Share

06

Author: Eselitaa
last update Last Updated: 2024-01-16 11:41:07

Achlys mengelapi jendela di kantor utama Kynleigh seusai yang diperintahkan Duke Julian dengan terpaksa. Dia khawatir para bawahan Duke Julian akan menyerangnya jika ia tidak melakukannya. Dia melakukannya dengan terburu-buru supaya bisa pulang sebelum bertemu Duke Julian.

"Itulah akibatnya dari menolak tawaran tuan duke. Dia menjadi tukang bersih-bersih."

"Benarkah dia lulusan terbaik dari Nerine? Tidak bisa dipercaya wanita tidak memiliki moral seperti itu."

Achlys menoleh ke belakang. Dua wanita yang baru saja membicarakannya itu langsung pergi dengan seringai di wajah mereka.

"Mereka tidak tahu saja jika aku mau, aku bisa menjadi atasan mereka," batin Achlys kesal.

"Nona Achlys, ternyata itu benar kamu. Apa yang sudah kamu lakukan hingga berakhir seperti itu?" tanya Magnolia seraya turun tangga menghampiri Achlys.

"Saya tidak sengaja memasuki area danau di ibukota dan kebetulan tuan duke melihat saya jadi dia menyuruh saya untuk melakukan ini sebagai balasan karena sudah melanggar peraturan," jawab Achlys tanpa menoleh ke Magnolia. "Padahal saya tidak tahu ada peraturan itu."

Magnolia merasa kasihan dengan Achlys. Sudah banyak ruangan yang dibersihkan gadis itu kata para pekerja. Gadis itu berkali-kali mengusap keringatnya.

"Sebaiknya nona berhenti dulu dan istirahat!" tukas Magnolia.

"Pergilah Magnolia! Sejak kapan aku menyuruhmu untuk menggantikan posisiku?!" tanya Duke Julian seraya menghampiri Achlys dan Magnolia.

Magnolia mundur dan meminta maaf pada Duke Julian kemudian pergi. Achlys langsung memalingkan pandangan dengan kesal. Harapannya untuk tidak bertemu Duke Julian pupus sudah.

Achlys berkata, "Saya izin pergi membersihkan ruangan lain tuan duke!"

"Tampaknya kamu belum membersihkan ruanganku! Ikuti aku!" titah Duke Julian.

"Saya sudah membersihkannya!" jawab Achlys tegas.

"Aku baru saja dari ruanganku tentu saja aku tahu nona Achlys. Aku sangat membenci omong kosong jadi cepat!" ucap Duke Julian dingin.

Achlys pun mengikuti Duke Julian.

"Tinggalkan semua peralatanmu itu!" titah Duke Julian setengah menoleh ke Achlys.

"Bagaimana bisa saya membersihkan tanpa peralatan apapun?" tanya Achlys kesal.

"Kamu masih memiliki gaunmu itu!"

Achlys sangat kaget. Gaun yang ia kenakan sekarang adalah salah satu gaun terbaik yang ia punya. Namun, di mata Duke Julian sama seperti sampah.

"Maksud tuan duke saya harus membersihkan ruangan tuan duke dengan gaun yang saya kenakan?"

Duke Julian menarik sudut bibir kanannya tetapi tidak mengatakan apa-apa. Achlys melihat senyumnya yang begitu merendahkannya dan gadis itu seketika meledak marah. Duke Julian melanjutkan perjalanan ke ruangannya diikuti Achlys.

"Sesuatu yang lebih buruk dari sampah tidak bisa menjadi mainan tuan duke," kata Achlys tajam.

"Apa yang sedang kamu bicarakan nona Achlys?" tanya Duke Julian.

"Saya pikir tuan duke ingin mempermainkan saya padahal tuan duke menganggap saya lebih buruk dari sampah," kata Achlys.

"Kalau begitu tidak mungkin aku menawari kamu pekerjaan dengan upah yang menggiurkan. Jadi kamu sudah paham alasan dibalik sikapku padamu ini nona Achlys?"

"Saya tidak menyangka tuan duke segigih itu ingin mendapatkan saya. Saya jadi semakin tidak ingin bekerja dibawah tuan duke," jawab Achlys.

"Aku masih tidak mengerti kenapa kamu sangat membenciku. Kita bahkan tidak pernah bertemu sebelumnya."

Achlys terdiam. "Terkadang kebencian tidak memiliki alasan. Namun, tuan duke seharusnya sudah tahu. Banyak yang mengatakan tuan duke tidak memiliki perasaan dan terkenal kejam. Dua itu saja bisa menjadi alasan."

Duke Julian tertawa kecil dan itu membuat Achlys menyipitkan kedua matanya. "Kamu benar!"

Mereka sampai di ruangan Duke Julian. Duke Julian membuka pintu dan mempersilahkan Achlys untuk masuk tetapi gadis itu ragu-ragu. Duke Julian yang tidak tahan lagi akhirnya mendorong Achlys dengan sihirnya.

"Tolong jangan mengendalikan tubuh saya dengan sihir anda!" titah Achlys dingin.

Duke Julian menutup pintu lalu duduk di sofa dan mulai membaca buku. Kemarahan Achlys padanya seolah-olah dianggap angin lalu.

"Silahkan bersihkan ruangan ini! Kamu tidak akan bisa keluar sebelum benar-benar bersih nona Achlys!" tukas Duke Julian tanpa menatap Achlys.

"Berjanjilah pada saya tuan duke. Setelah saya membersihkan ruangan anda, anda akan membiarkan saya pergi dan setelah itu anda tidak akan pernah mencampuri urusan saya lagi!" kata Achlys tajam.

Duke Julian melirik ke kedua mata Achlys. "Ya!" jawabnya.

Achlys merobek bagian bawah gaunnya dan mulai mengelap ruangan itu tanpa mempedulikan rasa lelahnya. Duke Julian memperhatikan tindakannya itu. Dia tidak lagi fokus ke bukunya melainkan ke Achlys.

"Aku yakin ada sesuatu yang disembunyikan gadis ini tentangku," batin Duke Julian.

Achlys menoleh ke Duke Julian dan matanya melotot lalu menatap ke barang di depannya lagi. "Apakah dia terus memperhatikanku sejak tadi?" batinnya khawatir.

Tatapan Achlys tidak sengaja menangkap sebuah foto diatas meja di sudut ruangan. Gadis itu mendekat untuk melihat lebih jelas.

"Apakah ini foto keluarga Kynleigh?" batin Achlys.

Di foto Duke Julian masih kecil. Namun, yang menjadi perhatiannya, sang duke sama sekali tidak tersenyum disaat seluruh keluarganya tersenyum.

"Pantas saja dia menjadi orang yang tidak berperasaan. Saat masih kecil saja ekspresinya seperti ini," batin Achlys.

"Untuk kompensasinya bagaimana nona Achlys?" tanya Duke Julian.

Achlys menoleh ke Duke Julian. "Bukankah kita sudah melupakannya baru saja tuan duke? Saya sudah mengatakan tuan duke untuk tidak pernah mencampuri hidup saya lagi dan tuan duke menyetujuinya."

Duke Julian melirik Achlys. Dia menarik sudut bibirnya sebelah kanannya. "Bukan berarti aku akan melepaskannya begitu saja."

Achlys meledak marah tetapi sebelum dia melakukannya, kedua matanya lebih dulu menangkap sihir yang sangat kuat. Dia tahu harus lari sekarang juga.

Related chapters

  • Dia Mimpi Burukku   07

    "Baiklah-baiklah. Saya akan membayar kompensasinya. Namun, berikan saya waktu untuk mengumpulkan uangnya dan saya tidak mau diganti yang lain!" tegas Achlys. Punggung Achlys sudah menempel di dinding pojok. Keringatnya banyak sekali dan badannya mulai bau sampai dia bisa mencium baunya. Sihir Duke Julian langsung menghilang. Duke Julian menoleh ke Achlys. "Aku hanya sedang mengecek ruangan ini sudah bersih apa belum. Kenapa kamu begitu ketakutan nona Achlys?" Achlys merasa bodoh. "Jadi bagaimana sudah bersih apa belum?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. "Masih belum. Tetapi tampaknya kamu sudah sangat kelelahan. Hari ini cukup sampai disini saja." Duke Julian mengambil mantelnya kemudian mendekati Achlys yang hendak keluar dari ruangan itu. Dia menyelimuti punggung Achlys dengan mantelnya. Achlys tertegun. Dia menoleh ke Duke Julian yang berada dibelakangnya sangat dekat. Dia pun menoleh ke pintu lagi. "Apa maksudnya ini tuan duke?" "Supaya kamu tidak masuk angin." "Namun men

    Last Updated : 2024-01-19
  • Dia Mimpi Burukku   08

    Orang-orang suruhan Duke Julian satu-persatu tumbang. Teman-temannya bilang, para ksatria bawahan Duke Julian sangat tangguh meskipun bukan yang terkuat di negara ini tetapi mereka masuk ke sepuluh besar. Jika mereka sampai dikalahkan begitu saja, itu artinya para perampok itu memang sesuai yang dikatakan oleh orang yang ia tusuk. Achlys langsung bersembunyi sebelum para perampok itu menangkapnya. "Sialan! Tasku!" Achlys tidak seharusnya meninggalkan tasnya di dalam kereta. Setidaknya dia juga harus menutup pintu kereta. Para perampok itu bisa masuk dan menghabisi orang di dalam kereta dan mengambil tasnya. Achlys bersembunyi dibalik sebuah pohon raksasa. Dia menahan nafas beberapa kali. Sampai akhirnya dia tidak lagi mendengar suara pedang saling menari. Nafas Achlys memburu. "Apakah masih ada yang tersisa?" Suara yang menawan itu menggema di tengah keheningan malam. Achlys pikir itu suara Ridge, pemimpin para perampok itu."Seorang gadis bos. Dia baru saja kabur kesana!""Cek d

    Last Updated : 2024-01-20
  • Dia Mimpi Burukku   09

    "Tuan duke, ini maksudnya apa?" tanya Achlys. "Kontrak pekerjaan seperti yang baru saja kamu katakan." "Tetapi...apa hubungannya dengan insiden ini? Dan kenapa saya harus menandatangani ini tuan duke?" "Siapa yang pantas disalahkan atas kematian mereka kalau bukan diriku nona Achlys karena akulah yang telah memgirim mereka kesini tetapi itu karena permintaan dari kedua orang tuamu dan kamu meminta maaf padaku karena hal tersebut kan? Dan kalau kamu mau aku memaafkanmu, lakukanlah apa yang kusuruh!" Achlys terdiam. "Para ksatria itu sudah siap mati demi Kynleigh. Dan keluarga yang ditinggalkan tampaknya tidak bisa berbuat apapun. Mereka hanya percaya pada Duke Julian yang pasti akan menangkap pelakunya dan membalas kematian mereka. Aku merasa sangat bersalah. Namun, alih-alih diberi hukuman, Duke Julian malah membahas mengenai pekerjaan di tengah-tengah para mayat ksatrianya. Dia pasti sudah gila," batinnya. "...Kenapa tuan duke malah memberikan saya pekerjaan yang memguntungkan b

    Last Updated : 2024-01-24
  • Dia Mimpi Burukku   10

    Karena para ksatria itu mati, Achlys merasa telah menjadi seorang pembunuh sehingga dengan terpaksa dia melakukan yang diperintahkan Duke Julian. Jika dia tidak mudah mempercayai ucapan Duke Julian, dia pasti tidak akan pernah menandatangani surat kontrak pekerjaan itu. Dia diantarkan oleh Duke Julian dan para ksatrianya di depan hotel. "Achlys! Kamu kembali!" teriak ibunya antusias.Achlys hanya menunjukkan wajah dingin. Ibunya memeluknya. Ayahnya segera keluar dan langsung berterima kasih pada Duke Julian."Ibu, ayah, jangan pernah lagi meminta bantuan pada tuan duke! Kalian membuatku dalam masalah besar!" tukas Achlys.Canna menarik diri dan saling pandang dengan suaminya. "Apa yang kamu katakan? Kami tidak pernah minta bantuan pada Duke Julian!" jawab Canna.Achlys terhenyak dan langsung menoleh ke Duke Julian. Duke Julian tersenyum kecil padanya. "Duke Julian mencarimu dan kami memberitahunya kamu ke kota sebelah untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan," kata Liam."Tuan

    Last Updated : 2024-02-03
  • Dia Mimpi Burukku   11

    "Tuan duke, tampaknya kamu sangat dekat dengan gadis itu? Aku mendengar kamu telah menyelamatkan seorang gadis biasa dari para perampok. Apakah gadis itu yang telah kamu selamatkan?" tanya Laura."Ya. Ada urusan apa kamu datang kesini?" tanya Duke Julian."Ini tidak pernah terjadi sebelumnya tuan duke. Sejak kapan kamu menjadi begitu baik pada seorang gadis dari kalangan rakyat jelata? Jika berita mengenai kamu menyelamatkan dia bertambah parah setelah orang-orang menyaksikan kedekatanmu dengan gadis itu, maka itu akan menjadi masalah besar. Dan untuk pertanyaan terakhirmu, apakah tidak boleh jika aku merindukan tunanganku?" tanya Laura.Duke Julian tersenyum kecil. "Lady tenang saja. Aku tidak akan menarik pertunangan kita. Sejak awal, pernikahan kita ini tidak didasari karena kita saling menyukai."Laura menyipitkan kedua matanya tajam. "Lalu apa tuan duke menyukai gadis itu?"Duke Julian diam sejenak. "Jangan pernah ikut campur urusanku Lady Laura! Karena aku sangat membenci itu."

    Last Updated : 2024-02-12
  • Dia Mimpi Burukku   12

    Laura akan menaiki kereta kudanya tetapi tidak sengaja melihat Achlys yang berjalan menuju taman dengan ekspresi riang di wajahnya langsung berbalik menghampiri gadis itu. Achlys juga segera bertemu mata dengan Laura. Dia menghentikan langkahnya saat menyadari Laura mendekatinya. Dia pun menghampiri Laura dan menyapanya dengan mendunukkan kepalanya sekilas. "Selamat siang Lady Laura," sapa Achlys dengan senyuman ramahnya. Alih-alih membalas sapaan Achlys, Laura justru bertanya dengan dingin. "Jawab pertanyaanku dengan jujur nona Achlys!"Achlys memperhatikan Laura yang terlihat sangat marah padanya. Dia pikir Laura sudah mengerti mengenai Duke Julian yang mendekatinya. Hari ini orang-orang disini menatapnya dengan tatapan yang tidak seperti biasanya. Dan beberapa kali dia mendengar namanya disebut bersama Duke Julian. Semenjak dia akan melukai pergelangan tangannya, Achlys menyadari perasaan Duke Julian padanya melalui tatapan matanya yang khawatir dan marah. Ayahnya bilng semakin

    Last Updated : 2024-02-18
  • Dia Mimpi Burukku   13

    "Nyonya Magnolia," panggil Achlys.Selesai mengerjakan tugasnya, alih-alih mencari Duke Julian, Achlys langsung menuju ruangan Magnolia."Jangan memanggilku nyonya nona Achlys! Panggil saja aku lady," jawab Magnolia."Baiklah lady Magnolia. Saya sudah menyelesaikan pekerjaan ini. Tolong sampaikan kepada tuan duke dan jika ada yang tidak sesuai dengan beliau, beritahu saya melalui lady saja. Untuk mendiskusikannya bersama, saya pikir lady Magnolia perlu ikut," kata Achlys.Magnolia bertanya-tanya mengapa Achlys kelihatan membenci Duke Julian."Saat ini tuan duke sedang pergi piknik untuk beberapa hari. Bukan. Mungkin seminggu atau lebih," kata Magnolia.Achlys sedikit kaget. "Baguslah. Tidak. Maksud saya, saya jadi tidak perlu takut jika pekerjaan saya tidak bagus.""Aku akan mengirimkan ini kepada tuan duke. Nona Achlys harus berangkat besok pagi ke daerah timur kerajaan!" kata Magnolia."Baiklah," jawab Achlys. "Kalau begitu saya permisi. Saya sudah boleh pulang lady Magnolia.""Ya."

    Last Updated : 2024-02-27
  • Dia Mimpi Burukku   14

    "Lady Magnolia, mengapa kamu tidak memberitahuku bahwa tuan duke sudah berada di daerah timur kerajaan?" tanya Achlys dengan raut kesal di wajahnya pada Magnolia."Apakah aku perlu memberitahumu nona Achlys? Wajar saja jika tuan duke kesana. Tidak. Dia memang harus kesana karena hanya dia yang bisa mengatasi masalah disana. Justru yang aneh itu dirimu nona Achlys karena sudah bertanya seperti itu," jawab Magnolia."Apa? Nona Achlys? Kamu tidak tahu bahwa tuan duke disana?" tanya Laura.Achlys mengangguk. "Kalau begitu sesuai perintahmu dan tuan duke Lady Laura. Saya mundur dari ekspedisi ini.""Bagus!" kata Laura dengan senyum puas."Nona Achlys! Kamu bisa dimarahi tuan duke dan terkena masalah lebih besar lagi. Kamu telah mencemarkan nama baik tuan duke," kata Magnolia.Achlys tersenyum sinis. "Mereka bahkan lebih tertarik pada berita tuan duke menyelamatkan seorang gadis dari kalangan rakyat jelita dibandingkan ada pelamar kerja yang menolak tawarannya.""Dua orang itu adalah orang

    Last Updated : 2024-03-01

Latest chapter

  • Dia Mimpi Burukku   47

    Achlys dan Slater mampir ke sebuah warung sederhana yang menjual berbagai macam minuman segar dan ikan bakar. "Biasanya bangsawan datang kesini hanya untuk memberitahu kabar dari kaisar. Jadi ada kabar apa?" tanya pemilik warung tersebut. "Jangan berbicara santai dengan mereka! Nanti kamu bisa mendapatkan masalah, paman," ucap keponakan pemilik warung itu yang tampaknya berusia 25 tahun dengan rambut berantakan berwarna pirang kecoklatan. "Kami seorang petualang. Bukan bangsawan. Kami memang pernah mengenyam pendidikan di Akademi Nerine tetapi kami bukan keluarga kaisar dan bukan juga dari kleluarga kerajaan," ucap Slater. "Memangnya kami akan percaya begitu saja? Banyak orang hidup susah disini dan pajak terus-menerus ditarik," keluh pria itu. "Kalian seharusnya mengumpulkan keputusan lalu berikan pada bangsawan paling berpengaruh di kekaisaran yang kemungkinan memihak kalian dan tidak akan berkhianat pada kalian. Kami tidak bisa membantu karena kami cuma bagian dari ksatri

  • Dia Mimpi Burukku   46

    JUlian hampir saja kalah oleh Igor. Para ksatria yang pulang ke Kynleigh datang lagi dengan membawa lebih banyak pasukan. Julian langsung menyuruh mereka untuk mundur karena bisa saja monster raksasa muncul lagi dan malah yang meninggal semakin banyak dibandingkan waktu itu. Pada akhirnya setelah bertanding cukup lama, Julian menarik mundur pasukannya ketika menyadari Igor tidak melakukan serangan apapun. Dia pikir sosok itu istirahat sejenak, dia menggunakan kesempatan itu untuk menarik mundur pasukannya dan mereka bergegas kembali ke Kynleigh. Julian ikut kali ini karena tidak mau penjemputan yang dilakukan oleh para pasukannya sia-sia. Terlebih, dia tahu niat Igor ingin menahannya di tempat m,engerikan ini selamanya, dia bisa kehabisan mana. Setelah keluar dari wilayah mengerikan itu, Julian berhenti dan para pasukannya juga berhenti. "Ada apa, tuan duke?" tanya Kaden. "Achlys tidak ikut dengan kalian?" tanya Duke Julian. Kaden terdiam kemudian menjawab dengan yakin,

  • Dia Mimpi Burukku   45

    Bagaimana rasanya sentuhan manusia? Slater tidak pernah mempertanyakan itu sebelumnya. Ketika dia masuk ke akademi, banyak yang tergila-gila padanya sampai dia ingin menyentuhnya. Pernah ada yang menyentuh tangannya dan gadis itu langsung dilarikan ke rumah sakit tetapi pada akhirnya tidak tertolong. Para profesor menjadi sangat tertarik dengan Slater. Mereka ingin menyelidiki racun yang ada di tubuh Slater. Pertama-tama, Slater disuruh untuk mengeluarkan air liur. Air liurnya juga beracun. Ternyata racunnya sangat berbeda dengan racun-racun mematikan pada umumnya. Mungkin karena itu diproduksi secara alami oleh tubuh Slater. Banyak yang menganggap Slater bukan manusia karena racun di tubuhnya. Slater tidak pernah mempermasalahkan itu. Sekarang, Slater bertanya-tanya bagaimana rasanya sentuhan manusia? Karena pada saat gadis di akademi itu menyentuh tangannya, itu karena dia sedang berjalan dan gadis itu tiba-tiba menyentuh tangannya, itu refleks dan dia tidak tahu sam

  • Dia Mimpi Burukku   44

    Putra mahkota kekaisaran yang tengah berbincang dengan beberapa ksatria itu segera menyapa Laura saat wanita itu tiba di istana. Laura menyapa putra mahkota. "Tumben sekali lady, ada gerangan apa anda datang kemari?" tanya putra mahkota ramah. "Orang-orang yang anda kirim ke wilayah mengerikan itu sudah tiba bukan? Namun saya belum mendapatkan kabar sama sekali mengenai tuan duke. Saya pikir, yang mulia tahu soal keadaan beliau." "Sayang sekali lady, aku belum mendapatkan informasi apapun mengenai Duke Julian," jawab putra mahkota. "Selain itu, kami sedang mengurus hal yang serius." "Bolehkah saya tahu?" tanya Laura penasaran. Putra mahkota melirik ke arah lain. Laura menyipitkan kedua matanya. "Karena ini hal yang sangat penting dan privasi, jadi tidak boleh sembarangan dibicarakan kepada orang lain," jawab putra mahkota. Laura menjadi semakin penasaran. "Yang mulia, tolong kirimkan lebih banyak pasukan ke tempat mengerikan itu! Kalau Duke Julian sampai mati, y

  • Dia Mimpi Burukku   43

    Achlys tidak pernah menyangka akan melakukan perjalanan ke wilayah utara bersama Slater. Mereka segera menemuakn tempat yang cocok untuk beristirahat. Achlys tidak bisa menahan rasa kantuknya lagi. Dia akhirnya tertidur sementara Slater mencoba mrnangkap ikan di sungai dengan sihirnya untuk dimakan. Duke Julian datang lagi ke mimpinya. Tidak cuma itu, pemandangan mengerikan, bayi yang sudah tak bernyawa, tergeletak di depan Achlys. "Nyonya, bayimu sudah tidak bisa diselamatkan," ucap suster. Achlys menggelengkan kepalanya. "Tidak! Itu bukan bayiku!" Duke Julian berdiri di dekat pintu, menatapnya acuh tak acuh. Namun ketara sekali kalau dia tak mempedulikannya maupun bayi itu. "Bagaimana bisa ini bukan bayi nyonya? Nyonya baru saja melahirkan!" ucap perawat itu. "Diam! Apakah kamu tahu siapa suaminya?" tanya Achlys marah dan frustasi. "Perawat, tinggalkan saja dia! Wanita itu sudah gila! Saking gilanya sampai tidak bisa mengenali bayinya sendiri!" ucap Duke Julian.

  • Dia Mimpi Burukku   42

    Achlys menggendong sebuah tas berwarna coklat tua yang tam,pak sudah lusuh. Dia telah membersihkannya lalu Lira dan Lara mengeringkan tas itu dengan sihirnya. Mereka disuruh igor untuk ikut Achlys ke wilayah Utara. Achlys merasa sangat lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Dia mengantuk tetapi dia enggan tidur karena khawatir bermimpi Duke Julian. Lira dan Lara sibuk tidur di pundak Achlys. Achlys masih bimbang apakah keputusan dia untuk belajar sihir hitam salah satu benar. Dia memang memiliki keinginan yang kuat untuk belajar sihir hitam tetapi dia merasa waktunya kurang tepat. Duke Julian sempat membicarakan mengenai masalah yang terjadi di kekaisaran ketika mereka masih bersama sehari yang lalu sebelum berencana masuk hutan dan diserang. Duke Julian, meskipun dianggap oleh banyak orang di kekaisaran sebagai orang terkuat di kekaisaran itu tetapi banyak yang tidak menyukainya, terutama para bangsawan. Mereka berlomba-lomba untuk menjatuhkannya. Achlys

  • Dia Mimpi Burukku   41

    Julian tahu kalau Achlys sudah diculik oleh Igor. Dia duduk diatas sebuah batu besar. Disampingnya ada monsternya yang berwarna hitam. Para ksatria segera menghampirinya begitu juga dengan beberapa penyihir yang masih hidup. "Tuan duke, sebaiknya kita hentikan saja membangun tempat ini untuk layak ditinggali, banyak dari kita yang sudah meninggal," kata salah satu penyihir. "Kita masih belum cukup kuat! Kita kekurangan pasukan!" sahut yang lain. "Dimana Achlys?" tanya Slater pada Duke Julian. "Aku tidak tahu," jawab Duke Julian. Duke Julian memiliki jawaban sendiri tetapi dia tidak akan mengatakannya pada Slater. Dia telah mengirimkan surat pada kaisar untuk kepulangan mereka dan meminta pasukan untuk dikirim ke tempat ini jika memungkinkan. Dia tidak yakin akan mendapatkan balasan. Tetapi dia berencana tidak akan kembali lebih dulu sebelum menemukan Achlys. "Bagaimana bisa? Bukankah dia bersamamu?" tanya Slater marah. "Slater, hentikan! Kau seharusnya tidak perlu

  • Dia Mimpi Burukku   40

    "Igor, kau masih hidup?" tanya Achlys seraya menghampiri Igor. "Tentu saja! Semua orang masih hidup," jawab Igor. "Salah satu kemampuan entitas gelap adalah memanipulasi pikiran seseorang dan membuat ilusi. Aku dibunuh oleh Duke Julian. Itu membuatku sangat terkejut. Bagaimana bisa aku dikira sebagai entitas gelap? Padahal aku cuma seorang prajurit biasa." "Apa-apaan itu? Igor, yang benar saja. Jadi kamu bukan sosok entitas gelap?" tanya Achlys. "Tentu saja bukan! Kita sudah masuk ke dalam permainannya. Kita harus segera keluar dari tempat ini. Kalau tidak, kita mungkin akan terjebak disini selamanya dengan ilusi yang tidak pernah kita inginkan." "Tunggu, kalau begitu dimana semua orang?" tanya Achlys. "Di sisi lain, aku menjadi ragu padamu, Igor. Kau tampaknya sudah lolos dari ilusi itu. Ini mengerikan. Aku menjadi sangat bingung. Rasanya tidak bisa membedakan mana yang kenyataan mana yang bukan." "Aku sudah mengatakannya sebelumnya kalau aku pernah bertemu dengan entitas

  • Dia Mimpi Burukku   39

    Sebelum mereka kabur, mereka tiba-tiba tertidur kecuali Achlys. Achlys berteriak pada Slater, menyuruhnya untuk bangun tetapi Slater tidak bangun. Alhasil Achlys lari menjauh dari sekitar hutan. Namun tiba-tiba saja dia menabrak seseorang. Dia sudah ketakutan berharap yang dia tabrak Duke Julian, tetapi malah Igor. Igor tersenyum lembut pada Achlys. "Jadi kau lebih memilih berkhianat padaku?" Achlys langsung berdiri dan menjauh dari Igor. "Aku...aku tidak bermaksud seperti itu, Igor. Kau juga berkhianat padaku! Kau berbohong padaku! Padahal aku pikir kita bisa menjadi teman! Kau berhutang nyawa padaku bukan? Dan kau bilang akan bersedia membantuku agar Duke Julian membenciku. Siapa disini yang sebenarnya dikhianati? Logika saja! Apakah menurutmu aku bisa melawan Duke Julian? Sejak awal, dia sudah mengetahui rahasiamu dan kedua peri familiarmu. Aku tidak bisa menyangkal pada Duke Julian." Igor tiba-tiba mengeluarkan sihir hitam. Sihirnya itu membentuk sebuah pedang perak. Sorot

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status