Share

Hamil Apaan?

Penulis: Sugianti Bisri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-03 21:56:56

Tanpa diduga, wajah Janus langsung  merah padam. "Apa katamu?" dia bertanya dengan ekpresi menakutkan. “Kau jangan menahan aku dengan jebakan seperti ini!” tandasnya.  Suaranya mulai gemetar. “Hamil apaan?”

“Kau tidak mungkin hamil, kau selalu minum obat itu, kan?”

Reaksi ini tak diduga oleh Fey sebelumnya. Jantung Fey langsung berdebar kencang karena kaget dan bercampur takut, tapi karena sudah terlanjur bicara dia  memberanikan diri untuk  mengulangi kata-katanya "Iya….Aku hamil."

Tanpa berpikir, Janus langsung membalas “Gugurkan!”

“Gugurkan janin itu!”serunya dengan suara yang keras. “Bukankah kita sudah sepakat, pernikahan ini hanya sementara dan tidak ada anak yang lahir.”

Fey sudah menduga kalau dia akan mendengar kata-kata yang tidak mengenakkan telinganya itu. Apa yang dikatakan Janus memang benar, hubungan mereka hanya sementara saja. Sikapnya itu juga sudah diperjelas dengan obat anti hamil yang selalu dia siapkan Janus untuknya.

Fey terdiam beberapa saat untuk menenangkan hatinya. Tapi …. kalau harus mengugurkan anak?

Sungguh perbuatan yang bejad. Hati Fey  sakit memikirkan kenyataan ini tapi dia berusaha menyembunyikannya dengan tawanya "Ups.....!"

"Apa yang kau tertawakan?" Janus melihat ekpresinya yang aneh  dengan jengkel.

"Tapi boong. Aku tidak hamil, kok. Aku bilang begitu agar kau tidak menceraikan aku." katanya dengan begitu  santainya, tapi hatinya sakit.

"Aku tahu. Makanya aku  juga bilang begitu. Lagian mana mungkin kau hamil, kau minum obat yang aku siapkan untukmu, kan?" katanya, masih dengan sikapnya yang santai.

Fey mengangguk. "Ya. Aku selalu minum pil yang kau berikan. Tadi itu cuma boong, kok.”

Dia terpaksa menarik ucapannya karena  jika dia tidak menyangkalnya, anak itu mungkin akan dikeluarkan secara paksa oleh Janus. mana mungkin dia  bisa menerimanya karena Fey tahu, cinta pria ini bukan untuknya.

Hubungan yang mereka jalani selama ini hanya sebatas mencari kepuasan biologis belaka. Janus yang sudah kecanduan film dewasa sejak masih SMP butuh pelampiasan agar otaknya tidak meledak.

Justru yang  tidak bisa dipercaya, Fey mau melakukannya karena dia sudah tergila-gila denganya. Meskipun  pernikahan itu hanya di bawah tangan, hanya  mereka berdua saja yang tahu, tidak masalah baginya. Yang penting dia bisa hidup dengan Janus dan bisa merasakan bagaimana hangatnya pria ini ketika mereka di tempat tidur, itu sudah membuat Fey bahagia.

Janus  tampak menghela napas lega. Dia tidak ingin Fey hamil karena anak itu akan menjadi penghalang baginya untuk bisa bersama Hawke.

"Ini yang terbaik untuk kita, Fey.  Aku tidak ingin ada masalah antara aku dan Hawke. Lagi pula, jika kau benar-benar hamil, bagaimana dengan hidupmu di kemudian hari? Tidak ada yang boleh tahu kalau kita menikah di bawah tangan, siapapun itu. Jadi,  Apa ada pria yang mau menikah dengan wanita yang punya anak tanpa status yang jelas? Aku ingin, setelah hubungan ini selesai, kau bisa mendapatkan pria yang benar-benar mencintai kamu,"

“Pria yang benar-benar mencintai kamu?”

Fey mengulang kalimat terakhir yang diucapkan Janus dalam hati.  Hatinya  merasa pahit.

Mana mungkin? Jika pun ada, Fey tidak akan bisa menerima begitu saja karena pria yang dia inginkan dalam hidupnya hanya satu, Janus seorang.

Fey  memaksakan diri untuk tersenyum. “Kau tidak perlu khawatir. Setelah ini, aku akan baik-baik saja,"

Karena  suasana  hatinya  membaik lagi. Dia memeluk Fey lebih erat. Tangannya  memijat dada Fey yang lembut pada bagian ujungnya. Dia bertanya, “Apa yang akan kau lakukan setelah kita bercerai?"

Seperti anak kucing yang keenakan di elus-elus, Fey memejamkan matanya dan bersandar ke pelukannya. “Aku akan di sini. Aku mau cari kerja dan melanjutkan kuliah,”

Sama seperti Janus, Fey juga kuliah di jurusan  hubungan internasional. Dia memilih kampus yang sama dan satu jurusan dengan Janus bukan karena dia minat di bidang itu tapi karena alasan yang sama,  karena Fey selalu  menjadi asisten  Janus dalam menyelesaikan seluruh tugas kuliahnya.

Fey melakukan ini sejak mereka SD, sejak Fey diadopsi oleh keluarga Januar karena orang tua angkatnya yang merupakan adik kandung dari ayahnya Janus meninggal dunia.

Saat ini, Fey sudah menyelesaikan kuliahnya. Dia sudah sidang skripsi dan tinggal menunggu wisudah saja. Setelah menikah  diam-diam dengan Janus, dia tidak diijinkan Janus  bekerja di perusahaan keluarganya.

Janus tidak mau Fey terjun ke perusahaan keluarganya karena akan sulit baginya untuk bisa mengendalikan  dirinya jika bertemu gadis ini.

Dia pikir, Fey yang  polos dan punya otak yang cerdas dan pasti akan lebih berkembang darinya dan Janus tidak mau jika orang-orang di sekitarnya mengagumi Fey daripada dirinya. Dia juga tidak mau melihat  ada pria yang menggoda Fey.  Karena menurutnya,  mainan kesayangannya hanya akan menjadi miliknya seorang. Orang boleh memilikinya jika dia sudah tidak membutuhkannya lagi.

Tapi sekarang dia akan memberikan kebebasan pada Fey. Jika dia mau bekerja di perusahaan keluarganya, dia tidak akan melarang. Jika Fey mencari kerja di luar, itu juga tidak menjadi masalah.  Dia tidak perlu terlalu picik pada gadis ini karena sudah ada Hawke yang akan menggantikan posisinya.

“Baiklah, setelah ini,  kau boleh membantu aku mengelola  perusahaan karena Nenek sudah berkali-kali minta kau ikut andil mengurus perusahaan kita, kan? Atau aku akan merekomendasikan kamu di tempat yang kau sukai. Dengan kemampuan akademik yang kau miliki, kau tidak  akan susah mendapatkan pekerjaan yang kau inginkan," katanya dengan suara yang  sedikit dingin.

Fey tidak menyangka dia akan mengucapkan kata-kata itu dengan entengnya setelah apa yang dia lakukan selama ini. Fey jadi bingung. Dia  tidak tahu apakah harus senang atau sedih berada dalam situasi yang seperti ini. Dia tersenyum dan berkata, “Aku  belum tau akan melamar di mana? Yang jelas aku tidak akan bergabung denganmu. Tapi ini bukan masalah, aku bisa mengatasinya. Kau tidak perlu khawatir,"

"Tapi bagaimana jika Nenek bertanya?  Alasan apa yang harus kita katakan jika dia bertanya kenapa kau mencari pekerjaan di tempat lain sedangkan kau sangat dibutuhkan di perusahaan?"

Ini juga yang paling menyusahkan Janus.

Sudah jelas Nenek  tidak akan pernah menyetujui Fey bekerja di tempat lain karena perusahaan itu juga menjadi miliknya.

Keluarga Januar  hanya memiliki dua anak saja. Jasfer, papa kandung Janus sebagai anak tertua dan Jewelia, mamanya Fey. Tapi karena Jewel  dan suaminya tidak dikaruniai anak, dia mengadopsi Fey sejak kecil sebagai satu-satunya anak dalam keluarga mereka.

Fey tumbuh dengan kasih sayang yang berlimpah dari kedua orang tuanya.  Sayangnya, ketika Fey berusia 8 tahun, orang tuanya meninggal. Fey Langsung di asuh oleh orang tua Janus dan mereka tinggal bersama. Jasfer dan istrinya sangat menyayangi Fey, sama seperti putra semata wayangnya.

"Aku yang akan menjelaskan ke nenek. Aku yakin, dia tidak akan keberatan, kok. Lagi pula, itu bukan hal yang penting karena siapalah aku dalam keluarga. Kau yang lebih berhak mewarisi semua karena aku bukan darah daging keluarga Januar,"

Janus merenung sebentar dan berkata, "Baiklah.  Apapun pilihanmu, aku tidak masalah. Aku juga akan memberikan apa yang menjadi bagianmu meskipun kau tidak bekerja di perusahaan kita,"

“Uang lagi,” pikir Fey dengan senyum pahit.

“Apa dia tidak tahu, aku hanya menginginkan dirinya, bukan uangnya?”

Yang  Fey inginkan Janus  menjadi miliknya sampai maut memisahkan dan itu tidak pernah disadari olehnya. Hampir  tiga  tahun  mereka terikat dalam satu janji suci, selama itu juga,  Janus hanya akan datang padanya jika menginginkan tubuhnya.

"Baiklah, aku percaya padamu," ucapnya pelan.

Seakan malam ini akan menjadi malam terakhir bagi kebersamaan mereka, Fey harus  memanfaatkan kesempatan ini untuk menikmati kebersamaan mereka.  Fey mengangkat kepalanya dan mencium jakun Janus. Tindakannya itu adalah sebuah  rayuan. Janus tidak pernah menolak sentuhan Fey yang selalu membuatnya  tergoda.

Matanya menjadi berembun dan dia langsung berbalik. Menekan Fey ke tempat tidur  sementara bibirnya membentuk senyuman nakal. "Kita akhiri dengan indah. Malam ini, aku akan membuatnya menjadi malam yang tak  akan terlupakan untukmu."

Fey tak mau kalah. Dia mengulurkan tangannya yang ramping dan lembut dan mengaitkannya di leher Janus. Kakinya yang cantik dan ramping juga segera  melingkar di pinggangnya yang berotot.

Bab terkait

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Mungkin Jadi Yang Terakhir

    "Hei....apakah kau ingin menahanku di sini?"Janus sengaja menahan diri meskipun dia masih ingin melakukannya lagi. Tapi dia sudah janji pada Hawke, dia akan menjemputnya di bandara malam ini.Jika melihat ekspresi Fey yang begitu memohon, dia tidak tega jika tidak membantu Fey melepas keinginannya.Fey tersipu, tapi dia hanya bisa mencondongkan tubuh ke depan. Menekan tubuhnya ke tubuh Janus lebih dalam. Dia ingin melahap senjata pusaka Janus yang besar itu dalam-dalam. Dia berkata dengan genit, “Kau yang membuat aku seperti ini.""Aku?" Dia bertanya sambil mengerucutkan keningnya."Kau yang mau minta nambah, kenapa aku yang disalahkan?"Tangan Janus segera meraih pergelangan tangan Fey dan membuatnya menyentuh miliknya.Fey memegang tongkat pusaka yang sudah mengeras itu sambil menatap Janus dengan mata yang berkaca-kaca. Sentuhan jari-jarinya yang lembut rupanya juga memberikan kenikmatan bagi Janus."Kau tidak menyukainya?”"Aku harus pergi. Hawke sudah menunggu aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sedang Datang Bulan

    Kini, Fey duduk sendirian di sisi tempat tidur. Dia melihat kamar dan hanya tinggal dirinya saja. Sambil mengelus tempat tidur, dia membatin, "Apakah segala bentuk permainan yang mereka nikmati selama dua tahun delapan bulan itu akan berakhir?"Dia tersenyum pahit. Ke depannya, mungkin kamar ini hanya akan dia tempati seorang diri saja. Tidak akan ada suara desahan yang memecah keheningan seperti saat Janus pulang untuk melampiaskan hasratnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan datang lagi, jika dia butuh pelepasan, mungkin dia akan mencari kekasihnya.Sakit sekali ketika pikiran itu muncul di kepalanya tanpa dia minta.Ya.....siapa yang tidak sakit merasakan ini.Sebagai istri, meskipun hanya mereka berdua yang tahu tentang hubungan ini, Fey selalu menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi urusan di tempat tidur, Fey sudah menjadi pelayan yang sempurna.Tidak peduli kapan Janus akan datang dan permintaannya yang kadang sangat keterlaluan, dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gatel Banget, Dok!

    Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya.""Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya."Baiklah!"Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.Tidak ada pilihan, dia harus kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya."Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuj

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menyelamatkan Janus

    “Bagaimana operasinya?" Janus menghentikan langkah Caelum yang buru-buru ke ruangannya.Caelum langsung memberikan selembar surat yang berisi resep vitamin. "Katanya, dia lagi datang bulan. Jadi minta dijadwalkan ulang sama dokter Sky ""Datang bulan?" Mendengar jawaban asistennya itu, Janus tersenyum manis.Dia sedikit lega. Ternyata apa yang dikatakan Fey tadi malam itu memang guyonannya belaka, adalah suatu candaan dia untuk menahan Janus agar tetap bersamanya. Dia tidak menyangka kenapa Fey begitu naif. Sikap Janus selama ini seharusnya bisa membuat sadar kalau mereka bersama karena satu kebutuhan.Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sudah sama-sama dewasa. Tidak lebih dari itu. Meskipun Fey menjadi istrinya, namun wanita yang menjadi tujuan hidupnya hanya Hawke seorang. Jadi tidak terbayangkan oleh Janus jika Fey benar-benar hamil dan mereka memiliki anak. Bagaimana mereka menjelaskan pada Hawke? Juga pada keluarga?Selama ini, yang diketahui oleh keluarga Janus, merek

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hawke Yang Menjadi Pujaan

    “Uke,”Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?” serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak, Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hawke Yang Menjadi Pujaan

    “Uke,”Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?” serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak, Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menyelamatkan Janus

    “Bagaimana operasinya?" Janus menghentikan langkah Caelum yang buru-buru ke ruangannya.Caelum langsung memberikan selembar surat yang berisi resep vitamin. "Katanya, dia lagi datang bulan. Jadi minta dijadwalkan ulang sama dokter Sky ""Datang bulan?" Mendengar jawaban asistennya itu, Janus tersenyum manis.Dia sedikit lega. Ternyata apa yang dikatakan Fey tadi malam itu memang guyonannya belaka, adalah suatu candaan dia untuk menahan Janus agar tetap bersamanya. Dia tidak menyangka kenapa Fey begitu naif. Sikap Janus selama ini seharusnya bisa membuat sadar kalau mereka bersama karena satu kebutuhan.Untuk memenuhi kebutuhan mereka yang sudah sama-sama dewasa. Tidak lebih dari itu. Meskipun Fey menjadi istrinya, namun wanita yang menjadi tujuan hidupnya hanya Hawke seorang. Jadi tidak terbayangkan oleh Janus jika Fey benar-benar hamil dan mereka memiliki anak. Bagaimana mereka menjelaskan pada Hawke? Juga pada keluarga?Selama ini, yang diketahui oleh keluarga Janus, merek

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gatel Banget, Dok!

    Caelum jadi tidak enak. Dari nada bicaranya, jelas kalau Fey merasa tidak nyaman karenanya. Dia jadi lebih canggung saat mengikuti Fey keluar dari bangsal klinik menuju ke parkiran. Apalagi beberapa saat kemudian Fey berbalik dan memelototinya. “Kau tidak usah mengikuti aku. Aku mau ke koperasi beli pembalut dan ke kamar mandi!”Caelum tidak berani mengatakan apapun dan hanya bisa menjawab, "Ya.""Kau bisa kembali ke kantor. Aku bisa pulang sendiri." Fey melirik pria yang masih berdiri di sampingnya."Baiklah!"Begitu selesai bicara, dia langsung pergi ke warung serba ada yang ada di area klinik. Namun ketika ingin membayar barang belanjaannya, Fey baru menyadari bahwa dia meninggalkan tas jinjingnya. Barang itu dia letakkan di sisi tempat tidur ketika dia ingin diperiksa.Tidak ada pilihan, dia harus kembali untuk mengambil tas miliknya. Tapi baru beberapa langkah, dia langsung menahan langkahnya."Hawke?" Fey terkejut melihat gadis yang berjalan tergopoh-gopoh dari parkiran, menuj

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sedang Datang Bulan

    Kini, Fey duduk sendirian di sisi tempat tidur. Dia melihat kamar dan hanya tinggal dirinya saja. Sambil mengelus tempat tidur, dia membatin, "Apakah segala bentuk permainan yang mereka nikmati selama dua tahun delapan bulan itu akan berakhir?"Dia tersenyum pahit. Ke depannya, mungkin kamar ini hanya akan dia tempati seorang diri saja. Tidak akan ada suara desahan yang memecah keheningan seperti saat Janus pulang untuk melampiaskan hasratnya. Mungkin setelah ini dia tidak akan datang lagi, jika dia butuh pelepasan, mungkin dia akan mencari kekasihnya.Sakit sekali ketika pikiran itu muncul di kepalanya tanpa dia minta.Ya.....siapa yang tidak sakit merasakan ini.Sebagai istri, meskipun hanya mereka berdua yang tahu tentang hubungan ini, Fey selalu menunjukkan sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi urusan di tempat tidur, Fey sudah menjadi pelayan yang sempurna.Tidak peduli kapan Janus akan datang dan permintaannya yang kadang sangat keterlaluan, dia

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Mungkin Jadi Yang Terakhir

    "Hei....apakah kau ingin menahanku di sini?"Janus sengaja menahan diri meskipun dia masih ingin melakukannya lagi. Tapi dia sudah janji pada Hawke, dia akan menjemputnya di bandara malam ini.Jika melihat ekspresi Fey yang begitu memohon, dia tidak tega jika tidak membantu Fey melepas keinginannya.Fey tersipu, tapi dia hanya bisa mencondongkan tubuh ke depan. Menekan tubuhnya ke tubuh Janus lebih dalam. Dia ingin melahap senjata pusaka Janus yang besar itu dalam-dalam. Dia berkata dengan genit, “Kau yang membuat aku seperti ini.""Aku?" Dia bertanya sambil mengerucutkan keningnya."Kau yang mau minta nambah, kenapa aku yang disalahkan?"Tangan Janus segera meraih pergelangan tangan Fey dan membuatnya menyentuh miliknya.Fey memegang tongkat pusaka yang sudah mengeras itu sambil menatap Janus dengan mata yang berkaca-kaca. Sentuhan jari-jarinya yang lembut rupanya juga memberikan kenikmatan bagi Janus."Kau tidak menyukainya?”"Aku harus pergi. Hawke sudah menunggu aku

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Hamil Apaan?

    Tanpa diduga, wajah Janus langsung merah padam. "Apa katamu?" dia bertanya dengan ekpresi menakutkan. “Kau jangan menahan aku dengan jebakan seperti ini!” tandasnya. Suaranya mulai gemetar. “Hamil apaan?”“Kau tidak mungkin hamil, kau selalu minum obat itu, kan?”Reaksi ini tak diduga oleh Fey sebelumnya. Jantung Fey langsung berdebar kencang karena kaget dan bercampur takut, tapi karena sudah terlanjur bicara dia memberanikan diri untuk mengulangi kata-katanya "Iya….Aku hamil."Tanpa berpikir, Janus langsung membalas “Gugurkan!”“Gugurkan janin itu!”serunya dengan suara yang keras. “Bukankah kita sudah sepakat, pernikahan ini hanya sementara dan tidak ada anak yang lahir.”Fey sudah menduga kalau dia akan mendengar kata-kata yang tidak mengenakkan telinganya itu. Apa yang dikatakan Janus memang benar, hubungan mereka hanya sementara saja. Sikapnya itu juga sudah diperjelas dengan obat anti hamil yang selalu dia siapkan Janus untuknya.Fey terdiam beberapa saat untuk menenangkan h

DMCA.com Protection Status