Share

Bab 393

Mereka berdua tak berhenti berseteru. Sementara, Lillia hanya mengamati dari samping saja.

Telinga Edbert terasa berdengung. Mukanya terasa kebas lantaran dipukul.

Claude berjalan ke hadapan Edbert yang sedang telungkup di lantai. Sepatu kulitnya menginjak jari tangan Edbert. Baru saja Edbert hendak berteriak, terdengar suara dingin Claude. “Kalau kamu ribut lagi, bisa jadi lidahmu akan dipotong!”

Kali ini, Edbert yang kesakitan juga tidak berani menjerit. Dia hanya meronta saja.

Hans menggenggam pergelangan tangannya yang tadi menggampar Edbert sembari memutarnya. Dia menunduk menatap Edbert dengan geram, bagai seekor serigala buas yang hendak menerkam dan mencabik-cabiknya saja.

“Katakanlah, ada apa dengan tali pengaman itu?” Claude melihat ke sisi Rangga.

Kedua kaki Rangga terasa lemas. Dia membuka mulutnya, tidak bersuara sama sekali.

Lillia berkata, “Claude, biarkan aku selesaikan masalah ini sendiri.”

“Aku beri pelajaran kepada Edbert karena perlakuannya tadi sudah menyinggungku.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status