Share

Merenungi Masa Lalu

Devan duduk termenung di balkon apartemen setelah Alin tidur. Lelaki itu merenungkan semua kalimat yang membuatnya perlahan mulai menyadari kelalaiannya selama ini.

Kata-kata yang Alin ucapkan tadi bagaikan pedang yang menusuk ulu hatinya. Dia teringat jika selama ini dia memang sudah lama tidak melakukan amal kebaikan pada orang yang membutuhkan.

“Aku memang sudah lupa dengan kewajibanku sejak lama. Harusnya aku berbagi pada mereka, tapi aku sudah lama melalaikannya. Tuhan, apa memang benar yang dikatakan Alin? Apa Engkau memberikan semua ini memang untuk menghukum Hamba?”

Dia merasa hidupnya sangat hampa dan kosong. Dia memang membenarkan jika selama ini dia hidup bergelimang harta, tapi dia tidak pernah merasa puas dengan apa yang dia punya. Dia selalu tenggelam dalam pekerjaan sampai sering melalaikan kewajibannya. Hatinya terasa kosong bahkan ketika di keramaian pun, dia tidak pernah merasakan kenyamanan hidup.

Dia menikmati kopi yang dia seduh sambil menikmati semilir angin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status