Share

Bab 85

"Kiki, wajahmu begitu pucat, lebih baik kamu tinggal di rumah saja ya, jangan di paksakan,"

"Tidak, aku harus segera melihat keadaan ayah, boy."

Namun akhirnya boy mengantarkan Kiki kembali ke rumah dan menyuruhnya beristirahat.

"Boy, aku tidak ingin pulang."

"Besok aku akan menjemputmu, kamu tampak pucat dan aku tidak ingin ayahmu melihat kamu dalam keadaan begini, jika tidak Meraka akan mengawatirkan mu, percayalaj besok aku akan menjemputmu."

"Baiklah."

Kiki pun turun dan kemudian membiarkan boy meninggalkan dirinya seorang diri di dalam kosan itu.

Kiki yang ada berada di dalam rumah hanya bisa melamun tanpa kata, ia benar benar di buat bingung oleh keadaan.

"Ya Tuhanku, bagaimana aku harus mengambil keputusan, aku bingung." Gumam Kiki dengan meneteskan air matanya.

Tak lama ia mendengar suara pintu di ketuk.

Tok!! Tok!! Tok!!

"Siapa ya yang sedang mengetuk pintu, masa iya, Boy sudah kembali?" ucapnya dengan menyeka air mata lalu perlahan berjalan mendekati suara ketukan pintu itu.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status