Share

BAB 122

Kebusukan Wita 1

"Ada yang mau Ibu tanyakan. Duduklah!" ucapku pada anak pertamaku. Tanpa ragu Tama duduk di depanku. Dilihat dari postur tubuhnya Tama hampir sama dengan Rafli. Hanya kulitnya saja yang lebih gelap dari Rafli. Wajah mereka pun memiliki kemiripan, sama-sama menuruni alis tebal milik ayah mereka yang sudah meninggalkanku belasan tahun silam.

"Ada apa, Bu? Sepertinya penting sekali hingga menunggu semua orang pergi beraktivitas," tanya Tama yang sepertinya masih belum tahu apa yang akan kukatakan dan kutanyakan padanya. Tama lebih pendiam daripada Rafli yang terkadang masih memiliki sifat jahil. Sedangkan Tama, dia tak pernah berkata untuk hal-hal yang tidak penting. Terkadang dia harus kutanya terlebih dahulu baru bisa mendengar suaranya.

"Tama. Ibu melihat apa yang terjadi antara kamu dan Wita di kamarmu!" ucapku dengan nada tinggi. Tama sedikit tersentak mendengar kalimatku. Sebenarnya aku sangat takut mendengar apa yang akan Tama katakan. Aku takut jika ternyata me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status