Bermain curang secara terang-terangan. Setelah acara disiarkan, sepertinya mereka akan dimaki oleh para penonton. Lillia dan Liman berjalan bersama. Tak disangka, mereka akan bertemu dengan Nicholas di lantai dua.Nicholas sangat tampan. Dia memiliki kulit yang sangat putih. Ketika bertemu dengan mereka berdua, dia pun langsung melarikan diri. Namun pada akhirnya, dengan kekuatan mereka berdua, mereka berhasil merebut kunci dari tangan Nicholas.Setelah ronde kali ini berakhir, Lillia yang sedang istirahat pun berkata pada Edbert, “Sepertinya aturan permainan sangat nggak masuk akal? Siapa yang bisa menang coba?”“Permainan ini juga didesain untuk dilihat penonton. Semakin menegangkan, malah akan semakin menarik perhatian. Kamu nggak ngerti, kenapa kamu malah sembarangan ngomong?” Edbert melambaikan tangan, lalu bersikap seolah-olah malas berhubungan dengan Lillia.Tidak dipungkiri, Lillia merasa ucapan Edbert sangat masuk akal.“Permainan ini memang sangat melelahkan. Kalau kamu ngga
Hal yang paling menyedihkan adalah cara Edbert menangani Candy adalah mengusirnya dari lokasi syuting.“Kalau nggak mau rekam lagi, kamu bisa segera tinggalkan tempat ini. Bawa murid-muridmu tinggalkan tempat ini. Jangan lupa untuk bayar ganti rugi! Semua orang mesti ganti rugi!” ucap Edbert dengan arogan.Lillia juga tidak ingin melanjutkan permainan lagi. Hanya saja, ucapan Edbert benar-benar telah membatasi mereka. Saking emosinya, urat hijau di kening Liman tampak menonjol.Lillia segera menarik Liman.Kondisi keluarga Anita dan Candy biasa-biasa saja. Mereka juga hanya ingin mendapatkan sedikit uang dari syuting kali ini. Sekarang mereka tidak mendapatkan keuntungan apa-apa dari acara ini, malah mesti membayar ganti rugi ratusan juta. Mana mungkin mereka sanggup untuk menanggungnya?“Semuanya mesti mengikuti aturan di sini! Apa kalian tahu seberapa populernya program acara Okasa TV? Orang yang bisa bertahan hingga akhir pun bisa mendapatkan banyak uang dan juga bisa mendapat ratus
Setelah siuman, Candy tetap memilih untuk meninggalkan kru. Dalam sekejap, hanya tersisa dua orang dalam regunya Lillia. Namun, Edbert tidak menambahkan orang baru untuk regunya Lillia meskipun Regu C memiliki total lima anggota. Berhubung Candy sudah tereliminasi, lokasi kotak harta karun pun diganti lagi. Setelah beristirahat sepanjang pagi, semua orang merasa energik di sore hari. Semua ini juga karena ucapan Edbert. Katanya, sekarang adalah zaman internet. Dalam acara sebelumnya, mereka sudah mendapatkan ratusan ribu penggemar. Itu berarti mereka dapat mengandalkan penggemar-penggemar ini untuk menghasilkan uang. Jika bisa menghasilkan uang dengan hanya duduk mengobrol bersama orang lain, siapa yang bersedia bekerja keras?Hanya dalam waktu satu jam, Regu C sudah menemukan kotak harta karunnya. Sementara itu, Lillia dan Anita yang regunya memiliki paling sedikit orang pun harus menerima hukuman. Hukuman ini akan dijalankan besok dan tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan di
Setelah kembali ke hotel, Lillia pun melihat gambar desain Candy. Candy pandai memadukan warna, tetapi kreativitasnya biasa-biasa saja. Setelah meletakkan gambar-gambar itu di meja, Lillia pun mengirim sebuah pesan pada Christian.[ Apa kamu bisa membantuku menyelidiki dua orang? ]Bagaimanapun juga, Christian adalah penduduk asli ibu kota. Menyelidiki latar belakang Candy dan Anita seharusnya bukanlah masalah sulit baginya.[ Oke. Siapa dan informasi spesifik apa yang mau kamu selidiki? ][ Dua murid yang mengikutiku, Anita dan Candy. Mereka berdua ingin bekerja di Studio LMOON setelah tamat kuliah. Aku harap kamu bisa membantuku menyelidiki latar belakang mereka. ]Lillia berharap bisa membimbing 2 orang murid. Namun, latar belakang mereka harus bersih. Jika terjadi lagi masalah pembajakan seperti sebelumnya, dia akan sangat kerepotan. Selain itu, memberikan mereka sebuah kesempatan juga merupakan bagian dari rencananya untuk menghadapi Edbert.[ Nggak masalah. ]Setelah mendapat ba
Liman menggeleng sambil menjawab, “Aku nggak terlalu menyelidiki masalah kali ini. Tapi dengar-dengar, kali ini ada murid yang harus menyerahkan uang untuk masuk kru.”Awalnya, Lillia mengira Liman yang menelepon Edbert sehingga Edbert berubah pikiran. Ternyata, tebakannya salah .... Namun, Lillia bisa menebak siapa yang melakukannya.“Benar, Anita dan Candy masing-masing membayar 400 juta,” jawab Lillia sambil mengangguk.“Nicholas yang dipindahkan ke Regu C seharusnya membayar lebih banyak lagi,” tebak Liman.“Mungkin saja,” jawab Lillia. Saat ini, dia lebih ingin mengetahui hukuman apa yang akan disiapkan Edbert besok. Sangat jelas bahwa Edbert hendak memberinya pelajaran. Berhubung niatnya gagal hari ini, Edbert pasti akan melakukannya besok.Setelah menyadari Lillia tidak begitu tertarik untuk membicarakan masalah ini lagi, Liman memanggilnya dengan nada yang agak malu, “Lillia!” Begitu mendengar nada Liman yang aneh, Lillia yang berencana untuk beristirahat di kamar pun menoleh
Saat makan, Lillia menyadari bahwa Listya tidak berhenti menatapnya. Sejujurnya, Lillia merasa agak malu karena ditatap seperti itu.“Apa gaun yang kamu kenakan ini hasil desainmu sendiri?” tanya Listya dengan nada lembut ketika mereka hampir selesai makan.“Benar,” jawab Lillia sambil mengangguk.Gaun yang dipakai Lillia terbuat dari bahan yang sangat nyaman dan berwarna pastel. Gaun ini dipadukan dengan sulaman yang sangat cantik dan terlihat seperti baju tradisional yang versinya lebih baik.Listya menunjukkan ekspresi menyesal dan berkata, “Tahu begitu, seharusnya aku bersikeras menyuruhmu menjual gaun itu kepadaku dulu. Hasil desainmu benar-benar bagus.”Lillia tidak tahu apakah Listya hanya sedang berbasa-basi atau bukan, tetapi tetap menjawab sambil tersenyum, “Terima kasih.”“Nenek, ayo aku antar kamu ke mobil,” ujar Liman untuk mengalihkan pembicaraan.“Oke,” jawab Listya dengan ekspresi penuh kasih sayang. Dia merasa Liman sangat khawatir dirinya salah berbicara dan membuat L
Dibandingkan dengan orang-orang lain yang pernah melawan Edbert, Edbert sudah cukup menunjukkan belas kasihan dengan hanya melumpuhkan sebelah tangan Lillia yang digunakannya untuk menggambar desain. Jika bukan karena peringatan Benny, dia bahkan bisa membuat nyawa Lillia malayang....Saat tersadar kembali, lengan Lillia sudah tidak terasa sakit. Begitu melihat Liman yang berlinang air mata di sisi tempat tidur, dia pun bertanya, “Apa tanganku sudah lumpuh?”“Tanganmu baik-baik saja. Untungnya, kamu dilarikan ke rumah sakit tepat waktu dan nggak ada otot ataupun tulang yang cedera. Syukurlah! Kamu punya hati yang baik, makanya Tuhan juga melindungimu,” jawab Anita sebelum Liman sempat berbicara.“Jahitannya membuat tanganmu terlihat sangat jelek,” kata Liman dengan suara tercekat.Berhubung seluruh lengan Lillia robek akibat terlilit tali pengaman, jahitannya pun terlihat seperti seekor kelabang yang melingkari lengannya.“Jahitannya akan sembuh. Apa kamu sudah menyelidiki lokasi insi
Claude melihat ekspresi kesakitan Lillia, lalu menjerit ke sisi pintu. “Apa dokter nggak suntik anestesi?”Hans segera membuka pintu kamar. Dia menjawab dengan hormat, “Aku akan panggil dokter.”“Keluar dari sini! Sekarang!” teriak Lillia dengan gusar. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke sisi Hans. “Jangan panggil dokter! Cukup bawa dia pergi. Aku nggak akan merasa sakit selama ada nggak lihat dia!”Hans sungguh tidak habis pikir. Kenapa dalam waktu sesingkat ini, Claude malah membuat Lillia marah lagi? Bukannya maksud kedatangan Claude adalah demi mengambil hati Lillia?Claude diusir keluar kamar pasien. Dia menatap Liman yang memasuki kamar dengan penuh emosi. Saat pintu kamar tertutup, Claude baru mengalihkan pandangannya dengan kesal.Saat ini, Hans diam-diam meliriknya sekilas.“Katakanlah.” Claude melihat ke sisi Hans.“Aku merasa nggak seharusnya Pak Claude berantem sama Bu Lillia. Kamu seharusnya merawatnya dengan baik di kondisi seperti ini. Dengan begitu, hubungan kalia