Share

03

Author: Eselitaa
last update Huling Na-update: 2023-11-16 21:10:44

"Bagaimana kamu akan mengatasi masalah ini Nona Achlys?" tanya Magnolia dingin.

"Bagaimana bisa saya dituduh mencemarkan nama baik tuan duke. Saya tidak melakukan apapun! Saya hanya...merasa kurang nyaman dengan pekerjaan ini setelah saya melihat langsung orang-orang yang bekerja disini terlihat seperti dipaksa untuk bekerja keras. Bagaimana mungkin saya mengatakan itu pada nyonya?! Alasan seperti itu tentu saja harus saya sembunyikan kan?!"

Semua orang saling pandang terkejut menyaksikan kata-kata Achlys.

Tidak pernah ada kasus seperti ini sebelumnya. Para pengawal mulai masuk ke dalam ruangan utama dan langsung mengeluarkan senjata mereka tetapi Magnolia langsung mengangkat tangan untuk menghentikan mereka.

Barulah Achlys merasa cemas saat dikelilingi orang-orang bersenjata.

"Senjata dilarang masuk ke ruangan utama! Yang melanggar aturan harus dihukum!"

Suara yang tidak pernah Achlys dengar sebelumnya bergema. Achlys menoleh ke belakang untuk melihat pemilik suara menawan itu. Lalu kedua matanya terbelalak.

Para pengawal langsung memasukkan senjata mereka ke tempatnya lagi dan menyapa Julian.

"Maafkan kami tuan duke!"

"Keluar!" titah Julian langsung. Tetapi kedua matanya tidak pernah lepas dari Achlys.

"Kenapa dia menatapku seperti itu?" batin Achlys.

Achlys merasa merinding. Dia memalingkan wajahnya dari Julian karena tidak nyaman dengan tatapannya.

"Aku sudah mendengar rinciannya dan aku juga sudah mendengar alasan yang baru saja ia katakan," ucap Julian menghampiri Achlys.

"Nona Achlys, kita sempat bertemu meskipun jarak jauh saat kamu berjalan di halaman. Mengapa kamu tidak menghampiriku daripada jauh-jauh kesini?"

Julian berdiri di samping Achlys sembari melipat kedua tangannya di dada. Dia memperhatikan Achlys yang terus memalingkan wajahnya.

"Sebelumnya saya minta maaf tuan duke. Saya tidak tahu kalau itu anda. Saya sudah mendengar dari petugas kalau tuan duke sering berkeliling ke desa-desa dan kota sekitar tetapi saya tidak pernah melihat anda jadi saya tidak tahu kalau itu anda," jawab Achlys.

"Tidak pernah ada yang membicarakanku sama sekali seperti kedua mataku berwarna merah seperti darah, rambutku berwarna coklat keemasan, dan kulitku lebih gelap daripada anggota keluargaku yang lain?" tanya Julian.

"Tidak," jawab Achlys.

Achlys hanya ingin pergi dari sini sekarang.

"Baik. Sekarang jelaskan dasar dari alasanmu itu nona Achlys!"

Achlys akhirnya menoleh pada Julian. "Apa maksudnya tuan duke? Alasan saya itu tidak memiliki dasar. Saya hanya merasa seperti itu."

Achlys menghindari tatapan Julian lagi.

"Tetapi kenyataannya aku tidak pernah menyuruh semua orang disini untuk bekerja keras. Daripada menyuruh mereka untuk bekerja lebih keras, aku lebih memilih memecat mereka! Semua orang disini mengerti apa yang harus mereka lakukan! Mereka melakukannya! Hanya seperti itu!"

"Intinya saya mengundurkan diri!" tegas Achlys.

"Kalau begitu nona Achlys harus membayar kompensasi sebesar lima juta!" ucap Julian.

"Apa?" Achlys kaget. Uang sebanyak itu, ia tidak memilikinya. Bahkan orang tuanya pun tidak memilikinya.

"Tuan duke, apakah anda gila? Ini sudah tidak benar," ucap Achlys.

Karena terlalu kesal dengan Duke Julian, Achlys akhirnya menghadap Duke Julian. Sebelumnya dia terus menghadap ke Magnolia dan mengabaikan Duke Julian yang berada di sampingnya. Orang-orang di ruangan itu sampai terheran-heran dengan sikap dan perilaku Achlys yang tidak ada ramahnya sama sekali.

"Magnolia, apakah kamu sudah mengirimkan surat pemberitahuan padanya dia diterima bekerja disini?" tanya Julian.

"Sudah tuan duke," jawab Magnolia.

"Aku juga sudah mendengar dari tuan Stark nona Achlys tinggal di hotel sebelah. Dengan dua hal itu, kamu sudah dikontrak bekerja disini nona Achlys! Kamu sudah tidak bisa keluar lagi!"

Tatapan Julian ketika dia mengatakan kamu sudah tidak bisa keluar lagi sedikit berbeda.

Bahkan gaya bicara Duke Julian sama persis dengan yang di mimpinya. Achlys semakin yakin jika mimpi tersebut adalah petunjuk supaya dia tidak bekerja disini.

"Itu seharusnya masuk dalam perjanjian saat saya melamar bekerja disini kan? Dan sebelumnya saya tidak mendengar apapun soal itu. Sepertinya tuan duke baru membuat keputusan itu sekarang. Apakah tuan duke sangat menginginkan saya sehingga menahan saya sampai sejauh itu?"

Pertanyaan terakhir Achlys membuat seisi ruangan terkejut termasuk Duke Julian.

"Nona Achlys, kamu sudah berlebihan!" kritik Magnolia.

"Tuan dukelah yang berlebihan!" ketus Achlys.

"Nona Achlys, sepertinya kamu memiliki dendam padaku," ucap Julian.

"Saya hanya ingin mengundurkan diri. Tolong...jangan dipersulit tuan duke! Saya mohon!" pinta Achlys.

"Silahkan siapkan lima juta besok! Maka aku menerima permintaan mengundurkan diri nona Achlys! Dan aku juga tidak akan mengatakan kepada perusahaan lain untuk menolakmu!"

"Lakukan saja! Aku tidak akan mengeluarkan uang sedikitpun besok!" ketus Achlys. "Selamat tinggal."

Achlys meninggalkan ruangan ini begitu saja setelah meninggalkan kalimat-kalimat tersebut dalam nada kasar pada Julian.

"Bahkan dia juga tidak memiliki perasaan untuk rakyat kecil sepertiku," batin Achlys. Achlys sudah tidak takut lagi jika para pengawal menghalanginya untuk keluar dari kantor ini.

Achlys buru-buru menuruni tangga. Sesampainya di dalam kamarnya di hotel, dia langsung membereskan barang-barangnya.

“Achlys. Apa yang terjadi?” tanya Canna menghampiri Achlys.

“Kita pulang sekarang! Aku sudah tidak tahan lagi disini!” tegas Achlys.

“Kenapa?" tanya Liam.

"Pria di dalam mimpiku ternyata Duke Julian. Aku merasa tidak nyaman setiap kali melihatnya," kata Achlys.

Di sisi lain, Julian membaca informasi mengenai Achlys. Achlys Bambalina. Dia tinggal di kota Snowtide. Banyak dari kalangan rakyat biasa yang sudah melamar bekerja disini tetapi tidak ada yang seperti gadis itu.

Achlys berusia 18 tahun. Dia bersekolah di sekolah paling bagus di negara ini dan bahkan menduduki peringkat ketiga sebagai murid terbaik. Barangkali inilah yang menyebabkan dia begitu berani.

Julian menarik sudut bibir kanannya. "Sangat menarik. Tatapanya itu seperti sedang meludahiku. Magnolia, kita tidak boleh kehilangannya."

"Maaf?" tanya Magnolia.

"Kirimkan surat ke orang tua Achlys bahwa aku mengundangnya makan malam di kediaman Kynleigh."

"Apa? Tetapi tuan duke, jika keluarga besar mendengarnya, maka mereka pasti akan-"

"Kau pikir siapa kepala keluarganya disini?"

Julian menatap dingin Magnolia. Magnolia segera menundukkan kepalanya dan menjawab dengan pelan.

"Baik tuan duke."

Dua bulan yang lalu Julian baru mendengar tentang Achlys dari Magnolia saat gadis itu melamar pekerjaan di tempat ini. Dia yakin gadis itu tidak pernah berpikir kalau dia bisa menghabisinya sekarang juga.

Kaugnay na kabanata

  • Dia Mimpi Burukku   04

    "Permisi."Seseorang mengetuk pintu kamar keluarga Bambalina. Canna yang sedang membantu putrinya beres-beres memutuskan untuk membuka pintu itu tetapi Achlys langsung berteriak menghentikannya."Jangan dibuka!""Achlys, sikapmu ini berlebihan," kata Liam."Aku yakin di luar pintu ada Duke Julian!""Ada surat dari tuan duke untuk keluarga Bambalina!" ucap orang di luar pintu.Liam akhirnya berdiri dan mendekati pintu. Achlys langsung menyusul ayahnya dan menarik tangannya untuk menghentikannya tetapi Liam justru melepaskan tangan putrinya. Liam membuka pintu dan menerima surat mewah tersebut.Setelah orang yang mengantarkan surat itu pergi dan pintu kembali ditutup, Achlys mulai menggerutu."Bahkan jika dia mengirimkan surat, aku tetap tidak akan mengeluarkan uang sedikitpun!" tegas Achlys."Achlys, jaga sikapmu! Dia itu Duke Julian!" tegas Canna. "Jangan samakan mimpi dengan kenyataan. Di dalam mimpimu, Duke Julian mungkin bukan orang baik tetapi kenyataannya dia bahkan menerimamu ya

    Huling Na-update : 2023-12-09
  • Dia Mimpi Burukku   05

    "Apa?!" teriak Achlys. "Aku tidak mau! Kenapa dia begitu gigih jika dia hanya menganggapku tidak lebih dari sampah? Dia pikir aku akan diam saja? Tentu saja tidak!" tegas Achlys.Achlys menggigit kukunya sembari mondar-mandir. Dia tidak ingin mendengarkan orang tuanya yang terus menyuruhnya untuk bekerja dibawah perusahaan Kynleigh. Dia bahkan akan menjadi sekertaris duke. "Achlys, apakah kamu jatuh cinta dengan duke Julian sehingga sikapmu seperti itu? Jika kamu tidak mencintainya, maka kamu tidak akan gigih menolaknya," kata Liam."Bagaimana bisa ayah berkata seperti itu? Tentu saja aku tidak akan pernah mencintainya seumur hidupku. Jangan kan mencintainya, menyukainya saja tidak akan pernah terjadi. Aku tidak menghormatinya karena dia orang yang sangat menjijikkan," sentak Achlys."Putriku, jangan sampai hanya karena mimpi buruk satu kali membuatmu buta terhadap masa depanmu. Kamu tidak memiliki saudara, jadi kamu harus tumbuh lebih kuat!" tukas Canna.Achlys tidak tahan lagi. Dia

    Huling Na-update : 2023-12-09
  • Dia Mimpi Burukku   06

    Achlys mengelapi jendela di kantor utama Kynleigh seusai yang diperintahkan Duke Julian dengan terpaksa. Dia khawatir para bawahan Duke Julian akan menyerangnya jika ia tidak melakukannya. Dia melakukannya dengan terburu-buru supaya bisa pulang sebelum bertemu Duke Julian. "Itulah akibatnya dari menolak tawaran tuan duke. Dia menjadi tukang bersih-bersih.""Benarkah dia lulusan terbaik dari Nerine? Tidak bisa dipercaya wanita tidak memiliki moral seperti itu."Achlys menoleh ke belakang. Dua wanita yang baru saja membicarakannya itu langsung pergi dengan seringai di wajah mereka. "Mereka tidak tahu saja jika aku mau, aku bisa menjadi atasan mereka," batin Achlys kesal."Nona Achlys, ternyata itu benar kamu. Apa yang sudah kamu lakukan hingga berakhir seperti itu?" tanya Magnolia seraya turun tangga menghampiri Achlys."Saya tidak sengaja memasuki area danau di ibukota dan kebetulan tuan duke melihat saya jadi dia menyuruh saya untuk melakukan ini sebagai balasan karena sudah melangg

    Huling Na-update : 2024-01-16
  • Dia Mimpi Burukku   07

    "Baiklah-baiklah. Saya akan membayar kompensasinya. Namun, berikan saya waktu untuk mengumpulkan uangnya dan saya tidak mau diganti yang lain!" tegas Achlys. Punggung Achlys sudah menempel di dinding pojok. Keringatnya banyak sekali dan badannya mulai bau sampai dia bisa mencium baunya. Sihir Duke Julian langsung menghilang. Duke Julian menoleh ke Achlys. "Aku hanya sedang mengecek ruangan ini sudah bersih apa belum. Kenapa kamu begitu ketakutan nona Achlys?" Achlys merasa bodoh. "Jadi bagaimana sudah bersih apa belum?" tanyanya mengalihkan pembicaraan. "Masih belum. Tetapi tampaknya kamu sudah sangat kelelahan. Hari ini cukup sampai disini saja." Duke Julian mengambil mantelnya kemudian mendekati Achlys yang hendak keluar dari ruangan itu. Dia menyelimuti punggung Achlys dengan mantelnya. Achlys tertegun. Dia menoleh ke Duke Julian yang berada dibelakangnya sangat dekat. Dia pun menoleh ke pintu lagi. "Apa maksudnya ini tuan duke?" "Supaya kamu tidak masuk angin." "Namun men

    Huling Na-update : 2024-01-19
  • Dia Mimpi Burukku   08

    Orang-orang suruhan Duke Julian satu-persatu tumbang. Teman-temannya bilang, para ksatria bawahan Duke Julian sangat tangguh meskipun bukan yang terkuat di negara ini tetapi mereka masuk ke sepuluh besar. Jika mereka sampai dikalahkan begitu saja, itu artinya para perampok itu memang sesuai yang dikatakan oleh orang yang ia tusuk. Achlys langsung bersembunyi sebelum para perampok itu menangkapnya. "Sialan! Tasku!" Achlys tidak seharusnya meninggalkan tasnya di dalam kereta. Setidaknya dia juga harus menutup pintu kereta. Para perampok itu bisa masuk dan menghabisi orang di dalam kereta dan mengambil tasnya. Achlys bersembunyi dibalik sebuah pohon raksasa. Dia menahan nafas beberapa kali. Sampai akhirnya dia tidak lagi mendengar suara pedang saling menari. Nafas Achlys memburu. "Apakah masih ada yang tersisa?" Suara yang menawan itu menggema di tengah keheningan malam. Achlys pikir itu suara Ridge, pemimpin para perampok itu."Seorang gadis bos. Dia baru saja kabur kesana!""Cek d

    Huling Na-update : 2024-01-20
  • Dia Mimpi Burukku   09

    "Tuan duke, ini maksudnya apa?" tanya Achlys. "Kontrak pekerjaan seperti yang baru saja kamu katakan." "Tetapi...apa hubungannya dengan insiden ini? Dan kenapa saya harus menandatangani ini tuan duke?" "Siapa yang pantas disalahkan atas kematian mereka kalau bukan diriku nona Achlys karena akulah yang telah memgirim mereka kesini tetapi itu karena permintaan dari kedua orang tuamu dan kamu meminta maaf padaku karena hal tersebut kan? Dan kalau kamu mau aku memaafkanmu, lakukanlah apa yang kusuruh!" Achlys terdiam. "Para ksatria itu sudah siap mati demi Kynleigh. Dan keluarga yang ditinggalkan tampaknya tidak bisa berbuat apapun. Mereka hanya percaya pada Duke Julian yang pasti akan menangkap pelakunya dan membalas kematian mereka. Aku merasa sangat bersalah. Namun, alih-alih diberi hukuman, Duke Julian malah membahas mengenai pekerjaan di tengah-tengah para mayat ksatrianya. Dia pasti sudah gila," batinnya. "...Kenapa tuan duke malah memberikan saya pekerjaan yang memguntungkan b

    Huling Na-update : 2024-01-24
  • Dia Mimpi Burukku   10

    Karena para ksatria itu mati, Achlys merasa telah menjadi seorang pembunuh sehingga dengan terpaksa dia melakukan yang diperintahkan Duke Julian. Jika dia tidak mudah mempercayai ucapan Duke Julian, dia pasti tidak akan pernah menandatangani surat kontrak pekerjaan itu. Dia diantarkan oleh Duke Julian dan para ksatrianya di depan hotel. "Achlys! Kamu kembali!" teriak ibunya antusias.Achlys hanya menunjukkan wajah dingin. Ibunya memeluknya. Ayahnya segera keluar dan langsung berterima kasih pada Duke Julian."Ibu, ayah, jangan pernah lagi meminta bantuan pada tuan duke! Kalian membuatku dalam masalah besar!" tukas Achlys.Canna menarik diri dan saling pandang dengan suaminya. "Apa yang kamu katakan? Kami tidak pernah minta bantuan pada Duke Julian!" jawab Canna.Achlys terhenyak dan langsung menoleh ke Duke Julian. Duke Julian tersenyum kecil padanya. "Duke Julian mencarimu dan kami memberitahunya kamu ke kota sebelah untuk melamar pekerjaan di sebuah perusahaan," kata Liam."Tuan

    Huling Na-update : 2024-02-03
  • Dia Mimpi Burukku   11

    "Tuan duke, tampaknya kamu sangat dekat dengan gadis itu? Aku mendengar kamu telah menyelamatkan seorang gadis biasa dari para perampok. Apakah gadis itu yang telah kamu selamatkan?" tanya Laura."Ya. Ada urusan apa kamu datang kesini?" tanya Duke Julian."Ini tidak pernah terjadi sebelumnya tuan duke. Sejak kapan kamu menjadi begitu baik pada seorang gadis dari kalangan rakyat jelata? Jika berita mengenai kamu menyelamatkan dia bertambah parah setelah orang-orang menyaksikan kedekatanmu dengan gadis itu, maka itu akan menjadi masalah besar. Dan untuk pertanyaan terakhirmu, apakah tidak boleh jika aku merindukan tunanganku?" tanya Laura.Duke Julian tersenyum kecil. "Lady tenang saja. Aku tidak akan menarik pertunangan kita. Sejak awal, pernikahan kita ini tidak didasari karena kita saling menyukai."Laura menyipitkan kedua matanya tajam. "Lalu apa tuan duke menyukai gadis itu?"Duke Julian diam sejenak. "Jangan pernah ikut campur urusanku Lady Laura! Karena aku sangat membenci itu."

    Huling Na-update : 2024-02-12

Pinakabagong kabanata

  • Dia Mimpi Burukku   29

    Yang pertama dipilih oleh Achlys adalah tanaman Terraverde atau yang dikenal sebagai tanaman tanah karena berfungsi meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Achlys memanggil dua penyihir dari kekaisaran. Mereka kembar bernama Lira dan Lara. "Bisakah kalian mengirimkan sihir cahaya dan pemuliohan di tanaman ini?" pinta Achlys. Karena Achlys ingin menanam Terraverde yang jika sudah diberi sihir cahaya dan pemulihan, mungkin saja bisa memancing entitas gelap. Lira dan Lara menatap Achlys dengan tatapan jengah. "Enteng sekali kamu bicara," kata Lira. "Kami tidak semudah itu," kata Lara. "Berapa yang kalian mau?" tanya Achlys. "Uang di kekaisaran ini bukanlah segalanya! Permata naga. Jika kamu memberikannya pada kami, kami bersedia melakukan apa yang kamu mau." Konyol sekali. Dimana ada permata naga? Achlys tahu soal itu. Barang yang hampir mustahil untuk didapatkan. Bahkan jika naga dikalahkan belum tentu si penyerang mendapatkan permatanya. S

  • Dia Mimpi Burukku   28

    "Maksud tuan duke apa?" tanya Achlys dengan ekspresi cemas yang tercetak jelas di wajahnya. Achlys sangat yakin Duke Julian masih berada disini ketika dia mengobrol dengan Slater di kejauhan. Tidak mungkin Duke Julian bisa mendengarnya. Dia curiga Duke Julian sengaja memanipulasinya supaya dia percaya padanya dan panik sendiri bersama Slater. Benar-benar orang yang licik. Tiba-tiba sebuah kunang-kunang terbang di depan wajah Achlys. Achlys mau tidak mau, menatap ke kunang-kunang itu. "Hewan ini?" tanya Achlys. "Itu bukan hewan. Itu hanya alat untuk merekam suara," jawab Duke Julian. Deg. Jantung Achlys langsung berdegup kencang. Wajahnya semakin pucat. Achlys berusaha terlihat tenang. Tidak boleh dia sampai menunjukkan gelagak yang akan memancing rasa curiga Duke Julian. Belum bisa dipastikan kalau kunang-kunang itu dapat merekam suara. Meski kunang-kunang itu tampaknya seperti sihir. Fakta bahwa dia sampai diawasi sejauh ini, Duke Julian sudah gila. Achlys

  • Dia Mimpi Burukku   27

    Profesornya pernah bilang, akan jadi masalah serius kalau orang yang memiliki kekuatan luar biasa itu jahat. Duke Julian mungkin bukan orang jahat. Namun bagi Achlys, dia orang yang sangat buruk. Apakah seorang suami yang menelantarkan istrinya. Belum cukup sampai disitu, suami tersebut memperkenalkan kekasihnya pada istrinya saat istrinya baru saja kehilangan bayinya? Apakah orang seperti itu pantas disebut sebagai orang yang baik? Bukankah lebih masuk akal kalau orang tersebut dibilang kejam? Duke Julian dikenal kejam. Pikiran dan perasaannya selalu menjadi misteri. Bahkan jika dia sebenarnya baik, Achlys tidak akan pernah mempercayainya. Slater bisa dikalahkan oleh Duke Julian. Achlys padahal sudah berharap Slater bisa mengalahkan Duke Julian. Dia berencana mengadu domba mereka tetapi sayang, Duke Julian ternyata lebih kuat dari perkiraannya. Slater memang tidak memiliki sihir hitam seperti Duke Julian. "Sepertinya aku perlu belajar lebih lama lagi di

  • Dia Mimpi Burukku   26

    Igor percaya kalau sesuatu yang terlihat cantik dan indah, kemungkinan besar menyimpan hal berbahaya. Air di hadapannya begitu jernih dan cantik, tetapi tampaknya tidak seperti kelihatannya. Igor menoleh ke samping. Tidak seperti dirinya yang cemas, Achlys terlihat bersenang-senang. Dia sudah mengambil air di sungai tersebut dengan alatnya. Lalu dia melakukan pemeriksaan lebih jauh. "Bagaimana?" tanya Igor seraya mendekati Achlys. "Ini... bisa." Achlys terlihat luar biasa senang. "Kita bisa menggunakan air ini karena air ini aman. Tidak terkontaminasi racun, bakteri, atau semacamnya." "Baiklah. Ayo kita kembali dan melapor pada tuan duke," ajak Igor. Achlys enggan sekali menemui Duke Julian. Dia juga masih ingin bersantai disini. Pemandangan air terjun yang begitu tinggi itu membuatnya penasaran dan ingin berlama-lama di tempat tersebut. Airnya juga sangat jernih, berwarna biru kehijauan, sangat cantik. "Bukankah aku sudah mengatakannya? Kalau mau pergi, pe

  • Dia Mimpi Burukku   25

    Duke Julian sedang memberi makan mosnternya ketika dua ksatria Kynleigh datang, mengabarkan kalau Achlys pergi bersama Igor ke hutan gundul. Ekspresi Duke Julian hampir selalu dingin. Setelah mendengar kabar itu, matanya sempat melebar. "Apakah aku pernah menyuruh kalian semua untuk ke hutan tersebut?" tanya Duke Julian dengan nada begitu tenang. Dua ksatria itu berpikir kalau Duke Julian ternyata sudah mengetahui mengenai hutan gundul tersebut dan mereka seharusnya tidak mengusik soal itu. Mereka segera cemas karena mengabaikan perintah Duke Julian. Mereka tahu mereka akan dihukum. Dihukum di tempat seperti ini, hukuman mengerikan apa yang menanti mereka? "Tidak tuan duke, kami minta maaf sudah lalai," jawab kedua ksatria tersebut. Duke Julian menyuruh mereka pergi ke kelompok para penyihir kekaisaran dan meminta dua dari mereka untuk mengurus persediaan air di wilayah ini. "Baik tuan duke!" Mereka merasa lega tidak jadi dihukum oleh Duke Julian dan mereka bergeg

  • Dia Mimpi Burukku   24

    "Achlys? Ah aku boleh memanggilmu hanya nama saja kan?" tanya Igor dengan nada gugup. "Ya. Kalau ada orang lain panggil saja seperti itu juga," kata Achlys tanpa menghiraukan kegugupan Igor. Achlys awalnya disuruh duduk di depan Igor tetapi dia menolak. Mereka naik kuda bersama menuju ke arah hutan gundul misterius. "Ada beberapa hal yang membuatku penasaran. Bolehkah aku bertanya?" tanya Igor. "Ya. Tanyakan saja!" Achlys fokus pada hutan gundul itu. Berusaha mencari tahu melalui matanya apakah ada monster disana atau tidak. "Kenapa kamu membenci Duke Julian?" Achlys melirik ke punggung Igor yang baru ia sadari kalau punggung Igor ternyata lebar dan tampak besar. "Sepertinya aku sudah mengatakannya padamu," kata Achlys. "Beluumm!" Igor terdengar mengeluh. "Aku benar-benar penasaran." "Aku membenci bangsawan." "Huh?" "Tidak usah bertanya lagi. Intinya seperti itu." "Lalu bagaimana dengan Slater?" "Kenapa?" "Bukankah dia berasal dari bangsawan juga?"

  • Dia Mimpi Burukku   23

    Bau yang harum dan menenangkan tercium oleh Achlys saat dia duduk di depan Duke Julian diatas kuda. Dia beberapa kali memejamkan mata, terlihat tidak nyaman. Bahkan sebaik apapun Duke Julian, dia tetaplah seorang suami yang biadab. Dia tidak akan pernah membiarkan dirinya jatuh pada pesonanya. Achlys tidak sengaja melirik ke Igor dan terkejut mendapati pria itu tengah mencuri pandang ke arahnya. Dia melotot pada Igor, menyalahkannya atas sikapnya yang tidak peduli padanya saat dia berada di situasi sulit. Persetan dengan dipecat! Igor tidak optimal dalam membalas budi. Pada akhirnya dia egois, mementingkan dirinya sendiri. Kuda Duke Julian yang bergerak cukup cepat akhirnya berhenti. "Kita akan tinggal disini untuk sementara waktu," kata Duke Julian. Duke Julian ternyata tidak berbohong. Para penyihir yang dia kira sudah dibunuh ternyata masih hidup dan sedang membuat tenda dengan sihir mereka. Beberapa dari mereka lulusan Akademi Nerine. "Achlys kah itu?" tanya s

  • Dia Mimpi Burukku   22

    Achlys tidak percaya. Duke Julian pasti sengaja untuk menarik perhatiannya. Sayang sekali, dia tidak akan termakan pancingan itu. Namun Slater membuat situasi menjadi semakin rumit. "Aku tidak setuju untuk bekerja sama dengan anda, tuan duke," kata Slater dengan dingin. "Sudah bicara seperti itu pada kaisar?" tanya Duke Julian. Para profesor di Akademi Nerine mengalami kesulitan menangani Slater tetapi Duke Julian dapat menghadapi Slater seolah-olah bukan apa-apa.Achlys sampai sedikit terkejut. Achlys menjadi penasaran siapa yang akan menang kalau mereka berdua bertarung. "Aku tidak membutuhkannya," kata Slater. "Lantas kenapa kau disini? Bukankah kau disini karena dikirim oleh kaisar? Tidak ada satupun orang disini yang ingin bekerja sama denganmu," kata Duke Julian.Inilah alasan kenapa Achlys lebih memilih bekerja di Kynleigh. Namun semenjak dia mengetahui mimpi buruknya yang ternyata Duke Kyleigh, dia sungguh ingin pergi dari sini. "Kau benar tuan duke. Memang kaisar yan

  • Dia Mimpi Burukku   21

    Para penyihir muda itu membawa banyak pasukan makanya mereka cukup percaya diri. Koordinator mereka, adalah berlian kekaisaran, Slater. Racun berbau menyengat, api, kegelapan, dan pedang sihir, bisa menggambarkan Slater. "Dasar bocah tengik, mentang-mentang kau diutus langsung oleh kaisar, jadi kau merasa bisa melakukan seenaknya!" teriak Kaden. "Siapa yang lebih penting kira-kira? Aku? Atau komandan kalian?" tanya Slater memicingkan matanya. Alasan kenapa Achlys tidak ingin bertemu Slater lagi adalah karena pikiran Slater sulit ditebak. Selama berada di sekolah yang sama dengannya, Slater tidak benar-benar menganggap rekannya sebagai rekannya. Slater cukup rasional. Emosi, belas kasihan, cinta, dia tampaknya tidak mengenal itu. Pengabdiannya pada kekaisaran juga masih dipertanyakan. Setidaknya sampai saat mereka lulus. Sekarang? Karena dia berada disini atas utusan kaisar, jadi tidak bisa dikatakan kalau dia tidak mengabdi. Kemampuannya itu bisa menghancurkan seb

DMCA.com Protection Status