Share

Bab 76

Rani berhambur mejatuhkan pelukan pada tubuh Asma saat wanita berbalut kerudung itu tiba. Seketika tangisan Rani pecah di dalam pelukan Asma. Sekuat tenaga, Asma menahan air mata yang memenuhi pelupuk matanya.

"Bagaimana keadaan Umi, Ran?" lirih Asma degupan jantungnya semakin berpacu cepat. Tubuhnya bergetar hebat.

Sepersekian detik Rani terus menangis. Ia engan untuk menjawab pertanyaan Asma. Membuat Asma semakin cemas dilanda kekhawatiran.

Asma menarik paksa tubuh Rani dari pelukannya. "Umi sedang koma, Mbak sekarang," lirih Rani di banjiri air mata.

"Koma? bagaimana bisa, Rani?" cetus Asma mengeryitkan dahinya. Wajahnya menegang menatap pada Rani.

Hu ... hu ...

"Katakan, Ran?" sentak Asma mengguncang bahu Rani yang terus saja menangis.

"Kemarin sore Umi terjatuh di belakang rumah. Aku dan Bang Azhar segera membawa ibu ke rumah sakit. Dokter mengatakan jika di temukan tumor di kepala ibu dan harus segera diangkat," jelas Rani seraya terisak.

Asma membuang nafas berat. Tubuhnya t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status