Rio menatap boneka yang berbentuk bulan, yang saat ini menemani Ishana tidur. Senyum terukir indah di bibir Rio kala mengingat saat dia membeli boneka itu untuk Ishana. Rio sangat yakin jika sampai detik ini Ishana masih mencintainya dan akan bersedia untuk menikah dengannya. Sebenarnya tidak masala
Sebagai orang yang dianggap paling dekat dengan Ishana, tentu Bumi menjadi terduga paling utama sebagai pelaku yang telah memberikan racun kepada Ishana. Karena itulah Bumi kembali ke Amerika untuk memberi keterangan dan membuktikan jika dirinya bukanlah pelaku kejahatan tersebut. Penyelidikan yang
Setelah pintu terbuka sebuah kejutan bagi Rio saat melihat keluarganya datang, meskipun harus tanpa adanya Dio. Adik yang tentunya juga sangat dia rindukan, karena setelah pernikahannya hingga saat ini Rio belum bertemu kembali Dio kembali. Ternyata bukan hanya keluarga Oetama yang datang tetapi pa
Rio mencium kening Ishana yang terlelap dengan wajahnya yang masih terlihat pucat. Lelaki yang kini telah bergelar suami itu merapikan selimut agar menutupi tubuh istrinya hingga sebatas dada. Rio pun bergegas keluar untuk menemui keluarga yang sudah berkumpul di luar kamar. Meskipun pernikahan dil
Sudah tiga bulan Nadia dan Rama menjalani kehidupan berumah tangga. Sederhana, itulah gambaran yang pas bagi pasangan muda ini. Diawali dengan pernikahan yang sederhana, hanya ijab qobul di KUA dilanjutkan dengan jamuan sederhana yang dihadiri oleh keluarga dan tetangga dekat saja. Selain sebagai sy
Hanya suara tangis Nadia yang terdengar di ruang tamu keluarga Permadi. Rama, Nabila, Permadi dan Yunita hanya diam menyaksikan Nadia menangis. Satu hal yang mereka sadari saat ini adalah bahwa Nadia telah mengetahui apa yang selama ini mereka rahasiakan, pernikahan siri Rama dan Nabila. "Kau sudah
Nadia mengendarai motor maticnya meninggalkan rumah orang tuanya. Rumah yang penuh kenangan dalam hidupnya. Rumah tempat ia tumbuh dari kecil hingga dewasa. Kebersamaannya dengan kedua orang tua dan Nabila kakaknya. Mereka dulu menghabiskan waktu bersama penuh suka cita dan saling menyanyangi. Tetap
Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Nadia diperbolehkan untuk pulang meskipun kakinya belum sembuh sepenuhnya, bahkan untuk berjalan pun dia masih membutuhkan alat bantu jalan. Nadia duduk di tepi brankar, pandangannya kosong menerawang jauh. Nadia bingung akan pulang kemana, jika