Share

Bab 18

Author: Emka 1979
last update Last Updated: 2024-11-03 19:21:58

"Aku jemput setelah pulang kantor. Aku ingin mengajakmu makan malam. TIDAK ADA PENOLAKAN!" Begitulah isi pesan dari Rian. Lelaki itu memang suka semaunya sendiri. Namun, anehnya, Rina tidak merasa kesal ataupun marah padanya.

Rina dan Rian memasuki restoran berkelas. Selain untuk mendekatkan diri. Rian juga ingin merayakan keberhasilannya mendapatkan tender besar.

"Silahkan Tuan Puteri yang cantik," Rian menarik kursi untuk Rina

Rina tersenyum kecil sambil duduk. "Terima kasih. Kamu juga terlihat tampan malam ini."

"Tentu saja! Keturunan Papi Doddy pasti tampan."

"Dalam rangka apa nih, makan mewah di tempat seperti ini?" tanya Rina sambil tersenyum menatap Rian.

"Aku memenangkan tender besar, dan aku ingin berbagi kebahagiaan ini sama kamu," jawab Rian penuh antusias. "Dan juga, aku mau minta maaf atas kejadian kemarin. Aku merasa bodoh sudah ikut campur urusan pribadimu dengan Arya."

Rina menghela napas, lalu tersenyum kecil. "Aku sudah memaafkanmu, Rian. Yang penting kamu sadar,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 19

    Hari ini, pekerjaan Rina sangat banyak. Dia tak hanya lelah fisik tapi juga lelah hayati. Bagaimana tidak, saat meeting tadi, terjadi sedikir kesalahan pada proposalnya.Sesampainya di rumah, Rina duduk termenung di ruang tamu. Tiba-tiba, ingatan tentang ucapan Mela kembali berputar di telinganya. Kedatangan Mela, dan permintaan rujuk dari Arya sedikir membuat hatinya kacau. Jujur dia masih sangat mencintai Arya. Akan tetapi, dia mulai ragu setelah melihat perlakuannya pada Hana kemarin. Tak lama kemudian, teleponnya berdering, menampilkan nama Arya di layar. Rina menghela napas panjang, lalu mengangkat panggilan tersebut. “Halo, Arya,” sapanya singkat. “Hai, Rina. Kamu sibuk?” tanya Arya dengan nada lembut. “Aku cuma mau tahu kabarmu saja.” Rina berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. “Aku baik-baik saja.” “Aku senang dengar itu,” balas Arya, terdengar sedikit lega. “Hari-harimu belakangan ini pasti cukup padat. Kudengar, kamu sedang ada kerjasama dengan perusahaan Rian.”

    Last Updated : 2024-11-03
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 20

    "Permisi, Bu. Ada tamu," kata Nadia sekretaris Rina. Rina mengertukan dahinya. Seingatnya, dia tak ada janji dengan siapapun. "Siapa, Nad?" "Tidak tahu, Bu. Wanita, katanya, dia teman lama Ibu," jawab Nadia. Rina pun mengangguk kemudian menyuruh Nadia membawa tamunya ke dalam. Saat wanita itu membuka pintu, tubuh Rina sedikit menegang saat melihat sosok yang tidak diduganya sama sekali muncul di depannya—Hana, istri Arya. Hana melangkah masuk dengan percaya diri, mengenakan gaun mahal dan riasan sempurna. Tatapan matanya tajam, tertuju langsung ke arah Rina yang masih terkejut melihatnya. Rina merasa ada yang tidak beres, namun tetap mencoba bersikap tenang. "Rina," sapa Hana dingin, suaranya rendah namun tegas. "Kita perlu bicara. Di tempat yang lebih pribadi." Rina ragu sejenak, namun akhirnya mengangguk. "Kita bisa bicara disini, Hana. Nadia akan pergi setelah ini." Hana langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan Rina. Dia bahkan membanting tasnya di meja h

    Last Updated : 2024-11-04
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 21

    Rina merenung sejenak, bayangan ucapan Hana dan Mela selalu memenuhi pikirannya. Kalau dipikir-pikir, apa yang dikatakan oleh Mela dan Hana ada benarnya. Sepanjang mereka menikah, Arya tidak pernah memperlakukannya dengan baik. Jadi, masuk akal jika Arya mendekatinya kembali setelah tahu siapa dirinya jika memang dia punya niat yang buruk padanya. Rina jadi meragukan niat tulus Arya untuk kembali rujuk padanya. Lamunan Rina buyar seketika saat melihat Arya berdiri di depan pintu ruangannya dengan bucket bunga di tangannya. lelaki itu menampilkan senyum hangat yang dulu selalu membuat Rina merasa nyaman. "Bunga, untuk wanita yang cantik," ucapnya sambil memberikan bucket bunga itu pada Rina. “Arya? Kamu ada keperluan apa datang ke sini?” tanyanya dengan nada yang berusaha ia jaga senormal mungkin. Arya tersenyum dan duduk di meja kerja Rina. “Bukankah kemarin aku sudah mengatakan kalau aku akan mengajakmu makan siang? Rina, sudah lama kita tidak menghabiskan waktu bersama.” Ri

    Last Updated : 2024-11-06
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 22

    Rina menepuk dahinya. Bagaimana bisa dia lupa kalau Arya ada di rumahnya. Sementara lelaki itu, dengan tanpa dosa berjalan menuju ke meja makan. Dia pun mencium rambut Rina sambil duduk di sampingnya. “Memangnya kenapa kalau aku ada di rumah istriku?” Arya berkata dengan nada santai, tanpa merasa bersalah. Rian menatapnya dengan tajam. “Kalian sudah bercerai, Arya. Tidak pantas kalau kamu tidur di sini. Apalagi, aku tahu maksudmu mendekati Rina lagi. Aku tidak akan membiarkanmu melukai dia untuk kedua kalinya.” Rina menghela napas panjang, merasa tegang dengan situasi ini. Dia melangkah di antara kedua pria tersebut, mencoba meredakan ketegangan. “Rian, tenang dulu. Biar aku jelaskan,” katanya lembut, berharap bisa meredam ketegangan yang semakin memanas. Rian menatap Rina, matanya penuh tanda tanya. “Jelaskan apa, Rina? Bukankah kamu yang bilang kalau kamu tidak ingin rujuk ​dengan Arya? Lalu kenapa sekarang dia ada di sini?” tanya Rian dengan nada yang menyiratkan kekecewaan

    Last Updated : 2024-11-06
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   23

    Arya yang baru saja melihat istrinya pulang langsung memarahinya, dia tidak suka Hana terlalu iku campur urusannya. "Apa maksud kamu datang ke kantor Rina seperti itu, Hana? Apa kamu tidak sadar kalau apa yang kamu lakukan itu bisa merusak rencanaku?" bentak Arya, wajahnya memerah oleh amarah yang tak bisa ia tahan. Hana mendengus, lalu membalas dengan nada tinggi, "Memangnya kenapa kalau kesana? Aku hanya ingin memperingatkan wanita itu agar tidak lagi menggoda suamiku! Ternyata, aku salah, suamikulah yang menggodanya. Dia bahkan bilang kalau dia sudah tidak mau lagi denganmu. Kenapa kamu tetap ngotot untuk mengejarnya?" Arya mengepalkan kedua tangannya, mencoba meredam amarahnya yang semakin menggelegak. "Kamu tidak mengerti, Hana. Ini masalahku dengan Rina. Ini bukan urusanmu." Hana tertawa sinis, "Bukan urusanku? Aku ini istrimu, Arya. Apa yang kamu lakukan dengan Rina, tentu saja urusanku. Kamu selalu berdalih soal masa lalu kalian, tapi kamu lupa kalau sekarang kamu punya is

    Last Updated : 2024-11-07
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 24

    Dering telepon membuyarkan lamunan Rina yang tengah memikirkan masalah di perusahaannya. Wanita itu pun segera mengangkatnya tanpa melihat nama peneleponnya."Rina," suara Arya terdengar lembut namun tegas, "bisakah kau menemaniku datang ke acara anniversary pernikahan salah satu kolega bisnisku? Aku butuh pendamping, dan kehadiranmu sangat penting untuk membangun kerja sama ini." Rina terdiam, merasa ragu. "Kenapa harus aku? Kenapa bukan Hana? Bulankah saat ini, dialah yang menjadi istrimu? Aku rasa ini bukan ide yang bagus, Arya. Jika publik tahu kamu telah menikah lagi sebelum kamu menceraikanku secara resmi, tentu, itu tidak baik untuk perkembangan perusahaan kita." Arya terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Selama diantara kita tidak ada yang membuka suara, publik tidak akan pernah tahu. Disana, aku akan menemui beberapa kolega yang akan bekerja sama dengan perusahaanku. Maka dari itu, aku mengajakmu. Jika aku mengajak Hana, tentunya skandal ini akan terendus oleh media. Please

    Last Updated : 2024-11-08
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 25

    Robert pun membisikkan sesuatu di telinga Rina. "Saya tahu, Nona sudah bercerai dengan Arya karena Arya telah berselingkuh dari Nona. "Rina tertegun mendengar bisikan Robert. Kata-kata itu bagaikan petir yang menyambar hati kecilnya. Lelaki itu kembali berbisik,"Namun, sekarang Arya mengejar-ngejar Nona bukan? Padahal, baru beberapa minggu yang lalu dia menceraikan Nona. Anda ingin tahu, kenapa alasannya""Apa?" tanya Rina mulai tertarik dengan pembicaraan ini."Arya kembali mendekatinya demi keuntungan pribadi. Bukan karena perusahaannya sedang bermasalah, tapi lebih pada perkembangan bisnisnya. Menyandang suami dari seorang pebisnis sukses seperti Nona tentu memudahkan dia untuk mendapatkan proyek besar. Tak hanya itu, banyak investor yang mulai ingin menanamkan modal pada perusahaannya. Maka dari itu, dia mengajak Nona kemari, bukan istri keduanya."Rina menatap wajah Robert, berusaha mencari kebohongan disana. Namun yang terlihat hanyalah ketulusan dan kejujuran. "Tuan Robert,

    Last Updated : 2024-11-09
  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 26

    "Aku tahu… tapi biarkan aku, hanya malam ini, Rina." Sebelum Rina sempat menjawab, Arya perlahan mendekat. Rina berusaha mundur, tapi Arya keburu menariknya dalam pelukan. Lelaki itu pun menyatukan bibir mereka sebelum Rina menghindar. Untuk pertama kalinya, Arya mencium Rina penuh kelembutan. Arya juga menekan kepala Rina agar wanita itu tidak bisa bergerak. Untuk sesaat, Rina pun terbuai. Keduanya hanyut dalam ciuman penuh kasih yang baru pertama kali mereka lakukan. Barulah saat Rina kehabisan napas, Arya melepaskan ciumannya "Arya." Rina berbisik pelan, namun tegas. "Kita sudah bercerai. Aku tidak bisa terus mengulangi kesalahan yang sama." Arya terdiam, sedikit kecewa dengan penolakan Rina. Dengan berat hati, Arya pun mengurai pelukan mereka. "Maaf, Rina. Aku... aku terlalu terbawa suasana." Rina mengangguk dan membuka pintu mobil, berusaha mengatur perasaannya. Sebelum benar-benar turun, dia menoleh kembali pada Arya, memberikan senyum kecil yang penuh arti. "Aku harap k

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   99

    "Ahh... kepalaku...!" desahnya, suaranya hampir seperti rintihan.Rina yang sedang di dapur langsung berlari ke ruang tamu. "Arya, ada apa? Kamu sakit?" tanyanya panik.Arya menggeleng lemah sambil terus memegangi kepalanya. "Entah kenapa... kepalaku tiba-tiba sakit sekali, Rina."Rina meraih lengan Arya, membantunya duduk lebih nyaman. "Tunggu di sini, aku ambilkan air putih," katanya, lalu berlari ke dapur.Setelah Arya minum, rasa sakitnya sedikit mereda. Namun, matanya masih menunjukkan kebingungan. "Rina... aku tadi melihat sesuatu," katanya pelan."Apa yang kamu lihat?" tanya Rina, duduk di sampingnya."Sebuah... tempat. Ada taman, dan aku sedang bermain dengan seorang anak kecil. Aku rasa itu Keisha... tapi aku tidak yakin. Rasanya begitu nyata," jawab Arya sambil memijit pelipisnya.Mendengar itu, hati Rina tergetar. "Arya, mungkin itu bagian dari ingatanmu yang kembali," katanya dengan suara lembut."Tapi kenapa ini terasa sangat menyakitkan? Aku seperti sedang dipaksa mengin

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   98

    “Ini foto-foto kita dulu,” kata Rina dengan suara pelan, hampir seperti bisikan.Rina membawa album foto lama. Ia menaruhnya di meja. Arya yang sedang duduk d ruang tamu sambil menonton televisi pun mengalihkan perhatiannya.Arya menatap album itu dengan ekspresi campur aduk. Ia membuka halaman pertama dan melihat gambar pernikahan mereka. Rina terlihat cantik dengan gaun putihnya, sementara ia—Arya—memegang tangan wanita itu dengan wajah datar.Arya menatap Rina, matanya penuh pertanyaan. “Jadi, kamu istriku?"Rina menggeleng, membuat Arya mengerutkan keningnya. "Dulu, kita memang pernah menikah selama 3 tahun. Namun setelah itu, kita bercerai," terang Rina.Arya menatap Rina. "Kenapa aku bisa menceraikan wanita sebaik kamu?”Rina terdiam. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan air mata yang menggenang di matanya. “Itu cerita yang panjang, Arya. Dan mungkin bukan saatnya kita membahasnya sekarang,” jawabnya pelan.Arya tidak memaksa. Melihat wajah sendu Rina saat dia bertanya tadi, memb

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   97

    "Aku harus membantu Arya keluar, Karina tidak bisa seenaknya pada Arya hanya karena Arya tidak mengingat siapa dirinya. Tapi, aku tidak bisa melakukannya sendiri, Karina tidak akan melepaskan Arya jika aku kesana sendirian."Rina menggenggam surat yang ditulis Arya erat-erat. Dengan langkah mantap, ia memasuki kantor polisi, matanya penuh tekad.Seorang petugas yang sedang duduk di meja depan mengangkat wajahnya. "Selamat sore, Bu. Ada yang bisa kami bantu?"Rina meletakkan surat itu di atas meja. "Saya ingin melaporkan seseorang yang ditahan secara paksa. Ini surat dari korban yang berhasil menyuruh seseorang untuk membantunya keluar dari rumah tempat itu."Petugas membaca surat itu dengan seksama. Wajahnya berubah serius. "Siapa yang Anda maksud? Dan di mana lokasi penahanannya?""Namanya Arya. Dia ditahan di rumah seseorang bernama Karina. Dia adalah dokter yang merawat Arya, dan dari apa yang saya tahu, Arya dipaksa tinggal di sana tanpa keinginannya," jelas Rina dengan suara berg

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   96

    Di rumah Rina, Keisha tampak sedang menggambar di ruang tamu ketika ia mendengar pembantunya, Mbak Ani, berbicara di dapur."Kasihan Mbak Rina ya, Mas Arya kayaknya nggak datang lagi. Padahal Keisha senang banget waktu dia mampir," ujar Mbak Ani sambil mencuci piring.Keisha yang penasaran segera menghampiri. "Mbak Ani, Om Arya nggak datang lagi ya?" tanyanya polos.Mbak Ani terkejut, lalu tersenyum kecil. "Keisha, mungkin Om Arya lagi sibuk. Nanti juga dia datang lagi, kok."Tapi Keisha tidak puas dengan jawaban itu. Ia tahu sesuatu sedang terjadi, tapi ia tidak tahu apa."Keisha harus cari Om Arya," gumamnya sambil kembali ke ruang tamu.---Di rumah Karina, Mbok Darmi membaca surat Arya dengan hati yang pilu. "Ya Allah, Den. Maafkan si Mbok jika belum bisa membantu Aden saat ini," ucapnya sambil mengusap air mata yang menetes di pipinya.Ia tahu membantu Arya berarti melanggar perintah Karina, tapi hatinya tidak tega melihat lelaki itu terus menderita.Malam itu, ketika Karina suda

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   95

    "Mama! Mama!" teriak Keisha saat Rina baru saja memarkir mobilnya. Gadis itu berlari keluar dengan wajah penuh semangat. "Mama, Om Arya tadi ke sini!" Seru Keisha sambil melompat-lompat.Rina terhenti sejenak, hatinya berdegup kencang. "Apa? Om Arya? Keisha, kamu jangan bercanda, ya," katanya dengan suara gemetar."Tapi beneran, Ma! Tadi Om Arya ke sini. Dia main sama Keisha. Om Arya juga nanya banyak hal!" seru gadis kecil itu.Rina memandang putrinya dengan mata berkaca-kaca. Ia tak ingin terlalu berharap, tapi ada getaran dalam hatinya mendengar nama Arya. "Keisha, Om Arya bilang apa saja?"Keisha mengerutkan alis, mencoba mengingat. "Hmm... Om Arya tanya soal Mama, soal rumah ini. Terus dia juga nanya apa Keisha ingat Om Arya dulu sering main sama Keisha."Rina tak bisa menahan senyumnya. Ia ingin percaya bahwa Arya mulai mengingat sesuatu. Tapi ia harus memastikan semuanya terlebih dahulu."Keisha," kata Rina sambil memegang pundak putrinya, "lain kali kalau Om Arya datang lagi,

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   Bab 94

    "Mbok, Karina sudah pergi?" Tanya Arya pada Mbok Ratmi, ART di rumah Karina."Sudah, Den. Tadi Nona bilang, kalau Den butuh apa-apa. Biar Mbok aja yang belikan. Aden nggak boleh pergi sendiri," jawab Mbok Ratmi.Arya tersenyum. Wanita itu masih saja mengekangnya. Padahal, kemarin dia sudah berjanji tidak akan mengurungnya lagi."Tapi, Mbok. Kemarin aku bertemu temen, katanya aku ini sudah punya anak dan istri. Aku harus mencari tahu Mbok, apa benar yang dikatakan oleh temanku kemarin. Apa Mbok nggak kasihan dengan anak istriku kalau seandainya apa yang dikatakan oleh temanku itu benar?" Mbok Ratmi terdiam. Benar juga apa yang dikatakan oleh Arya. Kasihan anak dan istrinya kalau memang itu benar.Arya memegang lengan Mbok Ratmi. "Mbok, boleh ya? Izinkan saya keluar. Nanti saya akan kembali sebelum Nona pulang. Please?" Pinta Arya sambil mengatupkan tangan di dada.Setelah wanita paruh baya itu mengangguk. Arya pun pergi meninggalkan rumah Karina. Dia harus mencari tahu, siapa Rina dan

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   93

    Setahun Kemudian"Mama, kenapa Om Arya nggak sembuh-sembuh sakitnya? Keisha kangen, pengen main sama Om Arya," rengek gadis kecil berkuncir kuda itu.Rina tersenyum lembut, lalu duduk di samping putrinya. "Keisha kan tahu, kalau Om Arya sedang sakit dan nggak ingat kita. Kita tunggu saja, ya. Mama juga nggak tahu sekarang Om Arya tinggal di mana," ujar Rina sabar.Gadis kecil itu memberengut, kemudian masuk ke kamarnya. Rina menghela napas panjang. Dalam hatinya, ia ingin mencari tahu keberadaan Arya. Tapi, untuk apa? Arya tidak mengingatnya sama sekali. Ia juga takut kehadirannya justru membuat Arya tak nyaman."Bagaimana kabarmu sekarang, Arya?" bisik Rina pada dirinya sendiri.---Di Tempat LainArya melirik ke arah pintu dengan gelisah. Ia sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini, terkurung di rumah Karina. "Karin, aku mau beli sabun. Sabunku habis," katanya sambil mengambil jaket."Sabun apa? Biar Bibi yang beli. Kamu di rumah aja!" Karina mengawasi Arya tajam. "Kamu kan sering n

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   92

    “Kenapa Rina tak pernah muncul lagi?” Arya bertanya suatu malam pada Karina, yang duduk di kursi di sudut kamar.Sudah dua minggu sejak Rina dan Keisha berhenti datang ke rumah sakit. Arya mulai menyadari ada yang hilang di hatinya. Meski dia tak ingat tentang hubungannya dengan Rina, tetapi keberadaan mereka membuat hatinya terasa nyaman. Karina menatapnya dengan senyum samar, tapi matanya menyiratkan emosi yang tertahan. “Mungkin dia merasa kamu tidak membutuhkannya lagi. Kadang, orang memilih pergi daripada melihat seseorang yang mereka sayangi menderita.”Arya mengernyit. “Tapi... aku merasa berbeda. Seolah aku membutuhkan mereka.”Karina segera menyela, menggenggam tangannya dengan lembut. “Arya, jangan paksa dirimu untuk mengingat jika itu membuat kepalamu sakit. Biarkan semua berjalan dengan perlahan. Lama-kelamaan, kamu juga ingat nanti." Karina memaksakan senyumnya. Meski dalam hati, dia merasa takut jika Arya mengingat masa lalunya. ---Beberapa hari kemudian, dokter sudah

  • Diceraikan Karena Madu, Suami Kembali Dengan Malu   91

    "Pak Arya, semua sudah stabil. Setelah ini, akan ada dokter lain yang akan merawat Pak Arya. Mungkin bisa sambil rawat jalan," terang dokter laki-laki yang saat itu memeriksa Arya. Arya dan Rina mengangguk bersamaan. "Terima kasih, Dok," jawab keduanya kompak.Setelah dokter itu keluar, tak lama, ketukan pelan terdengar di pintu kamar Arya. Seorang wanita berjas putih masuk ke dalam ruangan sambil membawa beberapa dokumen medis. Rambut panjangnya terurai rapi, dan senyumnya tampak lembut namun tegas. “Selamat pagi,” sapa wanita itu sambil memandang ke arah Arya yang sedang duduk di tempat tidur, ditemani Rina dan Keisha. “Saya Dr. Karina, spesialis syaraf. Saya akan menangani perawatan lanjutan untuk Pak Arya.” Arya mengangguk sopan. “Terima kasih, Dokter.” Namun, saat itu Dr. Karina terdiam. Matanya membesar, dan tangannya bergetar saat melihat wajah Arya. Dadanya bergemuruh. Itu dia. Pria yang telah lama ia pendam di hati. Cinta pertamanya sejak SMA. ‘Arya...,’ pikirnya sambil

DMCA.com Protection Status