"Selamat malam menjelang pagi, tamu VIP terhormat! terima kasih masih setia bersama acara lelang kami!" sambut pembawa acara yang masih semangat.Vivi menguap.Krisna menawarkan bahunya. "Kamu bisa bersandar padaku, Vi."Vivi menolak, lebih memilih bersandar di kursi dan menatap panggung dengan mata lelah, melayani suami bersamaan dengan menghadiri pesta benar-benar melelahkan. Reza memang pintar membuat dirinya bungkam dan berhenti mengomel.Vivi melirik Reza yang menatap lurus panggung tanpa ekspresi, padahal sedang memanas-manasi Rosalin tentang leher bernoda."Saya memperkenalkan satu set perhiasan model lama tapi memiliki sejarah panjang, pemilik pertama adalah bla bla bla...."Vivi mulai menjadi cemas begitu melihat sikap antusias Almira dan Erika, kaki Krisna kembali bergerilya di bawah meja.Menjengkelkan!Vivi memejamkan mata dan pura-pura tertidur."TIGA MILYAR!"Mata Vivi terjaga begitu mendengar kata 'tiga milyar', kali ini Almira yang mengangkat papan."Kamu yang keluarkan
"Apakah kamu tidak tahu bagaimana menjadi calon nyonya keluarga kaya lama?" desak Kinara.Mata Vivi yang sudah terbiasa dengan cahaya, menurunkan buku katalog. Memangnya apa tugas para nyonya keluarga kaya lama?Rosalin meminta tolong ke Reza. "Suamiku, Krisna adalah putra kandung kamu. Tolong dan lindungi dia.""Dia sudah dewasa, bisa melindungi diri sendiri," geleng Reza.Hati Rosalin sakit mendengar kalimat dingin ayah kandung dari anak-anaknya. Hendra dan istri selaku penyelenggara acara, hanya bisa menonton.Staff acara menyalakan lampu begitu mendapat persetujuan dari penyelenggara acara.Almira menjadi tidak mengerti. "Maaf, saya tidak mengerti apa yang anda katakan. Bukankah ini acara amal?"Kinara menertawakan Almira. "Kamu tahu ini acara amal, kenapa malah menuduh orang sesuka hati?""Menuduh? Saya bicara fakta!" teriak Almira di mic.Vivi bertanya ke Reza dengan nada pelan. "Kamu atur semua ini?""Tidak.""Terus kenapa mereka malah bertengkar?""Kumpulan emak-emak lawan p
Rosalin menunjuk marah Vivi. "Kamu- dasar pelacur!"Vivi tertawa. "Apakah anda punya bukti saya seorang pelacur?"Erika berteriak. "TADI KAMU BARU MENGAKUINYA!"Vivi hanya tertawa.Krisna membalik badan Vivi dan menggoyangnya. "Vi, jangan bercanda!"Vivi melepas tangan Krisna dan mundur, dia memiringkan kepalanya untuk menatap Almira. "Bukankah kalian akan mengumumkan hubungan kalian di pesta ini?""Ini bukan saatnya, bicara begitu!" bentak Krisna."Ah, aku lupa tadi kamu sudah bilang ya, hamil anak Krisna." Sindir Vivi sambil bertepuk tangan untuk menarik perhatian para undangan. "Semuanya, anak pertama Reza Aditama akan menikah dengan seorang politikus, undangan akan disebar dan kami berikan pernikahan yang sangat mewah sesuai status kami."Nina dan Kinara tertawa kecil.Semua orang bertepuk tangan memberikan selamat kecuali rekan dekat Reza dan pasangannya.Almira merasa malu, bukan ini yang ada di dalam rencananya. Dia melirik Reza untuk meminta tolong, sementara Krisna menatap ma
Setelah puas, Reza membawa pulang Vivi ke rumahnya, bukan rumah utama melainkan rumah asli Vivi yang ditempati istri siri dan anak-anak Reza.Reza meletakan Vivi di tempat tidur, bibir mereka masih menyatu dan enggan berpisah.Satu jam kemudian di lantai bawah. Krisna, Almira, Erika dan Rosalin masuk ke rumah dengan hati kesal sekaligus lelah."Ayah benar-benar keterlaluan, mengumumkan pernikahan mendadak lalu tidak membayar lelang. Untung saja kakek mau membayar!" Erika menghentak kaki dengan kesal. Kepala pelayan menyambut mereka. "Selamat datang, tuan bersama nyonya sudah tiba di rumah.""Nyonya? Aku baru saja datang, kenapa bisa ada nyonya?" tanya Rosalin tidak mengerti lalu melempar sepatu ke kepala pelayan. "Siapa yang menyuruh kalian mengizinkan mereka masuk?!"Kepala pelayan reflek menangkap sepatu Rosalin.Almira duduk di sofa ruang tamu sambil memegang perutnya.Krisna buru-buru menghampiri kekasihnya dengan panik. "Sayang."Almira menatap Krisna dengan mata berkaca-kaca. "
Posisi Vivi sangat sulit.Meskipun resmi menikah dengan Reza, masyarakat sulit menerima hubungan mereka meskipun mereka yang menjalankan.Masalahnya Reza adalah pengusaha besar, salah satu pilar dan akan mengembangkan sayap di luar negeri. Jika masyarakat menganggap jelek pernikahan resmi Reza, investor dan rekan kerja lainnya bisa lari.Kebanyakan pengusaha sukses sangat menghargai hubungan keluarga, Reza mempertahankan hubungan Rosalin dan anak-anak karena salah satu faktor itu. Jika Reza membuang mereka, Rosalin bisa berkoar-koar di media sosial dan teman-teman politiknya. Bisnis keluarga Aditama akan menurun.Vivi melirik Reza yang menatap dingin Rosalin bersujud di kaki dan meminta maaf berulang kali lalu berkelit."Za, aku bisa minta tolong ke kamu.""Apa?""Seluruh perusahaan kamu, aku yang pegang.""APA?!" teriak Krisna dan Erika bersamaan."Kamu orang luar, kamu tidak bisa melakukan itu!" teriak Erika."Vivi, kamu sudah gila?!" teriak Krisna.Vivi mengabaikan teriakan kedua a
Dua orang IT sudah datang ke hotel dan memastikan kondisi system, begitu posisi aman. Mereka segera print laporan dan menyerahkan sebagian ke kantor.Manajer dan para spv kelimpungan, selama Vivi pergi, mereka mengerjakan dua tugas secara system dan manual. Setelah merasa sibuk, mereka akhirnya sepakat hanya mengerjakan system reservasi, check in, check out, house keeping, spa dan restoran yang berhubungan dengan tamu. Sisanya dikerjakan secara manual, yang paling kerepotan adalah accounting, mereka ingin menangis ketika harus mengerjakan dua hal bersamaan dan harus diberikan hari itu juga. Karena tidak tega, IT ikut membantu.Suasana hotel menjadi panik, Krisna bahkan marah-marah ke pegawai masalah sepele, Almira duduk manis di samping Krisna, mengawasi kinerja lambat mereka."Harusnya kamu pakai system bagus, jangan seperti ini. Jadinya banyak yang kelabakan," nasehat Almira.Krisna mengangguk. "Akan kupikirkan."Di ruang accounting, IT membaca laporan kacau tiga accounting. Basic m
Krisna mondar-mandir di dalam kantor, khawatir semua rencana yang dia susun dengan susah payah akan terbongkar. "Tidak bisa, tidak boleh."Almira yang sedari tadi duduk sambil minum jus, menjadi tidak tahan. "Tenanglah, tidak akan ketahuan.""Tapi ayah sangat teliti, jadi tidak mungkin diam saja.""Laporan bulan kemarin ada komplain tidak?" tanya Almira.Krisna berhenti lalu menggeleng. "Tidak.""Ya sudah, berarti tidak masalah. Ada para karyawan, ayahmu tidak mungkin periksa satu persatu laporan, itu semua tugas para pegawai. Aku tahu itu."Krisna tidak yakin, dia pernah melihat Vivi lembur laporan yang diserahkan accounting.'Kenapa kamu membaca ulang semua laporan ini?''Jika kita tidak teliti, mereka bisa mencari celah. Aku tidak mau itu.'Ada audit, kan?''Ya, tapi aku ingin periksa sendiri.'Krisna menjadi tenang begitu mengingat audit, mereka tidak mungkin seteliti itu. Lagipula pasti diperiksa akhir jumlah total, tidak mungkin mereka periksa satu persatu print out nota sebanyak
Awalnya Kinara bingung, kenapa salah satu tangan kanan Reza Aditama menghubunginya. Ternyata sang Nyonya ingin bertemu. Mereka berdua bertemu di kantor Adelio sementara yang punya kantor sukarela keluar.Kinara dan Vivi duduk berhadapan di sofa tamu."Sebelumnya selamat atas pernikahan kalian berdua," ucap Kinara.Vivi tersenyum gugup. "Terima kasih.""Tidak masalah, ada apa?""Saya minta maaf karena mendadak datang seperti ini, tapi saya ingin menawarkan sesuatu.""Menawarkan?""Saya dengar, saat ini hotel milik suami dipegang anda.""Ya," angguk Kinara. "Untuk sementara sampai kondisi stabil.""Apakah ini terkait harta milik ayah kandung suami anda."Dahi Kinara berkerut. "Apa yang anda inginkan?""Kita bicara jujur saja. Pagi ini, suami saya menyerahkan sebagian besar bisnisnya kepada saya."Kinara terbelalak. "Bukankah suami anda memiliki anak?""Benar, itu yang menjadi penghalang saya.""Alasan yang klasik, jika kita menikah dengan pria bersuami. Maka anak-anak dari istri sebelum