Share

DELAPAN BELAS

Choky dan Putra menatap mobil depan dengan jantung berdebar dan pikiran tidak karuan sementara di suasana di dalam mobil depan semakin memanas.

Setelah memberikan ciuman panas itu, Reza berusaha mengatur napasnya, sudah lama ia tidak merasakannya.

'Mau coba latihan?'

'Eh?'

'Bukankah kamu ingin menyenangkan dia? kamu bisa latihan ciuman denganku.'

'Tapi-'

'Aku tidak akan jatuh cinta padamu, anggap saja ini balas budi karena selama ini kamu membantuku.'

'Beda!'

'Bedanya dimana?'

'Kita sama-sama pria! itu beda dengan perempuan, kamu tahukan?'

'Tiďak! aku tidak tahu! karena aku tidak pernah jatuh cinta, bagiku semua sama saja. Kalau wanita menuntut kesetaraan gender, kenapa pria tidak bisa?'

'Reza Aditama! Pikiranmu benar-benar kacau! Jangan pernah mengatakan itu di depan umum!'

Reza tertawa kecil melihat wajah merah Vivi sama seperti wajah merah ayah kandung Vivi saat ia jahili.

Reza mengusap lembut bibir Vivi menggunakan ibu jarinya. "Saya jadi teringat ayahmu ketika wajahnya memerah,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status