Share

Tidak Tahu Terima Kasih

"Yuna sudah sadar," ujar Darren memberi tahu.

Jihan menarik napas lega, matanya sedikit berkaca. "Syukurlah. Akhirnya kak Yuna sadar juga dari koma."

Darren mengangguk. "Ya."

Namun, Jihan langsung menatap suaminya. "Terus gimana Mas?"

Mengerti apa yang Jihan cemaskan. Darren pun mengelus wajahnya, menatap cukup serius. Membuat Jihan merasa sangat penasaran, apa keputusan dari suaminya ini.

"Besok kita mengantar Bella ke sekolah, kemudian setelahnya baru pergi ke rumah sakit, bagaimana?" tanya Darren membuat Jihan langsung mengangguk antusias.

***

Sementara di rumah sakit jiwa. Terlihat Aksa mendatangi Luna, dan mereka berdua sedang mengobrol di taman. Namun, mata Aksa kerap melirik kesal ke sekitar dan selalu berakhir dengan mendengkus.

"Kenapa sih? Biasanya saat bicara denganku, kau tak terang-terangan menunjukkan ketidak sukaan begini?" protes Luna.

Aksa menunjuk sekitar. "Kau masih tanya kenapa? Memangnya kau tidak risih sama sekali dengan keadaan di sekitarmu ini?"

Mata Luna melir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status