Share

Bab 28 : Persiapan Wisuda

Aku bangun lebih pagi  menyiapkan diri untuk pelaksanaan wisuda.

Sambil menyapukan foundation ke wajah, bayangan wajah ibu berkelebat di pikiranku. Membuatku menjadi sedih lagi.

Apa iya ibu benar-benar tidak ingin melihatku diwisuda?

Dulu dia yang menyemangatiku untuk melanjutkan kuliah agar bisa menjadi orang sukses. Lalu berkata sendiri, bahwa akan sangat bangga bila bisa  mendampingiku diwisuda.

Nyatanya, hanya karena segan dengan kerabat suaminya yang punya hajatan, Ibu melupakan kebanggannya sendiri.

Ternyata tidak enak sekali rasanya kalau berbagi ibu dengan keluarga yang lain. Aku sama sekali tidak berpikir sampai begini ketika memaksa ibu untuk menikah lagi waktu itu.  

--hingga terbentik dalam hati, jangan sampai kelak anak-anakku harus merasakan hal seperti ini. Merasa disisihkan karena orang tuanya lebih mementingkan keluarga barunya.

Astaga... jauh sekali pikiranku dan sudah kemana-mana saja.  

M

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status