Share

BAB 125

Menginjakkan kaki di restoran yang kurintis susah payah setelah berhari-hari rehat menimbulkan sensasi luar biasa. Ada sesuatu yang membuncah meski terkesan berlebihan. Seperti sebuah rumah yang lama kutinggal dan aku menginjakkan kaki lagi untuk pertama kali.

Putri yang tidak kukabari berteriak histeris melihatku tiba-tiba muncul di depannya yang tengah duduk di meja kasir. Dia langsung menghambur memelukku.

"Mbak Vindaa… Kangen. Rasanya aku pengin nyerah Mbak. Pusing ngatur sendirian. Mbak Vinda seriusan nggak bisa sering-sering kemari?" tanyanya sambil menggandeng lenganku. Aku tersenyum melihat bibirnya yang mengerucut.

"InsyaAllah sekarang bisa sering ke mari. Morning sickku sudah lewat."

Aku memang merasa agak baikan setelah melewati masa kehamilan trimester pertamaku. Rasanya sudah mulai enak makan, meski tiap pagi aku harus tetap berjuang meminum air putih hangat yang tetap menyisakan rasa pahit di akhir tegukan.

"Meski Pak Rafli sering kemari untuk menengok restoran teta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status