Share

Bab 121

Author: Piemar
last update Last Updated: 2024-11-11 10:04:32
Seorang gadis berambut panjang berjalan dengan langkah tergesa menuju sebuah kamar rawat inap di mana ayahnya dirawat. Langkahnya terhenti tepat di depan pintu ruangan tersebut sesaat seorang wanita paruh baya keluar dari ruangan itu dan menyambutnya dengan sebuah pelukan hangat.

“Ibu kangen sekali padamu, Yas. Kau baik-baik saja kan?”

Indira memeluk putrinya dengan sangat erat. Sudah seminggu lebih putrinya baru pulang menjenguk ayahnya.

Alih-alih menjawab pertanyaan ibunya tentang kabarnya, Yasmin menanyakan kabar ayahnya. Meskipun ia anak manja dan pembangkang, ia sangat menyayangi ayahnya. Terlebih Bagas memang selalu memanjakannya saat ada.

“Bagaimana kabar Ayah sekarang?”

Yasmin pergi ke sana, sengaja membolos kuliah demi membesuk sang ayah. Yang ia tahu kabar terakhir ayahnya sempat mengalami collapse usai menjalani operasi besar. Beberapa waktu yang lalu, ia baru dapat kabar jika sang ayah sudah siuman bahkan sudah bisa makan dengan normal dan sudah lepas dari selang NGT.

N
Piemar

Have a great day gaes!

| 8
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 122

    “Kau tidak apa-apa?” Manggala panik. Ia buru-buru membantu Embun dan Sagara bangun. Sudah tak terhitung, Embun selalu saja melakukan hal yang konyol baik sengaja ataupun tidak saat berhadapan dengan Manggala. Embun meringis mendengar perkataan Manggala. Sepertinya pemuda itu terbentur sesuatu. Seharusnya pertanyaan itu diucapkan oleh Embun.“Mas Gala, kami baik. Seharusnya aku yang meminta maaf. Kami menindih Mas Gala. Apa kepala Mas Gala sakit? Coba aku periksa,” imbuh Embun bernada khawatir—setelah mengusir rasa canggung akibat posisi jatuh yang di luar nalar itu. Ia lebih mengkhawatirkan kondisi Manggala yang jatuh dalam keadaan telentang. Bisa jadi kepalanya terbentur kan!Embun menyerahkan Sagara pada Linda. Kemudian ia berusaha memeriksa luka yang mungkin mengenai tangannya.“Mas, maaf aku pengen lihat sikunya,” pinta Embun dengan begitu perhatian. Manggala jadi salting dibuatnya. Semoga wanita bermanik almond itu tidak mendengar detak jantungnya yang tak karuan. Jedag jeduh mi

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 123

    Malam itu Embun tak bisa tidur. Ia terus mengingat pertemuannya dengan Manggala. Manggala bersikap manis sekali memberinya buket bunga mawar favoritnya dan memberikan hadiah pula untuk putra tampannya. So sweet … Namun air mukanya berubah dalam hitungan detik saat mengingat sikap ayahnya pada Manggala. Mengapa ayahnya yang biasanya santun dan ramah pada setiap orang kini terlihat ketus pada Manggala? Apakah di antara mereka punya masalah? Embun menggeleng ribut saat ia tergesa-gesa menyimpulkan. Atau, ayahnya marah saat memergoki anak perempuannya sedang asik mengobrol dengan seorang pria?Padahal di sana ada Linda yang duduk tak jauh dari sisinya. Karena tak bisa tidur, Embun melangkahkan kakinya menuju kamar ibunya. Dari luar ia bisa melihat jika lampu di kamar ibunya masih terang benderang. Kemudian ia pun berjalan mengendap-endap menuju ruang tengah yang masih menyala juga. Di atas sofa, tampak ayah dan ibunya sedang mengobrol berdua. Sore itu dr Zain sengaja datang dari kota

    Last Updated : 2024-11-11
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 124

    “Linda, tolong awasi Sagara ya! Ingat! Soalnya bisa jadi si Nyonya Lampir ikut.”Embun mewanti-wanti Babysitter Linda agar mengasuh Sagara selama Danar mengajaknya main. Hari minggu, Danar ingin mengajak Sagara bermain bersamanya. Entah sekedar jalan-jalan atau bermain di tempat wahana permainan anak.Karena Embun masih memikirkan Sagara sebagai seorang anak yang membutuhkan kasih sayang orang tua secara lengkap, ia pun memperbolehkan Danar untuk menjumpai dan bermain dengan Sagara.Mendengar nasehat Embun, Linda mengangguk paham. Ia juga mengerti keinginan majikannya. Nyonya Lampir yang dimaksud ialah Paramita. Mengingat sifat asli Paramita yang temperamen, Embun menjadi sangat khawatir jika Sagara menjadi sasaran kemarahan dan dendam wanita itu padanya.“Tenang saja, Nona Cantik! Aku akan siap menjaga Sagara dengan penuh siaga dan waspada. Jika wanita itu mencoba sedikit saja melukai Sagara, sudah dipastikan aku akan mematahkan tangan dan kakinya,” jawab Linda dengan penuh semangat.

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 125

    Malam itu suasana di rumah Ana cukup ramai. Para keponakannya berkumpul di sana. Semenjak kehadiran Embun, kini rumah besar Ana yang sebelumnya selalu sepi menjadi hidup. Setiap akhir pekan, anggota keluarga lain datang ke rumahnya. Jika dulu rumah Ali–yang dijadikan tempat basecamp berkumpul keluarga. Kini giliran rumah Ana yang menjadi basecamp.Kehadiran Embun dan Sagara yang sangat menggemaskan sungguh membawa suasana baru di rumah mewah tersebut. Apalagi Sagara, anak lelaki tampan yang mencuri atensi seluruh anggota keluarga. Mungkin anak itu menjadi kesayangan Basalamah.Pukul delapan malam, mereka mengadakan makan malam di luar rumah dengan menu khas Timur tengah. Menu yang biasa disajikan di keluarga Basalamah. Sayang, Ali-Sulis tidak hadir karena mereka masih berada di Bogor menemani Sulaiman yang masih berada dalam masa pemulihan setelah penyakit jantungnya kumat.“Mami, dari tadi aku hanya diam. Aku tidak membantu memasak.”Embun berkata di belakang ibunya—yang sedang asik

    Last Updated : 2024-11-12
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 126

    Karena mengalami kejang-kejang dan demam tinggi alhasil Eka Sagara Yudistira akhirnya harus dilarikan ke rumah sakit. Semua orang panik setelah mendengar laporan dari Linda mengenai kondisi anak lelaki tampan itu. Bukan tanpa alasan, sebelumnya suhu tubuh Sagara tampak normal. Namun tiba-tiba saja suhu tubuhnya merangkak naik.Embun menatap putranya dengan perasaan sedih. Ia merasa simpatik ketika melihat para perawat berusaha mencari pembuluh darah untuk dipasang selang infus. Mereka tampak kesulitan karena Sagara tidak bisa diam sampai menangis kejer. Pasti anak itu kesakitan ketika jarum infus menusuk kulitnya. “Sayang, kau sarapan dulu! Biar Gara Mami yang jaga.”Ana mengusap lembut pundak putrinya karena semalaman Embun berjaga. Sagara menangis dan menyusu terus.Namun kini anak tampan itu terlihat tergolek lemah karena sedang tidur. Barangkali anak itu mengantuk dan letih akibat tenaganya dihabiskan untuk menangis. Ana sempat kaget melihat cucunya menangis kejer saat sakit. Dulu

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 127

    Embun sudah kehilangan urat malunya akibat perutnya yang bergemuruh lapar. Pada akhirnya, ia pun menyantap bubur ayam kampung buatan ibunya Manggala. “Mama yang bikin tadi pagi setelah mendengar kabar Gara dirawat.”Manggala menggunakan modus sang ibu, dengan tujuan agar Embun mau makan.Embun mengangkat mata dan bersuara. “Oalah, bikinan Mama Mas Gala?”“Iya, kebetulan Mama masih di penthouse belum pulang ke Salatiga. Mama mirip kamu suka masak,” tukas Manggala sukses membuat hati Embun berdebar-debar.“Karena ini bikinan Mama Mas Gala, aku akan memakannya. Sayang, kalau gak langsung dimakan. Bubur ‘kan enak dimakan saat masih panas.”Embun pun mengambil wadah berbahan anti panas kemudian ia membuka tutupnya. Harum aroma bawang merah yang menguar menusuk-nusuk hidung dan menggugah nafsu makan wanita muda itu. Embun pun langsung melahapnya dengan kalap hingga habis. Manggala hanya mengulum senyum menatap dalam wanita cantik berkerudung hitam itu. Mau berdandan atau tidak, bagi Mangg

    Last Updated : 2024-11-13
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 128

    Setelah mendapat kabar berita buruk tentang ibunya, Danar Yudistira langsung turun dari kendaraan mewahnya diikuti oleh Gilang. Rupanya, rumah sakit di mana ibunya dilarikan adalah rumah sakit yang sama di mana Sagara dirawat. Dengan langkah yang mendugas pria itu langsung berjalan menuju ruang ICU di mana wanita yang melahirkannya itu ditangani. Tubuh Danar luruh ke lantai saat melihat dengan mata dan kepala sendiri sang ibu tergolek lemah di atas ranjang ICU lewat jendela kaca dengan berbagai alat medis yang menopang tubuhnya. Sebab untuk sementara waktu ia tidak diperbolehkan melihatnya masuk ke dalam sebab kondisinya kritis. Diajeng mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke rumah temannya. Rem mobil yang ditumpanginya blong hingga menyebabkan sang supir pribadi hilang kendali. Diajeng mengalami luka serius hingga membuatnya belum sàdarkan diri. Kepalanya terhantam kaca depan mobil dan kakinya mengalami patah tulang karena terjepit badan mobil. Tak hanya Diajeng yang mengalami

    Last Updated : 2024-11-14
  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 129

    Mita mendesah pelan. Ia tidak suka cara suaminya bertanya padanya—yang terkesan intimidatif.“Mas, aku tahu, kau pasti mengira aku tidak peduli pada Ibu. Menantu tidak berguna begitulah. Ckck!”Mita menjeda kalimatnya. Ia bersedekap tangan di dada dan menengadah saat menatap lawan bicaranya. “Waktu itu aku pernah mendengar cerita dari ibu jika mobil itu sering bolak balik ke bengkel. Tapi, Ibu memang suka menaiki mobil itu karena itu mobil hadiah ulang tahun dari suami tercinta. Dengan kata lain, mobil itu hadiah dari Ayah,” jelas Mita menambahkan. Meskipun penjelasannya terasa janggal.Dalam diam, Danar membenarkan perkataan istrinya. Memang dari beberapa koleksi mobil ibunya, ada satu mobil yang sering bermasalah. Namun karena kesibukannya, ia tidak terlalu memperhatikannya.Kombes Hasan menajamkan indera pendengarannya kemudian menatap Mita dan Danar bergantian. “Tuan Danar dan Nyonya Mita, saya permisi dulu. Kami harus melanjutkan penyelidikan kami. Semoga Bu Diajeng cepat pulih

    Last Updated : 2024-11-14

Latest chapter

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 349

    Rosa menghela nafas, lalu melangkah mundur, membiarkan Pasha masuk ke dalam kamar sempitnya. Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka berdua. Pasha berdiri canggung di tengah ruangan, sementara Rosa berjalan ke meja kecil di sudut kamar, mengambil segelas air, lalu meneguknya tanpa tergesa-gesa.Kemudian ia pun membawakan air minum untuk Pasha.“Ada yang mau kamu omongin?” tanya Rosa akhirnya setelah menaruh nampan berisi segelas air minum.Pasha mengembuskan napas panjang menatap Rosa yang duduk di sebelahnya. “Rosa, aku... aku ingin minta maaf.”Rosa menoleh padanya, mata gelapnya menelisik. “Untuk apa?”Pasha mengatupkan rahangnya, merasa semakin bersalah. “Untuk tadi malam. Aku seharusnya... aku seharusnya lebih kuat menahan diri. Aku merasa bersalah. Aku ingin bertanggung jawab.”Rosa tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak sampai ke matanya. Ia meletakkan gelasnya kembali ke meja, lalu berjalan mendekat. “Kenapa kamu merasa bersalah?” tanyanya pelan. “Karena kamu pikir

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 348

    Pasha terbangun dengan kepala berat. Pandangannya masih kabur, tubuhnya terasa lelah. Ia mengerjapkan mata beberapa kali, berusaha mengingat apa yang terjadi semalam. Tapi ingatannya seperti kepingan puzzle yang tidak bisa tersusun dengan benar. Ia menoleh ke samping. Kosong.Pasha mengangkat tubuhnya perlahan, menyandarkan kepala ke sandaran tempat tidur. Kamar ini bukan kamarnya. Ia menatap langit-langit, mencoba mengingat sesuatu. Samar-samar, ia mengingat seseorang bersamanya tadi malam. Sosok seorang wanita. Tapi siapa?Tangannya meraba ke meja di samping tempat tidur, mengambil ponselnya. Saat ia membuka layar, sebuah pesan masuk dari salah satu temannya.[Pasha, lo aman? Semalam gue lihat Rosa yang anter lo ke hotel. Lo mabuk berat.]Jantungnya berdetak lebih cepat. Rosa? Pasha buru-buru membuka riwayat panggilannya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan satu panggilan dari Rosa sekitar tengah malam. Ia menelan ludah.“Tidak mungkin…” gumamnya dengan perasaan yang gelisah.

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 347

    Beryl duduk dengan gelisah di ruang tamu, menggenggam cangkir kopi yang sudah dingin sejak tadi. Berhadapan dengannya, Rahes duduk dengan sikap yang sedikit terlalu santai untuk seorang pria yang sedang diuji kesabarannya. Rahes baru saja tiba di rumah. Ia langsung menemani pemuda itu di sana. Sementara itu, Laila duduk di sebelah sang ayah dengan perasaan yang tak kalah gugup. “Pak Rahes, aku ingin melamar Laila,” imbuh Beryl akhirnya, dengan nada penuh keyakinan dan percaya diri. Ia sangat yakin jika Laila akan menerima cintanya. Jika tidak, ia akan sedikit memaksa. Lama kelamaan Laila akan jatuh cinta padanya. Begitulah isi kepala pria berhidung bangir itu.Rahes menaikkan sebelah alis, menatap Beryl dengan ekspresi setengah geli, setengah skeptis. “Oh? Langsung ke inti, ya? Aku suka anak muda yang to the point. Sayangnya, aku gak suka anak muda yang gak bisa membaca situasi.”Beryl mengerutkan dahi. “Maksudnya?”Rahes meletakkan cangkirnya dengan bunyi kecil di meja. “Aku baru s

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 346

    Pukul lima pagi keesokan harinya, Serina dibangunkan oleh suara gong. Bukan alarm lembut di ponselnya, tetapi gong sungguhan yang dipukul oleh salah satu pelayan rumah. GONG! GONG! GONG!Serina terlonjak dari tempat tidur. “APAAN NIH? GEMPA?!”Nadia, sepupunya yang tinggal di rumah itu, menyeringai dari ambang pintu. “Bukan gempa, Sayang. Itu tanda bahwa kita harus bangun dan bersiap.”Serina mengusap wajahnya yang masih mengantuk. “Ini masih subuh! Aku butuh lima jam tidur lagi!”Nadia tertawa. “Selamat datang di rumah Tante Rosalinda!” Serina menggerutu sepanjang jalan menuju halaman belakang, tempat olahraga pagi dilakukan. Di sana, Rosalinda sudah menunggu dengan setelan olahraga yang sangat rapi. Beberapa pelayan rumah tangga juga ikut serta. “Baiklah, kita mulai dengan lari keliling halaman sepuluh putaran,” perintah Rosalinda. Serina terkejut. “Sepuluh?!” “Kalau protes, aku tambah jadi lima belas.”Serina langsung tutup mulut dan mulai berlari, meskipun rasanya seperti

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 345

    Setelah berbincang lama dengan Laila dengan mengangkat topik yang berbeda-beda, Beryl mengambil jeda. Sudah cukup! Laila sudah terlihat lebih baik. Sudah saatnya ia mengungkapkan maksud inti kedatangannya ke sana. Sebagai seorang pria, ia akan memberanikan diri mengungkapkan perasaannya yang selama ini ia pendam. Perkara Laila menolaknya terserah nanti. Namun ia sudah tak bisa lagi memanjangkan sumbu kesabaran untuk menahannya. Nanti bisa-bisa kepalanya meledak.“Laila,” panggil Beryl menatap Laila lurus, terdengar serius.Laila pun mengangkat mata setelah mengecek ponselnya. Ayahnya mengirim pesan padanya, ia masih berada di jalan. Laila mengabari ayahnya soal tamu yang datang. Tak mungkin ia membiarkan tamunya begitu saja. Sang ayah harus tahu siapa tamu yang datang untuk putrinya.“Apa, Pak?” tanya Laila dengan tenang.Beryl menekuk wajahnya saat Laila memanggilnya dengan Bapak.Laila—yang peka terhadap perubahan ekspresi wajahnya itu langsung meralat panggilnya. “Ada apa Kak Bery

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 344

    Beryl turun dari mobil dengan hati berdebar. Sudah sekian lama ia menunggu saat ini—bertemu Laila lagi, setelah semua kejadian yang menimpa mereka. Sengaja, ia tidak memberikan kabar padanya. Ia ingin memberikan kejutan.Meninggalkan Alby yang masih berada di luar, Beryl melangkah masuk ke rumah mewah itu dengan napas yang sedikit tertahan, seperti anak kecil yang hendak membuka hadiah ulang tahun.Pintu rumah mewah itu terbuka, matanya langsung tertuju pada sosok yang begitu dirindukannya. Laila, dalam balutan gamis berwarna merah muda sedang berjuang berdiri tegak di ruang tamu yang luas. Perawat Febi dengan sabar menopangnya, sementara Laila berkali-kali menggerutu, “Aku bisa sendiri! Jangan perlakukan aku seperti anak kecil!”Laila kembali cerewet, pertanda ia mulai sembuh. Namun, belum sampai tiga detik, tubuhnya oleng ke samping.“Ya Allah, Nona! Jangan maksa!” pekik Febi panik, buru-buru menangkapnya agar tidak jatuh.Namun Laila yang gigih tidak akan menyerah begitu saja. Ia

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 343

    Hujan turun deras malam itu, menambah suasana kelam di kediaman Rahes. Serina duduk di ruang tamu dengan wajah tegang, masih tidak percaya bahwa ayahnya benar-benar akan menghukumnya. Di depannya, Rahes berdiri tegap, matanya dingin menatap putrinya yang selama ini begitu ia manja. Rahes bukan menutup mata dengan apa yang terjadi. Selama ini ia mengamati putrinya dari Laura itu diam-diam. Laporan dari Sulis, bukti-bukti kejahatan yang sudah dilakukannya, laporan dari para art dan perawat Febi sudah cukup menjadikan sebuah pertimbangan di mana ia harus segera bertindak. Ternyata, semakin dibiarkan Serina semakin menjadi. “Kamu akan pulang ke Indonesia,” kata Rahes tanpa basa-basi. Serina menatapnya dengan mata melebar. “Apa?”Rahes menekan pelipisnya, mencoba meredam amarah yang masih tersisa. “Kamu akan tinggal bersama Rosalinda. Dia akan mengajarkanmu bagaimana menjadi manusia yang lebih baik.”Serina bangkit dari sofa, tangannya mengepal. “Ayah tidak bisa melakukan ini padaku! A

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 342

    Serina mendekat, menarik lengan Laila yang kurus, dan membuka tutup jarum suntik dengan jari-jari gemetar. Ini adalah usaha yang sudah kelewat batas! Tak peduli, amarah dan dendamnya berhasil merobohkan nuraninya. Malam itu ia berniat akan menghukum Laila dengan hukuman yang takkan pernah terlupakan olehnya.Laila pasti akan menyerah setelah ini!Obat-obatan akan meninggalkan jejak seperti waktu itu. Oleh karena itu, kini Serina menggunakan jarum suntik untuk membuat Laila semakin menderita. Setelah itu, Laila pasti akan minta pulang kembali ke keluarganya dulu.Namun, tepat saat jarum hampir menyentuh kulit Laila …“Angel!”Suara menggelegar membuat Serina tersentak kaget, tangannya gemetar hingga jarum suntik jatuh ke lantai. Ia menoleh cepat dengan mata yang membelalak saat melihat sosok pria berjas berdiri di ambang pintu dengan wajah merah padam. Rahes, sang ayah sudah pulang ke rumah. Ia menyalakan lampu dan bisa melihat apa yang dilakukan oleh Serina secara jelas. Jarum suntik

  • Dicampakkan Setelah Melahirkan   Bab 341

    Kursi roda Laila berdecit pelan saat ia mendorong dirinya ke halaman belakang rumah. Kecelakaan itu memang telah merenggut kemampuannya untuk berjalan, tapi ia tidak akan membiarkan hal itu merenggut martabatnya juga. Laila tetap berusaha keras untuk sembuh dan menjalani kehidupan seperti orang normal pada umumnya.Di teras, Serina duduk santai dengan secangkir kopi, senyum liciknya tidak pernah berubah sejak hari pertama Laila datang ke rumah ini. Gadis itu menatap Laila seolah dirinya masih menjadi penguasa rumah ini yang tak tergoyahkan. “Bagaimana kabarmu, adik kecil?” Serina menyapa dengan nada pura-pura ramah. Ia menatap Laila dengan tatapan cemooh.Dari sini Laila bisa melihat jika selama ini Serina pandai menyembunyikan sifat aslinya. Dulu ia tampak seperti gadis yang rapuh dan patut dikasihani. Laila merasa iba padanya hingga menjalin persahabatan dengannya.Waktu terasa begitu cepat berlalu, hingga menampakan sisi lain dari dirinya. Ternyata, Serina memiliki kepribadian g

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status