Share

Bab 112

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-11-07 15:19:47
Di balkon kamarnya Danar tengah menyesap kopi hitam sembari menatap pemandangan di depannya dengan tatapan yang rumit.

Kegelisahan tengah menyelimuti hatinya. Saat ini ia merasa sendirian. Sosok peran istri perlahan mulai meredup. Hubungan dengan Mita semakin renggang. Ia juga tidak tahu mengapa hubungannya dengan Mita tak seperti dulu lagi. Meskipun mereka bersama namun hati mereka berjauhan.

Selain itu, katakanlah Danar tamak. Ia mempertahankan Mita namun ia juga masih menginginkan Embun Ganita.

Saat bawahannya menunjukan padanya foto Embun bersama Manggala di Taman Safari ia merasa tak rela. Dadanya terasa panas. Sesuatu membakarnya dari dalam. Apalagi Manggala menggendong Sagara. Rasanya, ia tidak rela melihat putranya diasuh oleh pria lain selain dirinya.

“Argh,”

Danar mencengkram cangkir kopi dengan tangan yang mengepal kuat. Bahkan ia nyaris melempar cangkir itu ke sembarang tempat.

“Apa hubungan Embun dengan pria itu?” gumamnya dengan menahan emosi. Ia harus mencari tahunya
Piemar

Happy reading

| 7
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Miyuk Kaslan
hmmm,senangnya bacanya novel ini,kejar tayang terus
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 113

    Embun tidak akan pernah lupa setiap momentum ketika ia dituduh mencuri kalung milik Mita dan pelakor yang berusaha mencuri suaminya. Atau, saat dirinya digeledah dengan tanpa belas kasih, diperlakukan kasar dan diusir dengan terang-terangan dari keluarga Yudistira.Embun memejamkan matanya. Hanya helaan nafas berat lolos dari sela-sela giginya. Ia tidak suka membalas dengan cara kotor. Ia lebih senang melakukannya dengan cara halus.Sesuatu yang menyadarkan wanita itu akan tindakannya yang keliru. Sesuatu yang membuatnya berpikir dua kali untuk memutuskan sesuatu! ‘Aku ingin lebih sukses dari dia! Kalau perlu aku ingin mengambil perusahaannya,’ gumam Embun dalam hati. Terdengar ambisius namun beresiko. Namun sekalinya ia berkata, ia tidak akan menarik ucapannya begitu saja. Wanita bermanik almond itu ingin menjadi seorang wanita karir. Ia ingin mandiri secara finansial dan tidak bergantung pada lelaki.“M-Mama,” Suara Sagara merambat di telinga ke dua wanita cantik berbeda usia ters

    Last Updated : 2024-11-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 114

    Setelah Embun menyampaikan keinginannya, suasana mendadak canggung.“Maaf, saya memang terlalu percaya diri.”Maya membalas perkataan Embun—yang mengatakan padanya bahwa ia memang tidak akan dipekerjakan olehnya sebagai babysitter Sagara lagi. Maya tahu diri. Kesalahannya pada Embun sangat fatal. Ia juga belum meminta maaf secara langsung sebab ia baru bertemu langsung dengannya saat itu.“Memang, betul! Kau terlalu percaya diri! Baguslah, kau tahu diri! Kau tahu di mana posisimu saat ini!” tukas Embun dengan nada serius. Tidak ada lagi kelembutan dalam nada bicaranya. Ia duduk dengan bertopang kaki dan bersedekap tangan di dada. Ia berkata dengan nada angkuh! Siapa sangka gadis desa yang dulu lugu kini telah bertransformasi menjadi wanita yang dingin dan penuh wibawa. Tidak ada belas kasih dan bersikap tegas.Melihat raut wajah Embun yang ketus, Maya semakin merasa terpuruk. Mungkin Embun bisa dengan mudah memperkarakan dirinya atas tuduhan fitnah padanya satu tahun silam. Ia gelap m

    Last Updated : 2024-11-07
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 115

    “Mas dari mana? Main tinggal saja.”Mita bersedekap tangan di dada menatap suaminya—yang menghilang secara tiba-tiba saat mereka berada di butik pakaian wanita. Sore itu mereka sedang mencari pakaian untuk pesta.Danar terdiam saat istrinya mencecarnya dengan pertanyaan. “Cepatlah! Aku tunggu di mobil!”Pria berwajah dingin itu langsung pergi meninggalkan istrinya. Ia jenuh menunggu wanita belanja. Tak seperti dulu, ia selalu bersedia menunggu Mita dengan sabar. Semuanya telah berubah. Mita mendecak sebal saat suaminya meninggalkannya begitu saja. Tega sekali! Padahal ia ingin suaminya memberikan komentarnya untuk pakaian yang akan dipilihnya. Nyatanya, Danar bahkan seolah tak peduli padanya.“Kenapa dengan Mas Danar sih?” ucapnya dengan helaan nafas berat. “Kalau aku tampil cantik juga kan buat dirinya. Aku kan tidak mau mempermalukan suamiku di pesta Pak Kamal Kapoor. Apalagi di sana ada banyak pengusaha terkenal.”Dengan berat hati, Mita pun memilih pakaiannya sendiri. Ia membayar

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 116

    “Mama, boleh Gala bicara?”Manggala duduk di dekat ibunya yang saat ini tengah duduk di ruang tamu sembari mengupas buah-buahan. Pemuda tampan itu senang sekali karena ibunya bisa menghabiskan waktu lebih lama bersamanya.“Ada apa Sayang?”Malati menoleh ke arah putranya. Kemudian ia menghentikan aktifitasnya, mengupas buah-buahan. “Tumben minta ijin. Biasanya kalau mau bicara langsung saja.”Manggala menarik nafas dalam sebelum bicara. “Mama, umur Gala sekarang sudah jalan dua puluh tujuh tahun. Setelah Gala pikir-pikir, Gala seharusnya sudah mulai mencari calon menantu untuk kalian.”Manggala berkata dengan hati-hati. Ia memang tak pernah dekat dengan seorang wanita. Oleh karena itu, ia begitu malu ketika mengungkapkannya di depan ibunya. Ia akui, perkataan ke dua orang tuanya benar. Dulu, ia sempat meragukannya.Manggala berpikir jika ia akan menikah saat dirinya siap secara mental selain ekonomi—faktor utama dalam mengayuh biduk rumah tangga. Ia tidak berpikir harus menjalin asmar

    Last Updated : 2024-11-08
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 117

    Malam hari suasana terasa hening di kediaman Ana. Sagara tidur lebih awal. Ia seolah mengetahui rencana ibunya yang akan pergi ke suatu tempat saat malam hari dan saat anak lelaki tampan itu tertidur pulas. “Tenang saja, Nona, Tuan Gara sudah tidur pulas.”Babysitter Linda melapor pada Embun yang terlihat mengintip ke dalam kamarnya. Rasanya, setiap kali ia keluar rumah, ia merasa berat harus meninggalkan putranya. Ia pun mendekati ranjang putranya terlebih dahulu. Ia mencium pipi putranya yang mulai berisi dan terlihat chubby. Embun menepuk lengan Linda dengan pelan. “Aku titip Gara ya! Paling aku pulang jam sebelas atau dua belas malam jika tidak macet. Kalau ada apa-apa, hubungi nomorku. Mami sedang pergi ke Bogor.”Linda pun mengangguk setelah sebelumnya termangu melihat kecantikan Embun yang terasa berbeda malam itu. Wanita bermanik almond itu mengenakan gaun berwarna putih berbahan satin mix dengan sutra pilihan ibunya. Meskipun gaun tersebut polos dan hanya dihiasi sedikit ren

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 118

    Karena mulai merasa jenuh dengan acara pesta, Embun berencana akan berjalan-jalan keluar hotel. Para pemuda yang datang bersamanya sibuk berbincang dengan kawan-kawannya membahas banyak hal. Sebuah topik bahasan yang Embun tidak pahami.Di situlah, Embun kembali merasa rendah diri karena wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tak setinggi mereka. Embun hanya lulusan sekolah menengah atas dari desa, tidak seperti mereka pernah mengemban ilmu di bangku kuliah. Sekalipun ia menguasai alat musik piano, itupun tidak melalui sekolah formal. Sesaat tatapannya bertumbur pada seorang pria yang sedari tadi menatapnya. Tak jauh dari tempat Kamal Kapoor berada, Danar tampak berdiri menatapnya. Di samping pria itu ada Mita yang tengah menggelendot manja pada lengan suaminya. Embun merasa tak nyaman bertemu dengan mereka. Apalagi cara Danar menatapnya yang begitu intens. Mengapa pria itu bersikap seperti itu padanya? Tatapannya menyiratkan sesuatu yang rumit. Bukankah urusan mereka sudah s

    Last Updated : 2024-11-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 119

    Suasana terasa hening tiba-tiba. Hanya hembusan angin yang membelai kulit dan samar-samar suara dentuman musik yang menggema berasal dari area ballroom yang terdengar. Embun dan Manggala duduk di bangku taman yang sepi tanpa saling bicara. Embun hanya terdiam dengan mengusap air matanya. Ia kesal sekali pada Danar yang selalu saja mengusiknya. Pria itu menguji iman dan imunnya. Sebelumnya, ia mengatakan padanya ingin berdamai namun antara perkataan dan perbuatan sama sekali tidak sesuai. Apa yang baru saja Danar lakukan padanya telah melukai hatinya. Ia bersikap dan berkata kasar tanpa alasan yang jelas.Satu lagi kata-katanya yang pedas ialah dengan mengatakan dirinya, hanyalah seorang janda. Apa ada yang salah dengan status janda dirinya? Lagipula siapa yang membuatnya janda? Bukankah ia sendiri yang menceraikannya?Sepertinya pria itu butuh konsul ke psikiater. Otaknya mulai bergeser.“Jeena,”“Mas Gala,”Baik Embun dan Manggala saling memanggil secara bersamaan. Seketika mereka m

    Last Updated : 2024-11-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 120

    “Betul sekali! Dunia begitu sempit sekali! Rasanya aku juga mulai muak melihat wanita manipulatif wara-wiri ke sana kemari.”Kini, Embun tak lagi diam. Saat seseorang mulai mengusiknya, tak segan ia membalasnya. Tatapannya tak lagi ramah namun berkilat penuh amarah. Ke dua wanita cantik berbeda usia itu saling memandang dengan sorot permusuhan. Aura ketegangan yang terasa dingin dan kelam terpancar di antara mereka.“Dasar Bit*h! Kau mau menggoda suamiku setelah apa yang terjadi? Tidak tahu diri! Apa maumu? Mentang-mentang sekarang kau sudah berbeda. Kau berlindung di balik keluargamu. Dengar, bagiku kau masih sama! Wanita bodoh dan kampungan! Mungkin pakaianmu saja yang terlihat berbeda saat ini. Tapi, otakmu masih sama bodoh.”Mita berkata dengan nada kejam dan tak berbelas kasih. Wanita itu bersedekap tangan di dada dengan dagu yang menengadah, memperlihatkan keangkuhan dirinya.“Ckck! Siapa yang merebut siapa? Jaga suamimu! Dari tadi dia memperhatikanku! Bahkan tadi dia mengikuti

    Last Updated : 2024-11-10

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 229

    Rosa menarik nafas dalam dan mengembuskannya perlahan saat melihat detik demi detik Jeena marah pada Manggala!Dasar wanita tidak tahu diuntung. Begitulah pikiran yang terlintas di kepala Rosa. Betapa tidak, jangan tanya seberapa besar perhatian Manggala padanya. Semua orang bisa melihat Manggala begitu mencintai Jeena.Namun apa yang Jeena lakukan adalah sesuatu hal yang gegabah. Rosa tak berani bertanya lebih lanjut. Setelah mematikan teleponnya, Jeena langsung mengurung diri di kamar.Jeena membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya sembari menangis. Kepalanya terbenam di balik bantal. Oleh karena itu tangisannya tidak akan terdengar oleh Rosa. Baru pertama kalinya menangisi Manggala. Perkataannya tentang membatalkan pertunangan bukanlah hal yang serius. Jeena hanya merasa kesal karena Manggala mendiamkannya. Puncak kekesalannya ialah saat melihat Manggala ditemani gadis cantik nan sexy–yang ternyata seorang caddy.“Mas, apa kamu benar-benar mau putus? Batalkan pertun

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 228

    Telepon terputus! Manggala memberengut kesal setelah menerima sambungan telepon dari Jeena. Ia langsung pergi dari area berkuda, meninggalkan the Great Duke lainnya.Sikap Manggala membuat mereka terkejut. “Gala, lo mau kemana?”Beryl bertanya karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara Manggala dan Jeena.Pasha pun langsung menjawab. “Kayaknya Gala dan Jeena berantem.”Melihat suasana menjadi tegang, caddy cantik yang berusaha mendekati Manggala langsung kabur dari sana. Sementara itu, yang tersisa di lapangan hanyalah Beryl dan Pasha. Alby terlihat menyusul Manggala.“Udah sore. Kita pulang aja sekarang! Soalnya pasti kemaleman,” ucap Pasha pada Beryl.Beryl tak lantas merespon perkataan Pasha. Matanya beredar mencari sosok gadis yang sedari tadi ia kerjai.“Iryl, aku duluan!” imbuh Pasha lalu menyusul Manggala.Beryl hanya mendesah pelan kemudian mengangguk. “Bilangin ke Alby duluan aja! Gue ada urusan,”“Oke,” Pasha menjawab singkat. Ia menggelengkan kepalanya ribut me

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 227

    Beryl menaikkan sebelah alisnya ketika menatap seseorang yang menyapanya, tepat berada di belakangnya. Ia menarik ke dua sudut bibirnya hingga tersenyum samar.Apa pria itu tidak salah lihat? Gadis yang bekerja sebagai asisten instruktur berkuda itu merupakan salah satu karyawan yang bekerja di perusahaannya. Mengapa gadis itu masih bekerja paruh waktu di sana? Kesimpulannya setiap hari ia bekerja. Tidak ada hari libur!“Aku pengen Lucky! Siapkan perlengkapan berkuda!” titah Beryl dengan suara yang dingin. Bahkan ia berpura-pura tidak mengenal Laila. Begitupula Laila tidak berani banyak bicara. Ia masih kesal pada pria itu yang seenaknya menurunkan jabatan posisi karyawan sesuka hati.“Boleh, Tuan bisa tunggu sebentar.”Laila menjawab dengan tenang. Padahal dalam hati ia sangat dongkol.Mengapa mereka dipertemukan lagi di sana? Sudah cukup mereka pernah dingin selama di kantor. Mereka seperti tidak saling mengenal saja.Gadis dalam balutan gamis serba hitam itu pergi menuju ruang per

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 226

    Jeena pun berusaha menelepon Manggala namun tidak diangkat. Kali ini pemuda tampan itu marah. Beberapa hari berikutnya, Jeena pun berusaha meneleponnya lagi dengan maksud ingin mengundang Manggala untuk hadir di acara penampilan Amal kampus.Hari itu Rosa sudah kembali ke Manhattan. Jeena tidak kesepian lagi. Melihat Jeena termenung di depan balkon ruang musik di apartemennya, Rosa pun menghampirinya.“Nona, mau dibikinin apa buat makan siang?”Jeena menoleh dengan wajah masam. “Gak usah. Aku belum lapar,”Rosa menatap simpatik pada Nona mudanya. Pasti ia sedang punya masalah. Namun masalahnya apa ia memang tidak terbuka. Jeena akan membeberkan masalah kalau merasa ia lelah.“Ros, kamu punya pacar?”Tiba-tiba saja Jeena bertanya itu pada Rosa. Jeena sudah pernah bersuami. Namun ia belum pernah berhubungan dengan pria serumit itu. Manggala sedang merajuk hingga tak berkomunikasi dengannya lama.Siapa tahu Rosa punya pacar dan tahu betul mengatasi situasi yang terasa tak nyaman itu. Itul

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 225

    Jeena bangun dengan berurai air mata. Ia bermimpi buruk tentang putra kesayangannya. Manggala pun berusaha menghiburnya. “Jeena, itu cuma mimpi!”Manggala sibuk menyeka air mata Jeena dengan sapu tangan miliknya. Jeena masih mengumpulkan sejumput nyawanya. Mimpi buruk tentang putranya terasa nyata. Alih-alih merespon Manggala ia pun mencari ponselnya. Menyadari apa yang sedang dicarinya, Manggala mengangsurkan ponselnya dan langsung mencari nomor kontak Ana.“Ini! Kamu telepon Mami!” ucap Manggala dengan lembut. Pemuda tampan itu sangat memahami perasaan Jeena saat ini.Jeena pun meraih ponsel yang disorongkan oleh Manggala padanya. Ia pun langsung menekan nomor telepon ibunya.Senyum tipis tersemat di wajahnya tatkala ponselnya mulai terhubung dengan ibunya.Dengan tangan gemetar Jeena menempelkan ponselnya di sisi telinganya. Ia pun mulai menggerakan bibirnya.[Mi, assalamu’alaikum!][Halo, Sayang! Waalaikumsalam! Kenapa kamu baru telepon? Jeena baik-baik aja kan?]Ana langsung men

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 224

    Wajah Rain langsung memerah tatkala melihat siapa pemuda tampan yang mengaku dirinya sebagai kekasihnya Rosa.“Pasha,” ucapnya dengan agak canggung. Bagaimanapun, Rain adalah salah satu anak didiknya dr Zain. Rain sangat menghormati dr Zain dan keluarganya. “Maaf, Pasha. Aku … hum …” imbuh Rain rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi. Pasti Pasha mendengar perkataannya barusan.“Sudahlah! Aku akan membayar semua pengobatan Bapak,” imbuh Pasha dengan raut serius.Namun Rosa merasa jantungnya akan copot. Pasti setelah drama ini, Pasha akan menyeretnya dan memarahinya karena pulang ke Indo, meninggalkan adik kesayangannya. Tatapan Rosa turun pada punggung tangan Pasha yang masih menempel pada pinggangnya. Namun ia tak berani menepis rangkulannya.“Aku ada urusan dulu, Sa,” ucap Rain buru-buru kabur dari situasi itu. Ia berpura-pura menerima telepon dari seseorang.Sementara itu, Rosa menunduk dengan wajah yang gelisah. Ia takut dipecat oleh Ana. Ia sudah menganggap Ana ibunya sendi

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 223

    Di sebuah rumah sakit swasta, seorang wanita berambut pendek tengah duduk termangu di depan ruang operasi dengan perasaan yang berkecamuk. Ayahnya menderita penyakit kronis yang menyebabkannya harus menjalani operasi. “Bagaimana Ayah saya Dok?” tanya wanita itu pada dokter bedah yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu.Dokter bedah yang memakai masker itu tak lantas menjawab pertanyaan wanita itu. Ia menelisik wanita di depannya. Kemudian ia pun melepas maskernya.“Ros,” seru dokter bedah tampan itu menatap Rosa dengan tatapan yang rumit. Rosa tersentak melihat sosok pria dari masa lalunya. Dia adalah mantan kekasihnya yang selingkuh dengan sahabatnya tiga tahun silam.Ekspresi Rosa langsung berubah saat melihat siapa pria di depannya. “Kamu gak berubah! Kamu masih cantik seperti pertama kali aku lihat,” ujar dokter bedah itu dengan tatapan yang justru menghujam batin Rosa.Berani-beraninya ia mengatakan hal itu! Memuji dirinya cantik setelah apa yang dilakukan olehnya tempo d

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 222

    Jeena berusaha mencari buku miliknya di semua rak dalam lemari. Ia tidak menemukannya. Seingatnya, ia menaruh buku berisi lagu-lagu ciptaannya di ruang musik. Wanita bermanik almond itu tampak frustrasi. Bahkan sampai larut malam, ia terus menyisiri setiap sudut untuk mencari buku itu. Ia sampai memindahkan furniture demi mencarinya. Mungkin buku itu terjatuh di sudut rumahnya. Jeena bukan seorang yang mudah menyerah. Ia terus mencari sampai begadang dan baru bisa tidur jam tiga pagi. Alhasil tubuhnya langsung terserang demam. Namun ia mengabaikannya. Pagi hari ia pun mulai menyisir kembali seluruh ruangan di apartemen. Seingatnya buku itu masih berada di rumah.Saat ia sibuk, suara bel apartemen berbunyi. Biasanya tamu yang datang berkunjung ke apartemen ialah sales. Jeena tidak berniat membukakan pintu. Ia terus sibuk mencari buku berharga miliknya. Karena suara bel tak kunjung berhenti, Jeena pun akhirnya bergegas mengayunkan kakinya menuju pintu hendak melihat siapakah tamu yang

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 221

    Setelah acara makan siang, Beryl pun mengantar Serina pulang ke indekosnya. Lalu ia pergi kembali ke kantor. Ada berkas penting ketinggalan di kantor.Pukul lima sore, para karyawan sudah pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah para security dan beberapa karyawan yang memilih lembur.Satu per satu mereka menyapa Beryl dengan sopan dan penuh hormat. Beryl hanya tersenyum tipis menanggapi. Ia langsung berjalan melewati lobi dan menaiki lift. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat ia melewati ruangan staf admin. Laila tampak masih sibuk di depan komputer. Entah apa yang sedang dikerjakannya. Yang jelas, gadis itu terlihat fokus mengetikkan sesuatu di layar keyboard. Beryl hanya menatapnya dari kejauhan kemudian kembali ke ruangannya. Ia mengambil berkas penting miliknya. Saat ia melewati ruang staf admin, Laila sudah tidak berada di ruangannya.Beryl langsung pergi menuju mobil miliknya. Ia pun bergegas masuk dan mengemudikan kendaraannya dengan tempo yang sedang. Tatapannya

DMCA.com Protection Status