Lillia berusaha menahan amarahnya, lalu bertanya, “Kelly, sebenarnya kenapa Kakek bisa keracunan?”“Gimana aku bisa tahu? Meskipun kamu lagi marah, kamu juga nggak boleh fitnah aku, ‘kan?” Kelly sungguh marah. Tak lama kemudian, dia melanjutkan, “Aku akui nada bicaraku memang nggak bagus. Tapi aku marah juga karena aku nggak bisa menemukanmu dari tadi. Apa kamu tahu berapa kali Kakek telepon kamu?”Lillia memeriksa riwayat panggilannya. Tidak terdapat satu pun panggilan tak terjawab dari Jeff.“Ada apa dengan Kakek?” Nada bicara Lillia melembut.“Kakek lagi cuci lambung. Untung saja dia diantar tepat waktu ke rumah sakit. Kalau terlambat beberapa menit saja, sepertinya Kakek sudah tiada.” Nada bicara Kelly sudah melembut.“Aku akan segera ke rumah sakit,” ucap Lillia dengan tenang. Dia tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya tadi.Tujuan kedatangan Kelly ke Kota Pinang sudah sangat jelas. Dia mengatakan dirinya tidak bersalah, tetapi mana mungkin Lillia memercayainya.Saat Lillia
Setelah Lillia mengakhiri panggilan, dia menarik napas dalam-dalam, lalu melihat ke luar jendela. Dia berusaha mencerna rasa penat di hati.Setibanya di rumah sakit, Lillia menanyakan kondisi Jeff.“Sekarang pasien masih sedang melakukan cuci lambung. Kondisinya baru bisa diketahui setelah operasi berakhir. Kamu bisa menunggu di ruang operasi lantai tiga,” balas dokter yang duduk di dekat jendela.“Baik, terima kasih.” Usai Lillia berbicara, dia pun berjalan ke lantai atas. Baru saja menaiki lantai dua, dia pun bertemu dengan Kelly.Kelly menatap sosok Lillia yang letih itu dengan tatapan meremehkan. “Lillia, Nenek Priya nggak ingin ketemu sama kamu. Kalau kamu tahu diri, segera tinggalkan rumah sakit. Kalau sampai penyakit jantung Nenek Priya kambuh, Claude pasti nggak akan ampuni kamu.”“Ngapain kamu ke rumah sakit? Apa hubunganmu dengan Keluarga Hutomo? Atau selain Keluarga Hutomo, orang lain nggak diizinkan untuk ke rumah sakit ini?” Nada bicara Lillia sangat datar.Kelly pun terse
Ketika Lillia mendengar jamur dari Jirlandia, dia pun tahu di mana masalahnya. “Kamu bawa aku untuk temui dokter itu!” Tetiba suara Lillia menjadi serius.Ohara terkejut. “Ada apa?”“Kakek Jeff keracunan parah. Sekarang dia lagi cuci lambung di rumah sakit. Sumber masalahnya masih belum berhasil diselidiki. Semuanya akan celaka kalau Claude pulang dari luar negeri.” Lillia berjalan maju menggandeng tangan Ohara.“Tapi aku baik-baik saja setelah mengonsumsi jamur itu …. Jangan-jangan ada salah paham dalam hal ini?” Saking syoknya, kedua mata Ohara terbelalak lebar.“Kamu makan jamur yang diberinya pertama kali, sedangkan jamur yang kamu berikan kepada Kakek Jeff itu yang kedua kali. Pasti ada bedanya ….”“Bukan, yang diberi kedua kali aku bagi dua porsi. Aku konsumsi satu porsi, kemudian kasih Jeff satu porsi. Jamur itu pasti nggak bermasalah. Kalau benar-benar jamur itu beracun, sekarang aku juga seharusnya berbaring di rumah sakit, ‘kan? Lagi pula, jamur itu sudah pasti nggak beracun
Claude mengalihkan pandangannya. Dia tetiba berpikir, seharusnya tidur Lillia sangat nyenyak saat ini?Saat ini, Hans berjalan ke dalam kamar pasien. Dia langsung menunduk memberi laporan dengan terus terang, “Semalam sore Bu Lillia sempat ke rumah sakit, tapi dia malah bertengkar dengan Bu Kelly. Bu Priya memergoki mereka, lalu mengusirnya. Jadi, Bu Lillia nggak ke rumah sakit lagi.”“Bu Ohara yang mengirim jamur untuk Pak Jeff, tapi jamur dikirim oleh kurir. Bisa jadi paket ditukar di tengah jalan.”“Hans, kamu nggak usah ngomong semua ini sama aku. Kenyataan sudah nggak penting bagiku.” Claude menatap Hans dengan tatapan dingin.Dalam seketika Hans tidak mengerti apa maksud Claude. Namun, Hans bisa melihat kecurigaan di dalam tatapannya.Biasanya saat terjadi sesuatu, mereka akan membantu Lillia untuk mencarikan barang bukti. Awalnya Claude mengira Lillia akan terharu dengan semua yang dia lakukan, tetapi Claude mengabaikan sesuatu. Memangnya kenapa setelah kenyataan terkuak?Lillia
“Louis cerita masalah dia ketemu kamu. Sekarang aku sudah bawa anggota ke sini.” Liman berusaha untuk menenangkan Lillia.“Nggak usah, Claude nggak menelusuri masalah ini lagi. Sisanya biar aku saja yang memeriksanya,” tolak Lillia dengan halus.Liman berkata dengan malu, “Jangan selalu menolak kebaikanku. Aku merasa masalah ini pasti ulah seseorang. Percayalah sama aku, aku akan bantu kamu untuk menyelidikinya!”“Bukankah kamu sudah bertunangan dengan putrinya Keluarga Jaspal? Gosip kita sebelumnya ….”“Kabar itu nggak nyata. Aku nggak akan bertunangan dengan putri Keluarga Jaspal. Aku juga nggak bakal diterpa gosip lagi.” Nada bicara Liman sangat yakin.Lillia terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Semua ini kerjaan Kelly, tapi aku nggak menemukan bukti.”“Sepertinya tujuan kedatangan Kelly ke Pinang adalah untuk merusak hubungan Keluarga Hutomo dengan Keluarga Sentana. Tapi kenapa dia mesti memperlakukanmu seperti ini?” Liman tidak menentang ucapan Lillia.Kelly mengatakan dirinya me
Hans terkejut hingga sekujur tubuhnya merinding. Dia segera mengalihkan pandangannya.“Aku nggak memikirkan apa-apa.” Claude mengalihkan pandangannya, lalu berjalan pergi.Kelly mengikuti langkah Claude. Dia sungguh marah dengan ucapan Liman tadi.Pastinya Lillia telah memprovokasi dirinya di hadapan Liman. Alhasil, raut Liman kelihatan buruk dan dingin.Tak disangka, setelah menarik Claude dari sisi Lillia. Sekarang malah muncul seorang Liman lagi.Mereka berdua pun berjalan memasuki hotel.“Malam ini kamu tinggal di sini dulu. Besok kita pergi bareng ke ibu kota.” Setelah mengetahui kabar Liman ke Kota Pinang, Lillia sebagai tuan rumah pun segera memesan kamar untuk Liman dan temannya. Mereka berdua juga diundang ke acara Okasa TV. Jadi, mereka bisa pergi bersama besok.“Oke,” balas Liman.Pada saat ini, Kelly dan Claude berdiri di samping mereka. Mereka berempat sedang menunggu lift ke bawah.“Makan dulu, ya? Sekarang sudah jam makan siang.” Tetiba Liman berkata pada Lillia.Awalnya
Belum sempat Claude berbicara, suara Kelly sudah duluan menyela omongan mereka.“Ada apa ini?” Nada bicara Kelly sangat lembut. Kobaran api di antara Claude dengan Lillia seketika menghilang.Lillia melihat ke sisi Claude, lalu berkata dengan tatapan sinis, “Aku akan mengajak Nenek untuk berterima kasih dan minta maaf ke rumah kalian. Nenek nggak pernah sekali pun bermaksud buruk terhadap Keluarga Hutomo. Dia hanya ingin berbagi hal yang paling bagus bersama teman terbaiknya. Nenek juga sangat bersedih atas kejadian kali ini. Kamu nggak mencari tahu masalah ini. Orang yang bersalah atas masalah kali ini adalah orang yang mencelakai kakekmu!”Seusai berbicara, Lillia hendak meninggalkan tempat.Namun, Kelly malah menimpali, “Maksudmu, kamu dan nenekmu nggak bersalah sama sekali? Kakeknya Pak Claude hampir saja kehilangan nyawanya. Nggak masalah kalau kamu nggak pergi menjenguknya. Sekarang kamu bahkan nggak nanya kondisinya sama sekali, malah mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa
Hans segera mengiakan.“Apa masalah keracunan Pak Jeff nggak perlu diselidiki lagi? Aku merasa aneh dengan masalah Bu Ohara mengirim jamur kepada Pak Jeff. Biasanya dia jarang memberi orang hadiah yang biasanya bisa dibeli di pasaran. Hal ini sangat nggak sesuai dengan karakternya,” ucap Hans sekali lagi. “Aku … hanya nggak habis pikir saja …,” ucap Hans dengan terbata-bata. Dia segera menegakkan tubuhnya melihat ke depan.“Mengenai masalah keracunan, aku ada rencanaku sendiri. Nanti setelah aku kembali, aku akan tanya langsung masalah ini sama Nenek Ohara.” Sebelumnya Claude berpikir Ohara bisa berbuat seperti itu juga karena mereka sama-sama tahu rahasia soal jati diri Lillia. Namun setelah kepikiran waktu itu Ohara mentraktirnya makan untuk memutuskan hubungan, tetiba Claude merasa omongan Hans sangat masuk akal.“Tadi aku baru sempat nanya Liman. Kata Liman, ponselnya Bu Lillia terserang jenis virus yang bisa hilang sendiri.” Hans membocorkan sedikit rahasia.Claude menggigit bibir