Share

24 : Ciuman Panas

"Dara percaya sama aku. Kalau aku nggak cinta sama kamu, kenapa aku harus rela keluar dan memulai segalanya dari awal? Dari nol bersama kamu, Dara? Aku bukan tidak maumenyentuhmu. Aku— aku merasa belum pantas menyentuhmu."

"Karena kedok! Semua kamu lakukan hanya demi menutupi penyimpangan yang ada dalam dirimu," terang Dara. Wajahnya datar dan dingin. Suaranya pun terdengar hambar. Benar-benar dia sudah berada dititik terpasrah dalam hidupnya.

Dara justru mendapatkan tamparan yang cukup keras. Padahal dia hanya memberikan pernyataan yang dia pikirkan saja. Dara bukan cenayang, Dara bukan paranormal yang bisa membaca pikiran orang ataupun mengerti sebuah ungkapan itu adalah kebohongan atau kejujuran.

Semua kepercayaannya telah hilang, sejak terakhir kali Dara ditolak secara mentah-mentah. Ternyata dia merendah pun masih bisa direndahkan. Bukankah itu memalukan, menyedihkan, dan apa pun itu sebutannya yang jelas Dara hilang respect.

"Dara! Kenapa kamu punya pikiran seperti itu?! Jika ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status