia sangat menyukai biskuit beras. Kadang-kadang, dia bahkan bisa menghabiskan terlalu banyak biskuit beras hingga panas dalam.Setelah menggigit sesuap biskuit beras itu, Claude baru melirik Lillia sambil berkata, “Semua investor yang diuntungkan dalam Okasa TV ingin menghancurkan Perusahaan LMOON. Baru berapa lama kamu dan Moonela baru berkecimpung di industri ini? Apa kamu kira kamu benar-benar bisa mengalahkan sekelompok rubah tua itu?”“Kamu datang kemari hanya untuk meremehkan kemampuanku?” tanya Lillia sambil bersandar di sofa dan menatap Claude dengan ekspresi tenang.“Tentu saja bukan,” jawab Claude sambil makan biskuit beras itu dengan perlahan. Sangat jelas bahwa dia tidak terbiasa memakan biskuit
Kelly memelototi Lillia, lalu berkata dengan marah, “Kamu sendiri yang merasa minder, ‘kan? Gara-gara tindakan sepihakmu, Perusahaan LMOON jadi jatuh ke situasi yang sulit. Kamu mau menyelesaikannya, tapi nggak mampu. Waktu Claude membantumu, kamu merasa makin nggak kompeten. Makanya kamu baru merasa marah padanya! Dasar orang nggak tahu berterima kasih!”Lillia berseru dengan tatapan yang sangat dingin, “Aku suruh kamu keluar!”Claude menatap Kelly dan bertanya, “Siapa yang mengizinkanmu masuk?”“Kamu juga keluar!” seru Lillia sambil menatap Claude dengan kesal. Claude jelas-jelas tahu Kelly bukanlah orang baik, tetapi masih tetap bergaul dengannya. Claude juga tahu dirinya tidak menyukai Kelly, tetapi masih tidak berhenti muncul di hadapannya padahal sudah memiliki Kelly. Apa Claude sengaja ingin membuatnya muak?Claude tidak menjawab lagi dan langsung berjalan keluar.“Aku nggak akan minta maaf padamu. Kamu pada dasarnya memang adalah orang berhati sempit!” tambah Kelly sebelum perg
Claude menatap Lillia dan berkata, “Kalau mereka datang mencari masalah lagi, teleponlah aku. Untung saja hari ini asistenmu juga sedang lembur dan meneleponku tepat waktu. Kalau nggak, aku nggak tahu akan sekacau apa tempat ini sekarang.”Bagaimanapun juga, Edward benar-benar akan menghancurkan Perusahaan LMOON.Lillia menggigit bibirnya tanpa mengatakan apa-apa. Malam ini, dia memang merasa marah. Namun, dia sebenarnya juga merasakan kesedihan yang tidak dapat dimengerti.“Kamu pulang saja dulu. Aku mau istirahat,” kata Lillia dengan nada yang agak dingin.Claude meliriknya, lalu bertanya, “Kamu sedih?”“Nggak,” jawab Lillia dengan ekspresi cemberut.“Kalau begitu, istirahatlah yang baik. Ingat, kalau mereka datang untuk mempersulitmu lagi, kamu harus meneleponku,” hibur Claude dengan nada lembut.Claude tahu dari mana datangnya kesedihan Lillia. Bagaimanapun juga, Edward dan Imelda adalah orang tua kandung Lillia. Namun, mereka malah datang untuk menindas Lillia. Mana mungkin Lillia
Ohara memegang sapunya erat-erat, lalu memelototi Edward dan Imelda sambil berseru, “Suatu hari nanti, kalian pasti akan menyesal!”Edward hanya mendengus. Dia mengira Ohara sedang berbicara tentang opini publik. Dia pun menjawab dengan tampang mengejek, “Aku nggak akan menyesal. Biarpun Kelly berbuat salah, kami akan tetap mendukungnya!”Imelda menatap Lillia dan berkata, “Kamu memang berbakat, tapi karaktermu malah begitu buruk. Kelly sudah berulang kali menyanjungmu, tapi kamu bukan hanya nggak menanggapinya, malah bekerja sama dengan Claude untuk mempermalukannya. Sebenarnya, kamu sudah tahu dari awal kalau kamu tetap nggak akan kalah meski Claude menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal, ‘kan?”“Kamu tahu Claude menyukaimu, makanya kamu bisa membiarkannya tunangan sama Kelly dengan tenang. Selain bisa menyelesaikan krisis LMOON, kamu juga bisa menertawakan Kelly!”Lillia sama sekali tidak ingin menjelaskan apa-apa. Saat ini, pipinya sudah bengkak. Sangat jelas bahwa
Begitu pulang ke Kediaman Jaspal, Kelly langsung tidak berhenti menangis di ruang tamu.Edward oun buru-buru turun ke lantai bawah. Setelah melihat tampang Kelly yang begitu sedih, dia segera bertanya, “Sayang, ada apa?”“Mantan istrinya Claude itu Lillia. Apa kalian tahu, tapi nggak memberitahuku?” tanya Kelly pada Edward dengan berlinang air mata.Edward duduk di sisi Kelly dan hendak menjawab. Namun, begitu melihat pipi Kelly yang merah dan bengkak, dia segera bertanya, “Siapa yang memukulmu?”Kelly menjawab sambil menangis, “Lillia melihat aku dan Claude makan di restoran, lalu juga sengaja membawa beberapa pria makan di sana dan menggoda mereka untuk membuat Claude marah. Waktu aku berdebat dengan Lillia, Claude menamparku deminya.”Seusai berbicara, Kelly menangis makin kencang.Edward pun berdiri dengan marah, lalu segera mencari ponselnya dan hendak menelepon Claude untuk memakinya. Begitu melihat Kelly yang menangis tersedu-sedu, Imelda yang baru turun juga buru-buru memelukny
Lillia juga melihat Claude dan Kelly meninggalkan restoran. Setelah para bos itu selesai makan, Lillia pun memanggilkan mobil untuk mengantar mereka kembali ke hotel sebelum masuk ke mobilnya sendiri. Hanya saja, sebelum mobilnya sempat keluar dari tempat parkir, mobil Claude pun memblokir jalannya.Claude duduk di dalam mobil dan menatap Lillia dengan ekspresi tidak senang. Sementara itu, Lillia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Setelah saling bertatapan dari dalam mobil untuk sesaat, Claude baru turun dari mobil. Pada akhirnya, Lillia mau tak mau turun dari mobil setelah Claude mengetuk kaca jendelanya 3 kali.“Ada apa?” tanya Lillia dengan kening berkerut.“Aku nggak langsung memberitahumu aku sudah kembali ke ibu kota karena Hans bilang kamu sedang rapat. Makanya, aku pergi ke Kediaman Jaspal dulu,” jelas Claude dengan sikap mendominasi. Dia juga memerangkapi Lillia di antara tubuhnya dengan mobil.Lillia menjawab dengan ekspresi datar, “Pak Claude, kenapa kamu h
Edward pun menjawab dengan tidak senang, “Aku tahu kamu sama sekali nggak menyukai Kelly.”Claude hanya tersenyum dan tidak menjawab.Begitu mendengar percakapan mereka, Imelda juga merasa sangat sedih.“Aku pada dasarnya memang nggak bersedia menikahinya, tapi dia sendiri yang memaksa. Aku ini orang yang selalu memegang janjiku. Berhubung kalian sudah melepaskan Perusahaan LMOON, aku akan memenuhi janjiku dengan menyetujui perjanjian pernikahan dengan Keluarga Jaspal,” jawab Claude dengan ekspresi acuh tak acuh.Edward tidak lagi berbicara. Dia bangkit dari tempat duduk dan mengisyaratkan Imelda untuk naik ke lantai atas bersamanya.Malam ini, Lillia mengajak beberapa bos besar ke Xennington. Baru saja mereka semua duduk, dia langsung melihat Kelly dan Claude berjalan masuk ke restoran. Dia pun merasa agak terkejut karena tidak tahu bahwa Claude telah kembali ke ibu kota ....Namun, setelah teringat kembali ucapan Claude sebelumnya, Lillia pun tidak memikirkannya lagi. Claude pernah m
“Apa kamu masih marah sama Kelly? Hari ini, aku sudah menegurnya sebelum datang. Pokoknya, aku akan selalu berpihak padamu. Percayalah padaku,” ujar Louis dengan nada yang terdengar sangat memelas.Moonela menjawab, “Aku nggak marah, cuma ingin jalan-jalan sendiri!”“Tapi, tetanggamu bilang kakimu cedera dan dia juga sempat menggantikanmu untuk lapor polisi. Kalau kakimu cedera, kenapa kamu masih bisa berkeluyuran?” tanya Louis dengan sengaja.Kali ini, Moonela tidak bisa menjawab dengan begitu cepat. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata, “Cedera kakiku nggak parah, kok .... Kamu pergi ke rumahku?”“Emm, aku rindu banget sama kamu. Aku datang mencarimu, tapi kamu nggak menyahut. Jadi, aku tanya ke tetanggamu,” jawab Louis dengan nada lembut.“Aku lagi nggak ada di rumah. Jangan mencariku lagi! Aku sedang jalan-jalan di luar. Kalau suasana hatiku sudah baikan, aku akan meneleponmu,” jawab Moonela. Intinya, dia menolak untuk bertemu dengan Louis.Louis pun merasa agak marah dan berk
Selama adiknya hilang, Louis selalu berharap dia bisa segera pulang ke rumah. Sekarang, adiknya memang sudah kembali. Selain itu, dia juga merasa dirinya bersikap sangat baik terhadap Kelly dan selalu menuruti permintaannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Louis merasa Kelly menjadi makin menyebalkan. Dia bukan hanya suka melakukan trik kotor secara diam-diam, juga sering memicu perselisihan di hadapan orang tuanya. Dia juga berkata dirinya menyukai Lillia, tetapi malah selalu berlagak seperti korban dan mengatakan Lillia sering menindasnya.Kelly tidak menyangka Louis akan menggunakan nada bicara seperti ini untuk berbicara dengannya. Dia pun terisak, lalu bertanya dengan suara gemetar, “Kak, apa kamu sudah bosan denganku? Setelah memiliki orang yang disukai, Kakak jadi membenciku?”Louis menjawab dengan dingin, “Aku juga punya urusanku sendiri. Kamu nggak perlu menggunakan alasan Moonela memukulmu untuk mengikatku. Lagian, aku juga sudah bosan harus menemanimu jalan-jalan s
Di hari ketiga Moonela hilang, Claude masih belum menemukan informasi apa-apa. Saat ini, dia sedang duduk di kantor dan memikirkan bagaimana cara bawahan Kelly memindahkan Moonela. Dia sudah menyelidiki semua CCTV, tetapi tidak menemukan ada yang aneh. Dia hampir tidak pernah bertemu kesulitan seperti ini. Setelah berpikir lama, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan segera menelepon Nelson.“Coba cari kesempatan untuk pergi ke rumah Moonela lagi, lalu periksalah seluruh rumahnya dengan teliti. Aku curiga dia masih berada di dalam rumah,” perintah Claude dengan nada dingin.“Aku rasa Louis yang paling cocok untuk melakukan hal ini,” jawab Nelson. Untuk mengurangi risiko, hanya Louis seorang yang paling cocok untuk melakukan hal ini. Claude pun terdiam sejenak, lalu memutuskan sambungan telepon. Dia sudah secara tidak langsung menyetujui usul Nelson.Tidak lama kemudian, Lillia menerima telepon dari Claude. Baru saja dia menekan tombol menerima panggilan, terdengar Claude yang bertanya, “A
Melihat Moonela yang membagikan foto avatar virtual yang dibuatnya kepadanya setiap hari, Lillia merasa Moonela juga lumayan suka bermain permainan ini. Namun, begitu teringat cedera kaki Moonela, dia mau tak mau mulai merasa khawatir lagi. Dia sedang mempertimbangkan apakah dirinya harus menelepon Moonela untuk menanyakan keadaannya atau tidak.Tepat pada saat ini, Moonela malah meneleponnya terlebih dahulu. Lillia pun segera menjawabnya.“Lillia, aku lagi di ibu kota, nih! Apa kamu lagi senggang? Aku kangen sama kamu,” tanya Moonela dengan gembira.Lillia melihat jadwalnya, lalu menjawab, “Kamu datang ke perusahaan saja, ya? Akhir-akhir ini, aku sibuk banget dan hanya bisa menemuimu di kantor.”Lillia dan Moonela pada dasarnya selalu bersikap jujur pada satu sama lain. Saat ini, ada setumpuk pesanan yang harus ditangani dan rapat tiada akhir yang harus dihadiri Lillia setiap hari. Jadi, dia tidak bisa meluangkan waktu untuk menemui Moonela di luar.“Ya sudah deh. Kamu harus lebih per