Share

Bab 91

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 19:37:03

Menepis segala pikiran buruk yang berseliweran di kepalanya, Mita kembali mengemukakan pendapatnya tanpa diminta sekalipun. “Mas, satu-satunya solusi yaitu jalan damai! Mas, kita serahkan Sagara pada ibunya. Mas tidak usah khawatir soal aku tidak punya anak darimu. Kita bisa mencoba lagi program. Kalau perlu aku berobat lagi ke dokter obgyn di luar negeri. Aku akan berusaha lagi. Atau … jika masih tidak berhasil mendapat momongan, kita adopsi saja,”

“Big no! Sagara putraku! Aku tidak akan mengijinkan wanita itu mengambilnya,” ucap Danar dengan serius.

“Mas, kau tak mau ‘kan perusahaan collapse?” sergah Mita terdengar logis.

Danar terdiam sesaat. “Kita lihat saja nanti!”

Kemudian Danar menoleh pada Mita. Ia tertegun saat melihat Mita tampak cantik dalam gaun malam. Sedari tadi ia memang bicara tanpa melihatnya.

Dersik angin yang berembus menggelitik tubuh Mita hingga membuatnya memeluk tubuhnya dengan ke dua tangannya. Mita kedinginan namun semakin seksi dalam pandangan Danar. Gaun be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 92

    Di sebuah apartemen penthouse saat ini sebuah keluarga kecil tengah berkumpul menikmati sarapan sebelum melakukan aktifitas akhir pekan. Suasana terasa hening manakala mereka menyantap hidangan yang dimasak khusus oleh sang ibu tercinta.Usai sarapan, mereka pindah ke ruang keluarga dan mulai mengobrol ringan tentang hal apapun.“Gala, hari ini kegiatanmu apa?” Sang ibu bertanya dengan penuh perhatian. Ia tahu jika putranya sangat sibuk mengurus perusahaan yang didirikannya secara mandiri. Ia telah membangun puluhan hotel dengan menghasilkan omset ratusan juta per bulannya.Pertanyaan yang terlontar hanyalah sekedar basa-basi yang pada intinya sang ibu mempertanyakan kegiatan putranya selain bekerja dan bekerja. Masalahnya Manggala sudah cukup umur untuk mencari calon istri. Manggala terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan ibunya. Tanpa ibunya menjelaskan langsung pun ia paham ke mana arah tujuan pertanyaannya.“Mama, Gala setiap hari ke kantor. Tapi … terkadang Gala mengecek hot

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 93

    Embun mencoba mengenali wanita cantik yang berdiri bersama seorang pria tampan–yang baru saja keluar dari sebuah unit apartemen mewah. Ia yakin mereka adalah ke dua orang tuanya Manggala. Oleh karena itu Embun langsung saja menyapa mereka dengan penuh percaya diri.“Aku mau ketemu, Tante. Tante Mamanya Mas Gala ‘kan?” tanya Embun hanya sekedar mengkonfirmasi. Embun menatap wanita bermata sipit lalu menatap ke arah pria yang bertubuh tinggi besar di sebelahnya. Seketika ia meringis pelan melihat sosok Aldino. Pantas saja, Manggala bertubuh tinggi besar. Ternyata postur tubuhnya menurun dari ayahnya. Ibunya justru terlihat sangat muda selain bertubuh mungil.“Om, pasti Papanya Mas Gala ya. Salam kenal,” ujar Embun–yang kini terlihat lebih percaya diri di depan setiap orang yang ditemuinya.Aldino tersenyum amat tipis dan mengangguk pelan. Kesan pertama melihat wanita itu ialah mengingatkannya pada wajah seseorang. Dari cara ia tersenyum dan berbicara.Sisi lain, Malati menjadi merasa ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 94

    “Makasih, Tante,” imbuh Embun dengan senyum yang manis. Ia merasa tersanjung mendapat pujian dari wanita bermata sipit itu—yang tak lain ibundanya Manggala.Malati mengamati diam-diam wanita muda di depannya. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Jujur, ia tidak percaya jika wanita yang dipanggil Embun oleh putranya ternyata anaknya seorang Ana!!!“Kau ke sini dengan Pasha?” ucap Manggala berbasa-basi. Tak mungkin wanita muda itu pergi ke sana sendirian. Ia juga tidak pernah memberitahu alamat penthouse miliknya. Jujur, ia senang dengan kejutan itu. “Iya, aku diantar Pasha. Pasha masih di bawah,” jawab Embun sesekali tersenyum menatap ibunya Gala yang terlihat keibuan. Pasha meminta Embun datang lebih dulu karena ternyata ia menunggu Beryl dan Alby tiba di sana. Ke tiga pemuda tampan itu sudah merencanakan pergi ke suatu tempat untuk bersenang-senang. Hanya saja, Embun belum tahu soal rencana mereka. Embun hanya ikut saudara kembarnya saja.Semalam ia hanya mendengar dari Pasha, kalau i

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 95

    Di sebuah rumah mewah berlantai tiga, telah terjadi keributan kembali di antara menantu dan mertuanya. “Ibu, dari kemarin aku sudah libur bekerja demi mengurus Sagara. Sekarang giliran aku ingin me time. Seharusnya bagian Ibu mengasuh Sagara.”Mita memprotes mertuanya. Ia merasa perlakuan mertuanya tidak adil. Mentang-mentang Danar membelanya.Danar memang meminta Mita untuk mengasuh anak mereka sesekali kendati sebetulnya ada babysitter yang menjaganya. Namun seperti kesepakatan sebelumnya, Mita bisa kembali bersamanya jika ia juga ikut andil dalam mengasuh Sagara. Mita mengikuti keinginan Danar.Namun jika seharian saja di rumah akhir pekan, rasanya ia juga letih dan jenuh. Saat Danar ditemani Gilang bisa bermain golf bersama kolega perusahaan. Mita juga ingin melakukan me time. Kebetulan ibunya sakit dan memintanya untuk mewakili dirinya menghadiri acara arisan sosialita. Selain itu, Mita juga ingin pergi ke salon melakukan treatment kecantikan dan shopping.Naasnya, Diajeng malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 96

    Akhirnya Embun dan the Great Duke memutuskan pergi ke pantai. Mereka menaiki mobil jeep Rubicon milik Manggala. Sebuah mobil offroad yang mengingatkan Embun pada mobil mantan suaminya meskipun berbeda merk.Sebelum tiba di pantai, mereka mampir dulu di minimarket untuk beli stock makanan dan minuman untuk bekal selama perjalanan. Karena mereka pergi dengan rencana dadakan sehingga tanpa persiapan sama sekali. Apalagi Pasha, ia membeli banyak makanan untuk adiknya. Ia tidak mau jika Embun kelaparan. Pasha menjaga Embun dengan sangat baik. Bahkan ia membelikan sunscreen untuknya agar kulit putihnya tidak gosong.“Ini, olesi wajah dan tanganmu. Jangan sampai gosong!”Pasha menyerahkan botol sunscreen pada Embun. Hingga membuat Embun tersenyum. Ia bersyukur mendapat perhatian kecil dari Pasha. Mungkin buah kesabaran selama ini. Akhirnya, ia bisa memperoleh kebahagiaan sekarang. Keluarganya teramat perhatian padanya. Embun masih merasa jika apa yang terjadi dalam hidupnya adalah mimpi pal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 97

    “Nyonya Ana, jangan menggendongnya! Nanti pakaian Anda kotor. Maaf, lihatlah pakaian anak itu kotor. Celemeknya penuh noda,”Rosa memperingati Ana untuk tidak memangku Sagara sebab pakaian yang dipakainya penuh dengan noda. Rosa sangat memperhatikan apapun yang melekat pada tubuh atasannya. Apalagi outfit yang dikenakannya bukan sembarang outfit. Harga outfitnya mahal karena dirancang oleh seorang desainer Paris. Cara mencucinya pun tidak sembarangan. Apalagi cardigan rajut harus dicuci dengan tangan dan menggunakan deterjen khusus. Rosa sudah memikirkan hingga sejauh itu. Ana menoleh ke arah Rosa dengan mendelik tajam. Seketika Rosa menundukan wajahnya karena merasa takut jika atasannya marah. Tadi, ia hanya memperingati atasannya secara spontan. Ana pun mengurungkan niatnya menggendong Sagara. Benar sekali apa yang dikatakan oleh Rosa, nanti pakaiannya bisa terkena noda jika menggendong anak lelaki tampan itu. Padahal acara belum selesai. Dan, satu hal lagi, ia tidak boleh menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 98

    Di Pantai Ujung Genteng,‘Perasaan apakah ini? Mengapa jantungku berdebar-debar tak karuan? Tidak boleh. Aku tak ingin jatuh hati lagi! Aku tak ingin patah hati lagi!’Embun Ganita membatin dalam hati. Ia masih memegangi syal yang diberikan oleh Manggala padanya. Bahkan aroma tubuh Manggala yang bercampur dengan parfum mahalnya masih tertinggal di sekitar tubuhnya. Harum aromanya yang menenangkan namun memabukan di saat yang bersamaan. Manggala berhasil menggoyahkan sesuatu dalam relung hatinya!Embun merasa dadanya berdebar-debar. Tak hanya itu, mungkin, ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan di dalam dadanya. Perasaannya seumpama musim semi. Bunga-bunga tumbuh bermekaran dengan warna-warna indah berkilauan diterpa sinar mentari. Segala hal tentang keindahan yang kini ia rasakan.Dulu, pernah ia merasakan perasaan yang serupa saat mendengar Danar Yudistira akan melamarnya. Namun perasaan itu hanya sesaat, sebab Danar bersikap dingin padanya. Pada mulanya, ia berpikir jika sikap diam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 99

    Embun benar-benar menikmati liburan bersama the Great Duke. Tak pernah ia membayangkan bisa berlibur di tempat yang sangat indah bersama orang-orang yang menyayanginya. Orang-orang yang peduli padanya dan menerimanya apa adanya.Mereka asik menikmati sunset di bibir pantai tepat setelah menunaikan sholat magrib. Kemudian mereka bermain kecipak air asin di bibir pantai hingga saling mencipratkan air itu pada tubuh masing-masing. Saking asiknya, mereka lupa jika mereka tidak membawa baju ganti. Seakan tenggelam dalam euforia, mereka benar-benar menjelma seperti anak kecil yang asik dengan dunianya sendiri.“Sha, a-aku dingin. Aku mau ke mobil ya. Aku mau ganti baju. Untung, aku bawa jaket,” imbuh Embun pada Pasha. Pasha menoleh sesaat pada adiknya dengan raut sendu.“Jeena, maaf, aku lupa kita tidak bawa baju ganti. Kita mampir ke butik aja ya,” jawab Pasha kemudian mengibaskan celana jeansnya yang kotor akibat pasir hitam pantai yang gatal. Ia pun melambaikan tangannya pada Beryl.“Pula

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 227

    Beryl menaikkan sebelah alisnya ketika menatap seseorang yang menyapanya, tepat berada di belakangnya. Ia menarik ke dua sudut bibirnya hingga tersenyum samar.Apa pria itu tidak salah lihat? Gadis yang bekerja sebagai asisten instruktur berkuda itu merupakan salah satu karyawan yang bekerja di perusahaannya. Mengapa gadis itu masih bekerja paruh waktu di sana? Kesimpulannya setiap hari ia bekerja. Tidak ada hari libur!“Aku pengen Lucky! Siapkan perlengkapan berkuda!” titah Beryl dengan suara yang dingin. Bahkan ia berpura-pura tidak mengenal Laila. Begitupula Laila tidak berani banyak bicara. Ia masih kesal pada pria itu yang seenaknya menurunkan jabatan posisi karyawan sesuka hati.“Boleh, Tuan bisa tunggu sebentar.”Laila menjawab dengan tenang. Padahal dalam hati ia sangat dongkol.Mengapa mereka dipertemukan lagi di sana? Sudah cukup mereka pernah dingin selama di kantor. Mereka seperti tidak saling mengenal saja.Gadis dalam balutan gamis serba hitam itu pergi menuju ruang per

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 226

    Jeena pun berusaha menelepon Manggala namun tidak diangkat. Kali ini pemuda tampan itu marah. Beberapa hari berikutnya, Jeena pun berusaha meneleponnya lagi dengan maksud ingin mengundang Manggala untuk hadir di acara penampilan Amal kampus.Hari itu Rosa sudah kembali ke Manhattan. Jeena tidak kesepian lagi. Melihat Jeena termenung di depan balkon ruang musik di apartemennya, Rosa pun menghampirinya.“Nona, mau dibikinin apa buat makan siang?”Jeena menoleh dengan wajah masam. “Gak usah. Aku belum lapar,”Rosa menatap simpatik pada Nona mudanya. Pasti ia sedang punya masalah. Namun masalahnya apa ia memang tidak terbuka. Jeena akan membeberkan masalah kalau merasa ia lelah.“Ros, kamu punya pacar?”Tiba-tiba saja Jeena bertanya itu pada Rosa. Jeena sudah pernah bersuami. Namun ia belum pernah berhubungan dengan pria serumit itu. Manggala sedang merajuk hingga tak berkomunikasi dengannya lama.Siapa tahu Rosa punya pacar dan tahu betul mengatasi situasi yang terasa tak nyaman itu. Itul

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 225

    Jeena bangun dengan berurai air mata. Ia bermimpi buruk tentang putra kesayangannya. Manggala pun berusaha menghiburnya. “Jeena, itu cuma mimpi!”Manggala sibuk menyeka air mata Jeena dengan sapu tangan miliknya. Jeena masih mengumpulkan sejumput nyawanya. Mimpi buruk tentang putranya terasa nyata. Alih-alih merespon Manggala ia pun mencari ponselnya. Menyadari apa yang sedang dicarinya, Manggala mengangsurkan ponselnya dan langsung mencari nomor kontak Ana.“Ini! Kamu telepon Mami!” ucap Manggala dengan lembut. Pemuda tampan itu sangat memahami perasaan Jeena saat ini.Jeena pun meraih ponsel yang disorongkan oleh Manggala padanya. Ia pun langsung menekan nomor telepon ibunya.Senyum tipis tersemat di wajahnya tatkala ponselnya mulai terhubung dengan ibunya.Dengan tangan gemetar Jeena menempelkan ponselnya di sisi telinganya. Ia pun mulai menggerakan bibirnya.[Mi, assalamu’alaikum!][Halo, Sayang! Waalaikumsalam! Kenapa kamu baru telepon? Jeena baik-baik aja kan?]Ana langsung men

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 224

    Wajah Rain langsung memerah tatkala melihat siapa pemuda tampan yang mengaku dirinya sebagai kekasihnya Rosa.“Pasha,” ucapnya dengan agak canggung. Bagaimanapun, Rain adalah salah satu anak didiknya dr Zain. Rain sangat menghormati dr Zain dan keluarganya. “Maaf, Pasha. Aku … hum …” imbuh Rain rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi. Pasti Pasha mendengar perkataannya barusan.“Sudahlah! Aku akan membayar semua pengobatan Bapak,” imbuh Pasha dengan raut serius.Namun Rosa merasa jantungnya akan copot. Pasti setelah drama ini, Pasha akan menyeretnya dan memarahinya karena pulang ke Indo, meninggalkan adik kesayangannya. Tatapan Rosa turun pada punggung tangan Pasha yang masih menempel pada pinggangnya. Namun ia tak berani menepis rangkulannya.“Aku ada urusan dulu, Sa,” ucap Rain buru-buru kabur dari situasi itu. Ia berpura-pura menerima telepon dari seseorang.Sementara itu, Rosa menunduk dengan wajah yang gelisah. Ia takut dipecat oleh Ana. Ia sudah menganggap Ana ibunya sendi

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 223

    Di sebuah rumah sakit swasta, seorang wanita berambut pendek tengah duduk termangu di depan ruang operasi dengan perasaan yang berkecamuk. Ayahnya menderita penyakit kronis yang menyebabkannya harus menjalani operasi. “Bagaimana Ayah saya Dok?” tanya wanita itu pada dokter bedah yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu.Dokter bedah yang memakai masker itu tak lantas menjawab pertanyaan wanita itu. Ia menelisik wanita di depannya. Kemudian ia pun melepas maskernya.“Ros,” seru dokter bedah tampan itu menatap Rosa dengan tatapan yang rumit. Rosa tersentak melihat sosok pria dari masa lalunya. Dia adalah mantan kekasihnya yang selingkuh dengan sahabatnya tiga tahun silam.Ekspresi Rosa langsung berubah saat melihat siapa pria di depannya. “Kamu gak berubah! Kamu masih cantik seperti pertama kali aku lihat,” ujar dokter bedah itu dengan tatapan yang justru menghujam batin Rosa.Berani-beraninya ia mengatakan hal itu! Memuji dirinya cantik setelah apa yang dilakukan olehnya tempo d

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 222

    Jeena berusaha mencari buku miliknya di semua rak dalam lemari. Ia tidak menemukannya. Seingatnya, ia menaruh buku berisi lagu-lagu ciptaannya di ruang musik. Wanita bermanik almond itu tampak frustrasi. Bahkan sampai larut malam, ia terus menyisiri setiap sudut untuk mencari buku itu. Ia sampai memindahkan furniture demi mencarinya. Mungkin buku itu terjatuh di sudut rumahnya. Jeena bukan seorang yang mudah menyerah. Ia terus mencari sampai begadang dan baru bisa tidur jam tiga pagi. Alhasil tubuhnya langsung terserang demam. Namun ia mengabaikannya. Pagi hari ia pun mulai menyisir kembali seluruh ruangan di apartemen. Seingatnya buku itu masih berada di rumah.Saat ia sibuk, suara bel apartemen berbunyi. Biasanya tamu yang datang berkunjung ke apartemen ialah sales. Jeena tidak berniat membukakan pintu. Ia terus sibuk mencari buku berharga miliknya. Karena suara bel tak kunjung berhenti, Jeena pun akhirnya bergegas mengayunkan kakinya menuju pintu hendak melihat siapakah tamu yang

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 221

    Setelah acara makan siang, Beryl pun mengantar Serina pulang ke indekosnya. Lalu ia pergi kembali ke kantor. Ada berkas penting ketinggalan di kantor.Pukul lima sore, para karyawan sudah pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah para security dan beberapa karyawan yang memilih lembur.Satu per satu mereka menyapa Beryl dengan sopan dan penuh hormat. Beryl hanya tersenyum tipis menanggapi. Ia langsung berjalan melewati lobi dan menaiki lift. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat ia melewati ruangan staf admin. Laila tampak masih sibuk di depan komputer. Entah apa yang sedang dikerjakannya. Yang jelas, gadis itu terlihat fokus mengetikkan sesuatu di layar keyboard. Beryl hanya menatapnya dari kejauhan kemudian kembali ke ruangannya. Ia mengambil berkas penting miliknya. Saat ia melewati ruang staf admin, Laila sudah tidak berada di ruangannya.Beryl langsung pergi menuju mobil miliknya. Ia pun bergegas masuk dan mengemudikan kendaraannya dengan tempo yang sedang. Tatapannya

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 220

    “Laila, kamu ngapain aja sih? Lama banget tau! Aku sudah ditunggu oleh Mas Beryl,”Dari arah belakang, sekonyong-konyong Serina menyusul Laila. Gadis bermata biru itu menatap Laila yang diam termangu melihat foto yang berada di ruangan itu.‘Sial, Laila nanti bisa tahu kalau Nena Hanum itu nenek yang ditolongnya saat kebakaran. Bagaimana ini?’ batin Serina berisik. Gadis itu buru-buru menepuk pundak Laila dengan lembut. “Laila, sudah selesai belum?”Laila terkesiap melihat kedatangan Serina. Ia pun bergegas menekan tombol mesin foto copy dan merapikan dokumen milik Serina. “Ini!”Laila menyerahkan dokumen itu pada Serina. “Makasih, ya,” imbuh Serina tak lantas pergi dari ruangan itu. Ia menunggu Laila pergi dari sana lebih dulu. Serina benar-benar panik. Jika Laila mengetahui Hanum adalah neneknya Beryl maka rencananya akan berantakan. Hal paling buruk yang akan terjadi ialah pertemuan Laila dengan Hanum. Beberapa kali Laila pernah bercerita bahwa ia ingin bertemu dengan wanita tua

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 219

    “Sulis, kemana calon cucu menantu? Mama pengen ketemu. Sudah lama dia gak datang. Apa hubungan mereka baik-baik aja?”Hanum bertanya pada Sulis soal Serina. Dengan berjalan tertatih, Hanum menghampiri Sulis yang tengah berdiri di depan kompor. Sulis sedang memasak puding untuk mertua kesayangannya. Ia sedang menginap di rumah Hanum.Mendengar suara Hanum, Sulis buru-buru mematikan kompor dan menghampirinya. “Mama, mau apa? Nanti Sulis ambilin. Mama kan lagi kurang sehat. Mama diam aja di kamar.”Hanum terlihat berwajah masam mendengar nasehat menantunya. Ia tidak mau diperlakukan seperti orang sakit dan orang jompo meskipun kenyataannya demikian.Alih-alih merespon menantunya, Hanum kembali berkata dan menanyakan Serina. “Kenapa kamu gak ajak Serina? Mama kepikiran dia terus. Bagaimana kabarnya?”Sulis terdiam mendengar rentetan kalimat yang mama mertuanya sampaikan. Ia malas membahas soal gadis itu. Sebagai seorang ibu, ia bisa merasakan jika Serina sepertinya bukan gadis yang cocok

DMCA.com Protection Status