Beranda / Romansa / Di Kejar Mantan Suami Arogan / Mungkin Jadi Yang Terakhir

Share

Mungkin Jadi Yang Terakhir

Penulis: Sugianti Bisri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 22:06:01

"Hei....apakah kau ingin menahanku di sini?"

Janus  sengaja menahan diri meskipun dia masih ingin melakukannya lagi. Tapi dia sudah janji pada Hawke, dia akan menjemputnya di bandara malam ini.

Jika  melihat ekspresi Fey  yang begitu memohon, dia tidak tega jika tidak membantu Fey melepas keinginannya.

Fey tersipu, tapi dia hanya bisa mencondongkan tubuh ke depan.  Menekan tubuhnya ke tubuh Janus lebih dalam. Dia ingin melahap  senjata pusaka Janus yang  besar itu dalam-dalam. Dia berkata dengan genit, “Kau yang  membuat aku  seperti ini."

"Aku?" Dia bertanya sambil mengerucutkan keningnya.

"Kau yang mau minta nambah, kenapa aku yang disalahkan?"

Tangan Janus segera meraih pergelangan tangan Fey dan membuatnya menyentuh  miliknya.

Fey  memegang  tongkat pusaka yang sudah mengeras  itu sambil menatap Janus dengan mata yang berkaca-kaca.  Sentuhan jari-jarinya yang lembut rupanya juga memberikan kenikmatan  bagi Janus.

"Kau tidak menyukainya?”

"Aku harus pergi. Hawke sudah menunggu aku di bandara. Jika kau masih mau lagi, cepat selesaikan,"

Sikap Janus yang menahan diri untuk tidak tergoda  itu membuat Fey tersipu. Matanya berkabut, dan dia benar-benar kewalahan oleh hasrat dalam dirinya yang sudah tidak bisa dia tahan. Dia selalu menginginkan lebih setiap sentuhan yang diberikan Janus  padanya.

Akhirnya, melihat penampilan yang sudah tidak terkendali, Janus  tidak kuasa untuk bertahan. Ketika Fey menekan senjatanya dan menggoyang  pinggulnya dengan lembut,  membuat dia memejamkan matanya.  Dia dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Kenikmatan yang ada di depan mata atau segera bertemu dengan wanita pujaannya yang sudah lama hilang entah kemana?

Janus  sebenarnya menyukai sikap Fey saat melayani dirinya di tempat tidur. Selama hampir  tiga tahun bersama, tidak ada kata lelah jika mereka sudah terlibat dalam permainan yang panas ini.

Dia merasa  tidak cukup jika hanya satu kali. Selalu begitu. Jika dia tidak ada janji, dia juga masih ingin bersama Fey lebih lama. Menikmati malam terakhir mereka dan memberikan kesan pada wanitanya bahwa kebersamaan mereka selama ini bukan suatu kesalahan mereka sama-sama butuh pasangan berkencan.

Fey sudah  seperti seorang musafir yang  haus di padang  pasir.

Janus membantunya dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan, seolah-olah dia ingin mendapatkan semua penyelesaian yang tidak akan pernah dia alami lagi setelah malam ini.

Janus sudah hafal betul bagaimana membuat Fey  yang sudah tidak berdaya itu menuju puncak kebahagiaannya. Dia membiarkan Fey melakukan apapun pada dirinya hingga mereka beberapa menit kemudian, tubuh mereka merasakan getaran  yang luar biasa. 

Ketika mereka sudah sama-sama tidak terkendalikan, konsentrasi keduanya menjadi buyar begitu mendengar suara panggilan yang menggema di seluruh ruang kamar.

Fey kaget. Dia melihat hp Janus yang tergeletak di meja, di samping  tempat tidur, tidak hanya bergetar tapi juga menyala dan mengeluarkan suara yang begitu memekakkan telinga.

Tidak biasanya Janus membuat moda ponselnya begini. Hp yang  bisanya selalu berasa di moda silent itu nyaris membuat Janus tidak mendengar jika ada pesan atau panggilan yang masuk.

Kali ini?

Sudah jelas kalau dia sangat menantikan panggilan itu.

Sepertinya Janus tidak ingin melewatkan panggilan dari wanita yang  begitu dia inginkan ada di sisinya sepanjang masa.

Fey hanya melirik,   dia  bisa melihat ID penelepon, dan  tertegun.

Sesuai apa yang dia pikirkan.

Nama "Hawke" langsung menusuk matanya.

Jadi Janus benar-benar takut dia tidak mendengar saat Hawke menelepon?

Apalagi ketika Janus langsung mencabut senjata pusakanya dan  langsung mengambil ponsel itu. Hatinya sakit.

Untuk sesaat, Fey hanya bisa tercengang. Dia bahkan tega melepas miliknya ketika mereka sudah ingin mencapai puncak kemenangan hanya karena panggilan telpon wanita itu.

Sekarang dia baru sadar, memiliki Janus dalam tiga tahun terakhir, bukan berarti dia bisa mendapatkan cintanya.  Mimpi yang dia rencanakan, Janus akan menerima dirinya seiring berjalannya waktu hanya ada dalam angannya saja.

Mimpi yang terlalu indah, yang dia bangun dalam pikirannya sehingga   sehingga dia tidak ingin bangun meskipun sudah saatnya untuk terjaga.

Fey tersenyum tak berdaya dan sedih.

Bagaimana bisa dia menahan Janus yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya.  Dia berbalik untuk melihat wajah tampan Janus yang tanpa ragu mengambil ponselnya.

Seakan sadar kalau dirinya akan membuat Janus jadi canggung, dia segera bangun dari tempat tidur.

"Baiklah, kau boleh pergi menjemputnya,"

Setelah berkata begitu, Fey langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah Fey keluar dari kamar mandi, dia melihat Janus selesai menjawab panggilan dari Hawke. Dia langsung mengenakan pakaiannya.

Sosoknya sangat sempurna.  Bahunya lebar dan pinggangnya sempit tercetak sempurna di balik kemeja slim fit yang dikenakannya.

Otot-otot di tubuhnya menambah  keseksiannya. Penampilannya yang sangat tampan membuat Janus  menjadi pria  idaman berjuta wanita di luar sana.  Belum lagi Fey juga  harus mengakui kalau   pria ini sangat jago di ranjang.

Setelah mereka berhubungan badan selama  hampir tiga tahun lamanya, hari ini, saat mereka sama-sama terbakar dalam nafsu yang tidak terkendalikan,  dia harus mengikhlaskan Janus  dipanggil pergi oleh wanita lain. Perasaan ini sangat konyol.

“Aku pergi dulu. Besok Caelum akan mengantar kau ke rumah sakit. Aku ingin kau operasi selaput darah agar pria yang bersamamu kelak tidak kecewa dengan keadaanmu,"

Setelah mengenakan pakaiannya, Janus memperlihatkan  kembali  karakter aslinya. Dingin dan tanpa perasaan.  Seolah-olah tidak terjadi apapun diantara mereka.

 "Ya." Fey hanya mengangguk patuh dan tidak menolak.

“Minggu ini aku tidak  pulang. Jika Nenek tanya, bilang kalau aku banyak kerjaan. Ada proyek baru yang sedang aku tangani.” Suara Janus masih lembut, tapi tidak ada kehangatan sama sekali.

Fey sedikit terkejut.  Akhir-akhir ini mereka memang sering pulang di akhir pekan karena Nenek yang minta. Hanya karena wanita itu, Janus menjadi seorang  bajingan. Demi cinta sejatinya, Janus sudah berubah menjadi pria yang  berdarah dingin.

"Baik," sahut Fey sambil menelan ludahnya yang sudah kering.

Janus  kembali berkata  dengan tenang, "Kau tahu kalau Hawke kembali, kan?"

Fey hanya mengangguk pelan.

"Ya, aku tidak mau Nenek dan keluarga kita tahu.  Tolong jangan bilang apapun sampai aku sendiri yang akan menyampaikan kebenarannya,"

Fey  menyadari bahwa Janus  tidak pernah memberikan  tempat khusus di hatinya. Kebersamaan mereka selama ini hanya sebatas kebutuhan biologis semata.

Dia tersenyum dan berkata dengan suara lembut, “Iya aku tidak akan mengatakan apapun tentang Hawke. Kau tidak perlu khawatir,"

Setelah rapi, Janus membungkuk dan mencium kening Fey dengan lembut. Dia berkata dengan suara yang nyaris tidak terdengar, "Aku percaya, kau tidak pernah mengecewakan aku, Fey."

Kelembutan itu bak silet yang tajam dan menyeset hati Fey  pelan dan berulang-ulang.

Sakit sekali mendengar kata-katanya itu tapi Fey memang  gadis yang selalu bisa menyembunyikan perasaannya. Dia masih bisa tersenyum dan membalas dengan lembut dan meyakinkan,"Ya, kau bisa mempercayai aku,"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sedang Datang Bulan

    Kini, Fey duduk sendirian di sisi tempat tidur. Dia melihat kamar dan hanya tinggal dirinya saja. Sambil mengelus tempat tidur, dia membatin, "Apakah segala bentuk permainan yang mereka nikmati selama dua tahun delapan bulan itu akan berakhir?"Dia tersenyum pahit. Ke depannya, mungkin kamar ini hanya akan dia tempati seorang diri saja. Tidak akan ada suara desahan yang memecah keheningan seperti saat Janus pulang untuk melampiaskan hasratnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan datang lagi, jika dia butuh pelepasan, mungkin dia akan mencari kekasihnya.Sakit sekali ketika pikiran itu muncul di kepalanya tanpa dia minta.Ya.....siapa yang tidak sakit merasakan ini.Sebagai istri, meskipun hanya mereka berdua yang tahu tentang hubungan ini, Fey selalu menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi urusan di tempat tidur, Fey sudah menjadi pelayan yang sempurna.Tidak peduli kapan Janus akan datang dan permintaannya yang kadang sangat keterlaluan, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gatel Banget, Dok!

    Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya.""Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya."Baiklah!"Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.Tidak ada pilihan, dia harus kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya."Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menyelamatkan Janus

    “Bagaimana operasinya?" Janus menghentikan langkah Caelum yang buru-buru ke ruangannya.Caelum langsung memberikan selembar surat yang berisi resep vitamin. "Katanya, dia lagi datang bulan. Jadi minta dijadwalkan ulang sama dokter Sky ""Datang bulan?" Mendengar jawaban asistennya itu, Janus tersenyum manis.Dia sedikit lega. Ternyata apa yang dikatakan Fey tadi malam itu memang guyonannya belaka, adalah suatu candaan dia untuk menahan Janus agar tetap bersamanya. Dia tidak menyangka kenapa Fey begitu naif. Sikap Janus selama ini seharusnya bisa membuat sadar kalau mereka bersama karena satu kebutuhan.Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sudah sama-sama dewasa. Tidak lebih dari itu. Meskipun Fey menjadi istrinya, namun wanita yang menjadi tujuan hidupnya hanya Hawke seorang. Jadi tidak terbayangkan oleh Janus jika Fey benar-benar hamil dan mereka memiliki anak. Bagaimana mereka menjelaskan pada Hawke? Juga pada keluarga?Selama ini, yang diketahui oleh keluarga Janus, merek

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hawke Yang Menjadi Pujaan

    “Uke,”Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?” serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak, Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Karena Cemburu, Kan?

    “Jelaskan padaku, kenapa kau mendadak mau kuliah ke Amerika?” todong Janus. Begitu Papa dan mamanya pulang, dia langsung menyusul Fey ke kamar dan minta kejelasan.“Jelaskan!” tanyanya sambil menekan Fey ke tempat tidur.Karena Fey sudah benar-benar ingin tidur, dia hanya mengenakan daster dan celana dalam saja. Tangan Janus yang menekan dadanya bisa merasakan kelembutan dadanya.“Aku sudah bilang kalau rencana ini sudah dari setahun lalu. Dan aku rasa…aku tidak harus menjelaskannya padamu, kan?” sahut Fey tanpa mau melihatnya.“Bohong!” serunya dengan ketus.“Kau membuat alasan ini karena Hawke datang, kan?”“Hey!”Tanpa diduga, Fey langsung mendorong tubuh Janus yang sudah menekannya dengan keras. Karena tidak siap dengan serangan Fey, Janus kaget dan tubuhnya nyaris terjeledak. Untung dia bisa memegang pinggiran tempat tidur, jadi hanya terhuyung sebentar sebenlum akhirnya bisa menguasai dirinya sendiri.“Benarkan? Kau melakukan itu karena marah?” Janus terus menuduhnya kare

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gara-Gara Si Otak Mesum

    Fey tidak ingin membahas kehamilannya sekarang. Dia belum siap dengan tanggapan Janus dan dia juga belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya karena ada perasaan yang mengganjal dihatinya tapi dia sendiri tidak bisa menerka.“Tidak usah. Aku cukup nyaman kok mengenakannya.Tidak usah dilonggarkan lagi,”“Oke,"Nahlah langsung mengangguk. Janus pun merasa lega. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto mereka di cermin. Fey kaget, ini untuk pertama kalinya Janus melakukan selfi dengannya. Janus memperlihatkan hasilnya pada Fey, "Serasi, kan?”Dalam foto itu, Fey meletakkan tangannya di punggung karena dia ingin membuka gaunnya sedangkan Janus tersenyum melihat ke arah kamera. Fey hanya tersenyum. Pada saat itu mereka punya pikiran sendiri-sendiri tentang itu.*****Setelah mencoba gaun pengantin, Janus mengantar Fey kembali ke rumah. Fey tidak ada kegiatan apapun selain melakukan revisi skripsi Janus yang sudah dia selesaikan semalam.Perbaikannya sudah dia kirim dan men

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menjawab Keraguanmu

    Keduanya segera membantu Fey mengenakan gaun. Janus tersenyum dan menundukkan kepalanya. Dia mencium punggung Fey dengan penuh cinta. “Jangan kau pikirkan apa yang dikatakan Terra. Yang paling penting saat ini, aku sedang mencoba gaun pengantin bersama orang yang paling aku cintai,”Fey tersenyum. Meskipun dia tahu kalau Janus hanya menghiburnya, dia merasa bahagia. Setidaknya Janus menunjukkan pada kedua staf itu kalau tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan saat ini.Fey sudah melepas bluesnya, ketika dia minta staf yang memegang gaun pengantin untuk membantunya, Janus menghentikannya. Tubuhnya yang tinggi dia gunakan untuk mengurung Fey hingga tak tersentuh oleh siapapun. “Aku sudah bilang kalau aku yang akan membantu kau mencoba gaun ini, kau tidak membutuhkan orang lain,”Janus sangat tidak berdaya melihat punggung Fey yang terbuka. Dari pantulan kaca, dia juga melihat dada Fey yang membusung. Dia sering melihat pemandangan seperti ini, bahkan dia juga kerap melihat F

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Fitting

    Gaun pengantin itu sangat cantik, model terbaru yang baru saja dikerjakan oleh perancang terkenal di negeri ini. Ini serasa mimpi, Fey hanya bisa memandanginya, seakan itu adalah barang berharga yang takut untuk di sentuhnya.Gaun itu berlengan pendek yang mengikuti bordir bunga pada ujungnya hingga membentuk lengan yang cantik pada manakin itu. Leher yang berbentuk V dikelilingi berlian yang berkilau, “Cantik sekali,” Fey tidak tahan untuk tidak memujinya.Pada bagian pinggangnya dirancang sangat ketat dan pasti akan menampilkan sosok yang bagus bagi siapapun yang memakainya. Rok panjang yang menjuntai hingga ke lantai dibuat mengembang seperti payung.Saat dikenakan, pasti akan bergoyang-goyang karena bahannya yang halus dan lembut.Bagian ujung gaun itu tertutup payet dan memantulkan kemilau yang indah di bawah cahaya ruang yang sangat terang pada saat itu. “Ini pasti sangat mahal,” Fey menafsir harganya ketika seorang staf datang mengagetkannya.“Gaun ini dipesan oleh Pak Janus d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanyakan Dulu

    “Nenek ada apa?” tanyanya begitu mengangkat panggilan. Suara Janus terdengar sedikit tidak ramah.“Ada apa?” balas Nenek dengan suara yang terheran-heran. “Janus… Bisa-bisanya kau bilang begitu pada Nenekmu?” sergahnya. Suaranya dipenuhi amarah. Bagaimana tidak, ini sudah malam. Dia dan anak mantunya sudah berkumpul di rumah, berharap Janus datang untuk menjelaskan ini semua tapi pikirannya itu salah.Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Janus malah tidak pulang. Tidak memberi kabar apapun tentang rencana besarnya itu. Siapa yang tidak emosi kalau punya cucu yang kelewatan begini.“Apa kau merasa terganggu kalau nenek menelponmu? Apa kau sangat sibuk hingga….,”“Iya, Nek. Ada apa? Apa nenek tidak salah bertanya begitu? Bukan sekarang saja Nenek menelpon aku dan tidak pernah mau tahu aku sedang apa, kan?”“Apa kau masih menganggap wanita tua ini sebagai nenekmu?”“Heh…ada apa lagi ini?” Janus sudah bisa menebak apa yang ingin ditanyakan Neneknya makanya tiba-tiba menelpon, marah-marah

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ingin Kunikmati Perasaan ini

    Suaranya terdengar sangat menyenangkan, seperti seorang bapak yang tengah membujuk anaknya untuk makan. Magnetis dan dalam. Membuat Fey terhipnotis.Tanpa diminta lagi, Fey membuka mulutnya, Janus menyuapkan makanan itu dengan sangat hati-hati. Perasaan yang tidak bisa Fey gambarkan segera merayap dalam pikirannya. Andai Janus semanis ini memperlakukannya, dia pasti akan mencintai pria ini lebih dalam lagi. "Tapi apakah dia melakukan ini hanya karena aku sedang kesal dengannya. Apa karena dia ingin menebus rasa bersalahnya?” tanya Fey pada dirinya sendiri.Apapun yang Janus pikirkan sampai dia mau melakukan ini, Fey ingin menutup mata dan telinganya. Dia ingin menikmati perhatian Janus yang mungkin akan dia lakukan sekali ini saja. Dia ingin bahagia, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Menikmati bagaimana rasanya dimanjakan oleh orang yang dicintai walaupun dia tidak yakin kalau Janus melakukannya dengan hati.Saat dia memikirkan itu, tanpa terasa air mata jatuh dari sudut

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sindiran Halus

    Karena Janus sudah berjanji tidak akan menyentuhnya, dia cukup tahu apa maksud dari ucapan Fey itu. Dia menahan langkahnya, sampai Fey benar-benar masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya, barulah Janus berbalik. Dia tidak meninggalkan kamar itu tapi memilih duduk di sisi tempat tidur dan mengeluarkan ponselnya. Janus memesan makan malam untuk mereka berdua.Dia hanya tersenyum getir ketika mendengar suara gemercik air. Dia tahu kalau Fey sudah membohonginya. Dia sebenarnya tidak ingin buang air besar tapi mandi.Ya, wajar dia melakukan itu. Selama mereka menikah, Janus tidak pernah sepeduli ini padanya. Dia datang ke kamar ini ketika dia membutuhkan tubuhnya, dia akan pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.Dia tidak pernah bertanya, apakah Fey capek atau tidak karena banyak tugas-tugas dari dosen yang harus diselesaikan, bukan hanya tugasnya sendiri tapi harus menyelesaikan semua tugasnya.“Apa pernah dia memperhatikan apa yang Fey lakukan setelah mereka bercinta. Berdiam

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Jangan Merasa Tidak Enak

    Lo juga ikut menyahuti, “Fey, aku yakin Janus membuat rencana ini tanpa persetujuan kamu, kan? Anak itu memang keterlaluan. Dia tetap saja memaksakan kehendaknya. Untuk masalah sebesar ini, bahkan dia tidak meminta pendapat kami. Kita ini keluarga. Janus memang salah, tapi benar kata Nenek. Jika kau merasa keberatan, kau tidak harus mengikuti maunya. Ini tentang masa depanmu, sayang,""Aku tidak pernah merasa terpaksa atas semua ini. Tiga tahun kami bersama, aku melakukan ini karena aku memang menyukai Janus. Maafkan aku,""Oh....," Keduanya terkaget."Ya....kalau kalian menang saling suka. Tidak ada masalah. Nenek akan panggil anak itu. Dia harus tahu bagaimana menghargai orang yang begitu tulus seperti kamu,"Nenek berkata begitu karena dia tahu, Janus memikirkan wanita lain saat dia terikat sebuah hubungan yang sakral dengan Fey.Dia bisa merasakan bagaimana tersiksanya gadis ini jika perasaannya itu memang benar. Mencintai seseorang yang sebenarnya tidak bisa menghargai perasaann

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Masih Ada Waktu

    Fey duduk di samping neneknya. Karena dia punya pikiran kalau Nenek datang untuk membahas hal yang paling menakutkan baginya, dia hanya tertunduk.Fey tidak berani menatap Nenek yang mengelus punggungnya dengan penuh kasih sayang.“Kau sudah membuat kami khawatir karena tidak satu pun dari kami yang bisa menghubungi kamu. Begitu mendengar Hawke sampai melakukan itu padamu, ini yang tidak termaafkan. Berani-beraninya dia mengganggu cucu kesayangan nenek,”“Nek, jangan khawatirkan aku. Aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin istirahat saja, sebentar juga akan pulih dan aku bisa kembali ke kampus,”Bagaimana bisa pulih dengan mudah? Nenek mengela nafas panjang. Tapi apa yang dia lakukan padamu, tidak akan termaafkan oleh siapapun,” “Ini semua salah Janus. Jika dia mendengar kami, semua ini tidak akan terjadi,”Fey hanya terdiam.“Kalian berteman sejak SMA, dia cukup dekat denganmu juga Janus,” ucap Nenek. Entah apa maksudnya dia membuka ingatan Fey tentang masa tiga tahun yang lalu. “Entah ap

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanpa Bisa Diduga.

    Pada waktu itu, di matanya, Hawke adalah sosok gadis yang sangat mahal. Citranya sebagai gadis yang sempurna meninggalkan kesan mendalam pada diri Janus.Tanpa sadar, pikirannya terus dipenuhi oleh segala hal tentang gadis itu. Dia tidak pernah melihat hal yang mengecewakan darinya.Kebetulan selama kurun waktu itu juga, Janus juga tidak memikirkan wanita mana pun selain Hawke. Tak peduli bagaimana cewek-cewek di seolah itu juga mengincarnya, selama Hawke ada di sisinya, dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia selalu bersama gadis itu, seberapa dalam hubungan mereka, Janus juga tidak tahu. Dia pikir, itu adalah hubungan yang luar biasa hanya bisa membicarakan banyak hal, jajan di kanti bareng, mengerjakan tugas bareng walaupun sebenarnya Fey yang mengerjakan tugas mereka dan mereka hanya ngobrol.Kesempatan itu hanya di dapat oleh Janus. Dia benar-benar menjadi cowok yang paling beruntung di sekolah itu. Tiga tahun berlalu, Hawke menjadikan Janus satu-satunya teman laki-lakinya. Bahka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status