Beranda / Romansa / Di Kejar Mantan Suami Arogan / Hawke Yang Menjadi Pujaan

Share

Hawke Yang Menjadi Pujaan

Penulis: Sugianti Bisri
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-05 11:50:02

“Uke,”

Janus langsung berdiri dari tempat duduknya manakala pintu ruang kerjanya terbuka dan melihat gadis yang sedang ditunggunya itu berdiri di depan pintu, tengah menatapnya dengan haru.

“Kau… kemana saja, Kau? Kau minta aku menjempumu ke bandara tapi, apa?”  serunya lagi dengan ekpresinya yang bingung. Bagaimana tidak,  Janus melihat Hawke masuk ke ruangannya, tepat  saat dia minta bantuan asistennya untuk mencari keberadaannya.

“Aku nungguin kamu udah kayak orang bego ajah. Kau matikan telpon, kau juga tidak membuka pesan yang aku kirim. Apa-apaan sih?” ocehnya lagi. Dia bukan meluapkan kerinduannya yang tersimpan selama tiga tahun ini tapi malah mengungkapkan kekhawatirannya pada Hawke sampai-sampai dia lupa bagaimana harus bersikap layaknya pasangan yang sudah lama tidak bertemu.

Hawke menghampiri meja Janus dan berdiri di depan pria yang dia tahu sangat tergila-gila padanya sejak mereka masih di SMA itu. “Nomel aja. Emangnya ga kangen?” katanya sambil menggeser tubuhnya lebih dekat lagi ke Janus.

“Ga mau meluk aku?” kata Hawke dengan senyum yang tertahan.

Beberapa saat berlalu, kedunya tidak ada yang bergerak. Hanya mata mereka saja yang saling bertatapan.

“Setelah tiga tahun tidak bertemu, apa kau tidak kangen,” katanya lagi karena Janus tetap mematung di tempat duduknya. Dia seperti orang yang kebingungan, tidak tahu harus berbuat apa.

Janus masih belum percaya dengan kemunculan gadis pujaannya yang secara tiba-tiba itu dan dia makin tidak percaya lagi ketika Hawke malah minta di peluk. Tentu saja hal yang aneh karena selama mereka bersama, jangankan memeluk, janus bahkan tidak pernah memegang  tangannya.

Hawke gadis yang begitu mulia. Dia menjadi dambaan  semua pria karena kesempurnaan yang dimilikinya. Kedudukan keluarganya yang tinggi di muka masyarakat waktu itu.

Dia tidak hanya cantik, kulitnya sangat bersih karena perawatan yang paripurna.  Tidak hanya itu,  hidup Hawke juga  syarat dengan segala aturan keluarganya, dia selalu menjaga jarak dengan temannya, baik laki maupun perempuan. Apalagi kalau orang itu kumel dan dekil, dia pasti tidak mau dekat-dekat.

Tidak heran jika hanya bisa duduk bareng dan ngobrol dengan gadis ini, janus sudah seperti dalam mimpi. Bidadari pujaannya itu sangat steril dari semua benda di sekitarnya.

Ratu perpect, begitu teman-teman sekolahnya menyebut Hawke yang begitu sempurna ini.

Tapi?

Janus masih terpaku dengan Hawke yang memandangnya penuh keharuan. Dia bukan terpesona oleh penampilan gadis itu, tapi?

Dia merasakan sesuatu yang berbeda. Apa yang dia lihat sekarang ini, ternyata jauh dari ekspetasinya selama ini. Apa yang membuat dia kecewa, Janus sendiri belum yakin dengan perasaannya.

Janus bengong. Dia sudah seperti patung hidup dan penampilannya itu membuat Hawke jadi tersanjung.

“Janus! Kok diem aja, sih? Apa kau tidak senang aku datang ke sini?” Suara Hawke membuat Janus tersadar dari lamunannya dan membuat pria itu gugup dan suasana di ruangan yang dingin itu menjadi sedikit canggung.

“Eh…duduklah,” dia akhirnya bisa mengatakan itu setelah kebingungan harus bilang apa menghadapi pertemuan yang tidak pernah dia duga ini.

Wanita yang sudah tidak terdengar lagi kabar beritanya selama tiga tahun ini tiba-tiba menelponnya dan yang membuat janus bahagia, dia mencarinya.

Sekarang dia bisa melihat, tidak banyak yang berubah dari penampilan Hawke. Dia tetap cantik, modis, dan berkelas. Tapi entah kenapa, Janus merasa ada sesuatu yang membuat dia  seperti bukan melihat Hawke-nya yang dulu.

Hawke  tidak menolak tawaran itu, dia langsung duduk tanpa memalingkan pandangannya sedikit pun. Dia terus memandangi Janus dengan mata yang berbinar-binar.

“Katakan padaku. Apa yang terjadi padamu selama ini? Kenapa kau tiba-tiba hilang dan kini malah mencari aku?” tanya Janus. Dia masih belum bisa menghilangkan kecanggungannya.

“Siapa yang menghilang?” sahut Hawke dengan entengnya. Dia bahkan merasa geli dengan ekpresi janus yang terlihat mengkhawatirkannya.

“Mungkin kau tahu kalau keluargaku kena musibah tiga tahun yang lalu, kan? Usaha Papa nyaris gulung tikar dan banyak para rekanan yang datang  minta modal mereka dan ada yang mau memenjaarakan Papa. Papa kena tipu dan harus bertanggung jawab atas apa yang tidak pernah dia nikmati hasilnya,”

Janus mengangguk.

Mereka tinggal di kota yang sama. Yang dia tahu, Hawke adalah anak salah satu pengusaha terkenal pada saat itu. Hawke sendiri selalu di jemput sopir pribadi saat ke sekolah.  Semua orang  tidak meragukan bagaimana kayanya keluarga Buana, pengusaha tambang  batu bara yang membuka beberapa perusahaan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

“Iya, aku mendengarnya,”

“Aku diungsikan oleh Papa karena ada salah satu teman bisnisnya yang minta aku sebagai  jaminan hutangnya. Papa  terpaksa merekayasa cerita kalau aku dan Mama juga kakak-kakakku meninggalkan dirinya ketika dia bangkurut,”

Janus kembali mengangguk. Dia membenarkan cerita itu karena saat dia mencari keberadaan Hawke, dia mendapatkan cerita dari tetangganya kalau Pak Buana  mengalami depresi karena ditinggal oleh anak dan istrinya.

Bahkan Janus sempat berpikir kalau Hawke anak yang kejam. Makanya dia putus asa dan ingin melupakan gadis itu. Dia menanggapi perhatian Fey yang selalu ada untuknya dan mereka menikah dengan diam-diam dengan harapan dia bisa melupakan cinta pertamanya itu.

“Jadi bagaimana Papamu sekarang?”

“Papa ada di Kalimantan bersama Mama. Setelah semua  masalah selesai, Papa fokus mengembangkan bisnis di sana. Alhamdulilah, sekarang kami tidak perlu hidup dalam ketakutan lagi. Semua sudah membaik walaupun usaha Papa tidak sebesar dulu lagi,”

Janus percaya dengan kata-katanya karena dia tahu kalau  perusahaan Pak Buana yang ada di Sumatera memang sudah pindah tangan. Bahkan dia membeli  salah satunya  karena dia ingin punya kenangan  dengan Hawke.

Suasana yang awalnya canggung, lambat laun menjadi hangat karena masing-masing menceritakan apa yang terjadi pada kehidupannya selama tiga tahun terakhir.

“Janus, aku kembali untuk membantu Papa mengambil apa yang seharusnya menjadi haknya. Aku melamar kerja di perusahaan tambang  yang ada di jalan Sudirman,”

“Kau akan menetap di sini lagi?”

“Iya. Aku tidak punya siapa-siapa. Saat keluarga kami jatuh, semua orang sepertinya berbahagia. Tidak sedikit yang mencemooh kami. Mereka dengan kejam bilang kalau apa yang menimpa Papa adalah karma karena keluarga kami sombong,”

“Tidak….mana ada yang bilang begitu. Jujur saja, saat kau menghilang, aku mencarimu sampai ke rumah dan aku mendapat cerita dari tetangga. Aku juga mengikuti sosmed kamu dan juga  Papamu. Kalau ada yang sinis, itu jumlahnya cuma beberapa saja, aku yakin kalau mereka itu pasti orang-orang yang minta haknya,”

Hawke tersenyum hambar.

“Terima kasih.”

“Kenapa harus berterima kasih? Kita kan berteman baik,”

“Teman?” Hawke bertanya dengan nada kecewa.

Janus tidak tahu harus menjawab apa. Dia memang mencintai wanita ini. Mereka cukup dekat, bahkan Janus satu-satunya pria yang beruntung yang bisa mendapatkan perhatian khusus dari gadis idaman sejuta umat ini.

Tapi dia tidak berani mengatakan kalau Hawke itu kekasihnya karena mereka belum pernah jadian. Kedekatan mereka terjadi begitu saja. Mengalir seperti air.

“Jadi kau hanya menganggap aku sebagai teman? Jadi salah dong aku menjadikan kamu sebagai orang yang pertama aku hubungi ketika aku mendapat ijin menampakkan diri lagi?”

“Tidak….tidak begitu. Maksud aku…..,”

Janus baru akan menjelaskan tapi suaranya tertahan di tenggorokan karena mendengar suara ketukan pintu, di susul munculnya Caelum.

“Ada apa?” tanya Janus tidak ramah. Dia kesal karena asistennya itu menganggu pertemuannya dengan Hawke.

“Di luar ada  Fey, dia menunggu Bos di lobby,”

“Fey!” Hawke terkaget.

“Janus, apa dia bekerja di sini. Bagaimana dengan dia sekarang, apa dia  kuliah?” tanyanya begitu bersemangat.

“Atau sudah lulus? Otaknya kan encer banget, dia pasti bisa selesai  lebih dulu, ya?”

“Suruh tunggu sebentar. Bilang kalau aku sedang ada tamu,” kata Janus, dia menghiraukan pertanyaan Hawke yang bertubi-tubi itu. Dalam hatinya dia menggerutu. “Kenapa Fey sampai ke sini?”

“Apa yang direncanakannya? Bukankah semuanya sudah aku jelaskan semalam?”

“Kenapa kau tidak menyuruhnya masuk. Kita bisa ngobrol. Lama ga ketemu, pasti aku pangling kalau ketemu dia di luaran,”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menganggu Saja

    “Fey!” Hawke tanpa ragu langsung memeluknya begitu teman sekolahnya itu masuk ke ruangan Janus.“Apa kabar, aku kira setelah sekian lama tidak bertemu, kau banyak perubahan. Ternyata aku salah, kau masih cantik dan …,” dia langsung melepas pelukannya dan menilai Fey yang masih kebingungan karena ekpresi Hawke yang terlalu berlebihan itu.“Kau masih ….,”“Masih apa?” tanya Fey tidak ramah karena dia kesal, menurutnya Hawke sengaja mengantung kata-katanya agar Janus dan asistennya itu bisa menilai sendiri. Bagimana penampilan Fey yang sangat sederhana itu.“Masih membuat aku kagum. Penampilanmu tidak banyak berubah, kau masih seperti anak SMA,” katanya.Dari nada ucapannya itu, siapapun akan tahu kalau Hawke sebenarnya ingin mengatakan kalau Fey itu kampungan, tidak modis dan tidak tahu bagaimana caranya berhias. Caelum tidak tahan melihat drama itu, setelah mengantar Fey ke ruangan bos-nya, dia tidak mau berlama-lama. Sebelum diminta, dia sudah pamit duluan.“Ya, dari dulu aku memang b

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ancaman Dari Nenek

    Fey tiba di rumah nenek sebelum matahari tenggelam. Nenek sangat baik padanya, meskipun dia bukan cucu kandung. Jenny sangat menyayangi Fey karena anak ini sumber kebahagiaan anak bungsunya, Jawelia. Dia sadar, Karena Jawelia tidak bisa hamil, Fey datang menyelamatkan pernikahan anak perempuannya itu.Ibu asuhnya Fey sudah sakit-sakitan sejak belum menikah. Awalnya dokter bilang kena miom, tapi ketika Fey berumur tujuh tahun, dia divonis kena kanker rahim, yang menyebabkan dia tidak berumur yang panjang. Satu tahun berikutnya, suaminya menyusul karena dia mengalami depresi ditinggal oleh orang yang begitu dicintai.Sejak ayah dan ibunya meninggal, Fey tinggal di rumah nenek bersama Janus. Orang tua Janus yang menjadi pengganti mama dan papanya.Kasih sayang Jenny dan pamannya tidak diragukan lagi. Bahkan kalau Fey berselisih dengan Janus, tanpa melihat apa permasalahannya, mereka akan membela Fey.Mungkin karena usianya yang sudah kepala delapan, nenek sering banyak keluha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Biarkan Dia Pergi

    Makan malam terpaksa ditunda satu jam karena Nenek ingin menunggu Janus untuk makan bersama. Makanya, ketika anak itu datang, dia kembali memanggil Fey yang sudah kembali ke kamarnya untuk turun dan kebetulan juga orang tua Janus sudah bergabung bersama mereka.“Kita sudah sepakat. Sesibuk apa kalian di luar sana, kalian harus menjadwalkan pulang di akhir bulan dan makan bersama keluarga. Kenapa semua jadi pura-pura lupa, sudah lama sekali rasanya tidak bisa kumpul seperti ini,” oceh Nenek sebelum anak dan cucunya mengambil makanan.Jenny perlu mengingatkan kembali karena memang sudah hampir satu tahun mereka melupakan janjinya. Kalau pun ada yang pulang, tidak bisa secara bersamaan begini. Anak dan menantunya ada, cucunya tidak. Selalu ada yang punya alasan tidak bisa pulang saat jatuhnya waktu untuk kumpul keluarga.“Ma, anak-anak sudah dewasa dan punya kesibukan sendiri. Walaupun ga lengkap seperti ini, kami semua tetap datang, kok,” Jasper langsung menyahuti.“Hanya satu kali da

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Karena Cemburu, Kan?

    “Jelaskan padaku, kenapa kau mendadak mau kuliah ke Amerika?” todong Janus. Begitu Papa dan mamanya pulang, dia langsung menyusul Fey ke kamar dan minta kejelasan.“Jelaskan!” tanyanya sambil menekan Fey ke tempat tidur.Karena Fey sudah benar-benar ingin tidur, dia hanya mengenakan daster dan celana dalam saja. Tangan Janus yang menekan dadanya bisa merasakan kelembutan dadanya.“Aku sudah bilang kalau rencana ini sudah dari setahun lalu. Dan aku rasa…aku tidak harus menjelaskannya padamu, kan?” sahut Fey tanpa mau melihatnya.“Bohong!” serunya dengan ketus.“Kau membuat alasan ini karena Hawke datang, kan?”“Hey!”Tanpa diduga, Fey langsung mendorong tubuh Janus yang sudah menekannya dengan keras. Karena tidak siap dengan serangan Fey, Janus kaget dan tubuhnya nyaris terjeledak. Untung dia bisa memegang pinggiran tempat tidur, jadi hanya terhuyung sebentar sebenlum akhirnya bisa menguasai dirinya sendiri.“Benarkan? Kau melakukan itu karena marah?” Janus terus menuduhnya kare

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Aku tidak biasa dicampakkan

    "Kita sudah sepakat, semua akan kembali seperti dulu tapi kamu tidak melakukannya. Kau terlalu terbawa oleh perasaan, Fey. Mengapa aku harus pura-pura baik pada orang yang tidak bisa memegang ucapannya?” Janus berkata sambil sambil membelai tubuhnya dengan nafsu.Segera, …. Fey yang sudah tidak mengenakan apapun jadi merinding dibuatnya.Janus menyentuh kulit Fey dengan lembut. Selama dia melakukan pemanasan, pori- pori yang mengembang menutup kembali.“Janus, aku rasa aku berhak menentukan apa yang harus aku lakukan setelah lulus kuliah. Aku tidak cemburu, aku sudah merencanakan ini sejak lama. Kalau kau tidak percaya, kau bisa cek ke kaprodi. Kapan beasiswa itu dibuka dan kapan aku mendaftarkan diri, semua terekam di sana. Kau bisa dengan mudah mengetahuinya. Aku tidak mengada-ada ,” Fey benar-benar ketakutan. Dia beringsut menjauhi Janus yang sudah kesetanan tapi tertahan oleh kepala tempat tidurnya.Fey akhirnya hanya bisa pasrah. Jika dia benar-benar memaksakan diri pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sebuah Perhatian

    Fey mengerutkan kening dan terus mengulurkan tangannya sebagai protesnya dalam diam."Hanya aku yang bisa membuat keputusan," Mata Janus dipenuhi dengan ketidakpercayaan.Fey yang begitu tergila-gila padanya, kini berani mencampakkannya. Bagaimana Janus yang terkenal sombong dan semaunya sendiri itu bisa dicampakkannya seorang gadis seperti Fey?Fey menarik tangan dan tersenyum pahit. “Aku benar-benar tidak tahu, manusia seperti apa yang sedang ada di depanku sekarang?"Setalah berkata seperti itu, Fey langsung menutup matanya, tidak ingin melihat Janus lagi.Janus juga tidak menyahuti. Setelah melihat Fey sebentar, dia berbalik dan pergi.Mendengar langkah Janus, Fey membuka matanya. Pada saat ini, suasana hatinya sedang sedih. Baik secara emosional atau fisik, dia berada di bawah penindasan pria itu dan menjadi serba salah untuk bertindak.Apakah dia benar-benar tidak bisa memilih jalan hidupnya?Fey menahan rasa lelahnya dan bangun untuk mandi.Setelah tubuhnya kembali sega

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Dua Orang Tidak Dikenal

    Hawke ditinggalkan sendirian di bangsal. Seluruh tubuhnya terasa dingin, seolah-olah dia telah jatuh ke dalam rumah es.Meskipun dia merasa melayang karena bentuk perhatian yang diberikan Janus tapi Janus sepertinya masih meragukan dengan keberadaan dua pria itu. Dia keecewa karena Janus tidak seperti yang dipikirkannya.Setelah kejutan yang dia berikan dengan mendatangi kantornya secara tiba-tiba gagal, pertemuan yang seharusnya haru karena tiga tahun mereka tak bertemu, tapi terasa hambar rasanya. Janus malah melihatnya tidak seperti Hawke yang selalu dia rindukan. Kini usaha keduanya pun tak jauh beda.Hawke terpaksa harus mencari cara yang lain untuk membuatnya percaya.Dia harus bisa menyakinkan Janus kalau tempat ini benar-benar tidak aman untuknya dan Janus akan segera membawanya pergi dari sini. Bagaimana pun caranya, dia harus melakukan itu karena uang yang dia punya hanya bisa untuk menyewa tempat ini satu minggu saja.Hawke mengepalkan tinjunya. "Dia sampai begini mal

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Bawa Aku Ke Apartemenmu!

    Janus baru saja dari X5FLY dan menuju ke apartemennya tapi sebuah panggilan dari rumah sakit segera membuatnya berbelok. Dia pergi ke ruang di mana Hawke sedang mendapatkan penanganan.Hawke sedang berbaring tidak berdaya dengan kaki yang ditutupi perban dari dengkul hingga ke mata kaki. Dari tatapannya yang kosong dan tertuju pada langit-langit kamar, dia terlihat sangat ketakutan.Mendengar suara pintu yang dibuka dan langkah kaki, dia segera mengalihkan pandangan menuju ke pintu. Sosok Janus muncul, dan langsung mendekat.Hawke dengan panik menyembunyikan lengannya yang memar di balik selimut tapi sudah terlambat.Janus sudah duduk di sisi tempat tidur dan meraih tangannya. “Apa yang terjadi?” tanya Janus antara kaget dan khawatir.Hawke langsung menangis. “Janus, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi denganku. Kenapa aku tidak bisa tenang di apartemenku sendiri. Tak lama kau pergi, ada yang membunyikan bel. Aku kira kau yang datang jadi aku tidak memeriksanya lagi. Te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08

Bab terbaru

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Gara-Gara Si Otak Mesum

    Fey tidak ingin membahas kehamilannya sekarang. Dia belum siap dengan tanggapan Janus dan dia juga belum tahu apa yang akan terjadi kedepannya karena ada perasaan yang mengganjal dihatinya tapi dia sendiri tidak bisa menerka.“Tidak usah. Aku cukup nyaman kok mengenakannya.Tidak usah dilonggarkan lagi,”“Oke,"Nahlah langsung mengangguk. Janus pun merasa lega. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto mereka di cermin. Fey kaget, ini untuk pertama kalinya Janus melakukan selfi dengannya. Janus memperlihatkan hasilnya pada Fey, "Serasi, kan?”Dalam foto itu, Fey meletakkan tangannya di punggung karena dia ingin membuka gaunnya sedangkan Janus tersenyum melihat ke arah kamera. Fey hanya tersenyum. Pada saat itu mereka punya pikiran sendiri-sendiri tentang itu.*****Setelah mencoba gaun pengantin, Janus mengantar Fey kembali ke rumah. Fey tidak ada kegiatan apapun selain melakukan revisi skripsi Janus yang sudah dia selesaikan semalam.Perbaikannya sudah dia kirim dan men

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Menjawab Keraguanmu

    Keduanya segera membantu Fey mengenakan gaun. Janus tersenyum dan menundukkan kepalanya. Dia mencium punggung Fey dengan penuh cinta. “Jangan kau pikirkan apa yang dikatakan Terra. Yang paling penting saat ini, aku sedang mencoba gaun pengantin bersama orang yang paling aku cintai,”Fey tersenyum. Meskipun dia tahu kalau Janus hanya menghiburnya, dia merasa bahagia. Setidaknya Janus menunjukkan pada kedua staf itu kalau tidak ada yang salah dengan apa yang mereka lakukan saat ini.Fey sudah melepas bluesnya, ketika dia minta staf yang memegang gaun pengantin untuk membantunya, Janus menghentikannya. Tubuhnya yang tinggi dia gunakan untuk mengurung Fey hingga tak tersentuh oleh siapapun. “Aku sudah bilang kalau aku yang akan membantu kau mencoba gaun ini, kau tidak membutuhkan orang lain,”Janus sangat tidak berdaya melihat punggung Fey yang terbuka. Dari pantulan kaca, dia juga melihat dada Fey yang membusung. Dia sering melihat pemandangan seperti ini, bahkan dia juga kerap melihat F

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Fitting

    Gaun pengantin itu sangat cantik, model terbaru yang baru saja dikerjakan oleh perancang terkenal di negeri ini. Ini serasa mimpi, Fey hanya bisa memandanginya, seakan itu adalah barang berharga yang takut untuk di sentuhnya.Gaun itu berlengan pendek yang mengikuti bordir bunga pada ujungnya hingga membentuk lengan yang cantik pada manakin itu. Leher yang berbentuk V dikelilingi berlian yang berkilau, “Cantik sekali,” Fey tidak tahan untuk tidak memujinya.Pada bagian pinggangnya dirancang sangat ketat dan pasti akan menampilkan sosok yang bagus bagi siapapun yang memakainya. Rok panjang yang menjuntai hingga ke lantai dibuat mengembang seperti payung.Saat dikenakan, pasti akan bergoyang-goyang karena bahannya yang halus dan lembut.Bagian ujung gaun itu tertutup payet dan memantulkan kemilau yang indah di bawah cahaya ruang yang sangat terang pada saat itu. “Ini pasti sangat mahal,” Fey menafsir harganya ketika seorang staf datang mengagetkannya.“Gaun ini dipesan oleh Pak Janus d

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanyakan Dulu

    “Nenek ada apa?” tanyanya begitu mengangkat panggilan. Suara Janus terdengar sedikit tidak ramah.“Ada apa?” balas Nenek dengan suara yang terheran-heran. “Janus… Bisa-bisanya kau bilang begitu pada Nenekmu?” sergahnya. Suaranya dipenuhi amarah. Bagaimana tidak, ini sudah malam. Dia dan anak mantunya sudah berkumpul di rumah, berharap Janus datang untuk menjelaskan ini semua tapi pikirannya itu salah.Tanpa merasa bersalah sedikit pun, Janus malah tidak pulang. Tidak memberi kabar apapun tentang rencana besarnya itu. Siapa yang tidak emosi kalau punya cucu yang kelewatan begini.“Apa kau merasa terganggu kalau nenek menelponmu? Apa kau sangat sibuk hingga….,”“Iya, Nek. Ada apa? Apa nenek tidak salah bertanya begitu? Bukan sekarang saja Nenek menelpon aku dan tidak pernah mau tahu aku sedang apa, kan?”“Apa kau masih menganggap wanita tua ini sebagai nenekmu?”“Heh…ada apa lagi ini?” Janus sudah bisa menebak apa yang ingin ditanyakan Neneknya makanya tiba-tiba menelpon, marah-marah

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Ingin Kunikmati Perasaan ini

    Suaranya terdengar sangat menyenangkan, seperti seorang bapak yang tengah membujuk anaknya untuk makan. Magnetis dan dalam. Membuat Fey terhipnotis.Tanpa diminta lagi, Fey membuka mulutnya, Janus menyuapkan makanan itu dengan sangat hati-hati. Perasaan yang tidak bisa Fey gambarkan segera merayap dalam pikirannya. Andai Janus semanis ini memperlakukannya, dia pasti akan mencintai pria ini lebih dalam lagi. "Tapi apakah dia melakukan ini hanya karena aku sedang kesal dengannya. Apa karena dia ingin menebus rasa bersalahnya?” tanya Fey pada dirinya sendiri.Apapun yang Janus pikirkan sampai dia mau melakukan ini, Fey ingin menutup mata dan telinganya. Dia ingin menikmati perhatian Janus yang mungkin akan dia lakukan sekali ini saja. Dia ingin bahagia, ingin merasakan bagaimana rasanya dicintai. Menikmati bagaimana rasanya dimanjakan oleh orang yang dicintai walaupun dia tidak yakin kalau Janus melakukannya dengan hati.Saat dia memikirkan itu, tanpa terasa air mata jatuh dari sudut

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Sindiran Halus

    Karena Janus sudah berjanji tidak akan menyentuhnya, dia cukup tahu apa maksud dari ucapan Fey itu. Dia menahan langkahnya, sampai Fey benar-benar masuk ke kamar mandi dan menutup pintunya, barulah Janus berbalik. Dia tidak meninggalkan kamar itu tapi memilih duduk di sisi tempat tidur dan mengeluarkan ponselnya. Janus memesan makan malam untuk mereka berdua.Dia hanya tersenyum getir ketika mendengar suara gemercik air. Dia tahu kalau Fey sudah membohonginya. Dia sebenarnya tidak ingin buang air besar tapi mandi.Ya, wajar dia melakukan itu. Selama mereka menikah, Janus tidak pernah sepeduli ini padanya. Dia datang ke kamar ini ketika dia membutuhkan tubuhnya, dia akan pergi setelah mendapatkan apa yang dia inginkan.Dia tidak pernah bertanya, apakah Fey capek atau tidak karena banyak tugas-tugas dari dosen yang harus diselesaikan, bukan hanya tugasnya sendiri tapi harus menyelesaikan semua tugasnya.“Apa pernah dia memperhatikan apa yang Fey lakukan setelah mereka bercinta. Berdiam

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Jangan Merasa Tidak Enak

    Lo juga ikut menyahuti, “Fey, aku yakin Janus membuat rencana ini tanpa persetujuan kamu, kan? Anak itu memang keterlaluan. Dia tetap saja memaksakan kehendaknya. Untuk masalah sebesar ini, bahkan dia tidak meminta pendapat kami. Kita ini keluarga. Janus memang salah, tapi benar kata Nenek. Jika kau merasa keberatan, kau tidak harus mengikuti maunya. Ini tentang masa depanmu, sayang,""Aku tidak pernah merasa terpaksa atas semua ini. Tiga tahun kami bersama, aku melakukan ini karena aku memang menyukai Janus. Maafkan aku,""Oh....," Keduanya terkaget."Ya....kalau kalian menang saling suka. Tidak ada masalah. Nenek akan panggil anak itu. Dia harus tahu bagaimana menghargai orang yang begitu tulus seperti kamu,"Nenek berkata begitu karena dia tahu, Janus memikirkan wanita lain saat dia terikat sebuah hubungan yang sakral dengan Fey.Dia bisa merasakan bagaimana tersiksanya gadis ini jika perasaannya itu memang benar. Mencintai seseorang yang sebenarnya tidak bisa menghargai perasaann

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Masih Ada Waktu

    Fey duduk di samping neneknya. Karena dia punya pikiran kalau Nenek datang untuk membahas hal yang paling menakutkan baginya, dia hanya tertunduk.Fey tidak berani menatap Nenek yang mengelus punggungnya dengan penuh kasih sayang.“Kau sudah membuat kami khawatir karena tidak satu pun dari kami yang bisa menghubungi kamu. Begitu mendengar Hawke sampai melakukan itu padamu, ini yang tidak termaafkan. Berani-beraninya dia mengganggu cucu kesayangan nenek,”“Nek, jangan khawatirkan aku. Aku tidak apa-apa. Aku hanya ingin istirahat saja, sebentar juga akan pulih dan aku bisa kembali ke kampus,”Bagaimana bisa pulih dengan mudah? Nenek mengela nafas panjang. Tapi apa yang dia lakukan padamu, tidak akan termaafkan oleh siapapun,” “Ini semua salah Janus. Jika dia mendengar kami, semua ini tidak akan terjadi,”Fey hanya terdiam.“Kalian berteman sejak SMA, dia cukup dekat denganmu juga Janus,” ucap Nenek. Entah apa maksudnya dia membuka ingatan Fey tentang masa tiga tahun yang lalu. “Entah ap

  • Di Kejar Mantan Suami Arogan   Tanpa Bisa Diduga.

    Pada waktu itu, di matanya, Hawke adalah sosok gadis yang sangat mahal. Citranya sebagai gadis yang sempurna meninggalkan kesan mendalam pada diri Janus.Tanpa sadar, pikirannya terus dipenuhi oleh segala hal tentang gadis itu. Dia tidak pernah melihat hal yang mengecewakan darinya.Kebetulan selama kurun waktu itu juga, Janus juga tidak memikirkan wanita mana pun selain Hawke. Tak peduli bagaimana cewek-cewek di seolah itu juga mengincarnya, selama Hawke ada di sisinya, dia tidak membutuhkan siapa pun. Dia selalu bersama gadis itu, seberapa dalam hubungan mereka, Janus juga tidak tahu. Dia pikir, itu adalah hubungan yang luar biasa hanya bisa membicarakan banyak hal, jajan di kanti bareng, mengerjakan tugas bareng walaupun sebenarnya Fey yang mengerjakan tugas mereka dan mereka hanya ngobrol.Kesempatan itu hanya di dapat oleh Janus. Dia benar-benar menjadi cowok yang paling beruntung di sekolah itu. Tiga tahun berlalu, Hawke menjadikan Janus satu-satunya teman laki-lakinya. Bahka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status