Rencana awal Gio adalah ingin merusak rumah tangga Nadia dengan Rama, dengan dirinya yang akan hadir sebagai orang ketiga. Setelah berhasil merayu Nadia, Gio akan meninggalkan Nadia dengan sanksi sosial yang harus diterima oleh seorang wanita peselingkuh. Tetapi rencana Gio harus berubah, karena saa
Gio mengerjapkan matanya, hangat sinar matahari pagi yang memasuki kamarnya melalui jendela membangunkan tidur lelapnya. Rasa takut kehilangan menyelinap merasuki hatinya saat matanya tak memindai keberadaan sang istri di kamar. Gio segera bangkit dan meraih kaos putih polos untuk menutupi tubuhnya,
Nadia membalas dengan memukul dada Gio pelan sambil tersenyum tersipu malu. Gio semakin mengeratkan pelukannya, dan mereka pun tertawa bersama dan berharap kebahagiaan yang pernah mereka rasakan kembali lagi hadir di tengah mereka. "Mau dibuatkan makan siang apa? Nanti aku bawakan ke kantor."Tanya
Di dalam mobil, di seat belakang, Nadia duduk sambil memainkan ponselnya. Beberapa kali dia berusaha menghubungi Gio suaminya, tetapi ternyata ponselnya sedang tidak aktif. Lalu Nadia berganti menghubungi Hanna, hasilnya pun tak ada bedanya, ponsel sahabatnya itu pun juga sedang tidak aktif. Apa yan
Bagaimanapun sebagai seorang ayah, sebenarnya Gio juga merasa sangat kehilangan. Tetapi dia harus selalu tampak tegar dan kuat menghadapi semua masalah yang sedang mereka hadapi saat ini. Dia tidak boleh terlihat cengeng di depan Nadia istrinya, karena dia harus bisa memberikan semangat agar istriny
Sungguh sulit dipercaya jika pada akhirnya Nabila akan menggugat cerai Rama. Dia hadir dan menghancurkan pernikahan adiknya dengan lelaki yang dicintainya itu. Dengan segala cara dia lakukan untuk bisa menikah dengan Rama, tetapi saat sudah mendapatkan apa yang diinginkannya, Nabila justru melepaska
Ingin rasanya Gio mencecar Rama untuk mengatakan kebenaran itu, tetapi melihat Rama yang sepertinya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja membuat Gio mengurungkan niatnya. Saat Nadia mengatakan ingin berpisah dengannya saja, Gio sudah merasa hidupnya menjadi kacau, terus bagaimana dengan dirinya
Rumah itu mulai dipadati oleh para pelayat yang datang. Tampak Gio turun dari seat belakang mobil yang biasanya digunakan oleh Nadia, setelah Pak Selamet membukakan pintu untuknya. Nadia memegang erat lengan Gio, bukan bergelayut manja untuk menunjukkan kemesraan, tetapi membantu Gio untuk tetap teg
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
"Maafkan sikap mamanya Isha!" pinta Satria. Saat ini Rio dan Satria sedang duduk berhadapan berada di sebuah restaurant, Satria tahu jika sejak kedatangannya Rio belum makan sama sekali. "Apa yang terjadi pada Isha, Om?" tanya Rio yang sejak tadi belum mendapatkan jawaban. "Ada orang yang ingin m
"Sudah merasa lebih baik?" tanya Bumi kepada Ishana Putri sulung Handa dan Satria membersihkan sisa muntahan yang masih ada di sekitar mulutnya dengan tisu yang di sodorkan oleh Bumi. Tak ada satu orang pun yang ingin merasaka sakit, begitu juga dengan Ishana, meskipun saat ini dia menempati ruang
"Tanggung jawab apa?" tanya Rio kepada Bia dengan mengerutkan dahinya. "Bia nggak tahu, Kak! Tapi sepertinya antara Kak Bumi dan Isha ..." Lidah Bia terasa kelu, hingga dia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, Si bungsu di keluarga Oetama itu justru memalingkan wajahnya karena tidak ingin jika sang
Sudah hampir satu minggu keluarga Argawinata meninggalkan Indonesia, tak ada kabar dan berita yang bisa di gali dari orang-orang terdekat, karena kepergian mereka yang begitu mendadak. Usaha Rio untuk menghubungi Satria dan Handa tidak pernah membuahkan hasil, bahkan ponsel Ishana sudah lama dalam k
Tidak alasan bagi Nadia dan Gio untuk menolak lamaran dari Bumi, apalagi Bia sendiri telah menganggukkan kepalanya sebagai tanda jika si bungsu itu telah menerima lamaran dari kekasih hatinya. Meskipun hubungan mereka belum lama terjalin, bahkan selama ini Bia dan Bumi harus menjalani hubungan jarak