Share

18 : Perdebatan Tiada Ujung

Lelah fisik dan juga pikiran Dara membuatnya pasrah. Tidak lagi menunggu kabar dari Raka. Juga tidak mengirimi pria itu pesan singkat. Dara tidak mau berjuang sendiri. Sekarang ia sibuk menata diri. Menguatkan mental agar kelak entah kapan waktu itu tiba, segala kebusukan dan juga tipuan Raka terbongkar, dia siap menerima semua konsekuensinya. Termasuk jika dirinya harus menjanda.

Semalam tidurnya terlampau nyenyak hingga membuat terlambat bangun. Dara buru-buru menarik baju asal-asalan karena hari jum’at para guru dibebaskan memakai seragam apa saja yang penting batik.

Ia tarik batik bewarna cokelat tua itu dan sesuatu yang tampak tebal dan berisi itu mencuat keluar. Beberapa kertas putih mirip struk-struk belanja pun ikut berserakan di lantai.

“Apa-apaan?” gerutunya. Ia membungkuk dan memungut amplop cokelat tebal itu dan juga mencangkup kertas-kertas dengan berbagai ukuran panjang yang bervariasi.

Matanya memicing, pusat pikirannya jelas menduga bahwa itu adalah uang. Tidak mungkin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status