Malam harinya, aib program acara Okasa TV yang diberikan Lillia kepada Liman telah diekspos. Berita menjadi viral dalam seketika.Keesokan paginya, Lillia menerima panggilan dari Edbert.“Ada apa dengan masalah di internet?” tanya Edbert dengan emosi tinggi. Sepertinya dia yakin semua ini adalah ulah Lillia.“Aku baru saja bangun tidur. Apa yang sudah terjadi di internet?” tanya Lillia dengan lugu.Edbert tersenyum sembari mengancam. “Kamu jangan pura-pura lagi. Kalau kamu nggak beri kamu penjelasan, sepertinya kita nggak akan bisa bekerja sama dengan baik.”“Pak Edbert, ngomong itu mesti ada buktinya. Jangan karena terjadi sedikit hal, kamu pun mencari masalah sama aku. Kalau kamu nggak ingin kerja sama denganku, kamu bisa langsung bikin pernyataan di Instagram. Kamu bisa bayar ganti rugi saja. Jangan lempar tanggung jawab ke sisiku!” Terdengar suara tidak berdaya dalam ucapan Lillia.“Kamu baca Instagram sendiri sana!” Usai berbicara, Edbert langsung memutuskan panggilan.Lillia memb
Sikap malas Lillia membangkitkan emosi Edbert.Ujung bibir Liman spontan melengkung ke atas.“Ayo mulai!” Edbert berbicara dengan emosi tinggi, lalu berjalan ke samping.Lillia kembali memulai. Kali ini Edbert juga tidak berkata lain.Saat istirahat, Edbert mengambil buku berjalan ke samping, lalu berbisik dengan kru di tempat.Liman dan Lillia duduk beristirahat di kursi. Liman membuka sebotol air mineral kepada Lillia. “Acara TV ini menjengkelkan sekali.”“Sekarang baru permulaan saja.” Lillia menolak air pemberian Liman. Dia mesti menjaga sikap di sini.Liman tersenyum, lalu meneguk air sendiri. Dia bergumam, “Jaivyn dibujuk mereka untuk keluar dari program acara ini. Entah apa tujuan mereka.”Lillia bersandar di bangku, lalu membalas dengan perlahan, “Kita lihat saja nanti.”Adegan Lillia tidaklah banyak. Setelah dua jam berlalu, Edbert bertanya pada Lillia dengan tidak sabar, “Apa yang sudah berhasil kamu selidiki?”“Coba aku lihat ponselku dulu,” balas Lillia. Dia mengeluarkan po
Setelah keluar dari hotel, Lillia berkata dengan mengerutkan keningnya, “Sikap Edbert bersahabat sekali. Nggak sesuai dengan karakternya.”“Aku akan suruh temanku untuk memeriksa ponselmu.” Liman menenangkan Lillia.Lillia spontan berkata, “Apa kamu percaya dia nggak berhasil memeriksanya? Kalau dia nggak berhasil menemukan apa-apa, seharusnya dia merasa sangat marah, bukan menerima kenyataan dengan tenang.”Liman mengangguk tanda dirinya setuju dengan omongan Lillia. Hanya saja, dia sendiri juga tidak tahu alasannya.Lillia tidak mempermasalahkan hal ini lagi. Dia bersama Liman kembali ke hotel.Setelah kembali ke hotel, Lillia pun mandi. Dia mulai memikirkan masalah stasiun televisi dan juga Edbert.Sesuai logika, Studio LMOON juga tidak tergolong hebat hingga bisa diundang untuk menghadiri acara di stasiun televisi. Apalagi sejak awal, kelihatan sekali Edbert sangat meremehkannya. Itu berarti Edbert sangat tidak menyukainya.Lelaki seperti mereka juga sering bertemu dengan banyak wa
Claude segera membalas, “Apa kamu merasa hal itu memungkinkan?”Sekarang hanya ada Lillia di mata Claude. Dia tidak pernah kepikiran untuk mengalihkan rasa sukanya terhadap Lillia ke diri wanita lain.Cedron pun tersenyum ketika melihat sikap Claude. “Dengan karaktermu, sepertinya kamu butuh keberanian untuk bisa menghadapi kesalahanmu. Kamu bisa memahami ketidakmudahan Lillia di masa lalu sudah tergolong sangat bagus. Jadi, segera tebus kesalahanmu. Jangan pikirkan hasil akhirnya ataupun balasannya.”Claude menatapnya. “Apa kamu nggak tahu karakterku?”“Sudah terlalu lama kamu bersikap keras. Aku kira kamu selamanya nggak akan menyadari kesalahanmu,” ucap Cedron dengan tersenyum.Claude menggigit bibirnya dan tidak membalas. Dia tidak pernah tahu bagaimana dirinya di hadapan teman-temannya.….Lillia dan Liman sedang berdiskusi. Liman berkata, “Kalau rekaman itu bermanfaat untukmu, kamu simpan saja. Lagi pula, si pengirim sudah menghancurkan nomornya setelah mengirim video itu. Kalau
Lillia naik ke lantai dua, lalu memasuki sebuah kamar.Baru saja hendak mengubrak-abrik kamar, tetiba seseorang keluar dari dalam rak.Lillia tidak sempat merespons. Dia pun ditabrak dengan kuat. Lelaki berbadan tinggi dan kekar itu meraih tangan Lillia, lalu merampas kunci yang diikat di pergelangan tangannya.Lillia mendorong si lelaki. Namun, si lelaki kembali mendekat.Lillia tidak ingat siapa lelaki ini. Tenaganya sangatlah besar, bahkan tidak ada batasan sama sekali.Saat Lillia membalikkan tubuhnya, dia malah langsung memeluk Lillia.Lillia yang merasa jijik langsung menjerit, “Berhenti!”“Lorraine, maaf! Permainan memang seperti ini.” Si lelaki juga tidak memedulikannya, langsung merampas kunci di tangan Lillia.Tak peduli bagaimana Lillia meronta, tidak ada hasilnya sama sekali. Tetiba dia berhenti meronta, lalu memalingkan kepalanya melihat ke sisi lawan. “Kalau kamu nggak ingin reputasimu hancur setelah acara ini tayang, lebih baik kamu jangan dekat-dekat sama aku. Meskipun
Bermain curang secara terang-terangan. Setelah acara disiarkan, sepertinya mereka akan dimaki oleh para penonton. Lillia dan Liman berjalan bersama. Tak disangka, mereka akan bertemu dengan Nicholas di lantai dua.Nicholas sangat tampan. Dia memiliki kulit yang sangat putih. Ketika bertemu dengan mereka berdua, dia pun langsung melarikan diri. Namun pada akhirnya, dengan kekuatan mereka berdua, mereka berhasil merebut kunci dari tangan Nicholas.Setelah ronde kali ini berakhir, Lillia yang sedang istirahat pun berkata pada Edbert, “Sepertinya aturan permainan sangat nggak masuk akal? Siapa yang bisa menang coba?”“Permainan ini juga didesain untuk dilihat penonton. Semakin menegangkan, malah akan semakin menarik perhatian. Kamu nggak ngerti, kenapa kamu malah sembarangan ngomong?” Edbert melambaikan tangan, lalu bersikap seolah-olah malas berhubungan dengan Lillia.Tidak dipungkiri, Lillia merasa ucapan Edbert sangat masuk akal.“Permainan ini memang sangat melelahkan. Kalau kamu ngga
Hal yang paling menyedihkan adalah cara Edbert menangani Candy adalah mengusirnya dari lokasi syuting.“Kalau nggak mau rekam lagi, kamu bisa segera tinggalkan tempat ini. Bawa murid-muridmu tinggalkan tempat ini. Jangan lupa untuk bayar ganti rugi! Semua orang mesti ganti rugi!” ucap Edbert dengan arogan.Lillia juga tidak ingin melanjutkan permainan lagi. Hanya saja, ucapan Edbert benar-benar telah membatasi mereka. Saking emosinya, urat hijau di kening Liman tampak menonjol.Lillia segera menarik Liman.Kondisi keluarga Anita dan Candy biasa-biasa saja. Mereka juga hanya ingin mendapatkan sedikit uang dari syuting kali ini. Sekarang mereka tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari acara ini, malah mesti membayar ganti rugi ratusan juta. Mana mungkin mereka sanggup untuk menanggungnya?“Semuanya mesti mengikuti aturan di sini! Apa kalian tahu seberapa populernya program acara Okasa TV? Orang yang bisa bertahan hingga akhir pun bisa mendapatkan banyak uang dan juga bisa mendapat ratus
Setelah siuman, Candy tetap memilih untuk meninggalkan kru. Dalam sekejap, hanya tersisa dua orang dalam regunya Lillia. Namun, Edbert tidak menambahkan orang baru untuk regunya Lillia meskipun Regu C memiliki total lima anggota. Berhubung Candy sudah tereliminasi, lokasi kotak harta karun pun diganti lagi. Setelah beristirahat sepanjang pagi, semua orang merasa energik di sore hari. Semua ini juga karena ucapan Edbert. Katanya, sekarang adalah zaman internet. Dalam acara sebelumnya, mereka sudah mendapatkan ratusan ribu penggemar. Itu berarti mereka dapat mengandalkan penggemar-penggemar ini untuk menghasilkan uang. Jika bisa menghasilkan uang dengan hanya duduk mengobrol bersama orang lain, siapa yang bersedia bekerja keras?Hanya dalam waktu satu jam, Regu C sudah menemukan kotak harta karunnya. Sementara itu, Lillia dan Anita yang regunya memiliki paling sedikit orang pun harus menerima hukuman. Hukuman ini akan dijalankan besok dan tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan di