Home / Rumah Tangga / Di Kejar Mantan Suami Arogan / Mungkin Jadi Yang Terakhir

Share

Mungkin Jadi Yang Terakhir

last update Last Updated: 2024-12-03 22:06:01

"Hei....apakah kau ingin menahanku di sini?"

Janus  sengaja menahan diri meskipun dia masih ingin melakukannya lagi. Tapi dia sudah janji pada Hawke, dia akan menjemputnya di bandara malam ini.

Jika  melihat ekspresi Fey  yang begitu memohon, dia tidak tega jika tidak membantu Fey melepas keinginannya.

Fey tersipu, tapi dia hanya bisa mencondongkan tubuh ke depan.  Menekan tubuhnya ke tubuh Janus lebih dalam. Dia ingin melahap  senjata pusaka Janus yang  besar itu dalam-dalam. Dia berkata dengan genit, “Kau yang  membuat aku  seperti ini."

"Aku?" Dia bertanya sambil mengerucutkan keningnya.

"Kau yang mau minta nambah, kenapa aku yang disalahkan?"

Tangan Janus segera meraih pergelangan tangan Fey dan membuatnya menyentuh  miliknya.

Fey  memegang  tongkat pusaka yang sudah mengeras  itu sambil menatap Janus dengan mata yang berkaca-kaca.  Sentuhan jari-jarinya yang lembut rupanya juga memberikan kenikmatan  bagi Janus.

"Kau tidak menyukainya?”

"Aku harus pergi. Hawke sudah menunggu aku di bandara. Jika kau masih mau lagi, cepat selesaikan,"

Sikap Janus yang menahan diri untuk tidak tergoda  itu membuat Fey tersipu. Matanya berkabut, dan dia benar-benar kewalahan oleh hasrat dalam dirinya yang sudah tidak bisa dia tahan. Dia selalu menginginkan lebih setiap sentuhan yang diberikan Janus  padanya.

Akhirnya, melihat penampilan yang sudah tidak terkendali, Janus  tidak kuasa untuk bertahan. Ketika Fey menekan senjatanya dan menggoyang  pinggulnya dengan lembut,  membuat dia memejamkan matanya.  Dia dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Kenikmatan yang ada di depan mata atau segera bertemu dengan wanita pujaannya yang sudah lama hilang entah kemana?

Janus  sebenarnya menyukai sikap Fey saat melayani dirinya di tempat tidur. Selama hampir  tiga tahun bersama, tidak ada kata lelah jika mereka sudah terlibat dalam permainan yang panas ini.

Dia merasa  tidak cukup jika hanya satu kali. Selalu begitu. Jika dia tidak ada janji, dia juga masih ingin bersama Fey lebih lama. Menikmati malam terakhir mereka dan memberikan kesan pada wanitanya bahwa kebersamaan mereka selama ini bukan suatu kesalahan mereka sama-sama butuh pasangan berkencan.

Fey sudah  seperti seorang musafir yang  haus di padang  pasir.

Janus membantunya dengan mengerahkan lebih banyak kekuatan, seolah-olah dia ingin mendapatkan semua penyelesaian yang tidak akan pernah dia alami lagi setelah malam ini.

Janus sudah hafal betul bagaimana membuat Fey  yang sudah tidak berdaya itu menuju puncak kebahagiaannya. Dia membiarkan Fey melakukan apapun pada dirinya hingga mereka beberapa menit kemudian, tubuh mereka merasakan getaran  yang luar biasa. 

Ketika mereka sudah sama-sama tidak terkendalikan, konsentrasi keduanya menjadi buyar begitu mendengar suara panggilan yang menggema di seluruh ruang kamar.

Fey kaget. Dia melihat hp Janus yang tergeletak di meja, di samping  tempat tidur, tidak hanya bergetar tapi juga menyala dan mengeluarkan suara yang begitu memekakkan telinga.

Tidak biasanya Janus membuat moda ponselnya begini. Hp yang  bisanya selalu berasa di moda silent itu nyaris membuat Janus tidak mendengar jika ada pesan atau panggilan yang masuk.

Kali ini?

Sudah jelas kalau dia sangat menantikan panggilan itu.

Sepertinya Janus tidak ingin melewatkan panggilan dari wanita yang  begitu dia inginkan ada di sisinya sepanjang masa.

Fey hanya melirik,   dia  bisa melihat ID penelepon, dan  tertegun.

Sesuai apa yang dia pikirkan.

Nama "Hawke" langsung menusuk matanya.

Jadi Janus benar-benar takut dia tidak mendengar saat Hawke menelepon?

Apalagi ketika Janus langsung mencabut senjata pusakanya dan  langsung mengambil ponsel itu. Hatinya sakit.

Untuk sesaat, Fey hanya bisa tercengang. Dia bahkan tega melepas miliknya ketika mereka sudah ingin mencapai puncak kemenangan hanya karena panggilan telpon wanita itu.

Sekarang dia baru sadar, memiliki Janus dalam tiga tahun terakhir, bukan berarti dia bisa mendapatkan cintanya.  Mimpi yang dia rencanakan, Janus akan menerima dirinya seiring berjalannya waktu hanya ada dalam angannya saja.

Mimpi yang terlalu indah, yang dia bangun dalam pikirannya sehingga   sehingga dia tidak ingin bangun meskipun sudah saatnya untuk terjaga.

Fey tersenyum tak berdaya dan sedih.

Bagaimana bisa dia menahan Janus yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasihnya.  Dia berbalik untuk melihat wajah tampan Janus yang tanpa ragu mengambil ponselnya.

Seakan sadar kalau dirinya akan membuat Janus jadi canggung, dia segera bangun dari tempat tidur.

"Baiklah, kau boleh pergi menjemputnya,"

Setelah berkata begitu, Fey langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah Fey keluar dari kamar mandi, dia melihat Janus selesai menjawab panggilan dari Hawke. Dia langsung mengenakan pakaiannya.

Sosoknya sangat sempurna.  Bahunya lebar dan pinggangnya sempit tercetak sempurna di balik kemeja slim fit yang dikenakannya.

Otot-otot di tubuhnya menambah  keseksiannya. Penampilannya yang sangat tampan membuat Janus  menjadi pria  idaman berjuta wanita di luar sana.  Belum lagi Fey juga  harus mengakui kalau   pria ini sangat jago di ranjang.

Setelah mereka berhubungan badan selama  hampir tiga tahun lamanya, hari ini, saat mereka sama-sama terbakar dalam nafsu yang tidak terkendalikan,  dia harus mengikhlaskan Janus  dipanggil pergi oleh wanita lain. Perasaan ini sangat konyol.

“Aku pergi dulu. Besok Caelum akan mengantar kau ke rumah sakit. Aku ingin kau operasi selaput darah agar pria yang bersamamu kelak tidak kecewa dengan keadaanmu,"

Setelah mengenakan pakaiannya, Janus memperlihatkan  kembali  karakter aslinya. Dingin dan tanpa perasaan.  Seolah-olah tidak terjadi apapun diantara mereka.

 "Ya." Fey hanya mengangguk patuh dan tidak menolak.

“Minggu ini aku tidak  pulang. Jika Nenek tanya, bilang kalau aku banyak kerjaan. Ada proyek baru yang sedang aku tangani.” Suara Janus masih lembut, tapi tidak ada kehangatan sama sekali.

Fey sedikit terkejut.  Akhir-akhir ini mereka memang sering pulang di akhir pekan karena Nenek yang minta. Hanya karena wanita itu, Janus menjadi seorang  bajingan. Demi cinta sejatinya, Janus sudah berubah menjadi pria yang  berdarah dingin.

"Baik," sahut Fey sambil menelan ludahnya yang sudah kering.

Janus  kembali berkata  dengan tenang, "Kau tahu kalau Hawke kembali, kan?"

Fey hanya mengangguk pelan.

"Ya, aku tidak mau Nenek dan keluarga kita tahu.  Tolong jangan bilang apapun sampai aku sendiri yang akan menyampaikan kebenarannya,"

Fey  menyadari bahwa Janus  tidak pernah memberikan  tempat khusus di hatinya. Kebersamaan mereka selama ini hanya sebatas kebutuhan biologis semata.

Dia tersenyum dan berkata dengan suara lembut, “Iya aku tidak akan mengatakan apapun tentang Hawke. Kau tidak perlu khawatir,"

Setelah rapi, Janus membungkuk dan mencium kening Fey dengan lembut. Dia berkata dengan suara yang nyaris tidak terdengar, "Aku percaya, kau tidak pernah mengecewakan aku, Fey."

Kelembutan itu bak silet yang tajam dan menyeset hati Fey  pelan dan berulang-ulang.

Sakit sekali mendengar kata-katanya itu tapi Fey memang  gadis yang selalu bisa menyembunyikan perasaannya. Dia masih bisa tersenyum dan membalas dengan lembut dan meyakinkan,"Ya, kau bisa mempercayai aku,"

Related chapters

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sedang Datang Bulan

    Kini, Fey duduk sendirian di sisi tempat tidur. Dia melihat kamar dan hanya tinggal dirinya saja. Sambil mengelus tempat tidur, dia membatin, "Apakah segala bentuk permainan yang mereka nikmati selama dua tahun delapan bulan itu akan berakhir?"Dia tersenyum pahit. Ke depannya, mungkin kamar ini hanya akan dia tempati seorang diri saja. Tidak akan ada suara desahan yang memecah keheningan seperti saat Janus pulang untuk melampiaskan hasratnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan datang lagi, jika dia butuh pelepasan, mungkin dia akan mencari kekasihnya.Sakit sekali ketika pikiran itu muncul di kepalanya tanpa dia minta.Ya.....siapa yang tidak sakit merasakan ini.Sebagai istri, meskipun hanya mereka berdua yang tahu tentang hubungan ini, Fey selalu menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi urusan di tempat tidur, Fey sudah menjadi pelayan yang sempurna.Tidak peduli kapan Janus akan datang dan permintaannya yang kadang sangat keterlaluan, dia

    Last Updated : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gatel Banget, Dok!

    Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya.""Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya."Baiklah!"Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.Tidak ada pilihan, dia harus kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya."Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuj

    Last Updated : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menyelamatkan Janus

    “Bagaimana operasinya?" Janus menghentikan langkah Caelum yang buru-buru ke ruangannya.Caelum langsung memberikan selembar surat yang berisi resep vitamin. "Katanya, dia lagi datang bulan. Jadi minta dijadwalkan ulang sama dokter Sky ""Datang bulan?" Mendengar jawaban asistennya itu, Janus tersenyum manis.Dia sedikit lega. Ternyata apa yang dikatakan Fey tadi malam itu memang guyonannya belaka, adalah suatu candaan dia untuk menahan Janus agar tetap bersamanya. Dia tidak menyangka kenapa Fey begitu naif. Sikap Janus selama ini seharusnya bisa membuat sadar kalau mereka bersama karena satu kebutuhan.Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sudah sama-sama dewasa. Tidak lebih dari itu. Meskipun Fey menjadi istrinya, namun wanita yang menjadi tujuan hidupnya hanya Hawke seorang. Jadi tidak terbayangkan oleh Janus jika Fey benar-benar hamil dan mereka memiliki anak. Bagaimana mereka menjelaskan pada Hawke? Juga pada keluarga?Selama ini, yang diketahui oleh keluarga Janus, merek

    Last Updated : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hawke Yang Menjadi Pujaan

    “Uke,”Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?” serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak, Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih d

    Last Updated : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

    Last Updated : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

    Last Updated : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

    Last Updated : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Jangan Cerai, Ya!

    Fey membiarkan tubuhnya yang indah terekspos begitu saja. Dia membaringkan tubuhnya dengan malas di ranjang mereka yang empuk. Mengembalikan nyawanya setelah permainan yang menguras seluruh tenaganya.Dia tidak mengenakan selembar pakaian pun. Tubuhnya yang bersih dengan lekuk yang sempurna tampak dipenuhi stempel cinta di mana-mana. Kulitnya yang putih bersih itu, juga masih terlihat agak licin, mengisyaratkan bagaimana gelora cinta kedua insan muda itu. Bagaimana panasnya api asmara yang baru saja selesai.Rambut panjangnya sedikit acak-acakan. Tergerai hampir menutupi bantal yang ada di bawah kepalanya. Gadis itu memancarkan kecantikan yang luar biasa. Makin mempesona dengan gayanya yang seperti itu. Di dekatnya, Janus duduk di ujung tempat tidur dengan sebatang rokok di antara jarinya yang panjang. Dia menatap Fey dengan mata yang masih membara.Sama seperti Fey, pria tampan nan rupawan itu tidak mengenakan apapun. Bahunya yang penuh dan dadanya yang berotot tegas

    Last Updated : 2024-12-03

Latest chapter

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hawke Yang Menjadi Pujaan

    “Uke,”Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?” serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak, Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menyelamatkan Janus

    “Bagaimana operasinya?" Janus menghentikan langkah Caelum yang buru-buru ke ruangannya.Caelum langsung memberikan selembar surat yang berisi resep vitamin. "Katanya, dia lagi datang bulan. Jadi minta dijadwalkan ulang sama dokter Sky ""Datang bulan?" Mendengar jawaban asistennya itu, Janus tersenyum manis.Dia sedikit lega. Ternyata apa yang dikatakan Fey tadi malam itu memang guyonannya belaka, adalah suatu candaan dia untuk menahan Janus agar tetap bersamanya. Dia tidak menyangka kenapa Fey begitu naif. Sikap Janus selama ini seharusnya bisa membuat sadar kalau mereka bersama karena satu kebutuhan.Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sudah sama-sama dewasa. Tidak lebih dari itu. Meskipun Fey menjadi istrinya, namun wanita yang menjadi tujuan hidupnya hanya Hawke seorang. Jadi tidak terbayangkan oleh Janus jika Fey benar-benar hamil dan mereka memiliki anak. Bagaimana mereka menjelaskan pada Hawke? Juga pada keluarga?Selama ini, yang diketahui oleh keluarga Janus, merek

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gatel Banget, Dok!

    Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya.""Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya."Baiklah!"Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.Tidak ada pilihan, dia harus kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya."Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuj

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sedang Datang Bulan

    Kini, Fey duduk sendirian di sisi tempat tidur. Dia melihat kamar dan hanya tinggal dirinya saja. Sambil mengelus tempat tidur, dia membatin, "Apakah segala bentuk permainan yang mereka nikmati selama dua tahun delapan bulan itu akan berakhir?"Dia tersenyum pahit. Ke depannya, mungkin kamar ini hanya akan dia tempati seorang diri saja. Tidak akan ada suara desahan yang memecah keheningan seperti saat Janus pulang untuk melampiaskan hasratnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan datang lagi, jika dia butuh pelepasan, mungkin dia akan mencari kekasihnya.Sakit sekali ketika pikiran itu muncul di kepalanya tanpa dia minta.Ya.....siapa yang tidak sakit merasakan ini.Sebagai istri, meskipun hanya mereka berdua yang tahu tentang hubungan ini, Fey selalu menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi urusan di tempat tidur, Fey sudah menjadi pelayan yang sempurna.Tidak peduli kapan Janus akan datang dan permintaannya yang kadang sangat keterlaluan, dia

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Mungkin Jadi Yang Terakhir

    "Hei....apakah kau ingin menahanku di sini?"Janus sengaja menahan diri meskipun dia masih ingin melakukannya lagi. Tapi dia sudah janji pada Hawke, dia akan menjemputnya di bandara malam ini.Jika melihat ekspresi Fey yang begitu memohon, dia tidak tega jika tidak membantu Fey melepas keinginannya.Fey tersipu, tapi dia hanya bisa mencondongkan tubuh ke depan. Menekan tubuhnya ke tubuh Janus lebih dalam. Dia ingin melahap senjata pusaka Janus yang besar itu dalam-dalam. Dia berkata dengan genit, “Kau yang membuat aku seperti ini.""Aku?" Dia bertanya sambil mengerucutkan keningnya."Kau yang mau minta nambah, kenapa aku yang disalahkan?"Tangan Janus segera meraih pergelangan tangan Fey dan membuatnya menyentuh miliknya.Fey memegang tongkat pusaka yang sudah mengeras itu sambil menatap Janus dengan mata yang berkaca-kaca. Sentuhan jari-jarinya yang lembut rupanya juga memberikan kenikmatan bagi Janus."Kau tidak menyukainya?”"Aku harus pergi. Hawke sudah menunggu aku

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hamil Apaan?

    Tanpa diduga, wajah Janus langsung merah padam. "Apa katamu?" dia bertanya dengan ekpresi menakutkan. “Kau jangan menahan aku dengan jebakan seperti ini!” tandasnya. Suaranya mulai gemetar. “Hamil apaan?”“Kau tidak mungkin hamil, kau selalu minum obat itu, kan?”Reaksi ini tak diduga oleh Fey sebelumnya. Jantung Fey langsung berdebar kencang karena kaget dan bercampur takut, tapi karena sudah terlanjur bicara dia memberanikan diri untuk mengulangi kata-katanya "Iya….Aku hamil."Tanpa berpikir, Janus langsung membalas “Gugurkan!”“Gugurkan janin itu!”serunya dengan suara yang keras. “Bukankah kita sudah sepakat, pernikahan ini hanya sementara dan tidak ada anak yang lahir.”Fey sudah menduga kalau dia akan mendengar kata-kata yang tidak mengenakkan telinganya itu. Apa yang dikatakan Janus memang benar, hubungan mereka hanya sementara saja. Sikapnya itu juga sudah diperjelas dengan obat anti hamil yang selalu dia siapkan Janus untuknya.Fey terdiam beberapa saat untuk menenangkan h

DMCA.com Protection Status