Share

Bab 380

Sikap malas Lillia membangkitkan emosi Edbert.

Ujung bibir Liman spontan melengkung ke atas.

“Ayo mulai!” Edbert berbicara dengan emosi tinggi, lalu berjalan ke samping.

Lillia kembali memulai. Kali ini Edbert juga tidak berkata lain.

Saat istirahat, Edbert mengambil buku berjalan ke samping, lalu berbisik dengan kru di tempat.

Liman dan Lillia duduk beristirahat di kursi. Liman membuka sebotol air mineral kepada Lillia. “Acara TV ini menjengkelkan sekali.”

“Sekarang baru permulaan saja.” Lillia menolak air pemberian Liman. Dia mesti menjaga sikap di sini.

Liman tersenyum, lalu meneguk air sendiri. Dia bergumam, “Jaivyn dibujuk mereka untuk keluar dari program acara ini. Entah apa tujuan mereka.”

Lillia bersandar di bangku, lalu membalas dengan perlahan, “Kita lihat saja nanti.”

Adegan Lillia tidaklah banyak. Setelah dua jam berlalu, Edbert bertanya pada Lillia dengan tidak sabar, “Apa yang sudah berhasil kamu selidiki?”

“Coba aku lihat ponselku dulu,” balas Lillia. Dia mengeluarkan po
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status