Share

Bab 117

Penulis: Piemar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-09 20:52:33
Malam hari suasana terasa hening di kediaman Ana. Sagara tidur lebih awal. Ia seolah mengetahui rencana ibunya yang akan pergi ke suatu tempat saat malam hari dan saat anak lelaki tampan itu tertidur pulas.

“Tenang saja, Nona, Tuan Gara sudah tidur pulas.”

Babysitter Linda melapor pada Embun yang terlihat mengintip ke dalam kamarnya. Rasanya, setiap kali ia keluar rumah, ia merasa berat harus meninggalkan putranya. Ia pun mendekati ranjang putranya terlebih dahulu. Ia mencium pipi putranya yang mulai berisi dan terlihat chubby.

Embun menepuk lengan Linda dengan pelan. “Aku titip Gara ya! Paling aku pulang jam sebelas atau dua belas malam jika tidak macet. Kalau ada apa-apa, hubungi nomorku. Mami sedang pergi ke Bogor.”

Linda pun mengangguk setelah sebelumnya termangu melihat kecantikan Embun yang terasa berbeda malam itu. Wanita bermanik almond itu mengenakan gaun berwarna putih berbahan satin mix dengan sutra pilihan ibunya. Meskipun gaun tersebut polos dan hanya dihiasi sedikit ren
Piemar

Happy reading n weekend gaes.

| 8
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 118

    Karena mulai merasa jenuh dengan acara pesta, Embun berencana akan berjalan-jalan keluar hotel. Para pemuda yang datang bersamanya sibuk berbincang dengan kawan-kawannya membahas banyak hal. Sebuah topik bahasan yang Embun tidak pahami.Di situlah, Embun kembali merasa rendah diri karena wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya tak setinggi mereka. Embun hanya lulusan sekolah menengah atas dari desa, tidak seperti mereka pernah mengemban ilmu di bangku kuliah. Sekalipun ia menguasai alat musik piano, itupun tidak melalui sekolah formal. Sesaat tatapannya bertumbur pada seorang pria yang sedari tadi menatapnya. Tak jauh dari tempat Kamal Kapoor berada, Danar tampak berdiri menatapnya. Di samping pria itu ada Mita yang tengah menggelendot manja pada lengan suaminya. Embun merasa tak nyaman bertemu dengan mereka. Apalagi cara Danar menatapnya yang begitu intens. Mengapa pria itu bersikap seperti itu padanya? Tatapannya menyiratkan sesuatu yang rumit. Bukankah urusan mereka sudah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 119

    Suasana terasa hening tiba-tiba. Hanya hembusan angin yang membelai kulit dan samar-samar suara dentuman musik yang menggema berasal dari area ballroom yang terdengar. Embun dan Manggala duduk di bangku taman yang sepi tanpa saling bicara. Embun hanya terdiam dengan mengusap air matanya. Ia kesal sekali pada Danar yang selalu saja mengusiknya. Pria itu menguji iman dan imunnya. Sebelumnya, ia mengatakan padanya ingin berdamai namun antara perkataan dan perbuatan sama sekali tidak sesuai. Apa yang baru saja Danar lakukan padanya telah melukai hatinya. Ia bersikap dan berkata kasar tanpa alasan yang jelas.Satu lagi kata-katanya yang pedas ialah dengan mengatakan dirinya, hanyalah seorang janda. Apa ada yang salah dengan status janda dirinya? Lagipula siapa yang membuatnya janda? Bukankah ia sendiri yang menceraikannya?Sepertinya pria itu butuh konsul ke psikiater. Otaknya mulai bergeser.“Jeena,”“Mas Gala,”Baik Embun dan Manggala saling memanggil secara bersamaan. Seketika mereka m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 120

    “Betul sekali! Dunia begitu sempit sekali! Rasanya aku juga mulai muak melihat wanita manipulatif wara-wiri ke sana kemari.”Kini, Embun tak lagi diam. Saat seseorang mulai mengusiknya, tak segan ia membalasnya. Tatapannya tak lagi ramah namun berkilat penuh amarah. Ke dua wanita cantik berbeda usia itu saling memandang dengan sorot permusuhan. Aura ketegangan yang terasa dingin dan kelam terpancar di antara mereka.“Dasar Bit*h! Kau mau menggoda suamiku setelah apa yang terjadi? Tidak tahu diri! Apa maumu? Mentang-mentang sekarang kau sudah berbeda. Kau berlindung di balik keluargamu. Dengar, bagiku kau masih sama! Wanita bodoh dan kampungan! Mungkin pakaianmu saja yang terlihat berbeda saat ini. Tapi, otakmu masih sama bodoh.”Mita berkata dengan nada kejam dan tak berbelas kasih. Wanita itu bersedekap tangan di dada dengan dagu yang menengadah, memperlihatkan keangkuhan dirinya.“Ckck! Siapa yang merebut siapa? Jaga suamimu! Dari tadi dia memperhatikanku! Bahkan tadi dia mengikuti

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 121

    Seorang gadis berambut panjang berjalan dengan langkah tergesa menuju sebuah kamar rawat inap di mana ayahnya dirawat. Langkahnya terhenti tepat di depan pintu ruangan tersebut sesaat seorang wanita paruh baya keluar dari ruangan itu dan menyambutnya dengan sebuah pelukan hangat. “Ibu kangen sekali padamu, Yas. Kau baik-baik saja kan?”Indira memeluk putrinya dengan sangat erat. Sudah seminggu lebih putrinya baru pulang menjenguk ayahnya. Alih-alih menjawab pertanyaan ibunya tentang kabarnya, Yasmin menanyakan kabar ayahnya. Meskipun ia anak manja dan pembangkang, ia sangat menyayangi ayahnya. Terlebih Bagas memang selalu memanjakannya saat ada. “Bagaimana kabar Ayah sekarang?”Yasmin pergi ke sana, sengaja membolos kuliah demi membesuk sang ayah. Yang ia tahu kabar terakhir ayahnya sempat mengalami collapse usai menjalani operasi besar. Beberapa waktu yang lalu, ia baru dapat kabar jika sang ayah sudah siuman bahkan sudah bisa makan dengan normal dan sudah lepas dari selang NGT.N

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 122

    “Kau tidak apa-apa?” Manggala panik. Ia buru-buru membantu Embun dan Sagara bangun. Sudah tak terhitung, Embun selalu saja melakukan hal yang konyol baik sengaja ataupun tidak saat berhadapan dengan Manggala. Embun meringis mendengar perkataan Manggala. Sepertinya pemuda itu terbentur sesuatu. Seharusnya pertanyaan itu diucapkan oleh Embun.“Mas Gala, kami baik. Seharusnya aku yang meminta maaf. Kami menindih Mas Gala. Apa kepala Mas Gala sakit? Coba aku periksa,” imbuh Embun bernada khawatir—setelah mengusir rasa canggung akibat posisi jatuh yang di luar nalar itu. Ia lebih mengkhawatirkan kondisi Manggala yang jatuh dalam keadaan telentang. Bisa jadi kepalanya terbentur kan!Embun menyerahkan Sagara pada Linda. Kemudian ia berusaha memeriksa luka yang mungkin mengenai tangannya.“Mas, maaf aku pengen lihat sikunya,” pinta Embun dengan begitu perhatian. Manggala jadi salting dibuatnya. Semoga wanita bermanik almond itu tidak mendengar detak jantungnya yang tak karuan. Jedag jeduh mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 123

    Malam itu Embun tak bisa tidur. Ia terus mengingat pertemuannya dengan Manggala. Manggala bersikap manis sekali memberinya buket bunga mawar favoritnya dan memberikan hadiah pula untuk putra tampannya. So sweet … Namun air mukanya berubah dalam hitungan detik saat mengingat sikap ayahnya pada Manggala. Mengapa ayahnya yang biasanya santun dan ramah pada setiap orang kini terlihat ketus pada Manggala? Apakah di antara mereka punya masalah? Embun menggeleng ribut saat ia tergesa-gesa menyimpulkan. Atau, ayahnya marah saat memergoki anak perempuannya sedang asik mengobrol dengan seorang pria?Padahal di sana ada Linda yang duduk tak jauh dari sisinya. Karena tak bisa tidur, Embun melangkahkan kakinya menuju kamar ibunya. Dari luar ia bisa melihat jika lampu di kamar ibunya masih terang benderang. Kemudian ia pun berjalan mengendap-endap menuju ruang tengah yang masih menyala juga. Di atas sofa, tampak ayah dan ibunya sedang mengobrol berdua. Sore itu dr Zain sengaja datang dari kota

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 124

    “Linda, tolong awasi Sagara ya! Ingat! Soalnya bisa jadi si Nyonya Lampir ikut.”Embun mewanti-wanti Babysitter Linda agar mengasuh Sagara selama Danar mengajaknya main. Hari minggu, Danar ingin mengajak Sagara bermain bersamanya. Entah sekedar jalan-jalan atau bermain di tempat wahana permainan anak.Karena Embun masih memikirkan Sagara sebagai seorang anak yang membutuhkan kasih sayang orang tua secara lengkap, ia pun memperbolehkan Danar untuk menjumpai dan bermain dengan Sagara.Mendengar nasehat Embun, Linda mengangguk paham. Ia juga mengerti keinginan majikannya. Nyonya Lampir yang dimaksud ialah Paramita. Mengingat sifat asli Paramita yang temperamen, Embun menjadi sangat khawatir jika Sagara menjadi sasaran kemarahan dan dendam wanita itu padanya.“Tenang saja, Nona Cantik! Aku akan siap menjaga Sagara dengan penuh siaga dan waspada. Jika wanita itu mencoba sedikit saja melukai Sagara, sudah dipastikan aku akan mematahkan tangan dan kakinya,” jawab Linda dengan penuh semangat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 125

    Malam itu suasana di rumah Ana cukup ramai. Para keponakannya berkumpul di sana. Semenjak kehadiran Embun, kini rumah besar Ana yang sebelumnya selalu sepi menjadi hidup. Setiap akhir pekan, anggota keluarga lain datang ke rumahnya. Jika dulu rumah Ali–yang dijadikan tempat basecamp berkumpul keluarga. Kini giliran rumah Ana yang menjadi basecamp.Kehadiran Embun dan Sagara yang sangat menggemaskan sungguh membawa suasana baru di rumah mewah tersebut. Apalagi Sagara, anak lelaki tampan yang mencuri atensi seluruh anggota keluarga. Mungkin anak itu menjadi kesayangan Basalamah.Pukul delapan malam, mereka mengadakan makan malam di luar rumah dengan menu khas Timur tengah. Menu yang biasa disajikan di keluarga Basalamah. Sayang, Ali-Sulis tidak hadir karena mereka masih berada di Bogor menemani Sulaiman yang masih berada dalam masa pemulihan setelah penyakit jantungnya kumat.“Mami, dari tadi aku hanya diam. Aku tidak membantu memasak.”Embun berkata di belakang ibunya—yang sedang asik

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 229

    Rosa menarik nafas dalam dan mengembuskannya perlahan saat melihat detik demi detik Jeena marah pada Manggala!Dasar wanita tidak tahu diuntung. Begitulah pikiran yang terlintas di kepala Rosa. Betapa tidak, jangan tanya seberapa besar perhatian Manggala padanya. Semua orang bisa melihat Manggala begitu mencintai Jeena.Namun apa yang Jeena lakukan adalah sesuatu hal yang gegabah. Rosa tak berani bertanya lebih lanjut. Setelah mematikan teleponnya, Jeena langsung mengurung diri di kamar.Jeena membaringkan tubuhnya di atas ranjang king size miliknya sembari menangis. Kepalanya terbenam di balik bantal. Oleh karena itu tangisannya tidak akan terdengar oleh Rosa. Baru pertama kalinya menangisi Manggala. Perkataannya tentang membatalkan pertunangan bukanlah hal yang serius. Jeena hanya merasa kesal karena Manggala mendiamkannya. Puncak kekesalannya ialah saat melihat Manggala ditemani gadis cantik nan sexy–yang ternyata seorang caddy.“Mas, apa kamu benar-benar mau putus? Batalkan pertun

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 228

    Telepon terputus! Manggala memberengut kesal setelah menerima sambungan telepon dari Jeena. Ia langsung pergi dari area berkuda, meninggalkan the Great Duke lainnya.Sikap Manggala membuat mereka terkejut. “Gala, lo mau kemana?”Beryl bertanya karena ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di antara Manggala dan Jeena.Pasha pun langsung menjawab. “Kayaknya Gala dan Jeena berantem.”Melihat suasana menjadi tegang, caddy cantik yang berusaha mendekati Manggala langsung kabur dari sana. Sementara itu, yang tersisa di lapangan hanyalah Beryl dan Pasha. Alby terlihat menyusul Manggala.“Udah sore. Kita pulang aja sekarang! Soalnya pasti kemaleman,” ucap Pasha pada Beryl.Beryl tak lantas merespon perkataan Pasha. Matanya beredar mencari sosok gadis yang sedari tadi ia kerjai.“Iryl, aku duluan!” imbuh Pasha lalu menyusul Manggala.Beryl hanya mendesah pelan kemudian mengangguk. “Bilangin ke Alby duluan aja! Gue ada urusan,”“Oke,” Pasha menjawab singkat. Ia menggelengkan kepalanya ribut me

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 227

    Beryl menaikkan sebelah alisnya ketika menatap seseorang yang menyapanya, tepat berada di belakangnya. Ia menarik ke dua sudut bibirnya hingga tersenyum samar.Apa pria itu tidak salah lihat? Gadis yang bekerja sebagai asisten instruktur berkuda itu merupakan salah satu karyawan yang bekerja di perusahaannya. Mengapa gadis itu masih bekerja paruh waktu di sana? Kesimpulannya setiap hari ia bekerja. Tidak ada hari libur!“Aku pengen Lucky! Siapkan perlengkapan berkuda!” titah Beryl dengan suara yang dingin. Bahkan ia berpura-pura tidak mengenal Laila. Begitupula Laila tidak berani banyak bicara. Ia masih kesal pada pria itu yang seenaknya menurunkan jabatan posisi karyawan sesuka hati.“Boleh, Tuan bisa tunggu sebentar.”Laila menjawab dengan tenang. Padahal dalam hati ia sangat dongkol.Mengapa mereka dipertemukan lagi di sana? Sudah cukup mereka pernah dingin selama di kantor. Mereka seperti tidak saling mengenal saja.Gadis dalam balutan gamis serba hitam itu pergi menuju ruang per

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 226

    Jeena pun berusaha menelepon Manggala namun tidak diangkat. Kali ini pemuda tampan itu marah. Beberapa hari berikutnya, Jeena pun berusaha meneleponnya lagi dengan maksud ingin mengundang Manggala untuk hadir di acara penampilan Amal kampus.Hari itu Rosa sudah kembali ke Manhattan. Jeena tidak kesepian lagi. Melihat Jeena termenung di depan balkon ruang musik di apartemennya, Rosa pun menghampirinya.“Nona, mau dibikinin apa buat makan siang?”Jeena menoleh dengan wajah masam. “Gak usah. Aku belum lapar,”Rosa menatap simpatik pada Nona mudanya. Pasti ia sedang punya masalah. Namun masalahnya apa ia memang tidak terbuka. Jeena akan membeberkan masalah kalau merasa ia lelah.“Ros, kamu punya pacar?”Tiba-tiba saja Jeena bertanya itu pada Rosa. Jeena sudah pernah bersuami. Namun ia belum pernah berhubungan dengan pria serumit itu. Manggala sedang merajuk hingga tak berkomunikasi dengannya lama.Siapa tahu Rosa punya pacar dan tahu betul mengatasi situasi yang terasa tak nyaman itu. Itul

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 225

    Jeena bangun dengan berurai air mata. Ia bermimpi buruk tentang putra kesayangannya. Manggala pun berusaha menghiburnya. “Jeena, itu cuma mimpi!”Manggala sibuk menyeka air mata Jeena dengan sapu tangan miliknya. Jeena masih mengumpulkan sejumput nyawanya. Mimpi buruk tentang putranya terasa nyata. Alih-alih merespon Manggala ia pun mencari ponselnya. Menyadari apa yang sedang dicarinya, Manggala mengangsurkan ponselnya dan langsung mencari nomor kontak Ana.“Ini! Kamu telepon Mami!” ucap Manggala dengan lembut. Pemuda tampan itu sangat memahami perasaan Jeena saat ini.Jeena pun meraih ponsel yang disorongkan oleh Manggala padanya. Ia pun langsung menekan nomor telepon ibunya.Senyum tipis tersemat di wajahnya tatkala ponselnya mulai terhubung dengan ibunya.Dengan tangan gemetar Jeena menempelkan ponselnya di sisi telinganya. Ia pun mulai menggerakan bibirnya.[Mi, assalamu’alaikum!][Halo, Sayang! Waalaikumsalam! Kenapa kamu baru telepon? Jeena baik-baik aja kan?]Ana langsung men

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 224

    Wajah Rain langsung memerah tatkala melihat siapa pemuda tampan yang mengaku dirinya sebagai kekasihnya Rosa.“Pasha,” ucapnya dengan agak canggung. Bagaimanapun, Rain adalah salah satu anak didiknya dr Zain. Rain sangat menghormati dr Zain dan keluarganya. “Maaf, Pasha. Aku … hum …” imbuh Rain rasanya ingin menggali lubang untuk sembunyi. Pasti Pasha mendengar perkataannya barusan.“Sudahlah! Aku akan membayar semua pengobatan Bapak,” imbuh Pasha dengan raut serius.Namun Rosa merasa jantungnya akan copot. Pasti setelah drama ini, Pasha akan menyeretnya dan memarahinya karena pulang ke Indo, meninggalkan adik kesayangannya. Tatapan Rosa turun pada punggung tangan Pasha yang masih menempel pada pinggangnya. Namun ia tak berani menepis rangkulannya.“Aku ada urusan dulu, Sa,” ucap Rain buru-buru kabur dari situasi itu. Ia berpura-pura menerima telepon dari seseorang.Sementara itu, Rosa menunduk dengan wajah yang gelisah. Ia takut dipecat oleh Ana. Ia sudah menganggap Ana ibunya sendi

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 223

    Di sebuah rumah sakit swasta, seorang wanita berambut pendek tengah duduk termangu di depan ruang operasi dengan perasaan yang berkecamuk. Ayahnya menderita penyakit kronis yang menyebabkannya harus menjalani operasi. “Bagaimana Ayah saya Dok?” tanya wanita itu pada dokter bedah yang baru saja keluar dari dalam ruangan itu.Dokter bedah yang memakai masker itu tak lantas menjawab pertanyaan wanita itu. Ia menelisik wanita di depannya. Kemudian ia pun melepas maskernya.“Ros,” seru dokter bedah tampan itu menatap Rosa dengan tatapan yang rumit. Rosa tersentak melihat sosok pria dari masa lalunya. Dia adalah mantan kekasihnya yang selingkuh dengan sahabatnya tiga tahun silam.Ekspresi Rosa langsung berubah saat melihat siapa pria di depannya. “Kamu gak berubah! Kamu masih cantik seperti pertama kali aku lihat,” ujar dokter bedah itu dengan tatapan yang justru menghujam batin Rosa.Berani-beraninya ia mengatakan hal itu! Memuji dirinya cantik setelah apa yang dilakukan olehnya tempo d

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 222

    Jeena berusaha mencari buku miliknya di semua rak dalam lemari. Ia tidak menemukannya. Seingatnya, ia menaruh buku berisi lagu-lagu ciptaannya di ruang musik. Wanita bermanik almond itu tampak frustrasi. Bahkan sampai larut malam, ia terus menyisiri setiap sudut untuk mencari buku itu. Ia sampai memindahkan furniture demi mencarinya. Mungkin buku itu terjatuh di sudut rumahnya. Jeena bukan seorang yang mudah menyerah. Ia terus mencari sampai begadang dan baru bisa tidur jam tiga pagi. Alhasil tubuhnya langsung terserang demam. Namun ia mengabaikannya. Pagi hari ia pun mulai menyisir kembali seluruh ruangan di apartemen. Seingatnya buku itu masih berada di rumah.Saat ia sibuk, suara bel apartemen berbunyi. Biasanya tamu yang datang berkunjung ke apartemen ialah sales. Jeena tidak berniat membukakan pintu. Ia terus sibuk mencari buku berharga miliknya. Karena suara bel tak kunjung berhenti, Jeena pun akhirnya bergegas mengayunkan kakinya menuju pintu hendak melihat siapakah tamu yang

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 221

    Setelah acara makan siang, Beryl pun mengantar Serina pulang ke indekosnya. Lalu ia pergi kembali ke kantor. Ada berkas penting ketinggalan di kantor.Pukul lima sore, para karyawan sudah pulang satu per satu. Yang tersisa hanyalah para security dan beberapa karyawan yang memilih lembur.Satu per satu mereka menyapa Beryl dengan sopan dan penuh hormat. Beryl hanya tersenyum tipis menanggapi. Ia langsung berjalan melewati lobi dan menaiki lift. Namun tiba-tiba langkah kakinya terhenti saat ia melewati ruangan staf admin. Laila tampak masih sibuk di depan komputer. Entah apa yang sedang dikerjakannya. Yang jelas, gadis itu terlihat fokus mengetikkan sesuatu di layar keyboard. Beryl hanya menatapnya dari kejauhan kemudian kembali ke ruangannya. Ia mengambil berkas penting miliknya. Saat ia melewati ruang staf admin, Laila sudah tidak berada di ruangannya.Beryl langsung pergi menuju mobil miliknya. Ia pun bergegas masuk dan mengemudikan kendaraannya dengan tempo yang sedang. Tatapannya

DMCA.com Protection Status