Lillia sungguh tidak menyangka semua ini ulah Keluarga Jaspal lagi. Jadi, sekarang istrinya Harvey masih belum jera?Usai berbicara, Edbert pun tersenyum sinis. “Siapa pun yang masuk di antara kamu dan Amanda, semuanya juga nggak ada urusan sama aku!”Orang seperti Edbert tidak akan puas jika tidak menarik kambing hitam untuk menemaninya.Ketika melihat kepergian Edbert, Lillia mulai menebak-nebak jangan-jangan Keluarga Jaspal melawan dirinya karena Kelly lagi? Bagaimanapun, sebelum menerima undangan kerja sama dari Edbert, Lillia sudah jarang berhubungan dengan Liman.Lagi pula, Liman juga sudah setuju dengan pernikahan bisnis Keluarga Jaspal. Secara logika, seharusnya keberadaan Lillia bukanlah ancaman bagi keluarganya Harvey. Itu berarti permasalahan seharusnya berada di diri Kelly. Bagaimanapun, orang yang tidak bisa melepaskan Lillia adalah Kelly.Anehnya, Kelly juga bukanlah darah daging Harvey dan Amanda. Semuanya terasa tidak masuk akal jika Amanda menyusun rencana sebesar ini
Lillia menatap Imelda dengan tenang. “Gimana kalau aku nggak hargai kesempatan itu?”“Kalau begitu, kamu cukup persiapkan dirimu saja. Kamu akan menjadi musuh bersama hampir setengah kalangan kelas atas di ibu kota. Tak peduli seberapa dalamnya perasaan Louis dan Liman terhadapmu, seandainya terjadi apa-apa denganmu, mereka berdua juga nggak mungkin menyinggung orang-orang itu demimu.” Imelda bersikap sangat serius.“Aku mengerti,” balas Lillia dengan tenang.Imelda menyadari Lillia masih teguh pada pendiriannya. Dia pun merasa agak kesal. “Apa kamu nggak takut dengan semua yang kukatakan?”“Jawabanku masih sama seperti sebelumnya. Aku nggak percaya nggak ada keadilan di dunia ini.” Lillia terlihat sangat tenang.“Bu Lillia, aku ingin tahu kenapa kamu nggak bersedia mendesain gaun untuk Kelly? Apa gara-gara salah paham sebelumnya? Kalau iya, sepertinya hatimu sempit sekali? Masalah itu hanyalah sebuah salah paham belaka. Tapi kamu masih saja memendamnya dan nggak terima permintaan maaf
Lillia menelepon Moonela.Setelah panggilan diangkat, Lillia segera bertanya, “Apa kamu sudah tidur?”“Apa kamu nggak tahu jam tidurku?” balas Moonela dengan tersenyum. Terdengar suara televisi dari ujung sana.“Apa kamu pernah berpikir untuk mencari investor buat studio kita?” tanya Lillia.Sekarang Lillia dan Moonela hanya memiliki hak untuk mengelola studio. Hanya saja, tempat kerjanya ini bukanlah perusahaan, tidak ada pemegang saham sama sekali. Pemilik Studio LMOON hanya Lillia dan Moonela saja.Jika ingin melawan orang-orang di ibu kota, solusinya adalah mereka terpaksa mencari investor untuk mendirikan perusahaan, lalu go public. Suara Moonela menjadi serius. “Maksudmu, kamu ingin menjadikan Studio LMOON menjadi perusahaan, lalu go public?”“Aku memang punya pemikiran seperti itu. Kemungkinan kita akan menerima rintangan yang cukup berat. Jadi, sebelum hal itu terjadi, kita mesti menemukan investor. Kita kumpulkan dana dulu supaya bisnis bisa berjalan dengan lancar.” Lillia ke
Setelah berhasil menarik Frederick, Lillia merasa ada 1 orang yang sangat disayangkan lantaran tidak bisa ditariknya. Latar belakang Christian pasti sangat hebat. Sayangnya, masalah pernikahannya mungkin telah membuat Christian kehilangan hak untuk mewarisi bisnis keluarganya.Dalam waktu 1 minggu, Lillia dan Moonela berhasil menarik hampir 8 investor. Mereka masing-masing minimal menyuntik dana sebesar 6 miliar. Total dana investasi yang diterima LMOON hampir mendekati 200 miliar.Lillia dan Moonela merasa dana yang dikumpulkan sudah cukup. Mereka pun mengadakan rapat. Orang-orang duduk di depan meja. Lillia menyuruh asistennya membagikan kontrak yang sudah selesai disusunnya.Setelah Frederick mendapat kontrak, dia juga tidak membaca dengan saksama. Menurutnya, dia sudah memahami kondisi. Dia bisa disuruh kemari juga demi menandatangani kontrak saja.Moonela duluan bersuara, “Kalian baca dulu kontraknya. Kalau ada pertanyaan, kalian bisa tanyakan sekarang.”Selain Frederick, ketujuh
Moonela mengangguk. Dia tidak menyangka padahal dirinya sudah mencari investor dengan sangat rahasia, tetapi berita tersebut malah tersebar sampai ke ibu kota.Untung saja pendanaan sudah selesai dan para bos telah menumpuk banyak stok. Pada saat itu, mereka hanya perlu membeli dari luar negeri apabila ada yang kekurangan.“Apa banyak orang di ibu kota mengetahui masalah ini?” Lillia memalingkan kepala bertanya pada Christian.“Ada banyak juga yang nggak tahu. Tapi kondisiku lebih berbeda. Karena kamu pernah membantuku, teman-temanku lebih perhatian sama masalah kamu. Wajar kalau mereka bisa mengetahui kabar ini,” jelas Christian.Lillia dan Moonela spontan menghela napas lega.Setibanya di perusahaan, Lillia membawa Frederick dan Christian ke ruang kantor.Berhubung perusahaan baru didirikan, Moonela juga tidak memiliki waktu untuk mengobrol dengan mereka. Dia mengambil dokumen, lalu pergi menyibukkan diri.Lillia menyeduh teh untuk mereka berdua, baru berkata, “Sementara ini, seharus
Setelah Claude menuruni mobil, Kelly segera menghampirinya.“Ayo,” ucap Kelly terhadap Claude dengan ramah.Claude mengangguk dengan acuh tak acuh.Ketika melihat sikap Kelly terhadap Claude, Louis merasa dia telah bertolak belakang dengan tujuan awalnya. Hanya saja, Louis juga tidak bisa berkata lain. Sebab, Claude juga tidak menolak ketika didekati oleh Kelly.Mereka bertiga memasuki restoran. Tak lama kemudian, Claude pun bertemu dengan Lillia.Sepertinya Frederick sangat gembira saat ini. Dia tak berhenti tersenyum lebar ketika mengobrol dengan Lillia. Tangan yang diletakkan di samping tubuh Claude dikepal erat. Dia hanya melirik mereka sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Claude duduk di seberang meja Lillia.Saat Lillia melihat Claude, dia pun membatin, ‘Kebetulan sekali.’Frederick juga sudah melihat keberadaan Claude. Dia segera mengangkat tangan untuk menyapa, “Pak Claude, lama nggak bertemu.”Claude mengangguk dengan perlahan, seolah-olah sedang membalasnya.Frederick men
“Gimana dengan hal yang aku katakan sebelumnya? Apa kamu sudah selidiki?” Setelah keluar restoran, Lillia bertanya pada Frederick.Saat sedang membahas masalah serius, ekspresi Frederick juga menjadi serius.“Jujur saja, masalah itu sangat sulit untuk diselidiki. Aku merasa cara yang paling gampang adalah melakukan tes DNA. Nggak susah untuk mengambil rambut anggota Keluarga Jaspal, tapi akan lebih susah untuk mengambil rambut Kelly,” jelas Frederick dengan suara kecil.Akhirnya Lillia mengerti, Frederick tidak berhasil menemukan petunjuk apa-apa. Namun setelah dipikir-pikir, betul juga. Jika petunjuk bisa diperoleh dengan gampangnya, sepertinya keluarganya Harvey sungguh tidak berguna.“Kita juga nggak bisa lakukan tes DNA di sini. Kita bukan orang dalam,” balas Lillia dengan serius.Jika tidak berhasil menemukan jati diri Kelly, itu berarti Lillia tidak bisa menghadapi Imelda.“Aku akan lanjut menyelidiki masalah ini. Kamu tenang saja,” tambah Frederick lantaran takut Lillia akan ter
Sebelumnya Lillia mengira bisa mengimpor bahan-bahan yang diperlukan. Hanya saja, tidak mungkin mereka mengimpor barang-barang sekecil itu. Selain masalah biaya, bisa jadi LMOON juga akan ditertawakan orang-orang.“Gimana kalau kita nanya pabrik kontrakan luar negeri sana?” tanya Lillia terhadap Moonela.Sekarang mereka sudah tidak memiliki jalan lagi. Jadi, hanya bisa mencoba semuanya.“Coba aku tanya.” Alangkah bagusnya jika bahan plastik bisa diganti menjadi bahan kain. Sayangnya, tag adalah logo dari sebuah merek. Belum tentu klien menerimanya jika tag diganti.“Minggu depan ada pameran busana di Kota Hataru. Nanti kita hadiri bersama.” Usai Moonela menghubungi klien luar negeri, dia pun berkata pada Lillia.“Cari penyulai?” tanya Lillia.“Emm, awalnya aku nggak berencana untuk ke sana. Tapi itu karena sebelumnya kita nggak dalam masalah. Tapi, sekarang kita mesti ke sana,” balas Moonela dengan tidak berdaya.Baru saja selesai berbicara, asisten memasuki ruangan dengan buru-buru.