Share

05

Author: Eselitaa
last update Last Updated: 2023-12-09 13:45:03

"Apa?!" teriak Achlys. "Aku tidak mau! Kenapa dia begitu gigih jika dia hanya menganggapku tidak lebih dari sampah? Dia pikir aku akan diam saja? Tentu saja tidak!" tegas Achlys.

Achlys menggigit kukunya sembari mondar-mandir. Dia tidak ingin mendengarkan orang tuanya yang terus menyuruhnya untuk bekerja dibawah perusahaan Kynleigh. Dia bahkan akan menjadi sekertaris duke.

"Achlys, apakah kamu jatuh cinta dengan duke Julian sehingga sikapmu seperti itu? Jika kamu tidak mencintainya, maka kamu tidak akan gigih menolaknya," kata Liam.

"Bagaimana bisa ayah berkata seperti itu? Tentu saja aku tidak akan pernah mencintainya seumur hidupku. Jangan kan mencintainya, menyukainya saja tidak akan pernah terjadi. Aku tidak menghormatinya karena dia orang yang sangat menjijikkan," sentak Achlys.

"Putriku, jangan sampai hanya karena mimpi buruk satu kali membuatmu buta terhadap masa depanmu. Kamu tidak memiliki saudara, jadi kamu harus tumbuh lebih kuat!" tukas Canna.

Achlys tidak tahan lagi. Dia melangkahkkan kakinya dengan cepat keluar dari kamar hotel. Jika terus berada di depan orang tuanya, dia pikir akan mendapatkan lebih banyak lagi ocehan mereka.

"Achlys! Kembali! Orang tuamu sedang bicara padamu! Dimana sopan santunmu!" teriak Canna.

Achlys tetap tidak kembali. Liam pun mengusap kedua lengan Canna untuk menenangkannya.

Liam menghela nafas. "Mungkin dia membutuhkan lebih banyak waktu untuk memikirkannya. Achlys kita itu pintar jadi dia tidak akan menolak mentah-mentah tawaran duke Julian."

Achlys berjalan di tengah-tengah orang-orang menuju sebuah danau. Sungguh, mimpi buruk itu terasa nyata. Rasa sakit itu nyata.

Orang tuanya tidak mengerti sama sekali. Achlys menghela nafas. Dia sampai di danau. Danau itu sangat indah, airnya yang terkena cahaya matahari tampak berkilau. Achlys membelakkan kedua matanya ketika menemukan banyak ikan.

Saking sibuknya menandangi ikan dan tanaman liar yang tampak lucu di pinggiran danau, Achlys tidak menyadari sebuah kapal cukup besar lewat di dekatnya.

Achlys menoleh menemukan wajah tampan yang sedang menatapnya dingin. Kedua matanya berwarna merah seperti darah tampak lebih gelap daripada yang ia lihat sebelumnya.

Achlys mengernyitkan alisnya kesal. Dia beralih menatap ke seorang wanita bangsawan sangat cantik yang duduk bersebarangan dengan Duke Julian. Achlys sampai terpesona dengan kecantikan wanita tersebut.

Namun, keterkjutannya segera menghilang digantikan kaget. Wanita itu sama persis dengan yang berada di dalam mimpinya yang menjadi selingkuhan Duke Julian.

"Apa-apaan itu?" bisik Achlys jengkel. "Apakah kamu sedang pamer?"

"Tuan duke, saya hampir tidak pernah melihat seorang gadis berjongkok disana dan bermain dengan ikan," ucap Laura sambil menunjuk Achlys.

"Apakah kamu merasa terganggu?" tanya Duke Julian tanpa menatap Laura.

"Siapa dia tuan duke?" tanya Laura. "Apakah dia pelayan?"

"Dia Achlys, lulusan terbaik di akademi ternama di negara ini. Dia melamar pekerjaan padaku dan sedang dalam proses diterima. Apa kamu tidak suka dengannya?" tanya Duke Julian.

Laura tersenyum canggung. "TIdak boleh sembarang orang memasuki danau ini. Apakah tuan duke mengizinkannya masuk? Itu sungguh tidak biasa," kata Laura sembari tersenyum kecil.

"Dia pasti tersesat. Dia belum tahu kalau tempat ini tidak boleh dikunjungi oleh sembarang orang. Aku akan memberitahunya," kata Duke Julian.

Dengan sihirnya, Duke Julian menggerakkan kapal ke arah Achlys. Achlys langsung berbalik untuk pergi tetapi tiba-tiba saja kakinya tidak bisa digerakkan. Dia menoleh ke Duke Julian dengan panik.

Achlys yakin Duke Julian telah menggunakan sihir pada kakinya sehingga dia tidak bisa bergerak. Menurut rumor yang beredar, selain kuat secara fisik, Duke Julian juga memiliki sihir tidak kalah kuat.

"Selamat pagi nona Achlys, apakah tidurmu nyenyak?" tanya Duke Julian dengan nada meremehkan.

"Selamat pagi tuan duke dan..."

Achlys memperhatikan wanita cantik itu.

"Apakah kamu tidak tahu nama tunangan tuan duke?" tanya Laura.

"Tuan putri Laura," ucap Achlys.

"Kamu seharusnya tidak memanggilku tuan putri tetapi panggil saja aku Lady Laura," jawab Laura.

"Baiklah," jawab Achlys.

"Nona Achlys, kamu tampaknya belum tahu kalau area ini tidak boleh dikunjungi sembarang orang," kata Laura.

"Maafkan saya Lady. Saya tidak tahu ada peraturan semacam itu," jawab Achlys. Dia terus menundukkan kepalanya karena tidak mau bertemu mata dengan Duke Julian.

"Padahal ini termasuk wilayah Kynleigh tetapi kamu bahkan tidak tahu," ucap Duke Julian.

"Betapa bodohnya." Achlys merasa mendengar itu meskipun Duke Julian tidak mengatakan itu.

"Maafkan saya tuan duke dan Lady Laura. Saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Achlys.

"Baiklah jika kamu sudah seperti itu-"

"Pergilah ke kantorku dan bersihkan seluruh ruangan! Baru aku akan memaafkanmu. Setelah aku kembali, semuanya harus sudah bersih tanpa cacat!" tukas Duke Julian memotong ucapan tunangannya.

"Apa?" kaget Achlys.

"Tunggu apalagi nona Achlys? Pergilah dan bersihkan semua ruangan di kantorku!" titah Duke Julian.

Achlys merasa tidak pantas untuk melakukan apa yang diperintahkan Duke Julian karena dia tidak tahu apapun mengenai aturan dilarang memasuki area danau.

"Maafkan saya tuan duke tetapi saya seharusnya tidak mendengarkan perintah tuan duke," sentak Achlys.

Duke Julian menyeringai. "Kenapa?"

Sementara itu, Laura kaget mendengar jawaban Achlys. Bukankah gadis itu terlalu berani pada tunangannya? Memangnya dia pikir tunangannya itu siapa? Duke Julian membawa pedang yang disembunyikan dengan sihirnya dan jika dia mau, dia bisa membunuh Achlys sekarang juga.

"Saya tidak tahu aturan tersebut jadi saya pikir tempat ini untuk umum dan bahkan tempat ini jauh dari kediaman Kynleigh," kata Achlys.

"Tempat yang sangat cantik ini memang dijaga oleh bawahan kita yang cukup ahli membersihkan lingkungan supaya tetap terjaga kecantikannya," jawab Laura.

"Aku tidak peduli kamu belum tahu aturan itu tetapi kamu sudah melanggarnya. Dan harga dari melanggar aturan itu aku perintahkan kamu untuk membersihkan seluruh ruangan di kantorku sekarang juga!" titah Duke Julian dingin.

Wajah Achlys yang terlihat kesal sangat ketara. Achlys pun berbalik pergi meninggalkan Duke Julian dan tunangannya.

Related chapters

  • Dia Mimpi Burukku   06

    Achlys mengelapi jendela di kantor utama Kynleigh seusai yang diperintahkan Duke Julian dengan terpaksa. Dia khawatir para bawahan Duke Julian akan menyerangnya jika ia tidak melakukannya. Dia melakukannya dengan terburu-buru supaya bisa pulang sebelum bertemu Duke Julian. "Itulah akibatnya dari menolak tawaran tuan duke. Dia menjadi tukang bersih-bersih.""Benarkah dia lulusan terbaik dari Nerine? Tidak bisa dipercaya wanita tidak memiliki moral seperti itu."Achlys menoleh ke belakang. Dua wanita yang baru saja membicarakannya itu langsung pergi dengan seringai di wajah mereka. "Mereka tidak tahu saja jika aku mau, aku bisa menjadi atasan mereka," batin Achlys kesal."Nona Achlys, ternyata itu benar kamu. Apa yang sudah kamu lakukan hingga berakhir seperti itu?" tanya Magnolia seraya turun tangga menghampiri Achlys."Saya tidak sengaja memasuki area danau di ibukota dan kebetulan tuan duke melihat saya jadi dia menyuruh saya untuk melakukan ini sebagai balasan karena sudah melangg

    Last Updated : 2024-01-16
  • Dia Mimpi Burukku   07

    "Baiklah-baiklah. Saya akan membayar kompensasinya. Namun, berikan saya waktu untuk mengumpulkan uangnya dan saya tidak mau diganti yang lain!" tegas Achlys. Punggung Achlys sudah menempel di dinding pojok. Keringatnya banyak sekali dan badannya mulai bau sampai dia bisa mencium baunya. Sihir Duke Julian langsung menghilang. Duke Julian menoleh ke Achlys. "Aku hanya sedang mengecek ruangan ini sudah bersih apa belum. Kenapa kamu begitu ketakutan nona Achlys?" Achlys merasa bodoh. "Jadi bagaimana sudah bersih apa belum?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. "Masih belum. Tetapi tampaknya kamu sudah sangat kelelahan. Hari ini cukup sampai disini saja." Duke Julian mengambil mantelnya kemudian mendekati Achlys yang hendak keluar dari ruangan itu. Dia menyelimuti punggung Achlys dengan mantelnya. Achlys tertegun. Dia menoleh ke Duke Julian yang berada dibelakangnya sangat dekat. Dia pun menoleh ke pintu lagi. "Apa maksudnya ini tuan duke?" "Supaya kamu tidak masuk angin." "Namun men

    Last Updated : 2024-01-19
  • Dia Mimpi Burukku   08

    Orang-orang suruhan Duke Julian satu-persatu tumbang. Teman-temannya bilang, para ksatria bawahan Duke Julian sangat tangguh meskipun bukan yang terkuat di negara ini tetapi mereka masuk ke sepuluh besar. Jika mereka sampai dikalahkan begitu saja, itu artinya para perampok itu memang sesuai yang dikatakan oleh orang yang ia tusuk. Achlys langsung bersembunyi sebelum para perampok itu menangkapnya. "Sialan! Tasku!" Achlys tidak seharusnya meninggalkan tasnya di dalam kereta. Setidaknya dia juga harus menutup pintu kereta. Para perampok itu bisa masuk dan menghabisi orang di dalam kereta dan mengambil tasnya. Achlys bersembunyi dibalik sebuah pohon raksasa. Dia menahan nafas beberapa kali. Sampai akhirnya dia tidak lagi mendengar suara pedang saling menari. Nafas Achlys memburu. "Apakah masih ada yang tersisa?" Suara yang menawan itu menggema di tengah keheningan malam. Achlys pikir itu suara Ridge, pemimpin para perampok itu."Seorang gadis bos. Dia baru saja kabur kesana!""Cek d

    Last Updated : 2024-01-20
  • Dia Mimpi Burukku   09

    "Tuan duke, ini maksudnya apa?" tanya Achlys. "Kontrak pekerjaan seperti yang baru saja kamu katakan." "Tetapi...apa hubungannya dengan insiden ini? Dan kenapa saya harus menandatangani ini tuan duke?" "Siapa yang pantas disalahkan atas kematian mereka kalau bukan diriku nona Achlys karena akulah yang telah memgirim mereka kesini tetapi itu karena permintaan dari kedua orang tuamu dan kamu meminta maaf padaku karena hal tersebut kan? Dan kalau kamu mau aku memaafkanmu, lakukanlah apa yang kusuruh!" Achlys terdiam. "Para ksatria itu sudah siap mati demi Kynleigh. Dan keluarga yang ditinggalkan tampaknya tidak bisa berbuat apapun. Mereka hanya percaya pada Duke Julian yang pasti akan menangkap pelakunya dan membalas kematian mereka. Aku merasa sangat bersalah. Namun, alih-alih diberi hukuman, Duke Julian malah membahas mengenai pekerjaan di tengah-tengah para mayat ksatrianya. Dia pasti sudah gila," batinnya. "...Kenapa tuan duke malah memberikan saya pekerjaan yang memguntungkan b

    Last Updated : 2024-01-24
  • Dia Mimpi Burukku   10

    Karena para ksatria itu mati, Achlys merasa telah menjadi seorang pembunuh sehingga dengan terpaksa dia melakukan yang diperintahkan Duke Julian. Jika dia tidak mudah mempercayai ucapan Duke Julian, dia pasti tidak akan pernah menandatangani surat kontrak pekerjaan itu. Dia diantarkan oleh Duke Julian dan para ksatrianya di depan hotel. "Achlys! Kamu kembali!" teriak ibunya antusias.Achlys hanya menunjukkan wajah dingin. Ibunya memeluknya. Ayahnya segera keluar dan langsung berterima kasih pada Duke Julian."Ibu, ayah, jangan pernah lagi meminta bantuan pada tuan duke! Kalian membuatku dalam masalah besar!" tukas Achlys.Canna menarik diri dan saling pandang dengan suaminya. "Apa yang kamu katakan? Kami tidak pernah minta bantuan pada Duke Julian!" jawab Canna.Achlys terhenyak dan langsung menoleh ke Duke Julian. Duke Julian tersenyum kecil padanya. "Duke Julian mencarimu dan kami memberitahunya kamu ke kota sebelah untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan," kata Liam."Tuan

    Last Updated : 2024-02-03
  • Dia Mimpi Burukku   11

    "Tuan duke, tampaknya kamu sangat dekat dengan gadis itu? Aku mendengar kamu telah menyelamatkan seorang gadis biasa dari para perampok. Apakah gadis itu yang telah kamu selamatkan?" tanya Laura."Ya. Ada urusan apa kamu datang kesini?" tanya Duke Julian."Ini tidak pernah terjadi sebelumnya tuan duke. Sejak kapan kamu menjadi begitu baik pada seorang gadis dari kalangan rakyat jelata? Jika berita mengenai kamu menyelamatkan dia bertambah parah setelah orang-orang menyaksikan kedekatanmu dengan gadis itu, maka itu akan menjadi masalah besar. Dan untuk pertanyaan terakhirmu, apakah tidak boleh jika aku merindukan tunanganku?" tanya Laura.Duke Julian tersenyum kecil. "Lady tenang saja. Aku tidak akan menarik pertunangan kita. Sejak awal, pernikahan kita ini tidak didasari karena kita saling menyukai."Laura menyipitkan kedua matanya tajam. "Lalu apa tuan duke menyukai gadis itu?"Duke Julian diam sejenak. "Jangan pernah ikut campur urusanku Lady Laura! Karena aku sangat membenci itu."

    Last Updated : 2024-02-12
  • Dia Mimpi Burukku   12

    Laura akan menaiki kereta kudanya tetapi tidak sengaja melihat Achlys yang berjalan menuju taman dengan ekspresi riang di wajahnya langsung berbalik menghampiri gadis itu. Achlys juga segera bertemu mata dengan Laura. Dia menghentikan langkahnya saat menyadari Laura mendekatinya. Dia pun menghampiri Laura dan menyapanya dengan mendunukkan kepalanya sekilas. "Selamat siang Lady Laura," sapa Achlys dengan senyuman ramahnya. Alih-alih membalas sapaan Achlys, Laura justru bertanya dengan dingin. "Jawab pertanyaanku dengan jujur nona Achlys!"Achlys memperhatikan Laura yang terlihat sangat marah padanya. Dia pikir Laura sudah mengerti mengenai Duke Julian yang mendekatinya. Hari ini orang-orang disini menatapnya dengan tatapan yang tidak seperti biasanya. Dan beberapa kali dia mendengar namanya disebut bersama Duke Julian. Semenjak dia akan melukai pergelangan tangannya, Achlys menyadari perasaan Duke Julian padanya melalui tatapan matanya yang khawatir dan marah. Ayahnya bilng semakin

    Last Updated : 2024-02-18
  • Dia Mimpi Burukku   13

    "Nyonya Magnolia," panggil Achlys.Selesai mengerjakan tugasnya, alih-alih mencari Duke Julian, Achlys langsung menuju ruangan Magnolia."Jangan memanggilku nyonya nona Achlys! Panggil saja aku lady," jawab Magnolia."Baiklah lady Magnolia. Saya sudah menyelesaikan pekerjaan ini. Tolong sampaikan kepada tuan duke dan jika ada yang tidak sesuai dengan beliau, beritahu saya melalui lady saja. Untuk mendiskusikannya bersama, saya pikir lady Magnolia perlu ikut," kata Achlys.Magnolia bertanya-tanya mengapa Achlys kelihatan membenci Duke Julian."Saat ini tuan duke sedang pergi piknik untuk beberapa hari. Bukan. Mungkin seminggu atau lebih," kata Magnolia.Achlys sedikit kaget. "Baguslah. Tidak. Maksud saya, saya jadi tidak perlu takut jika pekerjaan saya tidak bagus.""Aku akan mengirimkan ini kepada tuan duke. Nona Achlys harus berangkat besok pagi ke daerah timur kerajaan!" kata Magnolia."Baiklah," jawab Achlys. "Kalau begitu saya permisi. Saya sudah boleh pulang lady Magnolia.""Ya."

    Last Updated : 2024-02-27

Latest chapter

  • Dia Mimpi Burukku   49

    "Sampai saat ini, nona Achlys masih belum ditemukan. Namun kalian tidak perlu khawatir, tim investigasi sudah ditugaskan. Pasti akan segera ada kabar," kata Kaden pada orang tuanya Achlys. "Dimana tuan duke? Tolong ksatria, biarkan kami bicara dengan tuan duke," pinta Canna. "Saat ini tuan duke berada di kekaisaran. Beliau mungkin pulang dalam beberapa hari lagi. Masih belum ada kabar," kata Kaden. Canna dan Liam saling pandang kemudian menundukkan kepalanya ke bawah. Kabar kepulangan Duke Julian dan para penyihir kekaisaran dari wilayah terlarang segera terdengar oleh Canna dan Liam. Mereka sangat khawatir ketika mendengar banyak yang meninggal. Mereka langsung berharap Achlys tidak salah satu yang meninggal. Achlys adalah putri mereka satu-satunya. Mereka berjuang sampai sejauh ini, karena putri mereka. Mereka berharap Achlys dapat mencapai impiannya. Liam berkali-kali menenangkan Canna dan meyakinkan dia bahwa Achlys pasti baik-baik saja. Meskipun begitu, keduany

  • Dia Mimpi Burukku   48

    Kakeknya tidak pernah memberitahu apapun soal racunnya. Sejak lahir, dia sudah beracun jadi dia merasa bahwa bersentuhan dengan orang lain, tak layak untuknya. Orang lain bisa bersentuhan tetapi tidak dengan dia tetapi, dia mungkin bisa melakukan hal lain. Dia sendiri masih belum menemukannya. Slater penasaran dengan apa yang akan dilakukan Achlys untuk membantunya. "Aku bukan terkena kutukan atau semacamnya," kata Slater. Achlys diam sejenak. "Aku mengalami mimpi buruk. Kamu tahu kan Slater? Aku sudah bertanya bahkan pada Igor yang biasanya menyusup ke mimpi orang lain. Dia tidak tahu apapun soal mimpi burukku dan aku masih dalam perjalanan menemukan misteri ini. Aku ingin tahu, apakah itu peringatan untukku supaya menjauh dari Duke Julian atau hanya mimpi biasa yang tidak akan pernah berpengaruh pada kehidupanku tetapi mengapa setiap kali aku tertidur sekarang, selalu saja aku bermimpi Duke Julian yang sangat jahat bersama Laura. Kupikir dia telah tahu karena dia merekam ob

  • Dia Mimpi Burukku   47

    Achlys dan Slater mampir ke sebuah warung sederhana yang menjual berbagai macam minuman segar dan ikan bakar. "Biasanya bangsawan datang kesini hanya untuk memberitahu kabar dari kaisar. Jadi ada kabar apa?" tanya pemilik warung tersebut. "Jangan berbicara santai dengan mereka! Nanti kamu bisa mendapatkan masalah, paman," ucap keponakan pemilik warung itu yang tampaknya berusia 25 tahun dengan rambut berantakan berwarna pirang kecoklatan. "Kami seorang petualang. Bukan bangsawan. Kami memang pernah mengenyam pendidikan di Akademi Nerine tetapi kami bukan keluarga kaisar dan bukan juga dari kleluarga kerajaan," ucap Slater. "Memangnya kami akan percaya begitu saja? Banyak orang hidup susah disini dan pajak terus-menerus ditarik," keluh pria itu. "Kalian seharusnya mengumpulkan keputusan lalu berikan pada bangsawan paling berpengaruh di kekaisaran yang kemungkinan memihak kalian dan tidak akan berkhianat pada kalian. Kami tidak bisa membantu karena kami cuma bagian dari ksatri

  • Dia Mimpi Burukku   46

    JUlian hampir saja kalah oleh Igor. Para ksatria yang pulang ke Kynleigh datang lagi dengan membawa lebih banyak pasukan. Julian langsung menyuruh mereka untuk mundur karena bisa saja monster raksasa muncul lagi dan malah yang meninggal semakin banyak dibandingkan waktu itu. Pada akhirnya setelah bertanding cukup lama, Julian menarik mundur pasukannya ketika menyadari Igor tidak melakukan serangan apapun. Dia pikir sosok itu istirahat sejenak, dia menggunakan kesempatan itu untuk menarik mundur pasukannya dan mereka bergegas kembali ke Kynleigh. Julian ikut kali ini karena tidak mau penjemputan yang dilakukan oleh para pasukannya sia-sia. Terlebih, dia tahu niat Igor ingin menahannya di tempat m,engerikan ini selamanya, dia bisa kehabisan mana. Setelah keluar dari wilayah mengerikan itu, Julian berhenti dan para pasukannya juga berhenti. "Ada apa, tuan duke?" tanya Kaden. "Achlys tidak ikut dengan kalian?" tanya Duke Julian. Kaden terdiam kemudian menjawab dengan yakin,

  • Dia Mimpi Burukku   45

    Bagaimana rasanya sentuhan manusia? Slater tidak pernah mempertanyakan itu sebelumnya. Ketika dia masuk ke akademi, banyak yang tergila-gila padanya sampai dia ingin menyentuhnya. Pernah ada yang menyentuh tangannya dan gadis itu langsung dilarikan ke rumah sakit tetapi pada akhirnya tidak tertolong. Para profesor menjadi sangat tertarik dengan Slater. Mereka ingin menyelidiki racun yang ada di tubuh Slater. Pertama-tama, Slater disuruh untuk mengeluarkan air liur. Air liurnya juga beracun. Ternyata racunnya sangat berbeda dengan racun-racun mematikan pada umumnya. Mungkin karena itu diproduksi secara alami oleh tubuh Slater. Banyak yang menganggap Slater bukan manusia karena racun di tubuhnya. Slater tidak pernah mempermasalahkan itu. Sekarang, Slater bertanya-tanya bagaimana rasanya sentuhan manusia? Karena pada saat gadis di akademi itu menyentuh tangannya, itu karena dia sedang berjalan dan gadis itu tiba-tiba menyentuh tangannya, itu refleks dan dia tidak tahu sam

  • Dia Mimpi Burukku   44

    Putra mahkota kekaisaran yang tengah berbincang dengan beberapa ksatria itu segera menyapa Laura saat wanita itu tiba di istana. Laura menyapa putra mahkota. "Tumben sekali lady, ada gerangan apa anda datang kemari?" tanya putra mahkota ramah. "Orang-orang yang anda kirim ke wilayah mengerikan itu sudah tiba bukan? Namun saya belum mendapatkan kabar sama sekali mengenai tuan duke. Saya pikir, yang mulia tahu soal keadaan beliau." "Sayang sekali lady, aku belum mendapatkan informasi apapun mengenai Duke Julian," jawab putra mahkota. "Selain itu, kami sedang mengurus hal yang serius." "Bolehkah saya tahu?" tanya Laura penasaran. Putra mahkota melirik ke arah lain. Laura menyipitkan kedua matanya. "Karena ini hal yang sangat penting dan privasi, jadi tidak boleh sembarangan dibicarakan kepada orang lain," jawab putra mahkota. Laura menjadi semakin penasaran. "Yang mulia, tolong kirimkan lebih banyak pasukan ke tempat mengerikan itu! Kalau Duke Julian sampai mati, y

  • Dia Mimpi Burukku   43

    Achlys tidak pernah menyangka akan melakukan perjalanan ke wilayah utara bersama Slater. Mereka segera menemuakn tempat yang cocok untuk beristirahat. Achlys tidak bisa menahan rasa kantuknya lagi. Dia akhirnya tertidur sementara Slater mencoba mrnangkap ikan di sungai dengan sihirnya untuk dimakan. Duke Julian datang lagi ke mimpinya. Tidak cuma itu, pemandangan mengerikan, bayi yang sudah tak bernyawa, tergeletak di depan Achlys. "Nyonya, bayimu sudah tidak bisa diselamatkan," ucap suster. Achlys menggelengkan kepalanya. "Tidak! Itu bukan bayiku!" Duke Julian berdiri di dekat pintu, menatapnya acuh tak acuh. Namun ketara sekali kalau dia tak mempedulikannya maupun bayi itu. "Bagaimana bisa ini bukan bayi nyonya? Nyonya baru saja melahirkan!" ucap perawat itu. "Diam! Apakah kamu tahu siapa suaminya?" tanya Achlys marah dan frustasi. "Perawat, tinggalkan saja dia! Wanita itu sudah gila! Saking gilanya sampai tidak bisa mengenali bayinya sendiri!" ucap Duke Julian.

  • Dia Mimpi Burukku   42

    Achlys menggendong sebuah tas berwarna coklat tua yang tam,pak sudah lusuh. Dia telah membersihkannya lalu Lira dan Lara mengeringkan tas itu dengan sihirnya. Mereka disuruh igor untuk ikut Achlys ke wilayah Utara. Achlys merasa sangat lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dia mengantuk tetapi dia enggan tidur karena khawatir bermimpi Duke Julian. Lira dan Lara sibuk tidur di pundak Achlys. Achlys masih bimbang apakah keputusan dia untuk belajar sihir hitam salah satu benar. Dia memang memiliki keinginan yang kuat untuk belajar sihir hitam tetapi dia merasa waktunya kurang tepat. Duke Julian sempat membicarakan mengenai masalah yang terjadi di kekaisaran ketika mereka masih bersama sehari yang lalu sebelum berencana masuk hutan dan diserang. Duke Julian, meskipun dianggap oleh banyak orang di kekaisaran sebagai orang terkuat di kekaisaran itu tetapi banyak yang tidak menyukainya, terutama para bangsawan. Mereka berlomba-lomba untuk menjatuhkannya. Achlys

  • Dia Mimpi Burukku   41

    Julian tahu kalau Achlys sudah diculik oleh Igor. Dia duduk diatas sebuah batu besar. Disampingnya ada monsternya yang berwarna hitam. Para ksatria segera menghampirinya begitu juga dengan beberapa penyihir yang masih hidup. "Tuan duke, sebaiknya kita hentikan saja membangun tempat ini untuk layak ditinggali, banyak dari kita yang sudah meninggal," kata salah satu penyihir. "Kita masih belum cukup kuat! Kita kekurangan pasukan!" sahut yang lain. "Dimana Achlys?" tanya Slater pada Duke Julian. "Aku tidak tahu," jawab Duke Julian. Duke Julian memiliki jawaban sendiri tetapi dia tidak akan mengatakannya pada Slater. Dia telah mengirimkan surat pada kaisar untuk kepulangan mereka dan meminta pasukan untuk dikirim ke tempat ini jika memungkinkan. Dia tidak yakin akan mendapatkan balasan. Tetapi dia berencana tidak akan kembali lebih dulu sebelum menemukan Achlys. "Bagaimana bisa? Bukankah dia bersamamu?" tanya Slater marah. "Slater, hentikan! Kau seharusnya tidak perlu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status